, Jakarta Melonjaknya kasus varian Omicron di sejumlah negara membuat dunia makin waspada akan penyebaran COVID-19. Di samping munculnya varian Omicron, ada varian baru yang terdeteksi berdekatan dengan waktu ditemukannya Omicron. Varian ini dijuluki varian IHU yang ditemukan di Prancis.
Baca Juga
Varian IHU memiliki nama asli B.1.640.2. Varian ini mulai diteliti pada November 2022 di Prancis. Baik gejala, penyebaran, dan tingkat keparahan varian IHU masih terus dipantau oleh para peneliti. Varian IHU bahkan sudah terdeteksi sebelum penemuan Omicron.
Advertisement
Meski belum jadi perhatian utama, varian IHU masuk sebagai varian dalam pemantauan. Lantas apakah varian IHU lebih parah dari Omicron? Berikut 8 fakta tentang varian IHU, gejala, penyebaran, dan potensi penularannya, yang berhasil rangkum dari berbagai sumber, Senin(10/01/2022).
Seperti banyak negara lain, AS membatasi penerbangan dari Afrika Selatan untuk menghalau masuknya varian Omicron, yang telah terdeteksi di Australia hingga Inggris. Hingga Senin waktu setempat, belum ada kasus Omicron di AS, yang sedang bersiaga meng...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Masuk varian dalam pemantauan
![Tidak Menjustifikasi Secara Sembarangan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/fEED78LpzcRjSLdP1NCZqlTkQ34=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3102422/original/074231300_1586922841-person-holding-covid-sign-3951600.jpg)
Saat ini WHO memasukkan varian IHU atau B.1.640.2 sebagai Variants under monitoring (VUM) atau varian dalam pemantauan. Menurut WHO, varian dalam pemantauan merupakan varian COVID-19 dengan perubahan genetik yang diduga mempengaruhi karakteristik virus dengan beberapa indikasi bahwa hal itu dapat menimbulkan risiko di masa depan, tetapi bukti dampak fenotipik atau epidemiologis saat ini tidak jelas, memerlukan pemantauan yang ditingkatkan dan penilaian ulang sambil menunggu bukti baru.
"B.1.640 diklasifikasikan sebagai “Varian Dalam Pemantauan” oleh @WHO pada bulan November" Maria Van Kerkhove selaku COVID-19 Technical Lead WHO mengonfirmasi hal ini dalam cuitannya Selasa(04/01/2022).
Advertisement
Ditemukan di Prancis
![Prancis Tingkatkan Vaksinasi Anak di Tengah Ancaman Omicron](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/w1HL0_MUzVign9qp1cIMZPL1ns0=/0x0:6719x3788/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3791587/original/062710200_1640141123-AP21355435394858.jpg)
Varian IHU pertama kali terdeteksi dalam sampel dari Prancis yang dikumpulkan pada pertengahan November 2021. Ini hampir bersamaan dengan ditemukannya varian Omicron. Sekitar 12 kasus varian baru telah diidentifikasi sejauh ini di dekat Marseille, Prancis.
Varian IHU menjadi perhatian ketika terdeteksi pada seorang pelancong Prancis yang barus saja kembali dari Kamerun, Afrika. Para peneliti mengatakan pelancong itu adalah seorang pria dewasa yang sebelumnya divaksinasi COVID-19 yang baru saja kembali dari Kamerun. Pria ini dinyatakan positif COVID-19 pada bulan November 2021.
Nama IHU
![FOTO: Prancis Catat Rekor, 208 Ribu Kasus Baru COVID-19 Sehari](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/VX4IemGsFezK6K552zQxc01pIAY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3859128/original/063807200_1640834509-20211230-COVID-19-Prancis-4.jpg)
Varian baru COVID-19 ini diberi nama B.1.640.2, tetapi para ilmuwan menjulukinya “IHU.” Nama IHU didapat dari universitas di mana varian ini disebutkan dalam artikel pra-cetak tentang varian baru COVID-19 di Prancis. Méditerranée Infection University Hospital Institute (IHU) di Marseilles, Prancis, adalah yang pertama melaporkan varian ini dalam pra-cetak yang diunggah ke MedRxiv pada 29 Desember 2022.
Advertisement
Mutasi
![Kelemahan Virus Corona](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/MOYKgkLIobF-RNQ5jFAyM1ZmhR4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3094761/original/041103600_1586150481-people-holding-white-paper-with-pandemic-covid19-text-3952234.jpg)
Setelah menganalisis 12 sampel, peneliti menemukan IHU memiliki 46 mutasi dan 37 delesi. Melansir Health, 23 dari mutasi dan delesi ini berada pada protein lonjakan, alias bagian dari virus yang menembus sel dan menyebabkan infeksi. Sebagai perbandingan, Omicron memiliki 50 mutasi, 30 di antaranya berada pada protein lonjakan.
Lonjakan ini jauh lebih banyak daripada Omicron. Ini membuat IHU diprediksi lebih menular dan resisten terhadap perlindungan vaksin. Strain memiliki mutasi N501Y, yang para ahli menduga mungkin membuatnya lebih menular. Karena virus menggunakan protein lonjakannya seperti tangan kecil kotor untuk menempel dan memasuki sel, perubahan protein lonjakan berpotensi memengaruhi kemampuan virus untuk menginfeksi sel. Selain itu, perubahan protein lonjakan dapat memengaruhi kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali dan bertahan melawan virus.
Gejala varian IHU
![Fakta Penyebab Kematian Pasien Covid-19 dan Trombosis yang Ramai di Medsos](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/BgMuTNgI_Z-58q3C2P_59duijC4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3154730/original/095790400_1592364543-Virus_Covid-19.jpg)
Menurut laporan di Prancis, pasien varian IHU menunjukkan gejala pernapasan ringan. Melansir Forbes, seorang pria yang tinggal di tenggara Prancis telah kembali ke rumah dari perjalanan ke Kamerun. Dua hari kemudian dia mulai mengalami gejala pernapasan ringan.
Keesokan harinya, pria yang sudah divaksinasi Covid-19 itu diuji untuk sindrom pernafasan akut parah coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Sampel nasofaring itu kembali positif dan akhirnya ditemukan mengandung varian B.1.640.2. Sejak itu, setidaknya 11 orang lain di sekitar yang sama dinyatakan positif varian B.1.640.2.
Advertisement
Penyebaran varian IHU
![Ilustrasi COVID-19 Foto oleh Anna Shvets dari Pexels](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/vOunhMKghdINHUE6lTj8G25Db_Q=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3463870/original/069958500_1621850273-pexels-anna-shvets-4167580.jpg)
WHO menyatakan varian IHU memiliki banyak peluang untuk menyebar. Tapi, sejauh ini belum ditemukan persebaran yang signifikan. IHU memiliki banyak mutasi lain, dan belum jelas bagaimana semua mutasi ini berinteraksi satu sama lain untuk mengubah cara virus beroperasi. Oleh karena itu, terlalu dini untuk mengatakan apakah IHU lebih menular, lebih mampu menghindari vaksin, atau lebih mungkin menyebabkan gejala yang parah.
Sejauh ini, varian IHU masih sangat jarang ditemukan. Hanya 20 sampel varian yang terdeteksi, diurutkan, dan diunggah ke database GISAID. Sebaliknya, lebih dari 120.000 urutan Omicron telah diunggah sejak pertengahan November. Ini bisa menunjukkan bahwa IHU tidak lebih menular jika dibandingkan dengan Omicron.
IHU diidentifikasi sebelum Omicron
![Ilustrasi COVID-19.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/77dbxeApCC66v0CvZdsDvAngfis=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3440143/original/023888600_1619433147-pexels-cottonbro-3952185.jpg)
Para ahli menekankan bahwa IHU diidentifikasi sebelum varian Omicron yang sangat menular. Unggahan pertama B.1.640.2 ke GISAID dilakukan pada 4 November 2021 dari Paris oleh Roquebert, dkk. Data tentang Omicron pertama kali diterbitkan hampir 3 minggu kemudian pada 22 November.
Pada 4 Januari, Abdi Mahmud, manajer insiden COVID di WHO, mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers bahwa IHU telah berada di radar badan tersebut sejak November. Tetapi varian ini tampaknya tidak menyebar luas selama dua bulan terakhir.
“Virus itu memiliki banyak peluang untuk menyebar,” kata Abdi Mahamud, pada Selasa(04/01/2022).
Advertisement
Belum ditemukan bukti penyebaran lebih lanjut
![virus corona covid-19](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/YSjPCRIyfhIZKtEnUTqfLP8389w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3092086/original/099920300_1585819412-shutterstock_1654957318.jpg)
Meskipun IHU memiliki mutasi yang hampir sama banyaknya dengan Omicron, sejauh ini tidak ada bukti bahwa IHU lebih mudah menular, berbahaya, atau lebih mampu menghindari vaksin daripada varian lainnya. Faktanya, WHO belum menetapkan IHU sebagai Variant of Interest (VOI) atau Variant of Concern (VOC) — dua kategori yang digunakan untuk memantau varian yang menimbulkan ancaman.
Meski begitu, munculnya varian IHU menjadi pengingat bahwa COVID-19 akan terus bermutasi. Mengutip dari Forbes, selama virus tetap menyebar dan bereproduksi, mutasi akan terus terjadi dan varian baru akan terus muncul
Terkini Lainnya
IDI Denpasar Waspadai Penyebaran Hoaks Booster Vaksin COVID-19
WHO: Jangan Anggap Remeh Omicron
Peneliti Siprus Temukan Deltacron, Virus Corona Varian Gabungan Delta-Omicron
Masuk varian dalam pemantauan
Ditemukan di Prancis
Nama IHU
Mutasi
Gejala varian IHU
Penyebaran varian IHU
IHU diidentifikasi sebelum Omicron
Belum ditemukan bukti penyebaran lebih lanjut
COVID-19
varian IHU
varian covid-19
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
Populer
6 Cara Cek KIS Aktif atau Tidak Secara Online, Bisa Tanpa Aplikasi
Cek Vaksin Booster COVID Omicron di Sekitar Saya, Ini Langkah-langkahnya
Poco F6 Resmi Rilis di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya
Cara Mengganti Background Zoom di Laptop dan Hp, Mudah Juga Cepat
12 Cara Membuat Daging Kambing Empuk dan Tidak Bau, Wajib Dicoba
7 Potret Julia Prastini Lahiran Anak Ketiga, Ditemani Na Dae Hoon dan Buah Hati
Resep-resep Daging Kambing Empuk dan Tidak Bau, Ikuti Tips Membuatnya
Margin Skripsi yang Benar dan Cara Mengaturnya di Microsoft Word
38 Jurusan yang Sedikit Peminat tapi Peluang Kerja Besar, IPA dan IPS
6 Ciri-Ciri Weton Tulang Wangi yang Dikaitkan dengan Malam 1 Suro
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
5 Kode Redeem Zenless Zone Zero Juli 2024, Jangan Sampai Ketinggalan!
Cara Cek Bantuan BPNT Online, Cukup dengan HP
Jokowi Buka-bukaan soal Swasembada Pangan, Mengapa Sulit Terwujud?
Top! Bank Mandiri Borong 8 Penghargaan di Asian Banking & Finance Awards 2024
Megawati Sebut Ada Ilalang Ambisius Kejar Kekuasaan, Singgung Siapa?
Dramatis, Ibu di India Melahirkan di Atas Perahu Akibat Banjir
Rekomendasi Airbnb Bali yang Cocok untuk Healing, Damai dan Menenangkan
Emiten Sri Tahir Sejahteraraya Anugrahjaya Private Placement 1,2 Miliar Saham
Horor Serangan Israel di Gaza Belum Ada Tanda Berakhir, Warga Tewas Tembus 38 Ribu Jiwa
Ahli Ungkap 3 Cara Sederhana Menambah Energi Tanpa Minum Kopi, Patut Dicoba
2 Ciri Kamu Tak Bisa Jadikan Mantan Sebagai Teman, Salah Satunya Masih Cinta
Jenang Krasikan, Camilan Manis Khas Purworejo
Tak Cuma China, Indonesia Juga Bakal Tarik Bea Masuk 200% ke Negara Lain
Rivalnya Ganti Haluan, Peluang Manchester United Tebus Striker Idaman Terbuka Lebar