, Bandung Pemanfaatan pencatatan digital imunisasi tengah digenjot Provinsi Jawa Barat. Sehingga, saat ini pencatatan tak lagi bersifat manual.
Pencatatan digital ini memanfaatkan inovasi digital Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk imunisasi dengan menggunakan aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).
Baca Juga
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Rochady Hendra Setya Wibawa menuturkan, upaya digitalisasi imunisasi anak dengan aplikasi ASIK diharapkan memberikan data anak yang sudah disuntik vaksin itu valid.
Advertisement
Sebab, walaupun cakupan imunisasi anak di Jawa Barat secara umum terbilang berhasil, data anak yang imunisasi masih dinilai belum semuanya tercatat.
"Untuk anak sekarang kan ada aplikasi ASIK untuk imunisasi aktif ya, mudah-mudahan kalau ini bisa digunakan oleh semuanya, baik dokter swasta, dokter praktik anak swasta maupun ada klinik yang memang klinik imunisasi," kata Rochady saat diwawancara Health di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Bandung pada Selasa, 16 Mei 2023.
"Ada banyak rumah sakit swasta juga ikut turut serta untuk imunisasi. Mudah-mudahan sih ya cakupan di kota-kota besar ini bisa betul-betul sempurna (terlihat datanya)."
Data Anak yang Imunisasi Diharapkan Valid
Disampaikan kembali oleh Rochady, adanya pemanfaatan aplikasi ASIK dapat terlihat capaian imunisasi anak di daerah urban.
"Kita harapkan valid gitu -- menggunakan aplikasi ASIK. Artinya ada pemikiran positifnya. Karena memang kalau di area urban yang dekat-dekat sini kan bisa saling pindah-pindah (praktik) dokter anak. Dokter anak yang disukain, dikejar ke sana (oleh masyarakat)," ucapnya.
"Ini kami mau sosialisasi sehingga nanti kita bisa melihat betul cakupan dari imunisasi ini di Jawa Barat. Apa itu betul datanya bias atau enggak gitu itu."
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kemungkinan Data Imunisasi Belum Masuk
Kendala pencatatan data imunisasi anak di Jawa Barat yang dinilai masih belum tercatat semua, menurut Rochady Hendra Setya Wibawa, ada beberapa alasan. Salah satunya, kemungkinan data belum masuk lantaran banyak orangtua yang membawa anaknya tidak ke Puskesmas.
Misalnya saja ke klinik imunisasi maupun ke rumah sakit swasta.
"Mungkin yang datanya belum masuk. Sedangkan yang data di Puskesmas kan terdata yang imunisasi. Mereka jalani (imunisasi) di Puskesmas ya," pungkas Rochady.
"Maksudnya orang-orang menengah ke bawah yang tidak ke dokter lah. Nah itu data yang dipunya, sedangkan, untuk kita menarik data dari rumah sakit swasta, dokter praktik, dokter anak praktik swasta ini yang sampai saat ini belum bisa diambil sendiri."
Advertisement
Pendekatan ke Organisasi Profesi
![Imunisasi Anak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/yUJmB9XAoIQO3okUWd0-jcAH_mc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3153648/original/003316800_1592279333-20200616-Imunisasi-Anak-di-Masa-Pandemi-Corona-arbas-4.jpg)
Rochady Hendra Setya Wibawa turut menekankan, bahwa Jawa Barat melakukan pendekatan kepada Organisasi Profesi untuk pelaksanaan imunisasi.
"Nah kami coba pendekatannya mungkin ke Organisasi Profesi. Yang di sini ada Ikatan Dokter Anak Indonesia yang wilayah Jawa Barat. Kami Juga sudah mulai berkomunikasi, bagaimana bisa meningkatkan cakupan imunisasi," terangnya.
Upaya meningkatkan cakupan imunisasi juga melihat situasi bahwa beberapa kota besar di Jawa Barat, cakupan imunisasinya belum mencapai 100 persen.
"Enggak mungkin juga sih ya, kalau Kota Bandung, misalnya hanya sekitar 73 persen, kayaknya enggak mungkin juga Kota Cimahi juga cakupan imunisasinya rendah," pungkas Rochady.
"Tapi bisa saja karena orang Cimahi ke Bandung dekat, dia enggak ke Puskesmas tapi dia ke rumah sakit swasta atau dokter swasta di Bandung."
Perlu Sosialisasi
Selain itu, persoalan data imunisasi anak pun perlu sosialisasi sehingga dokter dan tenaga kesehatan tak lupa untuk memasukkan data anak yang sudah disuntik vaksin.
"Di Bandung dia diimunisasi tapi datanya enggak masuk. Hal-hal seperti ini ya mungkin kita perlu sosialisasi," imbuh Rochady.
Kejar Target Imunisasi
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana Dewi mengatakan dalam pembukaan Pertemuan Akselerasi Strategi Capaian Indikator Program Pengelolaan Imunisasi 2022 bahwa target cakupan imunisasi untuk setiap antigen rata-rata sebesar 95 persen.
Hal ini demi mengejar capaian imunisasi dasar lengkap di Jawa Barat yang menurun dari tahun sebelumnya dan belum mencapai target.
“Dalam setiap program imunisasi tentu adanya target yang harus dicapai. Target cakupan imunisasi untuk setiap antigen rata-rata sebesar 95 % sehingga perlu sekali kerja sama dengan beberapa pihak terkait untuk mendukung program tersebut,” katanya di Main Ballroom Amarthapura, El Royale Hotel, Kota Bandung, Rabu (14/9/2022).
Kerja Sama Lintas Sektor
Di Jawa Barat, kerja sama lintas sektor dan lintas program terkait yaitu dengan melibatkan semua unsur pentahelix, yang mana penyiapan teknis pelaksanaan imunisasi dengan menyertakan semua organisasi profesi kesehatan, serta upaya penggerakan sasaran dan penyebarluasan informasi tentang imunisasi dengan menyertakan organisasi kemasyarakatan dari mulai desa/kelurahan sampai kabupaten/kota dan provinsi.
“Diharapkan semua unsur pemerintah daerah dapat bergerak dan mendukung kegiatan imunisasi dalam mencapai target nasional sampai di akhir tahun 2022 ini,” tutupnya.
![Infografis: Daftar Perusahaan yang Terpuruk di Era Digital](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/DZADhQpsmYjiFvnMqtISB0GxtkQ=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1717476/original/064576100_1506063244-170920_Terpuruk_di_Era_Digital02.jpg)
Terkini Lainnya
Kemenkes Beberkan Kronologi Bayi MKA di Sukabumi yang Meninggal Usai Diimunisasi
Kronologi Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Usai Mendapatkan Imunisasi
Kasus Balita Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Komnas KIPI Rekomendasi Ekshumasi
Data Anak yang Imunisasi Diharapkan Valid
Kemungkinan Data Imunisasi Belum Masuk
Pendekatan ke Organisasi Profesi
Perlu Sosialisasi
Kejar Target Imunisasi
Kerja Sama Lintas Sektor
Imunisasi
Imunisasi anak
Jawa Barat
Digitalisasi Imunisasi
Suntik Vaksin
Rekomendasi
Kronologi Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Usai Mendapatkan Imunisasi
Kasus Balita Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Komnas KIPI Rekomendasi Ekshumasi
Bayi Meninggal Diduga Usai Imunisasi di Sukabumi, Keluarga Masih Tunggu Hasil Investigasi KIPI
Penjelasan IBI dan PJ Wali Kota Sukabumi soal Kasus Bayi Meninggal Diduga Usai Imunisasi
Penjelasan Dinkes Sukabumi soal Kasus Bayi Meninggal Diduga usai Imunisasi
Manfaat Jauh Lebih Besar, Anak Epilepsi Tetap Harus Imunisasi
Jangan Khawatir, Anak Demam Setelah Imunisasi adalah Hal yang Wajar
Hasil Penelitian Ungkap Anak yang Dapat Imunisasi Lengkap Lebih Pintar Dibandingkan yang Tidak
Daftar Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi, Penting untuk Anak
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
Populer
Akademi Olahraga dan Seni Ini Hadirkan Lebih dari 19 Program, Cara Hangout Sehat bagi Anak dan Remaja
Jangan Asal Berikan Obat Manusia Seperti Paracetamol pada Anabul, Dokter Ungkap Kucing Bisa Keracunan
5 Dampak Utama Judi Online, Salah Satunya Tambah Beban Biaya Kesehatan
Cara Memilih Makanan Kering untuk Kucing agar Anabul Kesayangan Tumbuh Sehat
Pola Makan yang Melibatkan 3 Jenis Makanan Ini Disebut Bisa Perpanjang Usia Pasien Kanker
Hasil Pengukuran Serentak Intervensi Stunting: 5,8 Juta Balita Indonesia Alami Masalah Gizi
Indahnya Keberagaman, Cerita Pelatih Paduan Suara Gereja Latih Tim Pelajar NU Bernyanyi di Pembukaan MTQ
Jokowi Teken UU KIA, KemenPPPA Segera Susun Peraturan Turunannya
Punya Alergi Tapi Ingin Pelihara Anabul? Dokter Rekomendasikan Jenis Kucing Ini
Pertama di Asia Tenggara, Lactacyd Baby Wash Jalin Kolaborasi dengan CoComelon
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Menelusuri Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo, Yamanote Line
Jerman Kembali Jual Bitcoin yang Disita, Nilainya Sentuh Rp 2,8 Triliun
Holding BUMN Jasa Survei Catatkan Peningkatan Kinerja di 2023
WhatsApp Ganti Warna Centang Verifikasi, dari Hijau Jadi Biru
Sudah 37 Tahun, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Mulai Bersiap Hadapi Masa Pensiun
Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa Masehi?
5 Fakta Menarik 'Pemukiman Setan', Film Horor Maudy Effrosina Tayang di Netflix
Tempat Pemakaman Ini Sengaja Diputarkan Film, Bioskop Orang Mati di Thailand
Mpok Alpa Rutin Makan Es Krim Saat Hamil 6 Bulan, Siap Cuti dari Dunia Hiburan Pada Trimester Akhir
Viral di Media Sosial, Detik-Detik Turap Longsor di Ruas Tol JORR Bintaro
Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Rebut Pole Position, Marc Marquez Babak Belur
7 Potret Tasyakuran Rieta Amilia Pulang Haji, Digelar di Hotel Bintang Lima
Diduga Gelapkan Mobil Rental, Anggota DPRD Dilaporkan ke Polisi