, Jakarta Di Indonesia, kebakaran hutan hampir terjadi setiap tahun, terutama pada musim kemarau. Pada 1997, kebakaran hutan terjadi pada area seluas 300 ribu hektare. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia mulai Januari hingga Agustus 2019 mencapai 328,724 hektare, dengan daerah terdampak di Riau.
Insiden yang terjadi di Riau, berdampak pada berbagai sektor kehidupan, seperti gangguan kehidupan sehari-hari masyarakat, gangguan transportasi, kerusakan ekologis, penurunan pariwisata, dampak politik, ekonomi, dan terutama masalah kesehatan. Ya, mengakibatkan pencemaran udara dari asap kebakaran.
Baca Juga
Asap yang berasal dari kebakaran hutan merupakan campuran gas, partikel, uap air, dan bahan organik, serta mineral akibat pembakaran yang tidak sempurna. Komposisi asap kebakaran hutan umumnya terdiri dari:
Advertisement
- Gas seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3), sulfur dioksida (SO2), dan lainnya
- Partikel yang timbul akibat kebakaran hutan biasa disebut sebagai particulate matter (PM). Partikel kurang dari 10um dapat terinhalasi sampai ke paru. PM merupakan polutan utama yang menjadi perhatian asap kebakaran hutan
- Bahan lainnya dalam jumlah lebih sedikit seperti aldehid (akrolein, formaldehid), polisiklik aromatic hidrokarbon (PAH), benzene, toluene, styrene, metal, dan dioksin.
Kadar polutan yang terkandung di udara menetukan derajat pencemaran udara. Di Indonesia, penentuan derajat pencemaran udara menggunakan istilah Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU), yang meliputi partikulat (PM10), CO, SO2, NO2, dan O3.
![Pencemaran Udara](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Xi9M4URPPB5xEXU42ur1rIU6NCk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2922984/original/081052400_1569489509-tabel.jpg)
Pembagian kategori pencemaran udara dapat menggunakan indikator lain, yaitu Air Quality Index (AQI) yang dapat dikorelasikan dengan kadar PM10 dalam 1-3 jam.
![Pencemaran udara](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/1WtfPZWFoaOm-2LaT9N8i9uJ9Xg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2922985/original/090567700_1569489509-tabel_2.jpg)
Dokter Spesialis Asma dan Paru di Rumah Sakit EMC, Desilia Atikawati mengatakan, jika kebakaran terus menerus terjadi dan asap tebal yang menyelimuti udara tak kunjung hilang, maka dapat menyebabkan efek akut (jangka pendek) dan efek kronis.
![Jarak pandang di Pekanbaru kian terbatas karena kabut asap hasil Karhutla di berbabagi wilayah Riau.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Rl-XEVItyU8auFtPxrZjaQ-77ss=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2918810/original/063551400_1569213924-IMG_20190923_103247.jpg)
Mereka yang rentan atau sensitif pada paparan asap kebakaran hutan adalah orang tua, ibu hamil, anak-anak, orang dengan penyakit jantung dan paru sebelumnya, dan orang dengan penyakit kronis lainnya. Efek yang ditimbulkan antara lain:
- Iritasi selaput lender (membrane mukosa) mata, hidup, dan saluran napas. Hal tersebut menyebabkan gejala mata berair dan merah, bersin, batuk, batuk berdahak, sesak napas, dan mengi
- Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Pajanan asap akan mningkatkan kemungkinan infeksi saluran napas oleh bakteri dan virus
- Penurunan fungsi paru
- Eksaserbasi (episode perburukan) penyakit paru, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Perburukan penyakit jantung
- Risiko kematian
Sementara efek dampak panjang adalah terjadi penurunan fungsi paru serta peningkatan hipereaktivitas saluran napas. Pajanan CO konsentrasi rendah juga menimbulkan efek jangka panjang berupa gejala menetap sakit kepala, mual, depresi, gangguan saraf, dan perburukan gejala orang dengan penyakit jantung koroner.
Penanganan Dampak Asap
Upaya pencegahan dan penanganan dampak kesehatan asap kebakaran hutan harus dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat. Secara prinsip upaya pencegahan dan penanganan dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Upaya primer bertujuan untuk mencegah orang-orang tersensitasi menjadi sakit sebagai akibat pajanan asap kebaran hutan. Upaya tersebut antara lain:
1. Menghilangkan sumber masalah kesehatan yaitu asap kebakaran dengan pemadaman kebakaran
2. Meminimalkan pajanan asap kebakaran dengan cara
a. Mengurangi aktivitas di luar ruangan
b. Hindari penambahan polusi dalam rumah seperti merokok, menyalakan lilin, perapian, atau sumber api lainnya
c. Tutup jendela dan pintu rapat-rapat untuk mengurangi masuknya partikel ke dalam rumah
d. Bila tersedia gunakan air conditioner (AC) di dalam rumah dengan syarat ubah ke mode recirculate, serta dapat menggunakan air purifier
e. Penyediaan rumah singgah yang mempunyai kualitas udara baik dengan penggunan Ac atau air purifier
f. Jika di luar ruangan, hindari aktivitas berat
g. Jika berkendaraan mobil, tutup semua jendela dan nyalakan AC dengan mode recirculate
h. Gunakan masker dengan benar dan tepati. Jika bepergian, hindari kawasan dengan kualita udara yang tidak sehat dan berbahaya
3. Memantau kualitas udara dalam mengambil keputusan untuk beraktivitas di luar rumah
4. Lakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti makan makanan bergizi, istirahat cukup, dan cuci tangan
Upaya sekunder bertujuan untuk deteksi dini dan pengobatan dini masalah kesehatan yang muncul sebagai dampak asap kebakaran hutan. Upaya tersebut antara lain:
- Mengenali gejala atau keluhan yang timbul sebagai dampak kesehatan akibat asap kebakaran hutan
- Mempersiapkan obat-obatan untuk pertolongan awal (terutama yang dikonsumsi rutin)
- Segera ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat bila terjadi masalah kesehatan
- Evaluasi dampak kesehatan akibat asap kebakaran pada masyarakat dengan cara skrining berkala oleh pemerintah (kuesioner, pemeriksaan fisik, pemeriksaan fungsi paru)
Upaya tersier bertujuan untuk mencegah komplikasi dan kematian pada populasi yang sudah menderita penyakit sebagai dampak asap kebakaran hutan. Upaya tersebut antara lain:
- Hentikan kebiasaan yang memperburuk penyakit seperti merokok
- Melakukan pengobatan maksimal dan teratur dengan berobat ke dokter / fasilitas pelayanan kesehatan, serta mengkonsumsi obat yang diberikan secara teratur
- Perawatan atau rawat inap jika diperlukan. Rujukan ke tingkat pelayanan lebih tinggi perlu dilakukan apabila saranan dan prasarana pelayanan kesehatan yang tersedia belum mencukupi
![Masker N95](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/iLnFnZB2Esr4djOvru3sqTk-wRg=/68x110:943x603/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2922978/original/029890700_1569489185-shutterstock_1284018217.jpg)
Selain itu, lanjut Desilia, masker atau respirator sangat direkomendasikan untuk mengurangi masuknya partikulat ke dalam saluran napas dan paru. Namun sayangnya, sampai saat ini tidak ada satu pun respirator yang dapat memproteksi semua komponen gas dan uap dari asap kebakaran hutan.
Masker bedah (procedure mask/surgical mask) pada kasus kebakaran hutan masih memiliki manfaat untuk mengurangi pajanan masuknya partikel yang besar, tetapi tidak untuk partikel kecil. Adalah masker N95 yang efektif menghalangi 95 persen partikel yang masuk (terutama PM10).
Masker N95 efektif bila digunakan dengan teknik dan cara yang tepat. Penggunaan masker N95 mempunyai keterbatasan berupa ketidaknyamanan penggunaannya serta dapat menyebabkan tahanan dalam bernapas. Rekomendasi penggunaan masker N95 adalah sebagai berikut:
- Penggunaan N95 direkomendasikan pada kondisi berikut:
- Seseorang yang harus berada di luar ruangan saat kondisi asap cukup pekat.
- Dengan syarat harus dilakukan individual fit test agar kemampuan proteksinya terjamin dengan baik.
- Penggunaan masker N95 tidak direkomendasikan pada penggunaan di dalam rumah, anak-anak, ibu hamil, orang tua (lansia), dan pasien dengan penyakit jantung atau paru kronis.
Evakuasi umumnya dipertimbangkan karena aspek dampak langsung berhubungan dengan api kebakaran hutan dibandingkan asap kebakaran. Evakuasi mungkin merupakan langkah terbaik bagi kelompok sensitif. Meskipun begitu, hal ini menjadi sulit karena tidak bisa diprediksi lama dan intensitas asap kebakaran.
