uefau17.com

Telur Kinder Terkontaminasi Salmonella, Ini Bahaya Bila Tak Sengaja Mengonsumsinya - Health

, Jakarta Produsen cokelat telur Kinder Surprise asal Italia, Ferrero, menarik produk mereka dari pasaran. Hal ini dilakukan usai menemukan lebih dari 60 persen kasus keracunan bakteri Salmonella usai menyantap Kinder Surprise.

Mengutip laman Metro, dari 60-an ada 40 kasus keracunan yang menimpa balita di Inggris. Produsen menarik telur Kinder Surprise kemasan 20 gram atau satu pak berisi tiga bungkus. Menurut Badan Standar Pangan (FSA) Inggris, dari 3 kasus yang ditemukan, tidak ada kematian dilaporkan.

FSA juga melaporkansekitar 77 persen dari total 57 kasus terpapar Salmonella adalah mereka yang berusia lima tahun ke bawah. Namun, badan tersebut tidak bisa mengonfirmasi jumlah pasti ketika ditanyakan ulang.

"Kami menyambut baik kerja sama Ferrero International SA yang menarik sejumlah produk penganan terkait dengan wabah Salmonella yang sedang berlangsung di Ingggris," kata Pimpinan Surveilance dan Keamanan Pangan UKHSA, Lesley Larkin mengutip Wales Online, Rabu (6/4/2022).

Lesley mengatakan pada orang yang mengonsumsi makanan terkontaminasi bakteri Salmonella biasanya sembih dalam beberapa hari. Namun, efek ini bisa berbeda pada mereka yang berusia masih kecil.

"Namun, gejalanya bisa lebih parah terutama pada anak kecil dan memiliki sistem kekebalan yang lemah," kata Lesley.

Ia juga mengatakan bahwa infeksi bakteri Salmonella dapat menyebar dari orang ke orang. Jadi, pastikan agar menjaga gaya hidup bersih dengan mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan mencegah memegang makanan secara langsung.

.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gejala Keracunan Salmonella

Mengutip laman Mayo Clinic, umumnya orang yang kena infeksi salmonella tidak menunjukkan gejala. Namun, ada juga yang mengalami diare, demam, dan kream pertua dalam waktu 8-72 jam.

Dalam beberapa kasus, diare yang terkait dengan infeksi Salmonella dapat menyebabkan dehidrasi sehingga memerlukan perhatian medis segera.

"Namun, kebanyakan orang sehat sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus," mengutip Mayo Clinic.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat