, Jakarta Perubahan iklim yang terjadi secara global tidak bisa dianggap remeh karena dampaknya bagi kehidupan sangat signifikan dan membahayakan. Terutama penyebab perubahan iklim yang dipicu oleh pemanasan global. Hal ini berkaitan dengan gas rumah kaca, peningkatan emisi, masalah petanian, dan peternakan.
Baca Juga
Advertisement
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) mendefinisikan penyebab perubahan iklim global baik secara langsung atau tidak langsung adalah dipengaruhi aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada periode waktu yang dapat diperbandingkan.
Perubahan iklim telah mengacaukan keseimbangan suhu bumi dan memiliki efek luas pada manusia dan lingkungan. Dapat dibuktikan secara statistik bahwa penyebab perubahan iklim karena pemanasan global salah satunya akan meningkatkan kemungkinan kejadian cuaca ekstrem. Berikut ulas penyebab perubahan iklim global dan dampaknya bagi kehidupan dari berbagai sumber, Jumat (9/7/2021).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyebab Perubahan Iklim Global
![Ilustrasi Perubahan Iklim](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/50k6O2LgxHZdPMu9pwSe1aCzI5Y=/0x229:1920x1311/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3249026/original/007949900_1601016680-lucas-marcomini-xcjNiPj8fSM-unsplash.jpg)
1. Gas Rumah Kaca
Mengutip dari European Union official website, penyebab perubahan iklim yang pertama berasal dari gas-gas rumah kaca. Beberapa gas di atmosfer Bumi bertindak seperti kaca di rumah kaca yaitu dengan memerangkap panas matahari dan menghentikannya agar tidak bocor kembali ke angkasa. Banyak dari gas-gas ini terjadi secara alami dan menjadi penyebab perubahan iklim global. Ini membuat aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi beberapa di antaranya di atmosfer, khususnya:
- Karbon dioksida (CO2)
- Metana
- Dinitrogen oksida
- Gas berfluorinasi
CO2 adalah gas rumah kaca yang paling umum diproduksi oleh aktivitas manusia dan bertanggung jawab atas 64% pemanasan global buatan manusia atau menjadi penyebab perubahan iklim global. Konsentrasinya di atmosfer saat ini 40% lebih tinggi daripada saat industrialisasi di mulai.
Gas rumah kaca lainnya yang dapat menjadi penyebab perubahan iklim global dipancarkan dalam jumlah yang lebih kecil, tetapi mereka memerangkap panas jauh lebih efektif daripada CO2, dan dalam beberapa kasus ribuan kali lebih kuat. Metana bertanggung jawab atas 17% pemanasan global buatan manusia, nitro oksida sebesar 6%.
2. Peningkatan Emisi
Penyebab perubahan iklim yang kedua berasal dari meningkatnya emisi yang dilakukan oleh manusia, antara lain:
- Pembakaran batu bara, minyak dan gas menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida.
- Menebang hutan (deforestasi). Pohon membantu mengatur iklim dengan menyerap CO2 dari atmosfer. Jadi ketika mereka ditebang, efek menguntungkan itu hilang dan karbon yang tersimpan di pohon dilepaskan ke atmosfer, menambah efek rumah kaca.
- Meningkatnya jumlah peternakan. Sapi dan domba menghasilkan metana dalam jumlah besar saat mereka mencerna makanannya.
- Pupuk yang mengandung nitrogen menghasilkan emisi nitro oksida.
- Gas-gas berfluorinasi menghasilkan efek pemanasan yang sangat kuat, hingga 23.000 kali lebih besar daripada CO2.
3. Pemanasan Global
Penyebab perubahan iklim yang ketiga berasal dari aktivitas pemanasan global. Pembangkit listrik dan instalasi industri lainnya adalah penghasil CO2 utama. Suhu rata-rata global saat ini adalah 0,85ºC lebih tinggi dari pada akhir abad ke-19. Masing-masing dari tiga dekade terakhir telah lebih hangat daripada dekade sebelumnya sejak pencatatan di mulai pada tahun 1850.
Para ilmuwan iklim terkemuka di dunia berpikir aktivitas manusia hampir pasti merupakan penyebab utama dari pemanasan dan penyebab perubahan iklim global yang diamati sejak pertengahan abad ke-20. Peningkatan 2°C dibandingkan dengan suhu di masa pra-industri dilihat oleh para ilmuwan sebagai ambang batas.
Di mana ada risiko yang jauh lebih tinggi bahwa penyebab perubahan iklim global berbahaya dan kemungkinan bencana di lingkungan global akan terjadi. Alasan penyebab perubahan iklim global ini, masyarakat internasional telah mengakui perlunya menjaga pemanasan di bawah 2°C.
Advertisement
Penyebab Perubahan Iklim Global
![Ilustrasi perubahan iklim](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/CM4Hjy9ASMHo1XJX5uC0wnruSc0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1588019/original/097014900_1538998899-PG_1.jpg)
4. Perubahan Orbit Bumi
Penyebab perubahan iklim yang ke empat berasal dari perubahan orbit bumi. Selama 800.000 tahun terakhir, terdapat siklus alami dalam iklim Bumi antara zaman es dan periode interglasial yang lebih hangat. Setelah zaman es terakhir 20.000 tahun yang lalu, suhu global rata-rata naik sekitar 3°C hingga 8°C, selama sekitar 10.000 tahun.
Peneliti menghubungkan kenaikan suhu selama 200 tahun terakhir dengan kenaikan level CO2 atmosfer yang menjadi penyebab perubahan iklim global. Tingkat gas rumah kaca sekarang jauh di atas siklus alami selama 800.000 tahun terakhir.
Orbit bumi di sekitar matahari adalah elips dan bukan lingkaran. Terkadang ia hampir melingkar dan Bumi berada pada jarak yang kira-kira sama dari Matahari saat ia bergerak mengelilingi orbitnya. Di lain waktu, elips lebih menonjol sehingga Bumi bergerak lebih dekat dan lebih jauh dari matahari saat mengorbit. Saat Bumi lebih dekat ke matahari, iklim akan lebih hangat.
5. Kendarakan Bermotor
Bensin termasuk dari bahan bakar fosil, pembuangan gas pada kendarakan bermotor juga mengandung banyak polusi gas kimia lainnya yang dapat menjadi penyebab perubahan iklim global. Hal ini tentunya menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim yang tidak terbantahkan lagi.
6. Tempat Pembuangan Sampah
Saat membuang makanan dan sampah taman ke dalam tempat sampah, sampah-sampah tersebut akan dibawa dan terkubur di tempat-tempat pembuangan sampah. Hal inilah yang menjadi penyebab perubahan iklim global. Saat sampah yang berada paling bawah mengalami pembusukan, terbentuklah gas methana.
7. CFC untuk Kulkas dan Aerosol
CFC atau chloro-fluoro-carbo' tidak terbentuk secara alami. Manusia memakainya untuk keseluruhan proses industri padahal ini bisa menjadi penyebab perubahan iklim global. CFC digunakan sebagai pendingin di lemari es dan bahan pembakar pada aerosol.
Hal ini merupakan penyebab perubahan iklim global yang menimbulkan sekitar 10.000 kali 'efek rumah kaca' dari CO2. CFC juga menghancurkan ozon, bagian penting yang berada di lapisan atas atmosfer.
8. Pertanian dan Peternakan
Saat petani menambah pupuk penyubur nitrogen ke dalam tanah, beberapa dari nitrogen tersebut berubah menjadi Nitro Oksida (N2O), gas rumah kaca yang sangat kuat dan menjadi penyebab perubahan iklim global. Begitu juga sapi menciptakan gas methan saat rumput mengalami peragian di perutnya yang memicu penyebab perubahan iklim global. Ada sekitar 1,2 miliar ternak sapi didunia, semuanya menambah kadar gas rumah kaca yang menjadi penyebab perubahan iklim global di seluruh dunia.
Dampak Perubahan Iklim Global
![Ilustrasi Penanggulangan Perubahan Iklim](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ktEHHgtYkE9uwN7QIJlYPKr9wrk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3302550/original/065513400_1605897243-markus-spiske-RN14PbITnnM-unsplash__1_.jpg)
1. Berpengaruh Terhadap Kualitas dan Kuantitas Air
Terlalu tingginya curah hujan akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar klorin pada air bersih. Selain itu, pemanasan global akan meningkatkan jumlah air pada atmosfer, yang kemudian meningkatkan curah hujan.
Meski kenaikkan curah hujan sebetulnya dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, namun curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut, tanpa sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.
2. Berpengaruh Terhadap Habitat dan Kepunahan Spesies
Pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, terjadinya banjir dan juga badai karena perubahan iklim akan membawa perubahan besar pada habitat sebagai rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman, dan berbagai organisme lain.
Selain itu, hal ini juga akan menyebabkan punahnya berbagai spesies, baik binatang maupun tanaman, seperti pohon-pohon besar di hutan yang menjadi penyerap utama karbondioksida. Hal ini disebabkan karena mereka tidak sempat beradaptasi terhadap perubahan suhu dan perubahan alam yang terjadi terlalu cepat. Punahnya berbagai spesies ini, akan berdampak lebih besar lagi pada ekosistem dan rantai makanan.
3. Berpengaruh Terhadap Hutan
Kebakaran hutan merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim, sebagai paru paru bumi hutan merupakan produsen Oksigen (O2), selain itu, hutan juga membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.
Pohon-pohon yang mati karena perubahan tata guna hutan, ataupun karena mengering dengan sendirinya akibat meningkatnya suhu dalam perubahan iklim, akan melepaskan karbondioksida. Selain itu, kematian pohon-pohon menyebabkan berkurangnya penyerap karbondioksida itu sendiri. Dengan demikian, karbondioksida dan gas rumah kaca lain akan meningkat drastis.