![Dokter Spesialis Asma dan Paru](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ChUIVhJkQ494AwcoB4h21I9isc8=/40x100:1003x1384/640x853/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2922979/original/040515200_1569489185-dr_desilia.jpg)
Jika Anda memiliki masalah pernapasan, jangan ditunda untuk penanganannya. Anda dapat menemui dr. Desilia Atikawati, Sp.P. Dia adalah Dokter Spesialis Asma dan Paru dari Rumah Sakit EMC Tangerang dengan jam praktek setiap Senin-Sabtu pukul 08.00-16.00 WIB.
(*)
Terkini Lainnya
Dokter Ini Ungkap Rahasia untuk Jaga Stamina Pria Dewasa
Ini 3 Rekomendasi Blush On yang Cocok untuk Kulit Orang Indonesia
OPPO Smartphone Keluaran Lama Tapi Masih Cukup Oke Dipakai Saat Ini, Apa Saja?
Penanganan Dampak Asap
ISPA
RS EMC Tangerang
Rumah Sakit EMC Tangerang
asap kebakaran hutan
Dampak Asap
Kebakaran Hutan
Dokter Spesialis
Advertorial
Rekomendasi
Ini 3 Rekomendasi Blush On yang Cocok untuk Kulit Orang Indonesia
OPPO Smartphone Keluaran Lama Tapi Masih Cukup Oke Dipakai Saat Ini, Apa Saja?
Bisa Ditiru! Ini Cara Unik Agen BRIlink di Gresik untuk Jaga Pelanggan Tetap Setia
Liburan Bareng Si Kecil di KidZania Jakarta Pakai BRI Dapat Diskon hingga 30%!
Langkah BRI Wujudkan Indonesia Emas 2045, Lewat Pengusaha Muda BRILiaN 2024, Saatnya Daftar!
Sinergi Kilang Pertamina Plaju dan Pemprov Sumsel Bangun Taman Rawa di Kawasan Jakabaring, Tanam 55 Spesies Pohon Langka
Eks Dirut JJC Bantah Tudingan Arahkan Waskita-Acset Sebagai Pemenang Lelang Tol MBZ
Ini Inovasi dan Terobosan yang Dilakukan Bukit Asam Selama 5 Tahun Transformasi BUMN
BRI Paparkan Transformasi Digital di Product Development Conference 2024
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
Populer
Pantau Tinggi Badan Anak di Sekolah, Dokter: Penting untuk Deteksi dan Intervensi Masalah Psikososial
Proses Pengobatan Panjang, Anak dengan Kanker Rentan Alami Masalah Psikososial
Ramai Soal Tren Joki Strava, Warganet: Padahal Ngelakuin dan Lihat Progres Diri Sendiri Lebih Seru
Kondisi Mata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Secara Menyeluruh, Dokter: Periksa Rutin
UNAIR Ungkap Alasan Berhentikan Dekan Fakultas Kedokteran
Kemenkes: Fitnah dan Hoaks soal Menkes Budi Minta Rektor Pecat Dekan FK Unair
Tidak Sholat Jumat 3 Kali Berturut-Turut Otomatis Kafir, Perlu Baca Syahadat agar Balik Islam?
Potret Pabrik Susu Frisian Flag Terbesar di Cikarang, Mampu Proses 400 Ribu Kg Susu per Hari
Ibunda Disebut-Sebut Penyebab Putusnya dengan Baifern, Tangis Nine Naphat Pecah: Ini Semua Kesalahanku
Keajaiban Tak Terduga Pecel Lele di Balik IPK Sempurna 4.0 Naufal Clash of Champions
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Bacaan Niat Puasa Daud, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanaannya yang Perlu Diketahui
Potret Afgan Bareng Dita Secret Number dan Zayyan Xodiac, Sukses Konser di Seoul
Hoaks Foto Vladimir Putin dan Kim Jong-un Angkat Gelas Bir di Klub Malam
Kronologi OJK Coba Selamatkan Kresna Life Sebelum Akhirnya Cabut Izin Usaha
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle Bakal Tayang di Bioskop sebagai Film Trilogi, Jadi Puncak Kisah Animenya
Saksikan FTV Kisah Nyata Sore Spesial di Indosiar, Jumat 5 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 16.00 WIB
5 Kode Redeem Zenless Zone Zero Juli 2024, Jangan Sampai Ketinggalan!
Cara Cek Bantuan BPNT Online, Cukup dengan HP
Jokowi Buka-bukaan soal Swasembada Pangan, Mengapa Sulit Terwujud?
Top! Bank Mandiri Borong 8 Penghargaan di Asian Banking & Finance Awards 2024
Megawati Sebut Ada Ilalang Ambisius Kejar Kekuasaan, Singgung Siapa?
Dramatis, Ibu di India Melahirkan di Atas Perahu Akibat Banjir