uefau17.com

Hari Kelahiran Pancasila, Momen Tepat Ajarkan Anak Nilai-nilainya - Health

, Jakarta Hari kelahiran Pancasila yang jatuh pada 1 Juni merupakan momentum bagi masyarakat untuk lebih menyadari pentingnya ideologi bangsa bagi generasi muda. Terutama, dengan banyaknya isu-isu radikal dan SARA yang mengancam persatuan bangsa.

Di sini, pendidikan formal memiliki peran penting dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila pada kaum muda, serta mencegah mereka dari nilai-nilai yang berbahaya.

Sekalipun anak sudah mampu mendapatkan edukasi dari internet maupun media sosial, hal itu dianggap belum cukup. Itu karena saat ini masih banyak konten-konten negatif dan radikal di sana.

"Sebenarnya kalau untuk anak dan remaja memang tempat belajar pertama adalah tempat belajar formal," ujar psikolog klinis, Ayu Pradani Sugiyanto Putri, MPsi.

"Peran media sosial sebagai alat edukasi ideologi bangsa adalah sebagai tempat belajar lanjutan dan sebagai pengingat kembali akan apa yang sudah dipelajari sebelumnya," ucap Ayu ketika dihubungi Health-, Jumat (1/6/2018).

Di sini, peran guru bagi penanaman nilai-nilai Pancasila penting bagi anak dan remaja.

Simak juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran Guru dan Orangtua

Ketika berkomentar mengenai terorisme di Surabaya beberapa waktu lalu, ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menyatakan, saat ini terjadi pergeseran pola rekrutmen teror dari orang dewasa ke anak. Karena itulah, anak juga harus mendapatkan guru yang tepat.

"Pastikan bahwa anak mendapatkan guru yang tepat, berpikir luas, dan memiliki pemahaman keagamaan yang tepat. Tak ada ajaran agama yang mengajarkan terorisme. Terorisme melanggar ajaran agama dan prinsip-prinsip nilai bernegara dan berkebangsaan," ujar Susanto beberapa waktu lalu.

Selain itu, untuk menjaga nilai Pancasila terutama sila ke-3, yaitu "Persatuan Indonesia" yang saat ini rentan perpecahan, orangtua juga punya peran untuk mencegah anak dari nilai-nilai radikal dan fanatik.

"Pencegahan yang dapat orangtua lakukan adalah dengan memberikan sudut pandang lain terhadap suatu hal," kata Ayu ketika dihubungi beberapa waktu lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat