, Beijing - WHO merilis laporan terbaru terkait kondisi pandemi COVID-19 di China yang masih terus meroket. Sejauh ini, WHO belum mencatat adanya varian baru.
Berdasarkan laporan WHO pada 4 Januari 2023, dua varian Virus Corona COVID-19 yang paling dominan adalah BA.5.2 and BF.7. Total infeksi keduanya mencapai 95 persen di China.
Advertisement
Baca Juga
"Varian-varian tersebut sudah diketahui dan telah menyebar di beberapa negara lain, dan saat ini tidak ada varian baru yang dilaporkan oleh CDC China," tulis pernyataan WHO di situs resminya, dikutip Kamis (5/1/2023).
Varian BF.7. tersebut juga sudah masuk ke Indonesia.
Tim WHO yang memantau China adalah Technical Advisory Group on Virus Evolution (TAG-VE). Mereka menyebut ada beberapa sub-keturunan Omicron yang terdeteksi meski persentasenya rendah. Namun, varian Omicron tersebut juga bukan hal baru.
WHO berkata akan terus memonitor situasi di China dan semua negara. Turut diminta juga agar semua negara waspada dan memantau sekuensi sub-keturunan varian Omicron, serta meneliti keparahan yang disebabkan.
Berbagi data juga ditegaskan WHO sebagai hal penting untuk menyiapkan pencegahan.
"Ini dapat dicapai dengan baik melalui pengiriman data secara cepat dan reguler melalui database-database yang bisa diakses secara publik," jelas pihak WHO.
Selain masalah di China, TAG-VE juga memantau varian XBB.1.5 yang sedang menyebar di Amerika Serikat.
Menurut laporan CDC Amerika Serikat, varian XBB.1.5 kemungkinan menular ketimbang varian-varian sebelumnya di AS. CDC AS masih memantau varian tersebut yang berpotensi menjadi 40,5 persen kasus secara nasional.
Sejumlah rekomendasi yang diberikan CDC adalah vaksin booster, memakai masker di keramaian, dan tes COVID-19 sebelum acara kumpul-kumpul.
Memakai masker jadi salah satu protokol wajib di masa pandemi Covid-19. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat menggunakan masker. Apa saja?
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
RI Tidak Pakai Syarat Tes COVID-19
![Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang saat pelonggaran PPKM, 28 Juni 2022.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/MdQj4ygNweB7Y771FEcLwjlldyw=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4066006/original/081710000_1656389540-20220628_105551.jpg)
Sebelumnya dilaporkan, varian baru COVID-19 sebenarnya masih bermunculan di Indonesia. Seperti varian Omicron BA.2.75 dan Omicron BF.7, yang mana telah menyebabkan terjadinya lonjakan kasus di beberapa negara lainnya.
Lantas, kenapa pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) masih tak harus menunjukkan hasil tes COVID-19 saat sampai ke Indonesia? Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Mohammad Syahril pun membeberkan alasannya.
Syahril mengungkapkan bahwa varian seperti Omicron BA.2.75 dan Omicron BF.7 sebenarnya juga telah terdeteksi di Indonesia. Namun hingga saat ini, kondisi masih baik-baik saja dan tidak terjadi peningkatan kasus yang signifikan.
"Omicron BA.2.75 dan BF.7 itu sudah ada di Indonesia. Tapi, baik-baik saja. Artinya, tidak terjadi lonjakan yang signifikan. Kedua, tidak menyebabkan hospitalisasi maupun kematian," ujar Syahril dalam acara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ditulis Selasa, (3/1).
"Nah dengan dasar itu, apalagi herd immunity kita sampai 98,5 (persen), maka kita tidak memberlakukan (aturan tes COVID-19) secara khusus seperti dulu lagi," tambahnya.
Syahril menjelaskan, yang berlaku saat ini hanyalah aturan yang tertera dalam keputusan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 yakni menunjukkan bukti vaksinasi.
"Kita tetap memberikan persyaratan sebagaimana didalam keputusan satgas bagaimana PPLN itu diberlakukan khususnya untuk vaksinasi. Jadi kita tidak perlu lagi dia harus negatif, untuk saat ini lho ya," kata Syahril.
Advertisement
Herd Immunity
![Potensi Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun, Pemprov DKI Kaji Penerapan WFH](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/pdQEK55fiaJeEPIvKfD0Pt_JPkY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4255385/original/098449500_1670573983-20221209-Cuaca-Ekstrem-Faizal-1.jpg)
Dalam kesempatan yang sama, Syahril mengungkapkan bahwa faktor herd immunity tadi itulah yang juga menjadi salah satu faktor penyebab pencabutan PPKM di Indonesia.
Syahril menjelaskan, parameter pencabutan PPKM yang pertama berkaitan dengan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang saat ini terus berada dibawah seribu setiap harinya.
"Jumlah kasus sudah dibawah seribu, bahkan 10 bulan ini tidak ada lonjakan-lonjakan yang sangat signifikan," kata Syahril.
Kedua, angka hospitalisasi rendah. Ketiga, angka kematian yang juga terbilang rendah. Serta keempat, antibodi masyarakat Indonesia melalui serosurvey sudah mencapai 98,5 persen. Dalam artian, herd immunity telah terbentuk.
"Terakhir yang membanggakan kita adalah antibodi kita melalui serosurvey sudah 98,5 persen. Menunjukkan bahwasanya bangsa kita mempunyai kekebalan baik itu yang melalui infeksi, maupun vaksinasi. Sudah sangat membanggakan dan ini bagian dari PPKM dicabut oleh Bapak Presiden," kata Syahril.
Pakai Masker
![FOTO: Kurangi PHK, Pemerintah Beri Kelonggaran Pegawai di Bawah 45 Tahun](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/6W0iQExYLAUim8b9T5STcT1WmKM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3125895/original/042809200_1589279609-20200512-PHK-3.jpg)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai hari ini, Jumat 30 Desember 2022. Meski PPKM dicabut, ia meminta masyarakat tetap hati-hati dan waspada terhadap COVID-19.
"Masyarakat harus meningkatkan kesadaran dan meningkatkan kewaspadaan menghadapi risiko COVID-19," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara Jakarta pada akhir Desember lalu.
Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk tetap menerapkan penggunaan masker terutama di keramaian dan ruang tertutup.
"Pemakaian masker di keramaian dan ruang tertutup harus dilanjutkan," tegasnya.
Masyarakat juga diminta untuk bisa semakin mandiri dalam mendeteksi gejala dan mencari pengobatan bila terpapar COVID-19.
Tak cuma masker, Jokowi juga meminta vaksinasi COVID-19 tetap dilanjutkan. Bagi yang belum mendapatkan COVID-19 harus segera mendapatkan suntikan untuk meningkatkan imunitas terhadap virus SARS-CoV-2.
"Semangat untuk vaksinasi harus kita gelorakan lagi agar masyarakat mau vaksinasi baik lengkap maupun booster," kata Jokowi.
Hadir di kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat terutama yang sudah lanjut usia untuk mendapatkan booster COVID-19. Data memperlihatkan banyak yang masuk rumah sakit itu karena belum mendapatkan booster vaksinasi.
"Kita amati yang masuk rumah sakit dan meninggal lebih dari 50 persen belum divaksin dan lebih dari 70 persen belum dibooster," tutur Budi.
"Kita bisa bantu para lansia tolong diyakinkan untuk dibooster," pesan Budi.
Advertisement
Infografis COVID-19:
![Infografis 6 Cara Aman Buang Masker Sekali Pakai. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/hS03xt25e22aGAEfRVs4XrUPnq0=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3270681/original/034804400_1602998003-INFOGRAFIS_6_CARA_AMAN_BUANG_MASKER_SEKALI_PAKAI.jpg)
Terkini Lainnya
PPKM Dicabut, Jokowi: Pakai Masker di Keramaian dan Ruang Tertutup Tetap Lanjut
Waspada: Prediksi 4,2 Juta Kasus COVID-19 per Hari di China
Meski Virus Corona Akan Tetap Ada, WHO Berharap Akhiri Darurat COVID-19 Tahun 2023
RI Tidak Pakai Syarat Tes COVID-19
Herd Immunity
Pakai Masker
Infografis COVID-19:
China
COVID-19
who
virus corona
BF.7
Rekomendasi
Populasi Menurun jadi Risiko Hambatan Kinerja Ekonomi China
Lampaui Amerika Serikat, China Punya Paten AI Generatif Terbanyak Dunia
Indonesia Bakal Kenakan Bea Masuk 200% untuk Produk China, Apa Plus Minusnya?
China Dukung Kazakhstan Bergabung dengan BRICS
Pengamat: Bea Masuk Produk 200% Berpotensi Ganggu Hubungan Indonesia-China
Sejumlah Negara Eropa Mulai Ragu Terkait Kenaikan Tarif Impor EV China, Mengapa?
Polisi China Kini Bisa Geledah Isi Ponsel Pribadi, Wisatawan Korea Diminta Hati-hati
Kemnaker Tertarik Pelajari Pengelolaan SDM di China, Simak Alasannya
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
China Dukung Kazakhstan Bergabung dengan BRICS
Pengamat Hukum UI: Proses Pembangunan Gedung Kedubes India di Jakarta Tak Salahi Aturan
Biro Komite Palestina PBB Apresiasi Dedikasi Indonesia Hentikan Genosida di Jalur Gaza
Kolaborasi Melbourne Symphony Orchestra dengan Musisi Tanah Air Jadi Wadah Pertukaran Seni Indonesia-Australia
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Fadli Zon: Delegasi Komite PBB Tunjukkan Parlemen Indonesia Mitra Strategis Bagi Perjuangan Bangsa Palestina
Pangeran Harry Disebut Tak Beri Dukungan ke Kate Middleton yang Berjuang Melawan Kanker
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Letnan Jenderal Jennie Carignan Jadi Wanita Pertama Pimpin Militer Kanada, Ibu 4 Anak
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Toyota Berencana Bangun Pabrik Mobil Listrik Lexus di China
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kini Digitalisasi Jadi Peluang Emas bagi Pengusaha Ultra Mikro
Listing Perdana, Saham Cipta Perdana Lancar Langsung Gacor
Didampingi Prananda, Megawati Hadiri Pengambilan Sumpah Jabatan Pengurus DPP PDIP
Plang Jakhabitat DP Rp0 di Rusunami Cilangkap Hilang, Heru Budi: Saya Enggak Pernah Utak-Atik
KemenPPPA Minta Pengasuh Ponpes di Lumajang yang Nikahi Santri tanpa Izin Orangtua Dihukum Kebiri
Uni Eropa Rilis Pedoman Baru untuk Atur Kripto
Nasib Warga Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung yang Bakal Direlokasi ke Bolmong Selatan
Perjalanan Cinta Baifern Pimchanok dan Nine Naphat sampai Putus Diduga karena Terhalang Restu Ibu, Warganet Ikut Patah Hati
Cara Menghitung Persen di Excel Tanpa Ribet, Mudah dan Praktis
Ibunda Disebut-Sebut Penyebab Putusnya dengan Baifern, Tangis Nine Naphat Pecah: Ini Semua Kesalahanku
Tengku Dewi Minta Nafkah Anak Rp20 Juta per Bulan ke Andrew Andika, Termasuk untuk Janin
Bukan Indonesia, Pabrik Pertama Mobil Listrik BYD di ASEAN Dibangun di Sini
Cerita Inspiratif Rahmawati Menyulap ‘Gudang Buku’ Jadi Perpustakaan Keren di Aceh
Kode Proxy Whatsapp Indonesia, Begini Cara Settingnya