4. Meningkatnya Wabah Penyakit
Kenaikan suhu curah hujan dapat meningkatkan penyebaran wabah penyakit yang mematikan, seperti malaria, kolera dan demam berdarah. Bahkan, penipisan ozon menyebabkan peningkatan intesitas sinar ultra violet yang mencapai permukaan bumi yang menyebabkan kanker kulit, katarak, dan penurunan daya tahan tubuh sehingga manusia menjadi rentan terhadap penyakit. Manusia menjadi lebih rentan terhadap asma dan alergi, penyakit kardiovaskular, jantung dan stroke.
5. Meningkatkan Kemungkinan Cuaca Ekstrem
Perubahan iklim telah mengacaukan keseimbangan suhu bumi dan memiliki efek luas pada manusia dan lingkungan. Selama pemanasan global, keseimbangan energi dan suhu bumi berubah karena meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang memiliki dampak signifikan pada manusia dan lingkungan.
Dapat dibuktikan secara statistik bahwa pemanasan global akan meningkatkan kemungkinan kejadian cuaca ekstrem. Konsekuensi langsung dari perubahan iklim buatan manusia meliputi:
- Meningkatnya suhu maksimum
- Naiknya suhu minimum
- Naiknya permukaan laut
- Suhu laut yang lebih tinggi
- Peningkatan curah hujan lebat (hujan lebat dan hujan es)
- Gletser menyusut
- Mencairkan lapisan es
Terkini Lainnya
11 Penyebab Pemanasan Global, Begini Proses dan Cara Mencegahnya
Pengertian Pemanasan Global dalam Perubahan Iklim, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Penyebab Terjadinya Perubahan Iklim dan Dampaknya pada Kehidupan
Penyebab Perubahan Iklim Global
Penyebab Perubahan Iklim Global
Dampak Perubahan Iklim Global
Penyebab Perubahan Iklim Global
Penyebab Perubahan Iklim
Perubahan Iklim
Pemanasan Global
Global Warming
Berita Terkini
Rekomendasi
7 Potret Pembangunan Rumah di Dalam Mall Arief Muhammad, Dikebut Cuma 5 Hari
Pertama di Dunia, Robot Bisa Gerak Pakai Sel Otak Manusia Ini Tuai Kontroversi
Jutaan Nyamuk Wolbachia Dilepas di Hawaii, Demi Selamatkan Spesies Burung dari Kepunahan
Viral Tren Sentuh Pantat Domba di China, Disebut Bisa Hilangkan Stress
Pria di Florida AS dalam Kondisi Kritis Usai Diserang Hiu
Miliarder di Inggris Bakar Rumah Mewahnya, Tak Rela Dimiliki oleh Mantan Istri
Cegah Perburuan, Cula Badak di Afrika Dipasang Bahan Radioaktif Agar Beracun
Dikira Alkohol, 4 Nelayan di Sri Lanka Tewas Usai Minum Air dari Botol yang Ditemukan di Laut
Suara Bising Tak Hanya Ganggu Pendengaran, Tapi Juga Pengaruhi Kesehatan Otak
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
Tiket Kebun Raya Bogor Bisa Dibeli Secara Online, Pengunjung Tak Perlu Antri
7 Status Nyeleneh Cowok Lagi Galau dan Patah Hati Ini Kocak Banget
Sanggahan adalah Penolakan, Pahami Tujuan dan Cara Menyampaikannya dengan Baik dan Benar
Alasan Ekshumasi Dilakukan Beserta Prosedurnya, Simak Dasar Hukum di Indonesia
10 Manfaat Jarang Posting di Media Sosial, Bisa Terhindar dari Kecemasan dan Depresi
Maksimal Transfer BCA 2024 Terbaru, Lebih Fleksibel dalam Bertransaksi
Poco F5 Indonesia, Spesifikasi dan Harga Terbaru
6 Potret Estetik Kamar Mandi Tahun 90-an, Kini Jadi Inspirasi
Euro 2024
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
MIND ID Genggam Saham Mayoritas Vale Indonesia, Dapat Hak Beli Bijih Nikel Mulai 2026
Prudential Akui Lebih dari 2,5 Juta Data Nasabah dan Karyawan Disusupi Hacker
Incar Blok Migas Baru, Pertamina Internasional EP Buka Kantor Cabang di Dubai
Media Italia Bikin Heboh Bursa Transfer, Sebut Manchester United Bakal Tukar Rasmus Hojlund demi Victor Osimhen
Peringatan 3 Juli, Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia
Menikah Tidak Didampingi Ayah, Ini 6 Potret Kebersamaan Dea Sahirah dan Ibunda
Thariq Halilintar Dicibir Perkara Gelar Haji, Atta Halilintar Iba: Anggap Cobaan dan Penghapus Dosa
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Fenomena Remaja Jompo, Ketika Nyeri Sendi Menghantui Generasi Muda Kurang Aktif
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Cara Jenius Indah Rachma Berdayakan Masyarakat Desa: Lewat Buku dan Bikin Inovasi
Bacaan Doa Setelah Adzan Sesuai Sunnah Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Geger Penemuan Benda Diduga Granat di Jambi
Pimpinan MPR Temui Zulhas, Minta Pandangan soal Amandemen UUD 1945