, Jakarta - Fenomena astronomi adalah peristiwa alam di luar angkasa yang dapat diamati dari Bumi. Setiap bulan, fenomena ini berubah karena pergerakan benda-benda langit yang memiliki orbit dan kecepatan berbeda.
Menariknya, tak semua fenomena astronomi terjadi setiap tahunnya. Beberapa fenomena terjadi puluhan atau ratusan tahun sekali. Hal ini kerap disebut sebagai fenomena astronomi langka.
Dikutip dari laman Live Science pada Senin (18/03/2024), berikut fenomena astronomi langka, salah satunya gerhana Matahari total.
Advertisement
Baca Juga
1. Gerhana Matahari Total
Fenomena Gerhana Matahari terjadi beberapa kali dalam setahun. Namun, Gerhana Matahari Total adalah fenomena yang sangat jarang terjadi.
Gerhana Matahari Total terjadi saat Bumi, Bulan, dan Matahari berada dalam posisi sejajar dan Bulan menutupi Matahari sepenuhnya. Saat Gerhana Matahari Total terjadi, maka kondisi Bumi menjadi gelap seperti malam, tetapi hanya untuk interval waktu yang singkat.
Gerhana Matahari Total terakhir kali terjadi pada November 2012. Menariknya, manusia akan kembali mengalami gerhana Matahari total pada 8 April 2024 nanti.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kesejajaran Planet-Planet
2. Kesejajaran Planet-Planet
Fenomena astronomi langka selanjutnya adalah kesejajaran planet-planet atau konjungsi planet. Konjungsi planet terjadi ketika dua atau lebih planet tampak dekat satu sama lain di langit.
Konjungsi planet dapat terjadi antara planet apa pun, tetapi konjungsi Jupiter dan Saturnus adalah salah satu yang paling terkenal. Para ilmuwan memprediksi akan ada keselarasan langka posisi planet Mars, Merkurius, Venus, Jupiter, Saturnus dan Bulan pada 2040.
Tercatat pula kesejajaran Mars, Saturnus, Venus, Merkurius dan Yupiter pada tahun 2000. Pada Mei 2011, tercatat kesejajaran dalam bentuk segitiga antara Yupiter, Merkurius, dan Venus.
Fenomena sejajarnya planet-planet dan bulan ini akan menghasilkan suatu pemandangan yang indah jika dilihat dari Bumi.
3. Munculnya Sarang Bintang Baru
Fenomena munculnya sarang bintang baru atau pembibitan bitang merupakan kejadian langka selanjutnya. Terdapat sedikitnya 150 kluster di Bima Sakti yang memiliki gugus bola dengan sekitar satu juta bintang.
Pada 2006, para astronom menemukan sebuah kluster yang penuh dengan gas tetapi hampir tidak mengandung bintang. Benda langit langka ini ada di dalam galaksi Antena yang jaraknya 50 juta tahun cahaya dari Bumi.
Para ilmuwan menyatakan bahwa di wilayah tersebut tetap tidak ditemukan bintang selama sekitar 1 juta tahun. Fenomena astronomi langka ini sangat menarik karena memberi para ilmuwan kesempatan untuk mempelajari hal-hal misterius yang disimpan alam semesta.
Wilayah ini juga bertanggung jawab atas lahirnya sebagian besar gugus bintang menakjubkan yang ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble. Fenomena astronomi langka ini juga merupakan pertama dan terakhir kalinya astronom mengamati peristiwa seperti ini.
Advertisement
Komet Halley
4. Komet Halley
Fenomena astronomi langka selanjutnya adalah munculnya komet Halley. Komet Halley adalah komet periodik yang pertama kali ditemukan oleh Edmund Halley pada 1531.
Komet ini mengorbit mengelilingi Matahari setiap 75 tahun, dengan orbit berbentuk elips. Komet Halley memiliki panjang 14,5 km dan lebar 8 km.
Menariknya, keberadaan komet ini dapat terlihat dari berbagai lokasi di Bumi dengan mata telanjang. Komposisi Komet Halley sebagian besar terdiri dari es, tapi juga mengandung besi, amonia, natrium, dan karbon monoksida.
Komet Halley terakhir diamati pada 1986 dan diperkirakan akan muncul kembali pada 2061. Komet Halley dianggap sebagai komet paling terkenal.
Sebelum Edmund Halley meresmikannya, komet ini telah dicatat oleh para astronom awal sejak 240 SM, dari peradaban seperti Cina, Babilonia, dan penulis sejarah dari Eropa abad pertengahan.
5. Transit Venus
Transit Venus adalah fenomena astronomi di mana posisi planet Venus berada di antara Bumi dan Matahari. Selama peristiwa tersebut, Venus dapat terlihat dari bumi sebagai sebuah titik atau piringan hitam yang ada di permukaan Matahari.
Peristiwa ini sebenarnya berulang setiap delapan tahun sekali, tetapi posisi Venus terhadap Matahari dapat bervariasi. Perlu waktu sekitar 110 tahun untuk mendapatkan posisi yang sama persis dengan transit sebelumnya.
Badai Petir di Saturnus
6. Badai Petir di Saturnus
Fenomena astronomi langka selanjutnya adalah badai petir di Saturnus. Badai Petir Putih Besar adalah badai yang terjadi setiap 20 hingga 30 tahun di belahan utara Saturnus.
fenomena ini terjadi saat planet ini memiliki kemiringan maksimum ke arah Matahari. Badai besar terjadi dengan dipenuhi awan yang kaya akan amonia, lengkap dengan guntur dan kilat yang ganas.
Badai disertai dengan sekitar 10 sambaran petir terjadi setiap detik dan menguapkan kandungan air di atmosfer Saturnus. Intensitas guntur dan kilat meningkat saat air mengembun, menciptakan badai yang 10 ribu kali lebih kuat daripada yang biasa terjadi di Bumi.
Badai besar ini terjadi karena beratnya air di atmosfer. Hal ini mengakibatkan pendinginan atmosfer bagian atas menjadi sangat dingin, sehingga memicu terjadinya padai setiap 20 atau 30 tahun sekali.
Badai berikutnya akan terjadi sekitar tahun 2030 hingga 2040, dan mungkin dapat dilihat dari bumi.
7. Terurainya Asteroid P/2013 R3
Fenomena astronomi langka yang terakhir adalah terurainya asteroid P/2013 R3. Pada 2013 hingga 2014, Teleskop Luar Angkasa Hubble mengamati adanya peristiwa langka, yaitu pecahnya asteroid P/2013 R3.
Asteroid P/2013 R3 tampaknya secara spontan melenyapkan dirinya sendiri secara tak terduga ketika perlahan-lahan ditarik oleh efek bertahap sinar matahari. Peristiwa langka ini terjadi karena saat sinar matahari menyinari asteroid ini.
Hal ini menyebabkan asteroid berputar di luar kendali. Intensitas rotasi meningkat secara bertahap hingga asteroid pecah menjadi sekitar 10 potongan besar.
Potongan-potongan ini melayang menjauh satu sama lain secara perlahan. Jika ada bagian yang tidak tertarik ke matahari, ini bisa menjadi meteor di masa depan.
Pada 2013 hingga 2014 adalah pertama dan terakhir kalinya terjadi peristiwa seperti ini pada asteroid.
(Tifani)
Fenomena astronomi akan menghiasi langit sepanjang Desember. Mulai dari hujan meteor, konjungsi planet, hingga gerhana matahari cincin.
Terkini Lainnya
Siap-Siap dalam Waktu Dekat, Ini 6 Fenomena Astronomi Ramadan 2024
Usai Gerhana Matahari, Puncak Hujan Meteor Lyrid Sambangi Indonesia di Hari Lebaran Idul Fitri
Ada Fenomena Solstis, Benarkah Tak Boleh Keluar Rumah pada 21 Desember?
Kesejajaran Planet-Planet
Komet Halley
Badai Petir di Saturnus
Fenomena Astronomi
fenomena astronomi langka
Astronomi
Rekomendasi
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Mengenal Fenomena Astronomi Langka Strawberry Moon
8 Fenomena Astronomi Juni 2024, dari Parade Planet hingga Hujan Meteor
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Populer
Warga Korea Utara Mulai Wajib Kenakan Pin Kim Jong Un
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
Hubungi Prabowo Subianto, PM Malaysia Doakan Pulih dari Operasi Kaki-Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
LSPR Institute Gelar Festival SaBOR Latin Food & Film, Jelajah Budaya Amerika Latin Termasuk Minuman Favorit Lionel Messi
Indonesia Diskusi Bareng Taliban di Pertemuan Doha III, Cari Solusi Akhiri Krisis Multidimensi Rakyat Afghanistan
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Israel Perintahkan Warga Khan Younis Mengungsi
Utang Negara-negara di Afrika Makin Parah Akibat Bunga Pinjaman dari China
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Rabu 3 Juli Pukul 02.00 WIB: Siapa Lolos ke 8 Besar?
Berita Terkini
PKB Lirik Sandiaga Uno Maju Pilkada Jawa Barat 2024
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
Sarana Air Besi PNM untuk Warga Ngeco Bantul
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Benarkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Menentang Aqidah Asy'ariyah? Ini Kata Buya Yahya
Usai Masjidil Haram, Jemaah Haji Sakit Kini Difasilitasi Ziarah ke Nabawi
Mirip 'University War', Simak 5 Fakta Menarik Clash Of Champions
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Pingwen Handcraft, Kisah Sukses Usaha Rajut Ramah Lingkungan