, Jakarta - Seringkali kita melihat orang Jepang yang hampir setiap hari makan nasi dan karbohidrat lainnya, tapi badannya tetap langsing.
Tingkat obesitas di Jepang pun termasuk yang terendah di dunia, hanya empat persen dari populasi yang punya berat badan berlebih (GlobalData Healthcare 2022).
Baca Juga
Melalui unggahan di akun TikTok pribadinya, ahli kecantikan, dokter Frans Hery Widjaya juga mengungkapkan bahwa angka harapan hidup orang Jepang terpanjang di dunia antara 80 sampai 84 tahun.
Advertisement
Lantas, apa rahasia orang Jepang bisa tetap langsing walau makan nasi dan karbohidrat?
"Ini soal pola hidup. Kalau misalnya hidup dan bisa bergaya seperti orang Jepang, mereka yang tinggal di perkotaan terbiasa jalan kaki lebih dari 6.000 langkah per hari. Karena untuk mencapai transportasi publik untuk bisa sampai ke kantor," kata Hery dikutip dari unggahan yang tayang pada Jumat 1 September 2023.
Orang Jepang Aktif Bekerja Meski Lansia
Orang Jepang yang lanjut usia (lansia) juga masih aktif bekerja. Di pedesaan Jepang, para lansia masih mampu memangkas rumput dan mengurus persawahan.
"Nah, kalau yang mereka yang sudah usia lanjut, bisa lihat tuh pas ke desa-desa di Jepang. Mereka masih bekerja, motong pohon, motong rumput pakai mesin," Hery menambahkan.
"Di desa-desa di Jepang itu, rata-rata sawah-sawah diurus sama orang tua yang umurnya 60 tahun, 70 tahun," ujarnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kalau Makan Nasi Banyak, Aktivitas Juga Mesti Banyak
Bagaimana dengan orang Indonesia sendiri yang juga konsumsi karbohidrat?
Seperti diketahui, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, obesitas pada anak usia 5-12 yaitu 10,8 persen gemuk dan 9,2 persen obesitas.
Artinya, 1 dari 5 anak usia 5-12 tahun gemuk atau obesitas karena kurang aktivitas fisik 64,4 persen.
Lalu, 16 persen anak usia 13-15 tahun gemuk dan obesitas, sedangkan pada usia 16-18 tahun 13,5 persen karena kurang aktivitas fisik 49,6 persen.
"Kalau kamu di Jakarta, makan karbo atau makan gula atau makan apapun, makan nasi makan dalam jumlah banyak. Itu ada dua opsi, yang pertama kamu ya harus aktivitas lebih banyak," ujar Frans Hery Widjaya.
Kenapa? Banyak makan nasi, kentang, tepung roti dan hasil akhirnya dalam dua bentuk, yaitu fungsi sebagai sumber energi dan glukosa di dalam darah, akan menyebabkan terjadinya resistensi insulin, obesitas, penyakit jantung dan lain-lain.
Batasi Karbohidrat bila Aktivitas Tidak Banyak
Hery menyimpulkan, bagi orang Indonesia, misalnya yang tinggal di daerah perkotaan, konsumsi karbohidrat tergantung aktivitas.
"Membatasi karbo kalau memang kamu aktivitasnya enggak terlalu banyak ya," imbuhnya.
Advertisement
Hindari Karbohidrat Sebanyak Mungkin, Kurangi Porsi Makan Nasi
![Orang Jepang Makan Nasi Tapi Tetap Langsing, Ini Pola Hidupnya /Copyright pexels.com/Fox](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/DVC8aRXCDfh36MVENC3vR3P_S2g=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4089266/original/056900800_1657817702-pexels-fox-1320917.jpg)
Ada beberapa rahasia orang Jepang tetap langsing meski makan nasi atau karbohidrat dikutip dari The Hans India, antara lain:
1. Menghindari karbohidrat sebanyak mungkin
Salah satu rahasia orang Jepang yang paling efektif untuk tetap bugar dan langsing adalah menghindari asupan karbohidrat sebanyak mungkin.
Namun, orang Jepang makan nasi sekali sehari, biasanya dalam makan siang dan mereka juga makan mie yang rendah lemak.
Orang-orang ini sangat menghindari makan nasi atau makanan yang mengandung karbohidrat setelah matahari terbenam.
2. Makan makanan dalam porsi kecil
Orang Jepang selalu cenderung makan makanan mereka dalam porsi kecil, yang secara efektif akan membantu menurunkan berat badan serta membakar kalori. Mereka cenderung makan lebih sedikit tetapi makanannya bergizi.
Mereka makan dengan perlahan dan berhenti makan ketika sudah merasa kenyang.
3. Kebiasaan makan yang ketat
Orang Jepang makan lebih sedikit makan, tapi dengan pola makan yang seimbang. Mereka makan lebih sedikit karbohidrat, lebih banyak sayuran, buah-buahan dan makanan organik.
Mereka tidak pernah melewatkan sarapan pagi karena sarapan pagi dapat meningkatkan energi agar tetap bugar dan langsing. Mereka juga makan sup miso, yang memainkan peran penting untuk tetap bugar.
4. Kebiasaan memasak yang sehat
Orang Jepang memasak makanan dengan metode memasak yang sehat, dengan menggunakan minyak goreng yang ramah bagi jantung.
Mereka memastikan untuk tidak memasak bahan-bahan mentah, dengan suhu tinggi dalam waktu yang lama.
Mereka menggunakan metode memasak seperti menumis, memanggang, merebus, dan mengukus.
![Infografis Ayo Jaga dan Tingkatkan Imunitas Tubuh. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/z2OAj6f1vmyj3Mc95SiNTF-7PVc=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3264810/original/019663900_1602483646-Infografis_jaga_imunitas_tubuh.jpg)
Terkini Lainnya
Pria Ini Tanam Semanggi Berdaun 63 di Kebun Rumahnya, Pecahkan Rekor Dunia
Video Lama Reino Barack Jadi Juri Acara Memasak di Acara TV Jepang Kembali Viral, Tuai Pujian Warganet
Orang Jepang Aktif Bekerja Meski Lansia
Kalau Makan Nasi Banyak, Aktivitas Juga Mesti Banyak
Batasi Karbohidrat bila Aktivitas Tidak Banyak
Hindari Karbohidrat Sebanyak Mungkin, Kurangi Porsi Makan Nasi
1. Menghindari karbohidrat sebanyak mungkin
2. Makan makanan dalam porsi kecil
3. Kebiasaan makan yang ketat
4. Kebiasaan memasak yang sehat
Obesitas
Jepang
Nasi
makan nasi
Langsing
Orang Jepang
Orang Jepang Suka Makan Nasi
Makan Nasi Tapi Tetap Kurus
Makan Nasi Tapi Tetap Langsing
Jalan Kaki
Rekomendasi
Video Lama Reino Barack Jadi Juri Acara Memasak di Acara TV Jepang Kembali Viral, Tuai Pujian Warganet
Copa America 2024
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 03.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Populer
Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Cikarang, Terapkan Teknologi Ramah Lingkunan
Peduli Dampak Sampah Plastik pada Lingkungan, Amorepacific dan Waste4Change Bersih-Bersih Citarum
Solusi atau Fiksi, Apakah Katarak Bisa Sembuh dengan Obat Tetes?
Asupan Serat Harian RI Masih Minim, Minuman Fiber Bisa Jadi Solusi dan Bantu Kenyang Lebih Lama
DBD di Indonesia Mengganas, Vaksinasi Jadi Senjata Bagi Dunia Melawan Demam Berdarah Dengue
3 Kondisi Medis yang Bikin Anak Tak Boleh Dikhitan
Kolaborasi Dokter RS Adam Malik dan Arab Saudi Sukses Mengoperasi 25 Anak dengan Penyakit Jantung
Jemaah Haji yang Baru Tiba di Tanah Air Dianjurkan Jaga Kebugaran dengan Olahraga Ringan
Dokter Ungkap Bahaya Henti Jantung Setelah Tragedi Zhang Zhi Jie, Begini Cara Menyelamatkannya
8 Masalah Organ Reproduksi yang Wajib Diwaspadai, Segera Cek dan Jangan Tunggu Sakit!
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
9 Alat Komunikasi Modern yang Ubah Cara Manusia Berinteraksi
Sri Mulyani Nawar ke DPR Minta PMN untuk LPEI Tetap Rp 10 Triliun
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Eks Dirut JJC Bantah Tudingan Arahkan Waskita-Acset Sebagai Pemenang Lelang Tol MBZ
Menkominfo Didesak Mundur Usai PDN Diretas, Jokowi: Sudah Dievaluasi
Viral! Naufal Hafidz Clash of Champions Raih IPK Sempurna 4.0 Berkat Pecel Lele GKPN
8 Potret Tulisan Spanduk Peringatan di Jalan Ini Nyeleneh Banget
Rusia Klaim Hancurkan 5 Jet Militer Ukraina di Pangkalan Udara, Kemampuan Kyiv Jaga Pesawat Bantuan Diragukan
Gibran: Tanya Kaesang Maju Pilkada Jakarta atau Jawa Tengah
Tiga Menteri dan Tiga Bupati Masuk Bursa Cagub Jatim 2024 dari PDIP, Siapa Mereka?
7 Makanan dan Minuman yang Tak Boleh Dikonsumsi Selama Penerbangan
Komisi XI DPR Setuju PMN BUMN dan Bank Tanah Tahun Anggaran 2024 Senilai Rp 28 Triliun, Simak Rinciannya
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 03.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Peneliti Jepang Temukan Obat Penyakit Ginjal untuk Kucing, Bisa Perpanjang Umur Anabul hingga 30 Tahun
Kitabisa Dukung Gerakan Tanam 3.000 Lamun untuk Maksimalkan Penyerapan Karbon