, Jakarta - Virus zombi dihidupakan kembali oleh para ilmuwan Eropa. Keberadaan virus zombi tidak hanya ada dalam cerita fiksi, tetapi kehidupan nyata. Ilmuwan memberi nama virus zombi ini “Pandoravirus Yedoma” yang diperkirakan sudah berusia 50 ribu tahun.
Baca Juga
Advertisement
Pandoravirus Yedoma ditemukan di danau beku atau permafros dan berbahaya bagi manusia dan hewan. The Japan Times mengungkap bahaya virus zombie ada terutama ketika virus itu mampu menginfeksi mikroba amoeba.
Dalam penelitian berjudul An Update on Eukaryotic Viruses Revived from Ancient Permafrost yang dipublikasikan bioRxiv, menegaskan permafrost sangat berisiko melepas virus yang tidak diketahui seperti virus zombie saat es di beberapa wilayah mencair.
Bahaya virus zombie ada dan meningkat karena pemanasan global, di mana danau tempat virus itu ditemukan akan mencair. Meski begitu, penelitian ini masih sangat terbatas.
Pencegahan yang bisa dilakukan agar virus zombie seperti Pandoravirus Yedoma tidak mengancam kesehatan manusia, seperti situasi global karena virus COVID-19 adalah mengurangi risiko pemanasan global dengan menjaga kelestarian lingkungan.
Agar lebih memahami, simak penjelasan lengkapnya. Berikut ulas lebih mendalam tentang virus zombie Pandoravirus Yedoma, bahaya virus zombi, dan penyebab kemunculannya, Rabu (30/11/2022).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Virus Zombi “Pandoravirus Yedoma” Berbahaya bagi Manusia
Para ilmuwan menemukan virus zombi yang berusia 48.500 tahun di permafros atau tanah yang beku selama bertahun-tahun. Ilmuwan memberi nama virus zombi ini “Pandoravirus Yedoma.”
NYPost mengungkap virus zombie ditemukan di dasar danau beku Yukechi Alas di Rusia. Virus zombi ini berada di bulu mammonth hingga usus serigala Siberia.
Para ilmuwan dari Rusia, Jerman, dan Perancis menghidupkan kembali virus zombie ini dan mengatakan keberadaannya berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup di bumi.
Advertisement
Mengapa virus zombie berbahaya?
The Japan Times mengungkap bahaya virus zombie ada terutama ketika virus itu mampu menginfeksi mikroba amoeba. Itu artinya, virus zombie juga berisiko menginfeksi hewan dan manusia.
Virus zombie Pandoravirus Yedoma berpotensi membahayakan manusia karena pengaruh dari pemanasan global. Di mana gunung-gunung es dan wilayah beku lain sebesar seperempat belahan Bumi bagian Utara mencair.
Dalam penelitian berjudul An Update on Eukaryotic Viruses Revived from Ancient Permafrost yang dipublikasikan bioRxiv, menegaskan permafrost sangat berisiko melepas virus yang tidak diketahui seperti virus zombie saat es di beberapa wilayah mencair.
“Tetapi risikonya pasti akan meningkat dalam konteks pemanasan global ketika pencairan permafrost akan terus meningkat, dan lebih banyak orang akan menghuni Kutub Utara setelah usaha industri,” ditegaskan mereka.
Es yang mencair di suatu wilayah karena pemanasan global, akan membuat wilayah tersebut dihuni lebih banyak orang. Di sinilah kemudian risiko infeksi dan penularan virus zombie meningkat.
Sejauh ini, penelitian tentang virus zombie masih sangat terbatas. Tentang berapa lama virus zombie Pandoravirus Yedoma bisa menular setelah terpapar kondisi ruangan.
Lalu, seberapa besar kemungkinan mereka akan bertemu dan menginfeksi inang yang sesuai, masih belum diketahui. Penelitian tentang virus zombi Pandoravirus Yedoma masih harus didalami.
Advertisement
Penyebab Pemanasan Global dan Penjelasannya
Apa penyebab pemanasan global sebenarnya?
Dalam jurnal penelitian berjudul Pemanasan Global, Faktor Penyebab, Dampak, dan Solusi oleh Dr. Fadliah, M.Si, para ilmuwan memperkirakan pada tahun 2030 akan terjadi peningkatan suhu mencapai 1.50 sampai 4.5 derajat Celcius.
Bahkan, bisa mencapai 50 derajat Celcius pada tahun 2100. Kenaikan suhu akibat pemanasan global inilah yang nantinya akan membuat gletser di kutub-kutub bumi mencair.
Advertisement
Para ilmuwan menyebut aktivitas manusia adalah penyebab pemanasan global. Mulai dari penggunaan pendingin ruangan, penggunaan kendarakan bermotor, penggunaan tisu, penimbunan sampah plastik yang dilakukan berlebihan, dan masih banyak lagi lainnya.
Mengapa bisa demikian?
Penyebab pemanasan global yang paling utama adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Mereka melepas karbondioksida dan gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer.
Ini faktor penyebab pemanasan global yang perlu dipahami:
1. Efek rumah kaca
Ketika atmosfer menimbun semakin banyak gas rumah kaca, atmosfer akan menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas matahari untuk dipancarkan ke Bumi.
2. Penipisan lapisan ozon
Disebutkan, penipisan lapisan ozon secara global jauh lebih mengerikan dari bencana-bencana yang sudah terjadi.
3. Kelestarian hutan
Hutan berperan sangat penting untuk menyerap emisi GRK (emisi karbon). Di mana hutan akan menyerap dan mengubah karbondioksida (CO2) menjadi oksigen (O2) untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup.
Bagaimana solusi cara mencegah pemanasan global?
Solusi untuk mencegah dan mengatasi pemanasan global adalah melakukan pembangunan berkelanjutan, menjaga keanekaragaman hayati, menerapkann protokol kyoto, menerapkan mekanisme pembangunan bersih, dan menegakkan undang-undang lingkungan hidup.
Terkini Lainnya
Cara Penularan Cacar Monyet Menurut WHO, Ketahui Gejala dan Bahayanya
Kasus Konfirmasi Cacar Monyet Capai 92 Orang per Sabtu 21 Mei 2022
Penyebab Cacar Monyet, Gejala, Pencegahan, dan Bahayanya untuk Kesehatan
Virus Zombi “Pandoravirus Yedoma” Berbahaya bagi Manusia
Penyebab Pemanasan Global dan Penjelasannya
1. Efek rumah kaca
2. Penipisan lapisan ozon
3. Kelestarian hutan
Pandoravirus Yedoma
Virus Zombie
virus
Bahaya Virus Zombie
Penyebab Munculnya Virus Zombie
Bahaya Pandoravirus Yedoma
Penyebab Munculnya Pandoravirus Yedoma
Joko pinurbo
Joko Pinurbo Wafat, Pernah Bakar Sajak-Sajaknya yang Dirasa Gagal
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Warganet Ungkap Kesedihan dan Doa Terbaik untuk Sang Maestro Kata
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Ini 3 Puisinya yang Mengisahkan Pandemi COVID-19
Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Seniman dan Aktor Ini Rasakan Duka Mendalam
Joko Pinurbo Berpulang, Sirat Rindu Dalam Perjamuan Khong Guan
Mematahkan Mitos Puisi ala Joko Pinurbo
Liga Inggris
Hasil Liga Inggris Manchester United vs Burnley: Setan Merah Gagal Kalahkan Calon Degradasi
Hasil Liga Inggris West Ham vs Liverpool: Imbang 2-2, Pasukan Jurgen Klopp Makin Sulit Juara
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Burnley, Sebentar Lagi Main di Vidio
Tonton Live Streaming Liga Inggris West Ham vs Liverpool di Vidio 27 April 2024, Segera Dimulai
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Burnley, Sabtu 27 April 2024 Pukul 21.00 WIB di Vidio
Link Live Streaming Liga Inggris West Ham vs Liverpool di Vidio 27 April 2024
Thomas Cup
Hasil Piala Thomas 2024: Hanya Kehilangan 1 Gim, Tim Putra Indonesia Sikat Inggris
Jadwal dan Link Siaran Langsung BWF Thomas & Uber Cup 2024 di Vidio
PP PBSI Rilis Skuad Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2024, Ada Kejutan di Tim Putri
Thomas dan Uber Cup 2024: Hasil Drawing dan Link Streaming di Vidio
Hasil Drawing Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Tantang Juara Bertahan, PBSI Klaim Indonesia Bisa Unggul
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis untuk Putra adalah Thomas Cup, Kenali Sejarahnya
BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
Klasemen BRI Liga 1: Persaingan Tiket Championship Series dan Degradasi Menuju Klimaks
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Arema Jauhi Zona Degradasi, Persib Sikat Borneo FC
Hasil BRI Liga 1: Dewa United vs Madura United Imbang, Tiket Terakhir Championship Series Masih Diperebutkan
TOPIK POPULER
Populer
7 Potret Action Figure Nyeleneh yang Beda dengan Aslinya Ini Bikin Tepuk Jidat
6 Potret Reaksi Kocak Orang-orang ketika Adu Penalti Indonesia Vs Korea Selatan
120 Caption Semangat Kerja, Bisa jadi Motivasi Mencapai Kesuksesan
6 Fakta Unik Tukar Binder Ini Bikin Nostalgia Masa Kecil, Generasi 90-an Relate
7 Potret Celana Jeans Nyeleneh dengan Model Tak Biasa Ini Bikin Geleng Kepala
Rayakan Anniversary ke-7, Ini 7 Potret Liburan Momo Geisha di Hong Kong dengan Keluarga
Job Insecurity Adalah Ketidakpastian Pekerjaan, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
4 Anak Dewi Yull dan Ray Sahetapy, 2 di Antaranya Penyandang Disabilitas Berprestasi
Nama-Nama Pelukis yang Termasuk Aliran Realisme Adalah Berikut Ini, Simak Profil Singkatnya
6 Cara Mengatasi Keracunan Makanan dengan Bahan Alami, Penting untuk Memahami Gejalanya
Gempa Garut
Cerita Warga Cirebon Merasakan Getaran Gempa Garut
Dua Warga Pameungpeuk Dirawat Akibat Gempa Garut Magnitudo 6.5
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Warga Kalibata City Jakarta Selatan Berhamburan
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Warga Histeris Berhamburan Keluar Rumah
Berita Terkini
Gaya Hidup Sederhana Putri Aiko dari Jepang Jadi Sorotan, Setia Pakai Tumbler Rp80 Ribuan Sejak SMP
Badan Geologi Ungkap Penyebab Gerakan di Gunung Halu, Ada Kesalahan Manusia
4 Hal yang Ditanyakan di Padang Mahsyar setelah Kiamat, Sudah Siapkah Kita?
Kondisi Korban Begal di Bogor Belum Stabil, Keluarga Dorong Polisi Tangkap Pelaku
Mengenal 7 Pemain Terbaik AC Milan Sepanjang Masa, Bawa Kejayaan ke San Siro
Profil Shin Jae Won, Anak Pelatih Timnas STY yang Dukung Indonesia
Kasus Brigadir RAT Bunuh Diri, Kompolnas Dorong Polri Sediakan Psikolog di Tiap Polres
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 28 April 2024
Simpel dan Berguna, Undangan Pernikahan Ditempel ke Produk Bumbu Instan
Lihat Alam Barzakh usai Mati Suri? Ini Kata Buya Yahya
Identitas Penumpang Kapal yang Nekat Melompat ke Laut di Perairan Lampung
Cerita Warga Cirebon Merasakan Getaran Gempa Garut
Dua Warga Pameungpeuk Dirawat Akibat Gempa Garut Magnitudo 6.5