, Jakarta - Cerebral palsy adalah sekelompok kelainan yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam bergerak, menjaga keseimbangan, dan postur tubuh. Kondisi yang juga kerap disebut CP merupakan kelainan motorik yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak.
Sekitar 1 dari 345 anak telah diidentifikasi menyandang Cerebral palsy menurut perkiraan Jaringan Pemantauan Autisme dan Disabilitas Perkembangan (ADDM) di Center for Disease Control and Prevention (CDC).
Baca Juga
Melansir laman resmi CDC, ada beberapa fakta tentang CP di antaranya:
Advertisement
- CP lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, dan lebih sering terjadi pada anak kulit hitam dibandingkan anak kulit putih.
- Sekitar 75 hingga 85 persen anak dengan Cerebral palsy mempunyai CP spastik. Artinya, otot-otot mereka menjadi kaku, dan akibatnya gerakan mereka menjadi canggung.
- Lebih dari separuh (sekitar 50 hingga 60 persen) anak dengan CP tetap dapat berjalan mandiri.
- Banyak anak dengan Cerebral palsy mempunyai satu atau lebih kondisi dan penyakit tambahan bersamaan dengan CP mereka. Misalnya, sekitar empat dari 10 anak CP juga mengalami epilepsi dan sekitar satu dari 10 anak menyandang gangguan spektrum autisme.
- Penyebab spesifik CP pada sebagian besar anak tidak diketahui.
- Cerebral palsy biasanya didiagnosis pada tahun pertama atau kedua setelah kelahiran. Jika gejala pada anak ringan, terkadang sulit untuk membuat diagnosis sampai anak berusia beberapa tahun.
"Dengan layanan dan dukungan yang tepat, anak-anak dan orang dewasa penyandang CP dapat tetap sehat, aktif, dan menjadi bagian dari komunitas," mengutip CDC pada Minggu, 8 Oktober 2023.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jenis Cerebral Palsy Berdasarkan Kerusakan Otak yang Terjadi
![Cerebral Palsy Lebih Sering Terjadi pada Anak Laki-Laki: Gejala, Penyebab, Jenis, dan Pengobatan (pixabay)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/FNyVgn1VsgOuJ5w0Df3ycG90uRI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3266386/original/064793900_1602587371-people-1839564_1920.jpg)
Jika dilihat dari waktu terjadinya kerusakan otak, cerebral palsy dibagi menjadi dua, yakni CP bawaan dan acquired CP.
Cerebral Palsy Bawaan
Kebanyakan CP berhubungan dengan kerusakan otak yang terjadi sebelum atau saat lahir dan disebut CP bawaan.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Cerebral Palsy bawaan adalah:
- Dilahirkan terlalu kecil
- Dilahirkan terlalu dini (premature)
- Terlahir kembar atau kelahiran ganda lainnya.
- Dikandung melalui fertilisasi in vitro atau teknologi reproduksi berbantuan lainnya
- Memiliki ibu yang mengalami infeksi saat hamil
- Memiliki kernikterus (sejenis kerusakan otak yang dapat terjadi jika penyakit kuning pada bayi baru lahir yang parah tidak diobati).
Acquired Cerebral Palsy
Selain bawaan, ada pula acquired CP di mana kerusakan otak terjadi setelah anak dilahirkan. Sebagian kecil CP disebabkan oleh kerusakan otak yang terjadi lebih dari 28 hari setelah kelahiran.
Inilah yang disebut acquired CP. Faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko acquired CP:
- Mengalami infeksi otak, seperti meningitis
- Mengalami cedera kepala yang serius.
Advertisement
Diagnosis Dini Cerebral Palsy
Mendiagnosis cerebral palsy pada usia dini penting untuk kesejahteraan anak dan keluarga. Mendiagnosis CP dapat dilakukan melalui beberapa langkah seperti:
- Pemantauan perkembangan
- Skrining perkembangan
- Evaluasi perkembangan dan medis
Pemantauan perkembangan berarti melacak pertumbuhan dan perkembangan anak dari waktu ke waktu. Pada setiap kunjungan ke klinik kesehatan anak, dokter akan memantau perkembangan anak. Dokter melakukan pemantauan dengan:
- Bertanya kepada orangtua apakah mereka memiliki kekhawatiran mengenai perkembangan anak mereka.
- Mencatat atau memperbarui riwayat perkembangan anak
- Mengawasi anak selama pemeriksaan untuk melihat bagaimana anak bergerak.
Selama pemeriksaan perkembangan, tes singkat diberikan untuk melihat apakah anak mengalami keterlambatan perkembangan tertentu. Seperti keterlambatan motorik atau gerakan.
Beberapa tes skrining perkembangan berbentuk wawancara atau kuesioner yang diisi oleh orangtua. Ada pula tes yang diberikan dokter kepada anak.
Tes skrining perkembangan juga dapat diberikan bila orangtua atau dokter atau orang lain yang terlibat dalam perawatan anak mempunyai kekhawatiran terhadap perkembangan anak.
Tujuan dari evaluasi perkembangan adalah untuk mendiagnosis jenis kelainan spesifik yang menyerang seorang anak. Untuk mengevaluasi keterlambatan gerakan atau motorik, dokter akan mencermati keterampilan motorik, tonus otot, refleks, dan postur tubuh anak. Serta mengambil riwayat kesehatan orangtua secara cermat.
Terkini Lainnya
Pahami Cerebral Palsy dengan Mengetahui Jenis, Penyebab dan Faktor Risikonya
Cinta Ibu Tak Terbatas Waktu, Merawat Anak Cerebral Palsy Selama 17 Tahun di Sukabumi
Jenis Cerebral Palsy Berdasarkan Kerusakan Otak yang Terjadi
Cerebral Palsy Bawaan
Acquired Cerebral Palsy
Diagnosis Dini Cerebral Palsy
cerebral palsy
cerebral palsy adalah
Anak
Anak Laki-laki
Penyakit
Jenis Cerebral Palsy
Rekomendasi
Cinta Ibu Tak Terbatas Waktu, Merawat Anak Cerebral Palsy Selama 17 Tahun di Sukabumi
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil di Indosiar dan Vidio, Sabtu 29 Juni Pukul 08.00 WIB
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
4 Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Copa America, Plus Era Keemasan dan Pemain Legenda yang Menentukan Prestasi
Timnas Argentina Parkir Lionel Messi di Laga Terakhir Grup Copa America 2024
Prediksi Copa America 2024 Paraguay vs Brasil: Momen Penebusan Tim Samba
Copa America 2024: Uruguay Hajar Bolivia 5-0
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Soal Bandar Judi Online Terdeteksi di Indonesia, Kapolri: Penelusuran Sampai Titik Puncak
HEADLINE: PPATK Membongkar Ada 1.000 Anggota DPR dan DPRD Terlibat Judi Online, Siap Buka Data?
Judi Online Merebak, Begini Islam Memandang Hal Tersebut
Gara-Gara Judi Online dan Pinjol, Kasus Perceraian di Depok Meningkat
Kominfo Luncurkan Dua Aplikasi Pemberantasan Judi Online
Bos PPATK Bakal Lapor MKD, Setor Data 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online
Pilkada 2024
Buka Mukerwil DPW PPP Kepri, Mardiono Sebut Akan Siapkan Calon Terbaik di Pilkada 2024
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Survei Pilkada Tana Tidung: Said Agil Unggul Tipis dari Petahana
Pengamat Nilai Program Pro Rakyat Sekda Majalengka Eman Suherman Bisa Raih Dukungan di Pilkada 2024
Jelang Pilkada Indramayu, Kelompok Petani Milenial Akui Kinerja Nina Agustina
Pj Gubernur Kalbar Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Ragam Campuran Air Putih Mulai dari Irisan Buah hingga Daun Mint, Jadi Lebih Segar dan Ada Rasa
Pertimbangkan 4 Hal Ini Sebelum Kencan dengan Pria Lebih Muda, Termasuk soal Prioritas Hidup
Jangan Abaikan Jika Tubuh Terasa Lemas, Ini 4 Kemungkinan Penyebabnya
Biarkan Tangan Bayi Baru Lahir Bebas, Pakai Sarung Tangan Tutup 2 Persen Kesempatan Stimulasi Saraf
Kembali ke Meja Makan dengan Keluarga, Jadi Momen Berbagi Rasa Antara Anak dengan Orangtua
Momen Azriel Lamar Sarah Menzel di Hadapan Keluarga Besar, Krisdayanti Ikut Hadir
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kesehatan Rambut, Utamanya dari Paparan Polusi!
Cara Memilih Produk Perawatan Rambut yang Tepat untuk Rambut Rontok, Apa Saja yang Harus Dipertimbangkan?
Nyamuk Wolbachia Sudah Disebar di 5 Wilayah, Selanjutnya Ditargetkan Uji Coba di 230 Kabupaten Kota
Remaja yang Idap Penyakit Kelamin Kerap Malu Ungkapkan Kondisinya, BKKBN Siapkan PIK-R
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Lolos dari Jalur Neraka di Babak Gugur Euro 2024, Bek Timnas Inggris Pantang Anggap Remeh Lawan
Meriahkan UEFA Euro 2024, EA Sports FC Mobile Gelar Exhibition dan Turnamen Seru di Sarinah
Memantau Persiapan Timnas Jerman Hadapi Denmark di 16 Besar Euro 2024
Phil Foden Kembali Gabung Timnas Inggris Jelang 16 Besar Euro 2024 Melawan Slovakia
Berita Terkini
Soal Bandar Judi Online Terdeteksi di Indonesia, Kapolri: Penelusuran Sampai Titik Puncak
Media Asing Soroti Jemaah Haji Indonesia Berbusana Hebring dan Pamer Emas Saat Pulang dari Tanah Suci
Jemaah Haji Asal Banjar Kalsel Meninggal Dunia dalam Penerbangan Pulang
Hukum Tidur Setelah Subuh, Benarkah Bikin Rezeki Sempit? Ini Kata Buya Yahya
Mohammad Idris soal Baliho Viral Sebagai Cagub Jabar: Saya Enggak Masang
Ketika Fungsi Otak Terhenti Total, Mengenal Kasus Mati Otak
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil di Indosiar dan Vidio, Sabtu 29 Juni Pukul 08.00 WIB
Dua Astronaut Batalkan Spacewalk Karena Kebocoran Baju, Ini Faktanya
Selidiki Kematian Tahanan, Polisi Bakal Periksa Petugas Lapas Bulak Kapal Bekasi
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024
Anda Tahu Daun Kratom? Ternyata Tumbuhan Ini Memiliki 6 Manfaat Istimewa, Simak Penjelasannya
Davina Karamoy Singgung Sosok Asli Rani, Pelakor di Film Ipar Adalah Maut
Bupati Lampung Tengah Diperiksa Terkait Penipuan Proyek, Ini Alur Kasusnya
Gus Baha Kisahkan tatkala Bumi Menangis dan Tersenyum, Ternyata Ini Penyebabnya
Rawan Lontaran Batu Pijar, Masyarakat Diminta Jauhi Puncak Gunung Semeru Radius 5 Kilometer