, Teheran - Gara-gara ikut protes atas kematian wanita berusia 22 tahun bernama Mahsa Amini. Seorang rapper atau penyanyi rap Iran bernama Toomaj Salehi dipenjara enam tahun lebih.
"Iran telah menghukum seorang penyanyi rap populer enam tahun dan tiga bulan penjara atas partisipasinya dalam aksi protes yang mengguncang negara itu tahun lalu," kata para pendukungnya, Senin 10 Juli 2023 seperti dikutip dari VOA Indonesia.
Baca Juga
Sebuah akun media sosial yang dijalankan oleh para pendukung Toomaj Salehi mengumumkan hukuman tersebut, begitu pula Ye-One Rhie, seorang anggota parlemen Jerman yang berkampanye atas namanya. Sejauh ini belum ada tanggapan dari otoritas Iran terkait kasus ini.
Advertisement
Salehi termasuk di antara ribuan pemuda Iran yang sebagian besar turun ke jalan-jalan musim gugur lalu setelah kematian Mahsa Amini, seorang perempuan berusia 22 tahun yang telah ditangkap oleh polisi moralitas Iran karena diduga melanggar aturan berpakaian Islami yang ketat di negara itu.
Protes menyebar ke seluruh negeri dan dengan cepat meningkat menjadi seruan untuk menggulingkan pemerintah Republik Islam.
Selain itu Salehi juga menyatakan dukungan untuk protes itu dalam lagu dan video yang beredar luas secara online.
Pihak berwenang mengambil tindakan keras terhadap aksi itu. Lebih dari 500 orang tewas dan hampir 20.000 ditangkap, menurut Human Rights Activists di Iran, sebuah kelompok yang memantau kerusuhan itu.
Pihak berwenang mengatakan banyak dari mereka yang ditahan dibebaskan atau diberi keringanan hukuman.
Protes sebagian besar mereda awal tahun ini, tetapi masih ada tanda-tanda ketidakpuasan yang meluas.
Selain sanksi penjara, Iran juga memberikan hukuman mati terkait aksi protes atas kematian Mahsa Amini dan menuduh mereka menyerang pasukan keamanan. Sejauh ini diketahui total tujuh orang yang dieksekusi mati.
Mereka dihukum di pengadilan rahasia, di mana kelompok-kelompok HAM mengatakan hak para terdakwa untuk membela diri ditolak. Pendukung Salehi khawatir ia akan menghadapi hukuman mati.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kronologi Singkat Kasus Mahsa Amini
![Iran mencekam di demo Mahsa Amini. Foto pendemo 19 September 2022.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/4U197ZjKrPZbczeqDUTh3Hkh9Gs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4168826/original/095668100_1663921647-1000__14_.jpeg)
Berikut kronologi kasus Mahsa Amini seperti dirangkum berbagai sumber:
13 September 2022: Salah Pakai Hijab
Berdasarkan laporan AP News, Mahsa Amini ditangkap pada 13 September di Tehran. Ia sebetulnya bukan orang Tehran, tetapi hanya berkunjung dari daerah Kurdi di barat Iran.
Alasan ia ditangkap polisi moral adalah karena tidak memakai hijab dengan benar. Sesuai ketentuan yang berlaku di Iran.
16 September 2022: Nyawa Melayang
Mahsa Amini kolaps ketika berada di kantor polisi. Tiga hari kemudian ia dinyatakan meninggal dunia.
Polisi membantah melakukan kekerasan pada Mahsa Amini. Penyebab kematian wanita itu disebut karena masalah jantung.
Namun, Amnesty Iran berkata kematian Mahsa Amini mencurigakan. Mereka meminta adanya investigasi kriminal bagi para polisi moral.
"Semua agen dan penjabat yang bertanggung jawab harus menghadapi keadilan," tulis Amnesty Iran di Twitter. Protes masyarakat pun dimulai.
17 September 2022: Pemakaman
Al Arabiya melaporkan Mahsa Amini dimakamkan pada Sabtu, 17 September 2022. Demo juga pecah di hari pemakaman itu.
Para pendemo berkumpul di di Saqez, kota tempat tinggal Mahsa Amini. Mereka memberikan kecaman kepada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khomenei.
18 September 2022: Presiden Iran Telepon Keluarga Korban
Pada Minggu (18/9), Presiden Iran Ebrahim Raisi telah menelepon keluarga Mahsa Amini. Menurut laporan situs Iran International, pihak pemerintah berjanji akan menuntaskan kasus ini.
"Anak perempuanmu dan semua gadis Iran adalah anak-anak saya juga, dan perasaan terhadap insiden ini seperti kehilangan anak-anak tersayang saya," ujarnya.
19 September 2022: Keterangan Polisi vs. Ayah Korban
Ayah dari korban, Amjad Amini, mengaku putrinya dipukuli saat di mobil polisi. Hal itu berbeda dari keterangan polisi yang berkata Mahsa Amini meninggal akibat masalah jantung.
"Tidak jelas bagaimana ia dipukuli. Para wanita yang berada di ambulans berkata ia dipukul di kepala," ujar Amjad Amini kepada media Kurdi, Rudaw.
Amjad Amini juga menegaskan bahwa kabar di televisi Iran bahwa putrinya kolaps karena penyakit adalah kabar bohong.
Advertisement
Protes Hijab
![Mahsa Amini meninggal setelah ia ditangkap polisi akibat tidak pakai hijab dengan benar. Warga Iran pun demo.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/mtMvFQf822d2TmuKhAooa-EIiWc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4167909/original/075016900_1663855140-1000__13_.jpeg)
Pemerintah Iran telah memblokir WhatsApp dan Instagram setelah protes meluas. Namun, banyak video viral di Twitter menampilkan protes para wanita Iran.
Salah satu video yang viral di Twitter berasal dari pengguna bernama Alireza Nader. Video itu menampilkan seorang wanita yang menari di dekat api unggun. Rambutnya bebas tanpa hijab.
"Inilah Iran yang sebenarnya. Wajib hijab bukan budaya kita," ujarnya.
Penulis Harry Potter, JK Rowling, juga masih terus menyuarakan dukungan kepada wanita Iran. Dukungan serupa turut diberikan oleh penulis The Handmaid's Tale, Margaret Atwood.
Melalui Twitternya, JK Rowling meminta dunia ingat nama Mahsa Amini.
"Seluruh dunia perlu terus menyebut namanya. #MahsaAmini meninggal pada usia 22 saat ditangkap polisi karena ia melanggar regulasi hijab. Solidaritas untuk seluruh rakyat Iran yang sedang protes," tulis JKR.
Sanksi AS
![Wanita memegang foto Mahsa Amini dari Iran saat mereka meneriakkan slogan-slogan selama protes terhadap kematiannya, di luar konsulat jenderal Iran di Istanbul, Turki, 21 September 2022. (AP)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/1FgooiUcrFa_BVzs_FSnteS1a5Q=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4168952/original/017070200_1663927448-mahsa_amini.jpg)
Amerika Serikat pada Kamis (22/9) menjatuhkan sanksi pada polisi Iran dan menyebutnya telah melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap wanita Iran.
Selain itu AS juga menyebut polisi Iran melanggar hak-hak pengunjuk rasa damai, kata Departemen Keuangan AS, seperti dikutip dari laman India Today, Jumat (23/9/2022).
Dilaporkan VOA Indonesia, Kamis (22/9/2022), video warganet yang diposting di media sosial tampak menunjukkan protes-protes anti-pemerintah terbaru yang berlangsung di berbagai daerah pada hari Selasa. Ini lonjakan besar dari awalnya sedikit provinsi yang terlihat dalam video protes di media sosial dalam empat hari sebelumnya.
VOA tidak dapat memverifikasi secara independen protes-protes selama hampir sepekan itu karena dilarang melaporkan di dalam Iran.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pemerintah tidak terkejut protes-protes berkobar di Iran terkait kematian Amini yang ditahan polisi moral negara itu pekan lalu.
Sullivan mengatakan, “Kami tidak terkejut melihat orang-orang dari semua lapisan masyarakat keluar di Iran untuk menentang keras hal itu dan mengatakan ini bukanlah masyarakat yang mereka inginkan. Ini tidak konsisten dengan kewajiban negara manapun di bawah Deklarasi HAM Universal PBB. Dan ini adalah sesuatu yang akan ditentang keras dan tegas oleh AS, sebagaimana yang saya lakukan sebelumnya dan kembali saya lakukan sekarang.”
Kecaman Dunia
Pada Selasa (20/9), menghadapi kecaman internasional karena kematian seorang perempuan yang ditangkap polisi moral. Kematian perempuan muda bernama Mahsa Amini itu telah memicu demonstrasi selama tiga hari, termasuk bentrokan dengan pasukan keamanan di ibu kota Teheran dan kerusuhan lain yang menewaskan sedikitnya tiga orang.
Kantor PBB Urusan Hak Asasi Manusia menyerukan penyelidikan atas kematian Amini.
Amerika Serikat, yang tengah berupaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan Iran, meminta pemerintah negara itu untuk mengakhiri “penganiayaan sistemik” terhadap kaum perempuan.
Italia juga menyampaikan kecaman keras atas kematian Amini.
Di sisi lain, para pejabat Iran menolak kritik yang dilontarkan oleh dunia internasional dan menyebutnya sebagai langkah bermuatan politik, dan menuduh negara-negara asing – yang tidak disebut namanya – mengobarkan kerusuhan.
Secara terpisah, seorang pejabat Iran mengatakan tiga orang tewas dibunuh kelompok bersenjata – yang juga tidak disebut namanya – di wilayah Kurdi, di mana demonstrasi tersebut berawal. Laporan tersebut merupakan konfirmasi pertama tentang kematian terkait demonstrasi dan kerusuhan pasca meninggalnya Amini.
Sementara kantor berita semi-resmi Iran, Fars, pada Senin (19/9) lalu, melaporkan kelompok-kelompok kecil demonstran kembali berkumpul di pusat kota Teheran, meneriakkan “matilah diktator!” Massa yang berjumlah sekitar 300 orang itu juga merusak rambu-rambu jalan.
Gubernur Teheran, Mohsen Mansouri, menuduh kedutaan-kedutaan asing telah memprovokasi demonstrasi itu, dan mengatakan tiga warga asing telah ditangkap. Ia tidak merinci kewarganegaraan dari ketiga orang yang ditangkap itu.
Terkini Lainnya
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Serangan Israel ke Lebanon Kembali Tewaskan Petinggi Hizbullah
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
Kronologi Singkat Kasus Mahsa Amini
Protes Hijab
Sanksi AS
Iran
rapper
demo
VOA Indonesia
Mahsa Amini
Toomaj Salehi
Kematian Mahsa Amini
Rekomendasi
Serangan Israel ke Lebanon Kembali Tewaskan Petinggi Hizbullah
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Massoud Pezeshkian Satu-satunya Capres Moderat Unggul Tipis Pilpres Iran, Bakal Ada Putaran Kedua?
Kedubes Iran Buka TPS untuk Warganya di Indonesia, Siapa Calon Kuat Pemenang Pilpres Pengganti Ebrahim Raisi?
25 Juni 1996: Bom di Menara Khober Arab Saudi Tewaskan 19 Orang
Iran Bersiap Gelar Pemilihan Presiden Pengganti Ebrahim Raisi
Kanada Deklarasikan Korps Garda Revolusi Iran Sebagai Organisasi Teroris
Putin dan Kim Jong Un Tandatangani Pakta Pertahanan Bersama, Saling Bantu Jika Salah Satu Diserang
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
Pangeran Harry Disebut Tak Beri Dukungan ke Kate Middleton yang Berjuang Melawan Kanker
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Megawati Sebut Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP
Jangan Lewatkan Mega Series Magic 5, di Indosiar Jumat 5 Juli 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
Ini Daftar Penyakit Kardiovaskular yang Dijamin BPJS Kesehatan
Erick Thohir Angkat Megy Sismandany Jadi Direktur PTDI
5 Trik Ini Bantu Gula yang Menggumpal Saat Disimpan Kembali Masir dan Bisa Digunakan
Cara Daftar Prakerja Lewat HP, Ketahui Persyaratan dan Tahapannya yang Benar
Mengulik Kelengkapan Tipe Terendah Yamaha NMax Gen 3
Potret Cerita Kurikulum Merdeka: Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus Sebut Guru Lebih Kreatif
Sierra Leone Resmi Larang Perkawinan Anak, Penjara 15 Tahun dan Denda Rp65 Juta Menanti Pelanggar
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Nasib Djakarta Lloyd Ditentukan Pekan Depan, Janjikan Bisnis Positif Usai PKPU
Nintendo Tutup Layanan Perbaikan Konsol Game Wii U, Ini Alasannya
6 Mitos dan Larangan Malam 1 Suro Menurut Adat Jawa, Bisa Membawa Sial
Ancaman Serius yang Perlu Diwaspadai, Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Paru-paru?