uefau17.com

Jokowi ke China, Bendera Merah-Putih Berkibar di Kota Terlarang Tiananmen - Global

, Beijing - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tengah melakukan lawatan ke Asia Timur. Negara pertama yang menjadi tujuannya adalah China.

Jokowi bersama rombongan tiba di China pada Senin 25 Juli 2022. Bendera Merah-Putih terlihat berkibar di Istana Kota Terlarang dan Lapangan Tiananmen, Beijing, saat Presiden Indonesia melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada Senin dan Selasa (25-26 Juli).

Merah-Putih bersanding dengan bendera nasional China di dua ikon wisata kelas dunia yang berada tepat di titik nol kilometer Beijing itu.

"Ini salah satu bentuk dukungan kami terhadap kerja sama China dengan Indonesia yang berjalan semakin baik," kata seorang perwira polisi yang bertanggung jawab atas keamanan Istana Kota Terlarang-Tiananmen seperti dikutip dari Antara Beijing, Selasa (26/7/2022).

Bendera Indonesia itu berkibar di tengah liburan sekolah akhir semester, yang bersamaan dengan liburan musim panas di China sehingga menjadikan Istana Kota Terlarang dan Lapangan Tiananmen dipadati ribuan wisatawan sejak pagi hingga sore hari.

Rangkaian lawatan Jokowi ke Asia Timur

Selain China, Jokowi juga dijadwalkan bertandang ke Jepang dan Korea Selatan setelahnya.

"Berbagai isu dari kerja sama perdagangan, investasi, kesehatan, infrastruktur, perikanan hingga isu kawasan dan dunia akan dibahas dengan para pemimpin ketiga negara tersebut,” ungkap Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan tertulisnya (26/7).

Sejumlah menteri dan jajaran terkait pun turut mendampingi Jokowi dalam lawatannya ke Asia Timur kali ini, di antaranya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kunjungan Langka, Jokowi Diteima Langsung Xi Jinping

Kunjungan Jokowi itu ke Beijing dilakukan atas undangan Presiden China Xi Jinping.

Jokowi adalah salah satu di antara sangat sedikit kepala negara atau kepala pemerintahan yang mengadakan kunjungan kenegaraan selama pandemi COVID-19.

Momentum seperti itu menjadi semakin langka karena Jokowi ditemui secara langsung oleh Xi di Beijing.

Karena itu, pengibaran bendera Merah-Putih di Istana Kota Terlarang dan Tiananmen juga merupakan kejadian sangat langka.

Presiden Jokowi beserta istri Iriana Jokowi dan jajaran kabinetnya tiba di Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing (BCIA) pada Senin pukul 21.30 waktu setempat (20.30 WIB).

Presiden Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Presiden Xi dan Perdana Menteri Li Keqiang pada Selasa sore di gedung tamu kenegaraan Diaoyutai, Beijing.

Kunjungan tersebut dilakukan melalui mekanisme lingkaran tertutup (close loop), mengingat China masih menerapkan kebijakan nol kasus COVID-19.

3 dari 5 halaman

Jokowi-Xi Jinping Bertemu, Pengamat: China Ingin Pegang Indonesia

Pakar Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan Aknolt Kristian Pakpahan menyoroti secara khusus pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Xi kali ini, yang sarat akan percepatan pemenuhan kepentingan nasional masing-masing negara.

Menurut Kristian, Indonesia memanfaatkan momentum pertemuan ini demi memastikan proyek ekonomi China yang ada di Indonesia, bisa terus berjalan di tengah kondisi ekonomi global yang sedang menghadapi krisis. "Jangan lupa, selain kita berbicara situasi COVID-19, krisis pangan dan energi akibat konflik Rusia-Ukraina, kita juga masih mempunyai tantangan besar ke depan bagaimana menghadapi perubahan yang terjadi akibat revolusi 4.0", kata Kristian.

Sementara China juga berupaya membuka diri terhadap Indonesia, guna memastikan Indonesia tetap berada di posisi netral dalam isu-isu yang melibatkan negara Tirai Bambu tersebut.

"Dalam konteks ASEAN, Indonesia dilihat sebagai salah satu negara besar, negara penting yang harus "dipegang” oleh China agar tetap netral," tambahnya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

4 dari 5 halaman

Jokowi Bertemu PM China Li Keqiang, Ini yang Akan Dibahas

Presiden Jokowi mengawali agenda kunjungan kerja di China dengan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang, Selasa (26/7/2022) sore. Pertemuan dilakukan di Villa 5, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing China.

Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi Jokowi disambut oleh PM Li setibanya di lokasi pertemuan. Keduanya lalu langsung melaksanakan foto bersama.

Setelah itu, Jokowi dan PM Li beserta masing-masing delegasi bersama-sama menuju ruang pertemuan. Jokowi menyampaikan bahwa China adalah mitra strategis Indonesia dan kedua negara telah berhasil mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang saling menguntungkan.

"Dalam pertemuan dengan Premier Li saya berharap kita dapat membahas berbagai kerja kerja sama khususnya di bidang perdagangan, investasi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, serta maritim," jelas Jokowi saat menyampaikan sambutan pengantar.

Dia mengatakan nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT terus meningkat dan sudah melampaui USD100 miliar. Jokowi berharap kerja sama tersebut dapat terus ditingkatkan.

"Peluang untuk meningkatkan angka perdagangan sangat besar," katanya.

5 dari 5 halaman

Pembangunan Green Industrial Park

Dalam pertemuan tersebut, pihak China menyampaikan komitmen untuk menambah impor CPO 1 juta ton dari Indonesia. Selain itu, China prioritaskan impor produk pertanian dari Indonesia.

Kedua pemimpin juga bahas kerja sama pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Beijing merupakan kunjungan pertama pemimpin dunia yang dilakukan setelah Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada awal 2022.

"Fokus utama pertemuan kedua pemimpin adalah meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan," tutur Retno.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat