uefau17.com

Tanda Hubungan Toksik dan Cara Mengakhirinya - Health

, Jakarta - Hubungan toksik atau toxic relationship tidak akan berdampak baik pada kesehatan Anda. Hubungan ini akan memicu stres dan lebih baik diakhiri segera sebelum bertambah parah.

"Hubungan toksik adalah hubungan yang berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang," kata seorang profesor psikologi dan perkembangan manusia di Universitas Negeri California, San Bernardino Dr. Kelly Campbell.

Berikut adalah tanda-tanda hubungan toksik dan bagaimana cara lepas darinya menurut situs Brides:

Tanda peringatan

Campbell mencatat istilah "toksik" memiliki beberapa intepretasi.

"Hal yang dianggap toksik seseorang dapat bervariasi: Apa yang toksik bagi satu orang mungkin dianggap normal untuk orang lain," katanya.

"Dengan demikian, fitur yang ditentukan bisa bersifat subjektif."

Itulah mengapa penting untuk melihat setiap hubungan untuk sifat-sifat spesifiknya sebanyak mungkin.

"Dari sudut pandang peneliti, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, termasuk gaya komunikasi, gaya penyelesaian masalah, tingkat ketergantungan, dan tingkat timbal balik," lanjutnya.

Namun demikian, masih ada garis universal yang tidak boleh dilewati pasangan Anda. Ini adalah lima tanda peringatan yang perlu diingat.

1. Anda merasa harus terus berhati-hati

"Orang yang bersama Anda tidak dapat diprediksi dan bisa marah tanpa alasan," kata Campbell.

"Jadi, Anda terus-menerus memerhatikan apa yang Anda katakan, bagaimana Anda mengatakannya, dan ketika Anda mengatakannya agar tak mengusiknya."

2. Balasan yang diterima tak setimpal dengan yang diberikan

"Hubungan yang sehat tidak boleh sepihak," lanjutnya.

"Meskipun terkadang orang memikul beban untuk jangka waktu tertentu seperti ketika pasangan sakit, ini seharusnya tidak menjadi sesuatu yang berlanjut tanpa batas waktu."

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

3. Pasangan menahan Anda

"Dalam hubungan yang sehat, pasangan merayakan keberhasilan satu sama lain dan membentuk satu sama lain menjadi diri ideal mereka—yang merupakan konsep yang dikenal sebagai fenomena Michelangelo," jelas Campbell.

"Jika Anda memperhatikan bahwa pasangan Anda cemburu, kompetitif, dan umumnya tidak bahagia ketika Anda melakukannya dengan baik, maka itu adalah tanda peringatan yang sangat besar."

4. Anda diawasi dan dikontrol

"Jika pasangan perlu mengetahui di mana Anda berada setiap saat, menelepon atau mengirim pesan teks terus-menerus saat kalian berpisah melalui ponsel atau komputer, mengelola dan membatasi keuangan Anda, atau terlibat dalam perilaku obsesif dan pengendalian lainnya, hubungan itu kemungkinan toksik," katanya.

5. Harga diri Anda menurun secara dramatis sejak hubungan dimulai

"Jika ini masalahnya, maka periksa sejauh mana ulah pasangan Anda," catat Campbell.

"Apakah mereka menjatuhkan, mengkritik, menghakimi, tidak menghormati, atau mengabaikan Anda?"

"Jika seseorang menemukan diri mereka dalam hubungan toksik, mereka harus mendapatkan bantuan yang diperlukan untuk mengubahnya atau bebas darinya," kata Campbell.

Penting, kata Campbell, untuk mulai membuat rencana.

3 dari 5 halaman

Langkah Selanjutnya

Tergantung tingkat keseriusannya, Anda bisa curhat kepada teman dan keluarga untuk meminta nasihat atau mencari terapis.

"Terapis yang baik dapat membantu Anda mengatasi, memulihkan harga diri, dan mengatasi kekhawatiran atas rasa aman," lanjut Campbell.

"Jadi, jika Anda memiliki akses ke terapi, sangat disarankan untuk mendapatkan bantuan profesional."

Jika masalahnya lebih serius, Campbell merekomendasikan hal di atas, serta menabung untuk pindah, menyimpan catatan tentang perilaku kasar yang diterima, dan memperoleh perintah penahanan.

"Jika Anda telah meminta kekasih untuk meninggalkan Anda sendirian dan berhenti menghubungi, tetapi mereka terus menelepon atau muncul secara tak terduga, Anda memiliki alasan untuk meminta perintah penahanan," katanya.

Ingatlah lima hal ini saat Anda siap untuk membuat perubahan.

1. Bicaralah dengan pasangan tentang apa yang mengganggu Anda

"Jika mereka mau ke terapis, maka pergilah ke konseling bersama," kata Campbell.

"Namun, jika Anda mendapatkan bantuan yang diperlukan dan menemukan pola yang sama berulang kali, pertimbangkan untuk mengakhiri hubungan."

4 dari 5 halaman

2. Tingkatkan harga dirisu

"Lakukan kegiatan yang Anda sukai, termasuk olahraga dan waktu bersama orang terkasih," catatnya. "Kegiatan ini akan meningkatkan nilai diri Anda."

3. Beri tahu anggota keluarga dan teman tepercaya tentang situasinya, termasuk rencana Anda untuk pergi

"Anda mungkin memerlukan tempat tinggal ketika mengakhiri hubungan, dan kenalan Anda mungkin bisa membantu," lanjut Campbell.

"Paling tidak, mereka dapat menawarkan dukungan sosial dan emosional."

4. Menabung

"Cobalah untuk menabung sebanyak mungkin untuk mempersiapkan akhir hubungan," saran Campbell.

Jika kekasih melakukan kekerasan dan/atau mengancam Anda, simpan catatan setiap kejadian dan pertimbangkan untuk mendapatkan perintah penahanan terhadapnya.

"Perintah penahanan memberi petugas hak untuk mencari orang tersebut jika perintah itu dilanggar. Ini penting untuk menjaga keamanan orang yang ditargetkan," katanya.

Lupakan Masa Lalu

Setelah Anda meninggalkan hubungan toksik, Campbell menyarankan untuk mengutamakan kebahagiaan Anda. Penting untuk diingat bahwa hubungan ini tidak mendefinisikan Anda. Anda dapat membangun masa depan di mana hubungan yang sehat memungkinkan.

Empat tips dari Campbell ini dapat membantu Anda memulai.

 

 

5 dari 5 halaman

1. Putuskan komunikasi dengan orang toksik

"Komunikasi yang berkelanjutan dapat memperpanjang proses penyembuhan," katanya.

"Terkadang tidak mungkin untuk memutus semua komunikasi, seperti ketika anak-anak terlibat. Dalam kasus-kasus tersebut, jaga komunikasi seminimal mungkin dan tanpa basa-basi—diskusikan apa yang harus Anda lakukan dan tidak lebih.

Setelah beberapa waktu berlalu, persahabatan mungkin saja terjadi. Tapi tepat setelah putus cinta, jangan mencoba berteman atau terlibat aktivitas seksual apa pun dengan orang tersebut."

2. Luangkan waktu yang Anda butuhkan untuk sembuh

"Habiskan waktu dengan orang-orang yang mencintaimu," saran Campbell.

"Anda juga dapat menghabiskan waktu bersama hewan karena mereka memberikan model cinta tanpa syarat dan membantu mengurangi kesepian."

3. Lakukan hobi

"Hobi tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri, tetapi mereka menyediakan tempat yang baik untuk bertemu pasangan baru ketika waktunya tepat," catatnya.

4. Fokus pada diri Anda sebelum menjalin hubungan lain

"Seseorang sering kehilangan dirinya sendiri karena hubungan toksik," lanjut Campbell.

"Butuh waktu untuk berhubungan dengan diri mereka dan sembuh dari luka."

(Adelina Wahyu Martanti)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat