, Manila - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) secara resmi telah mengizinkan penyelidikan resmi atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan (pelanggaran HAM) yang dilakukan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam "perang melawan narkoba". Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu 15 September, pengadilan yang berbasis di Den Haag mengatakan ada dasar untuk melanjutkan penyelidikan.
Pihaknya mencatat ada elemen hukum tertentu dari kejahatan terhadap kasus pembunuhan ribuan orang di Filipina.
ICC juga mengatakan, "apa yang disebut kampanye 'perang melawan narkoba' tidak dapat dilihat sebagai operasi penegakan hukum yang sah, dan pembunuhan itu tidak sah atau hanya sebagai ekses dalam operasi yang dinyatakan sah."
Advertisement
Perintah untuk menyelidiki ditandatangani oleh Hakim Peter Kovacs, Reine Adelaide Sophie Alapini-Gansou dan Maria del Socorro Flores Liera.
Pengadilan mengatakan, hakimnya mempertimbangkan bukti yang diajukan atas nama setidaknya 204 korban, dan apa yang mereka temukan menunjukkan, "serangan ini meluas dan sistematis terhadap penduduk sipil sebagai kelanjutan dari kebijakan negara."
Mantan jaksa ICC Fatou Bensouda mengajukan permintaan untuk menyelidiki sebelum dia pensiun, menuduh, "Ada aktor di sebuah negara, terutama anggota pasukan keamanan Filipina yang membunuh ribuan tersangka pengguna narkoba dan warga sipil lainnya selama operasi penegakan hukum resmi."
Dalam sebuah wawancara dengan DZBB, sebuah stasiun radio yang berbasis di Manila pada Kamis 16 September, Salvador Panelo, penasihat hukum presiden mengulangi pernyataan sebelumnya yang menyatakan bahwa pemerintahan Duterte tidak akan mau bekerja sama dengan penyelidikan.
Panelo juga mengatakan bahwa penyidik ICC tidak akan diizinkan masuk ke negara itu untuk melakukan penyelidikan. Mendengar kabar putusan ICC, Llore Pasco, warga Metro Manila, Filipina yang dua putranya tewas pada Mei 2017, mengaku lega kasusnya bisa dilanjutkan.
Dia adalah salah satu ibu yang mengajukan petisi kepada ICC untuk menyelidiki "perang melawan narkoba" yang mematikan tersebut.
"Tuhan itu hebat. Saya merasakan sedikit kelegaan dan kebahagiaan. Sekarang ada harapan bahwa para korban dapat memperoleh keadilan, dan mereka yang melakukan kejahatan akan dihukum," katanya kepada Al Jazeera.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte secara resmi menghentikan arus masuk dari dan keluar Manila hingga April 2020. Hal ini ia lakukan untuk mengurangi penyebaran corona.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Duterte Sebagai Presiden
![Filipina Lockdown Manila Imbas Virus Corona COVID-19](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/LbKFA5MIMcMeXhSO6GDO0GHADFc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3075251/original/016374700_1584034658-20200313-Manila-Filipina-Lockdown-Corona-1.jpg)
Duterte mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2016 dengan satu isu memerangi kejahatan di Filipina. Selama kampanyenya dan kemudian sebagai presiden, dia berulang kali mendesak polisi untuk "membunuh" tersangka narkoba.
Setelah menjabat pada 30 Juni 2016, ia segera meluncurkan kampanye mematikannya yang digambarkan oleh para pemimpin Katolik negara itu sebagai "pemerintahan teror".
Data terbaru pemerintah yang dirilis pada Juni 2020 menunjukkan bahwa hingga akhir April 2021, polisi dan pasukan keamanan lainnya telah menewaskan sedikitnya 6.117 tersangka pengedar narkoba selama operasinya. Tetapi angka pemerintah yang dikutip oleh PBB pada Juni 2020 sudah menunjukkan setidaknya 8.600 kematian.
Sebuah laporan polisi Filipina pada tahun 2017 juga menyebut 16.355 "kasus pembunuhan yang sedang diselidiki" sebagai pencapaian dalam perang narkoba.
Pada bulan Desember 2016, Al Jazeera melaporkan lebih dari 6.000 kematian dalam perang narkoba, menimbulkan pertanyaan tentang inkonsistensi sistem pencatatan pemerintah dan kemungkinan “manipulasi” data pemerintah.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan jumlah kematian bisa antara 27.000 dan 30.000. Mereka menuduh pihak berwenang melakukan eksekusi singkat yang membunuh tersangka yang tidak bersalah, termasuk anak-anak.
Di antara mereka yang tewas setidaknya 73 anak-anak, dengan yang termuda baru berusia lima bulan, menurut penyelidikan PBB.
Banyak orang juga dibunuh oleh orang-orang bersenjata "tidak dikenal", yang kemudian berubah menjadi petugas polisi, menurut laporan berita. Hanya sedikit dari ribuan kasus yang dilaporkan untuk diadili.
Terkini Lainnya
Putri Duterte Mundur dari Kabinet Marcos, Aliansi 2 Dinasti Runtuh?
Duterte Sebagai Presiden
Rodrigo Duterte
Filipina
Duterte
ICC
Pelanggaran HAM
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Soal Pilkada Banten, AHY Ragu dengan Kader Sendiri?
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
TKN: Pemecatan Hasyim Asy’ari Jadi Bukti Tak Ada Backup Penguasa di KPU
Apa Saja Manfaat Sertifikat Tanah Elektronik?
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Ganjar hingga Ahok Jadi Pengurus DPP PDIP, Ini Kata Puan Maharani
Kepemilikan Harta Dipertanggungjawabkan di Hari Kiamat, Bagaimana Cara Selamat?
Mau Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik Dunia, Indonesia Perlu Perkuat Pasar Domestik
Bella Saphira Lebih Bangga Unggah Kuliner Lokal daripada yang Mewah dan Pemilih Saat Terima Endorse
Lirik Lagu Forever dari Babymonster Trending Nomor 1, Mendulang 35 Juta Views Hanya Dalam 4 Hari
Kalah di PTUN dalam Kasus Kresna Life, OJK Ajukan Kasasi
Sulap Sampah jadi Bahan Bakar PLTU, 2 Masalah Ini Teratasi Sekaligus
Indonesia Siap Bagi Pengalaman Keharmonisan Antar Umat Beragama di Konferensi Internasional Ini
Kronologi Putusnya Baifern Pimchanok dan Nine Naphat, Terhalang Restu Ibunda