, Jakarta Melakukan pendakian ke gunung memang sangat mengasyikkan. Apalagi dengan cuaca dingin yang konon terdengar sangat menyejukkan. Meski banyak yang menyebutnya sebagai kegiatan yang aman-aman saja, sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Pada cuaca dingin ekstrem seperti di gunung bisa menyebabkan hipotermia. Parahnya komplikasi akibat hipotermia di gunung bisa terjadi.
Baca Juga
Advertisement
Hipotermia merupakan kondisi saat suhu tubuh manusia turun drastis menjadi 35 derajat celcius. Sebuah pertanda buruk, suhu tubuh di bawah 37 derajat celcius bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Komplikasi akibat hipotermia di gunung bisa terjadi dan sebabkan kematian. Pada kondisi ini, sistem saraf dan organ tubuh manusia sudah pasti akan mengalami gangguan.
Hipotermia dan komplikasi akibat hipotermia di gunung bisa menyerang siapa saja. Setiap penderita juga akan mengalami gejala yang berbeda-beda. Mulai dari gejala yang ringan hingga berat bisa menyerang pada kondisi ini. Kulit pucat, mati rasa, menggigil, gangguan bicara, kaku, sulit bergerak, sesak napas, jantung berdebar, dan respon menurun.
Agar bisa lebih mewaspadainya, pahami komplikasi akibat hipotermia di gunung dan cara mencegahnya. Berikut ulas dari berbagai sumber, Selasa (14/7/2020).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Frostbite
![Dingin (iStock)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/9_I2wMPBuJnvkOO6qhuGD-sx1GE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2164265/original/095842700_1525669379-iStock-623367920.jpg)
Frostbite merupakan salah satu komplikasi akibat hipotermia di gunung yang bisa terjadi. Komplikasi yang menyebabkan cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya karena pembekuan. Parahnya, jaringan tubuh yang membeku bisa sampai rusak. Frostbite kerap disebut sebagai radang dingin yang menyerang tangan, kaki, hidung, dan telinga.
Luka yang sangat serius bisa terjadi karenanya dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Meski bisa pulih dalam waktu beberapa minggu, kulit penderita tetap akan rusak. Bahkan, penderita bisa sampai kehilangan kulit, jari, dan kaki serta cacat dan berubah warna.
Gejala sesuai tahapan yang akan dialami penderita:
- Kulit menjadi pucat dan mulai memutih atau berwarna cerah.
- Permukaan kulit Anda mungkin tampak berbintik-bintik, biru, atau ungu.
- Sensasi menyengat, terbakar, dan pembengkakan.
- Bisa sampai muncul lecet dan jaringan mati yang berwarna hitam, biru atau abu-abu gelap.
- Jika sudah sampai jaringan kulit paling bawah, penderita akan mati rasa.
- Sendi atau tubuh tidak aktif lagi.
- Muncul lepuhan besar setelah 24-48 jam dan berubah menjadi hitam dan keras seperti jaringan mati.
Advertisement
Chilblains
![[Fimela] Mantel Musim Dingin](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Pr6NJuD8e6oxV2Ls5JDuIIq0bME=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2996860/original/011064100_1576419283-andre-furtado-rXhzwL71xms-unsplash.jpg)
Chilblains disebut sebagai komplikasi akibat hipotermia di gunung yang bisa terjadi. Kondisi ketika terjadi sebuah peradangan pada pembuluh darah kecil dan saraf kulit manusia. Chilblains akan terasa sangat menyakitkan.
Anggota tubuh yang bisa terpengaruh adalah pada kulit bagian tangan dan kaki. Nama lainnya adalah pernio, perniosis, dan gangguan vaskular. Tanda yang paling kentara, ketika muncul bercak kulit bengkak berwarna merah atau biru mengkilap.
Gejala yang dialami penderita:
- Sensasi terbakar
- Lecet
- Rasa gatal
- Pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit mengencang
- Darah bocor ke jaringan di sekitar dan mengakibatkan pembengkakan
- Iritasi pada saraf dan terasa sangat sakit
Faktor risiko:
- Pakaian sangat ketat dan tipis
- Iklim lembap
- Merokok
- Perempuan
- Kurus
- Memiliki lupus
- Memiliki Raynaud yang bisa munculkan luka sendiri
Trench Foot
![[Fimela] Musim Dingin](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/fC152whZLbVYx5MDo8pnzG3g3x0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2914144/original/055194800_1568733654-freestocks-org-5867BKGyCu4-unsplash.jpg)
Trench foot merupakan kondisi ketika terjadi kerusakan pada pembuluh darah dan saraf pada kaki. Selain karena cuaca dingin pengunungan, kondisi ini bisa diakibat karena terlalu lama berendam dalam air. Trench foot termasuk salah satu komplikasi akibat hipotermia di gunung yang harus diwaspadai.
Sebutan lain dari trench foot adalah immersion foot syndrome. Kasus pertama terjadi saat perang dunia pertama. Tepatnya ketika cuaca sangat dingin dan pertempuran terjadi dalam parit dan tidak banyak yang mengenakan kaus kaki bahkan sepatu.
Trench foot kemudian disebut sebagai penyakit kaki parit. Hingga kemudian pada perang dunia pertama ini menewaskan sekitar 2.000 tentara Amerika dan 75.000 tentara Inggris. Tepatnya ketika kaki tentara perang benar-benar selalu basah, dingin, dan tidak mendapat kesempatan kering.
Kaki yang terpapar cuaca yang dingin dan basah berkepanjangan bisa membuatnya kehilangan sirkulasi dan fungsi saraf. Paa kondisi ini biasanya penderita juga akan kekurangan oksigen dan nutrisi dalam darah.
Gejala yang akan dialami penderita:
- Lecet
- Kulit berbintik
- Kemerahan
- Muncul jaringan kulit yang mati yang mengelupas
- Kaki kedinginan
- Kaki terasa berat
- Kaki mati rasa
- Kaki tasa sakit saat terkena panas
- Kaki gatal terus-menerus
- Kaki terasa seperti tertusuk duri dan terasa geli
Advertisement
Gangrene
![Musim dingin Australia (0)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/H1SIlFQl594EQ0OESgz18IlRzII=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1700979/original/045680300_1504611099-IG_designdetail.jpg)
Gangrene termasuk salah satu komplikasi akibat hipotermia di gunung. Komplikasi ini bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh. Kematian jaringan tubuh disebabkan karena kurangnya aliran darah atau infeksi bakteri. Ekstremitas bisa sebabkan jari kaki, jari tangan, otot, organ dalam, dan anggota badan. Kondisi ini bisa menjadi semakin parah akibat diabetes dan aterosklerosis.
Gejala yang dialami penderita:
- Kuliy pucat hingga biru, ungu, hitam, atau merah
- Pembengkakan dan melepuh berisi cairan di kulit
- Kulit rusak
- Kulit mati rasa
- Berbau busuk
- Kulit menjadi tipis, berkilau, dan kehilangan rambut
- Kulit kedinginan atau dingin saat disentuh
- Jaringan bengkak dan sangat nyeri
- Demam ringan dan meriang
- Tekanan darah rendah
- Detak jantung cepat
- Sakit kepala ringan
- Sesak napas
- Kebingungan atau linglung
Cara Mencegah Hipotermia di Gunung
![Ilustrasi selimut untuk pertolongan pertama.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bP0Rmrtpxpp3TEk8pIb4iW9XXoU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3011871/original/095020100_1578036176-cold-2722002_960_720.jpg)
Lindungi dari paparan dingin
Perlahan-lahan, pindahkan orang tersebut dari udara dingin. Jika tidak ada rumah yang bisa menghangatkannya, lindungi dirinya dari angin terutama di sekitar leher dan kepala. Isolasi dia paparan tanah yang dingin.
Lepaskan pakaian basah
Lepaskan pakaian basah dengan hati-hati. Gantilah benda basah dengan mantel atau selimut hangat dan kering.
Kompres air hangat
Jika membutuhkan pemanasan lanjutan, lakukan secara bertahap. Misalnya, gunakan kompres hangat dan kering dari pusat tubuh seperti leher, dada, dan selangkangan. Apabila memiliki alat seperti selimut listrik, hal tersebut bisa dipakai.
Apabila Anda menggunakan botol air panas atau pemanas kimia, bungkuslah dengan handuk hangat sebelum menggunakannya.
Berikan minuman hangat
Berikan orang tersebut minuman hangat, manis, dan tidak beralkohol.
Berikan CPR
Berikan Cardiopulmonary Resusication (CPR) seperti teknik kompresi dada atau pernapasan buatan jika orang tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti bernapas, batuk, atau gerakan.
Jangan memberikan panas dadakan
Jangan terlalu cepat menghangatkan orang tersebut dengan lampu pemanas atau mandi air panas.
Jangan menghangatkan lengan dan kaki
Jangan mencoba menghangatkan lengan atau kaki. Pemanasan atau memijat anggota badan, ini bisa membuat kerja jantung dan paru- paru menjadi stres.
Jangan gunakan alkohol dan tembakau
Alkohol menghambat proses pemanasan, sementara produk tembakau mengganggu sirkulasi yang dibutuhkan untuk menghangatkan. Jangan gunakan dua benda tersebut.
Terkini Lainnya
Penyebab Hipotermia dan Cara Mengatasinya, Jangan Salah Kaprah
Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Berikut untuk Membantu Korban Hipotermia
Siapa Saja yang Berisiko Tinggi Terserang Hipotermia?
Frostbite
Gejala sesuai tahapan yang akan dialami penderita:
Chilblains
Gejala yang dialami penderita:
Faktor risiko:
Trench Foot
Gejala yang akan dialami penderita:
Gangrene
Gejala yang dialami penderita:
Cara Mencegah Hipotermia di Gunung
Lindungi dari paparan dingin
Lepaskan pakaian basah
Kompres air hangat
Berikan minuman hangat
Berikan CPR
Jangan memberikan panas dadakan
Jangan menghangatkan lengan dan kaki
Jangan gunakan alkohol dan tembakau
hipotermia
Komplikasi Akibat Hipotermia di Gunung
Hipotermia di Gunung
gunung
Rekomendasi
6 Fakta Menarik Gunung Jailolo di Maluku Utara yang Memiliki Sumber Air Panas
Antrean Panjang Pengunjung Indofest 2024, Naik Gunung dan Kemping Masih Jadi Aktivitas Luar Ruang Terfavorit
6 Fakta Menarik Gunung Mbeliling di Flores NTT yang Diyakini Sebagai Tempat Tinggal Para Dewa
6 Fakta Menarik Gunung Halau-Halau di Kalimantan Selatan yang Dianggap Keramat Bagi Suku Dayak Meratus
6 Fakta Menarik Gunung Kaba di Bengkulu yang Dulunya Cagar Alam Bunga Rafflesia
6 Fakta Menarik Gunung Bawakaraeng di Sulawesi yang Diartikan Gunung Mulut Tuhan
6 Fakta Menarik Gunung Daik yang Ketiga Puncaknya Dipercaya Dihuni Orang Bunian
6 Fakta Menarik Gunung Batusibela, Bagian Cagar Alam Gunung Sibela di Maluku
6 Fakta Menarik Gunung Kie Matubu, Titik Tertinggi di Maluku Utara
Euro 2024
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
Populer
Sering Diremehkan Orang Lain? Hindari 8 Sikap Menyebalkan Ini
Apakah Besok Akan Hujan? Ini Ramalan Cuaca di Kota-Kota Besar dari BMKG
Apa Arti Resesi? Krisis Ekonomi yang Juga Dialami Oleh Indonesia
12 Cara Membuat Daging Kambing Empuk dan Tidak Bau, Wajib Dicoba
11 Profesi yang Sering Dikira Pengangguran, Tapi Ternyata Penghasilannya Fantastis
6 Ciri-Ciri Weton Tulang Wangi yang Dikaitkan dengan Malam 1 Suro
Cara Tukar Uang Baru via pintar.bi.go.id, Gampang Banget dan Tak Perlu Antre
Daging Sapi untuk Sate Dicuci Atau Tidak? Simak Tips Agar Empuk dan Juicy
7 Potret Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad Disebut Bakal Menikah, Sebar Undangan
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Upaya Wisata Taiwan Ramah Muslim, Ada Musala dan Pojok Produk Makanan Halal
Pemerintah Hibah Rp 2,7 Triliun Aset Eks BLBI ke 9 Kementerian dan Lembaga
Lukisan Gua Prasejarah Berusia 51.200 Tahun dari Sulawesi Indonesia Jadi Temuan Seni Naratif Tertua di Dunia
AHM Kembali Gelar Kompetisi Safety Riding, Ini Tujuan dan Daftar Pemenangnya
Gempa Letusan Dominasi Aktivitas Gunung Semeru, Warga Diimbau Waspada Potensi Awan Panas
Dirjen Aptika Mundur Pasca Serangan Siber, DPR: Harus Menterinya yang Mundur
5 Makanan Penurun Gula Darah, Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes
Kandungan Sumsum Tulang Sapi dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Lumix S9 Meluncur, Kamera Mirrorless Full-Frame Terkecil dan Teringan di Seri Lumix S
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Terjerat Judi Online, Nasib Buruh Makin Sengsara
Pakar Keamanan Siber Beberkan Tips Antisipasi Serangan Ransomware
Adopsi Kripto di Kanada Melambat, Ada Apa?
Kondisi Mata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Secara Menyeluruh, Dokter: Periksa Rutin