, Seoul - 14 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 10 November 2009, telah terjadi pertempuran antara kapal perang Korea Utara dan Korea Selatan di Laut Kuning yang juga dikenal sebagai Insiden Daecheong.
Menurut perdana menteri Korea Selatan, Chung Un-Chan, pertempuran di Laut Kuning menyebabkan kapal patroli dari Korea Utara terbakar saat kapal itu mundur melintasi perbatasan dan diserang.
Baca Juga
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Melansir dari The Telegraph, Jumat (10/11/2023) pertempuran terjadi ketika negara-negara yang sebelumnya berselisih mulai menunjukkan tanda-tanda mendekati kesepakatan setelah ketegangan meningkat di awal tahun 2009, akibat uji coba senjata nuklir kedua yang dilakukan oleh Korea Utara yang bertentangan dengan sanksi PBB.
Advertisement
Para analis Korea Selatan berspekulasi bahwa tindakan provokasi dari Pyongyang adalah usaha untuk memperingatkan Obama tentang situasi yang tidak stabil di Semenanjung Korea. Sebelumnya, Obama telah sepakat untuk mengirim utusan ke Korea Utara untuk melakukan pembicaraan langsung.
Pemerintah Seoul menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden baku tembak yang terjadi setelah kapal patroli Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal militer Korea Utara yang melintasi Garis Batas Utara yang menjadi sumber perselisihan, 120 mil laut di sebelah barat Incheon.
"Itu bukan pertempuran jarak dekat. Kami menembaki kapal Korea Utara dengan keras," ujar seorang pejabat angkatan laut yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita Korea Selatan Yonhap.
“Ini adalah penilaian awal kami bahwa kapal Korea Utara mengalami kerusakan parah."
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kronologi Pertempuran di Perbatasan Laut Barat
![Latihan Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/vS3XOXYCDqJKlU_mE2eHL-Aw5vM=/0x50:1024x627/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4465096/original/092976900_1686708555-20230614-Latihan_Militer_Korea_Selatan_dan_Amerika_Serikat-AP-6.jpg)
Dalam pernyataannya, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengungkapkan bahwa kapal patroli Korea Utara menyeberangi perbatasan laut barat yang menjadi sumber perselisihan sekitar pukul 11.27 waktu setempat. Kapal angkatan laut Korea Selatan kemudian memberikan tembakan peringatan setelah lima kali memperingatkan mereka untuk kembali namun diabaikan.
Menurut pernyataan tersebut, kapal dari Korea Utara melepaskan tembakan dan mendapat balasan tembakan dari kapal Korea Selatan sebelum kapal dari Korea Utara kembali ke wilayah perairannya.
Namun, militer Korea Utara menyalahkan Korea Selatan dan menuntut agar negara itu meminta maaf atas "provokasi bersenjata yang serius". Mereka juga mengklaim bahwa kapal-kapal dari Seoul telah melepaskan tembakan ketika kapal mereka masih berada di utara perbatasan yang menjadi sumber perselisihan.
Korea Utara menyatakan bahwa kapal-kapal mereka tidak membuang waktu untuk segera memberikan respons terhadap para provokator.
Angkatan laut Korea Utara dan Korea Selatan terlibat dalam pertempuran berdarah di sepanjang perbatasan laut barat di Laut Kuning pada tahun 1999 dan 2002, yang mengakibatkan enam pelaut Korea Selatan kehilangan nyawa.
Advertisement
Ketegangan Meningkat Seiring Diplomasi yang Kompleks
![70 Tahun Perang Korea](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Hv9a4yr78prdrmLcw6rPPdwP2GA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4516155/original/023713100_1690436867-20230727-70-Tahun-Perang-Korea-AP-5.jpg)
Satu bulan sebelumnya, angkatan laut Korea Utara menuduh Korea Selatan mengirimkan kapal perang melewati perbatasan dengan tujuan memicu ketegangan, dan memberikan peringatan bahwa provokasi militer yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan konfrontasi bersenjata.
Meskipun Korea Utara telah menunjukkan keinginan untuk kembali ke Perundingan Enam Pihak mengenai denuklirisasi, mereka menekankan perlunya pembicaraan langsung dengan Amerika sebagai syarat utama.
Namun, Pyongyang mengumumkan bahwa mereka telah memproduksi lebih banyak plutonium yang dapat digunakan untuk senjata, langkah ini dianggap sebagai taktik diplomasi 'good-cop, bad-cop,' yang sering digunakan Korea Utara untuk mendapatkan konsesi dari komunitas internasional.
Kim Yong-Hyun, seorang profesor di Universitas Dongguk di Seoul, menyatakan, "Ini mungkin adalah insiden yang disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan ketegangan sebelum kunjungan Presiden Obama. Saya percaya Korea Utara sedang berupaya menunjukkan kepada Obama seberapa tidak stabilnya situasi di Semenanjung Korea."
Berdasarkan laporan PBB yang dirilis satu bulan sebelumnya, Korea Utara mengalami dampak negatif dari sanksi PBB yang diberlakukan pada bulan Juni setelah uji coba nuklir kedua. Sekitar 8 juta orang, atau sekitar sepertiga dari populasi, mengalami kekurangan pangan yang serius.
Meskipun berita pertikaian tersebut membuat nilai won Korea Selatan melemah, pasar saham dan obligasi tetap dalam kondisi stabil.
Presiden Lee Myung-bak Khawatirkan Potensi Pembalasan dari Korea Utara Pasca-Bentrokan
![Mantan presiden Korea Selatan Lee Myung-bak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Y4YhOxXrMZwooDEhrzK_4RORF5g=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2352495/original/079347100_1536219605-Mantan-Presiden-Korea-Selatan-Lee-Myung-bak3.jpg)
Melansir dari The Korea Times, Presiden Lee Myung-bak menyampaikan kekhawatiran tentang kemungkinan pembalasan dari Korea Utara sebagai respon terhadap bentrokan laut antara Korea Utara dan Korea Selatan, seperti yang diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Kim Tae-young.
Selama pertemuan dengan anggota parlemen, Kim tidak menutup kemungkinan bahwa Korea Utara akan berusaha membalas atas kerusakan yang dialami oleh kapal patroli yang melintasi batas maritim.
Pernyataan ini muncul setelah kapal Korea Utara melintasi Garis Batas Utara (NLL) sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat, meskipun telah diingatkan berkali-kali. Tidak ada laporan korban jiwa dari pihak Korea Selatan, tetapi kapal patroli Korea Utara mengalami kerusakan yang cukup parah selama bentrokan singkat dua menit.
Pyongyang menuntut permintaan maaf dari Seoul atas bentrokan tersebut, menyebutnya sebagai provokasi bersenjata serius oleh Korea Selatan yang menargetkan patroli yang sedang rutin bertugas.
Seo Jong-pyo dari oposisi utama Partai Demokrat mengusulkan kemungkinan bahwa kapal tersebut mungkin telah melintasi batas laut tanpa niat jahat.
Seo menyatakan bahwa awak kapal mungkin sedang mencari suaka di Korea Selatan, melintasi NLL untuk menangkap kapal ikan China yang mungkin sedang melakukan penangkapan ilegal, atau secara keliru menganggap tembakan peringatan sebagai serangan.
![Infografis Jurus Kim Jong-un Kendalikan Ledakan Kasus Covid-19 di Korut. (/Trieyasni)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/G-YEVm0wGT7Qld85pzfMcHEpckw=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4027306/original/076311800_1652948116-Infografis_SQ_Jurus_Kim_Jong-un_Kendalikan_Ledakan_Kasus_Covid-19_di_Korut.jpg)
Terkini Lainnya
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Kronologi Pertempuran di Perbatasan Laut Barat
Ketegangan Meningkat Seiring Diplomasi yang Kompleks
Presiden Lee Myung-bak Khawatirkan Potensi Pembalasan dari Korea Utara Pasca-Bentrokan
Korea Selatan
Korea Utara
Today in History
Laut Kuning
Obama
incheon
Rekomendasi
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
28 Juni 1836: Wafatnya James Madison, Presiden Ke-4 Sekaligus Salah Satu Bapak Pendiri Amerika Serikat
27 Juni 2015: Pesta Bubuk Warna-warni Color Play Asia di Taiwan Berakhir Tragis, 500 Orang Alami Luka Bakar
26 Juni 1906: Balapan Mobil Grand Prix Perdana di Le Mans Prancis
25 Juni 1996: Bom di Menara Khober Arab Saudi Tewaskan 19 Orang
24 Juni 2013: Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Divonis 7 Tahun Penjara, Terjerat Skandal Seks PSK di Bawah Umur
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
TODAY IN HISTORY
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Populer
Israel Disebut Buang Limbah Cemari Aliran Air Al-Auja Spring, Kesehatan Warga Palestina di Desa Al-Auja Kian Terancam
Kekurangan Pasukan, Ukraina Berikan Narapidana Pembebasan Bersyarat untuk Ikut Berperang
Kecelakaan Pesawat Jet Militer Subsonik Su-25 Georgia Saat Latihan, Pilot Tewas
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Kisah Izumo Kotanya Para Jagoan IT di Jepang, Mayoritas dari Eropa Timur
Mengenal Omega Centauri, Gugus Bintang Paling Terang dan Padat
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
Swedia Sahkan UU yang Izinkan Kakek-Nenek Dapat Cuti Berbayar untuk Merawat Cucu
Hujan Badai di China Picu 242.000 Orang Dievakuasi, Ketinggian Air Sungai Yangtze Kian Mengkhawatirkan
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
8 Momen Apes Kendaraan Terjebak di Jalan Sempit Hingga Dicor Semen Ini Kocak
Top 3 Tekno: Janji Manis Brain Cipher hingga Data Kominfo Diduga Bocor
Superbank Kembali Dapat Suntikan Modal dari Grab, Singtel, dan KakaoBank, Nilainya Fantastis
Buya Yahya Menyebut Tahun Baru Hijriyah Bukan Hari Raya, Kenapa?
Thariq Halilintar Tersentuh dengan Perjuangan Ibunya yang Mengajaknya Naik Haji di Usia 2 Bulan
KPU DKI Jakarta Libatkan Kelompok Disabilitas dalam Pemutakhiran Data Pemilih
Bursa Incar IPO Perusahaan Mercusuar dengan Aset di Atas Rp 3 Triliun
Pesawat Garuda Indonesia Penjemput Jemaah Haji Tujuan Jeddah Putar Balik Kembali ke Bandara Adi Soemarmo
Debut Jepang, aespa Rilis 'Hot Mess' Hari Ini
Gibran soal Kondisi Prabowo: Beliau Sehat dan Siap Kembali Bekerja
Travel Show Terbaru Jimin dan Jungkook BTS 'Are You Sure?!' Segera Tayang 8 Agustus 2024
Kurs Rupiah ke Dollar Australia Berapa? Lihat Rekor Tertinggi dan Terendahnya
Inflasi PCE Amerika Serikat Merosot pada Mei Topang Rupiah Hari Ini 3 Juli 2024
Hujan Badai di China Picu 242.000 Orang Dievakuasi, Ketinggian Air Sungai Yangtze Kian Mengkhawatirkan
Cara Hemat Menyembuhkan Lampu DRL Pajero Sport yang Menguning