uefau17.com

Kena COVID-19 dengan Gejala Batuk? Simak Saran Dokter untuk Meringankan - Health

, Jakarta Batuk merupakan salah satu gejala yang banyak disampaikan pasien di gelombang ketiga COVID-19 yang didominasi varian Omicron ini. Kala batuk mendera memang rasanya tidak nyaman ya tapi ada beberapa cara untuk meringankan.

Bila batuk saat terpapar COVID-19 disarankan untuk minum air putih yang cukup, sebisa mungkin minumlah air putih hangat untuk membantu meredakan batuk. Kemudian, mandi dengan air hangat serta jauhi iritan yang dapat memperparah batuk seperti disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal).

"Kalau batuk akibat Omicron, hindari lingkungan yang mengandung bahan iritan, misalnya asap rokok, atau kamar isolasi mandiri jangan sampai berdebu," kata Inggrid mengutip Antara.

Bagi perokok yang alami batuk-batuk saat kena COVID-19, jauhi merokok agar batuk segera reda.Bila memang kondisi tidak membaik segera berkonsultasi dengan dokter sehingga mendapatkan penanganan yang lebih baik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan

Batuk adalah refleks dari sistem pernapasan yang bertujuan mengosongkan jalan napas dari partikel benda asing, mikroba dan bahan iritan seperti asap dan debu, serta cairan dan mukus.

Selain dari infeksi virus, batuk dapat disebabkan oleh bahan iritan, efek samping obat, infeksi yang menyebabkan bronchitis, refluks asam lambung, alergi, asma hingga kanker paru.

Batuk terdiri dari beberapa jenis, yakni batuk kering, batuk berdahak atau kombinasinya. Dilihat dari durasi, batuk terbagi menjadi dua, yakni batuk akut yang bisa berakhir setelah dua hingga tiga minggu, juga batuk kronis yang umumnya berlangsung dalam waktu lama.

"Pada COVID-19, batuknya akut. Tetapi walau pun varian omicron dianggap ringan, tetap ada kejadian long COVID di mana setelah 4 pekan ada gejala yang dirasakan," kata Inggrid.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat