, Jakarta - Cumi-cumi raksasa (Architeuthis dux) adalah salah satu invertebrata terbesar di dunia dan termasuk dalam kelompok moluska purba yang disebut sefalopoda, yang juga termasuk gurita, sotong, dan nautilus. Dilansir dari Live Science, Kamis (16/9/2021), hewan ini adalah predator laut dalam yang misterius dengan mata seukuran bola basket dan tentakel yang dapat memanjang hingga 10 meter.
Dalam mitologi Skandinavia, terdapat hewan yang mirip dengan cumi-cumi raksasa, yakni Kraken yang digambarkan dengan bentuk yang sama dengan cumi-cumi raksasa. Namun, berbeda dengan Kraken, cumi-cumi raksasa nyata hidup di kedalaman sekitar 900 meter di bawah permukaan laut, sehingga tidak diketahui cumi-cumi tersebut dapat menyerang kapal seperti kisah Kraken.
Para ilmuwan masih mempelajari tentang cumi-cumi raksasa ini, karena dalam 10 tahun terakhir peneliti hanya dapat menangkap rekaman hewan raksasa itu sebanyak dua kali. Menurut American Museum of Natural History (AMNH) New York, para ahli masih belum mengetahui berapa banyak jumlah cumi-cumi raksasa yang ada, atau ada berapa banyak spesies berbeda yang mungkin ada.
Advertisement
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Seberapa Besar Cumi-Cumi Raksasa?
Cumi-cumi raksasa terbesar yang pernah ditemukan memiliki panjang hampir 13 meter termasuk tentakelnya, namun, para ilmuwan memperkirakan bahwa spesies tersebut mungkin dapat tumbuh hingga 20 meter dengan rentang hidup yang kurang dari 5 tahun. Namun, menurut American Museum of Natural History (AMNH), para ilmuwan memperkirakan bahwa spesies tersebut mungkin dapat tumbuh hingga 20 meter, berdasarkan ukuran paruh cumi-cumi raksasa yang ditemukan di perut paus sperma.
Biasanya pada spesies cumi-cumi, betina lebih besar daripada jantan, dan para ilmuwan percaya hal yang sama berlaku untuk cumi-cumi raksasa. Hewan ini memiliki delapan lengan dan dua tentakel, dengan pengisap berduri yang membantu menangkap dan menarik mangsa ke arah paruhnya. Menurut AMHN, paruh cumi-cumi terbuat dari kitin keras, bahan yang sama dengan eksoskeleton serangga, dengan tepi tajam yang sempurna untuk memotong mangsa menjadi seukuran gigitan.
Advertisement
Cumi-Cumi Raksasa VS Cumi-Cumi Kolosal
Cumi-cumi raksasa memang sangat besar, tetapi mereka masih memiliki persaingan untuk mendapatkan gelar sefalopoda laut terbesar. Menurut Museum of New Zealand Te Papa Tongarewa, cumi-cumi kolosal (Mesonychoteuthis hamiltoni) hidup di Samudra Selatan pada kedalaman sekitar 1000 meter dan memiliki tubuh yang lebih besar dan lebih berat daripada cumi-cumi raksasa.
Salah satu dari spesies cumi-cumi kolosal yang disimpan di museum Te Papa, memiliki berat 450 kg, sedangkan cumi-cumi raksasa diperkirakan hanya memiliki berat sekitar 275 kg. Panjang cumi-cumi kolosal dapat mencapai 14 meter, sedangkan menurut Smithsonian, cumi-cumi raksasa bisa tumbuh lebih lama lagi karena dua tentakelnya yang memanjang dan bisa mencapai 20 meter.
Di Mana Cumi-Cumi Raksasa Berada?
Cumi-cumi raksasa dapat ditemukan di kedalaman 900 meter di bawah permukaan air laut, tetapi jangkauan geografis yang tepat tidak diketahui. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), cumi-cumi raksasa paling sering terlihat di Atlantik Utara dan Pasifik Utara, selain itu juga di dekat Afrika Selatan dan Selandia Baru.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2013 dalam Proceedings of the Royal Society B menganalisis 43 sampel cumi-cumi raksasa yang dikumpulkan dari seluruh wilayah mereka dan menemukan sedikit keragaman genetik. Ini menunjukkan bahwa cumi-cumi raksasa adalah spesies tunggal dan berbaur melalui migrasi atau berpindah tempat.
Advertisement
Bagaimana Cumi-Cumi Raksasa Berkembang Biak?
Cumi-cumi raksasa hidup tidak secaa berkelompok, melainkan menyendiri atau berpasangan. Oleh karena itu para peneliti bertanya tanya pejantan menemukan betina untuk berkembang biak, sehingga para peneliti berasumsi bahwa betina akan mengumpulkan dan menyimpan sperma dari banyak jantan.
Namun, pada tahun 2020 seekor betina yang ditangkap di lepas pantai Jepang, hanya memiliki sperma dari satu jantan, kasus ini menunjukkan bahwa cumi-cumi raksasa sebenarnya bisa monogami atau hanya memiliki satu pasangan. Menurut Smithsonian, para ahli berasumsi perkawinan nya dengan cara pejantan menempatkan sperma mereka ke lengan cumi-cumi betina, dan menduga betina dapat melepaskan sel telur dan menahannya saat mereka dibuahi di dalam air, kemudian betina akan melepaskan jutaan telur yang telah dibuahi.
Bayi cumi-cumi hanya berukuran 1 hingga 4 mm ketika mereka menetas dari telur induknya, mereka mencari makan di laut bagian atas pada kedalaman sekitar 200 meter, sebelum turun lebih dalam ke laut ketika mereka dewasa. Menurut Delaware Museum Of Natural History, cumi-cumi memiliki rentang hidup yang pendek, dan sebagian besar spesies hanya hidup selama satu hingga tiga tahun. Sedangkan para ilmuwan tidak tahu persis berapa lama cumi-cumi raksasa akan hidup, namun, mereka percaya jika tidak lebih dari lima tahun, menurut Smithsonian.
Apa Makanan Cumi-Cumi Raksasa?
Menurut University of Michigan's Animal Diversity Web, cumi-cumi raksasa memakan spesies cumi-cumi lain yang lebih kecil dan berburu ikan, termasuk grenadier biru (Macruronus novaezelandiae), ikan laut yang berbentuk torpedo. Cumi-cumi raksasa sendiri merupakan mangsa paus sperma.
Paus sperma sering ditemukan dengan bekas luka berbentuk pengisap setelah berburu cumi-cumi raksasa, itu tanda bahwa cumi-cumi raksasa melakukan perlawanan, menurut American Museum of Natural History.
Dalam kisah Kraken dari mitologi Skandinavia, penampakan cumi-cumi raksasa, dikatakan muncul sebagai pulau-pulau kecil di atas air untuk mengelabui para pelaut agar mengira itu adalah daratan. Seperti ceritanya, makhluk laut raksasa itu kemudian akan menggunakan tentakelnya untuk menarik kapal dan awaknya ke bawah ombak. Namun, manusia bukanlah bagian dari makanan cumi-cumi raksasa yang sebenarnya, dan tidak ada alasan bagi cumi-cumi raksasa untuk menyerang kapal pelaut.
Advertisement
Apakah Cumi-Cumi Raksasa Terancam Punah?
Cumi-cumi raksasa dikategorikan sebagai spesies yang paling tidak diperhatikan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Sehingga dapat dikatakan mereka tidak terancam punah, karena memiliki jangkauan geografis yang luas, dan kecil kemungkinannya terkena dampak negatif oleh aktivitas manusia karena mereka hidup di laut dalam. Namun, hingga kini para ilmuwan tidak tahu pasti seberapa banyak populasi cumi-cumi raksasa.
Penulis : Vania Dinda Marella
Infografis Laut Cina Selatan
Terkini Lainnya
Apakah Hewan di Laut Bisa Tenggelam? Ini Kata Ahli
Tembus Pandang, 6 Hewan Laut Ini Punya Tubuh Transparan yang Bikin Takjub
Ilmuwan Temukan Hewan Misterius Saat Investigasi Laut Antartika
Seberapa Besar Cumi-Cumi Raksasa?
Cumi-Cumi Raksasa VS Cumi-Cumi Kolosal
Di Mana Cumi-Cumi Raksasa Berada?
Bagaimana Cumi-Cumi Raksasa Berkembang Biak?
Apa Makanan Cumi-Cumi Raksasa?
Apakah Cumi-Cumi Raksasa Terancam Punah?
Infografis Laut Cina Selatan
Cumi-cumi Raksasa
Misterius
Laut Dalam
hewan
Berita Terkini
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Copa America 2024
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
33 Negara Ikut International Mayors' Forum 2024 di Jakarta, Diskusi Pemerintah Kota untuk Percepat Pembangunan Berkelanjutan
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Pangeran Harry Disebut Tak Beri Dukungan ke Kate Middleton yang Berjuang Melawan Kanker
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Biro Komite Palestina PBB Apresiasi Dedikasi Indonesia Hentikan Genosida di Jalur Gaza
Menlu Retno Marsudi Kunjungi Sejumlah Negara di Eropa untuk Menggalang Dukungan bagi Palestina
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia Iri
Google Pixel 9 Tinggalkan Sensor Lama, Beralih ke Sensor Sidik Jari Canggih ala Galaxy S24 Ultra!
Harga Emas Antam Hari Ini 1 Gram Berapa? Cek Rinciannya
Joki Strava yang Viral di Medsos, Jadi Bukti Teknologi Bisa Dimanipulasi
IHSG Dibuka Menguat Pagi Ini Sentuh 7.248
Jodoh Sudah Ditentukan, kalau Belum Bertemu Bagaimana? Lakukan Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Ayah Angger Dimas Kecewa Berat Tak Diberi Info Sidang Kasus Kematian Dante Cucunya
Wapres Ma’ruf: Pemerintah Komitmen Evaluasi dan Tingkatkan Pendanaan Industri Siber
7 Potret Julia Prastini Lahiran Anak Ketiga, Ditemani Na Dae Hoon dan Buah Hati
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Emotional Intimacy atau Physical Intimacy: Kenapa Anda Membutuhkan Keduanya dalam Pernikahan
5 Destinasi Wisata di Lamongan yang Menarik Dikunjungi Saat Liburan Sekolah
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Ini 3 Rekomendasi Blush On yang Cocok untuk Kulit Orang Indonesia