, Jakarta - Mars memang memiliki atmosfer, meskipun beberapa di antaranya telah hilang selama miliaran tahun.
Dari hilangnya sebagian besar atmosfer di planet Mars yang dulu tebal dan kini menjadi 100 kali lebih tipis, dengan sekitar 1% kepadatannya, planet telah menjadi bukti perubahan iklim skala besar.
Baca Juga
Para ilmuwan terus mempelajari komposisi atmosfer planet dan volumenya untuk menentukan apakah pernah ada kehidupan di planet keempat dari matahari, dan apakah bisa mempertahankan kehidupan seperti yang kita kenal lagi.
Advertisement
Saksikan Video Berikut Ini:
Di hari perayaannya yang ke-50, NASA mengumumkan akan melakukan misi untuk pergi ke bulan dan setelah itu menuju Mars pada tahun 2024. Telah ada 11 astronot terpilih yang akan menjalankan misi tersebut.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Komponen Yang Membentuk Mars
![Ilustrasi Planet Mars](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/4p3pb6Tjwq6PhRWdGManEFFjbIo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3265682/original/052142700_1602559601-mars-2051747_1280.jpg)
Atmosfer Mars sebagian besar terdiri dari karbon dioksida (95%). Sisa unsur-unsurnya adalah nitrogen (2,7%), argon (1,6%), oksigen (0,13%), karbon monoksida (0,08%), dan tingkat kecil air, nitrogen oksida, neon, hidrogen-deuterium-oksigen, kripton, dan xenon.
Planet ini menjadi sangat dingin di musim dingin, lapisan es karbondioksida terbentuk di kutub tetapi ketika terkena panas, tutup tersebut mengalami sublimasi dan kembali ke bentuk gas.
Karena karbon dioksida berubah dari gas menjadi bentuk padat secara teratur, komposisi atmosfer dapat berubah dari tahun ke tahun saat elemen mengembun atau menyublim.
Mengutip dari World Atlas, Selasa (2/2/2021), karbon dioksida merupakan bagian terbesar dari atmosfer Mars, tingkat karbon dioksida di Mars melebihi yang ada di Bumi karena kurangnya kehidupan tumbuhan, yang membantu mengubah karbon dioksida menjadi oksigen.
Meskipun hanya menyumbang 2,7% dari atmosfer di Mars, banyak ilmuwan percaya mungkin ada tingkat nitrogen yang lebih tinggi di planet ini karena beberapa di antaranya mungkin tersembunyi dan disimpan sebagai garam nitrat di dalam tanah merah planet tersebut, namun jumlah nitrogen padat tersebut belum diukur.
Ada lebih banyak argon di atmosfer Mars daripada planet lain, dan levelnya konstan karena gas tidak mengembun. Meskipun jumlah sebenarnya tetap stabil, tingkat relatif argon di atmosfer dapat berfluktuasi karena karbon dioksida bergerak masuk dan keluar atmosfer melalui kondensasi.
Advertisement
Mengenal Mars Lebih Jauh
![Ukuran Planet Mars](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/7kqErBlDXtntwYNvH6JBp3YccBY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2959320/original/038601300_1573010703-space-1982212_1920.jpg)
Planet Mars merupakan lingkungan yang dingin.
Unsur-unsur penyusun planet ini membuat para ilmuwan percaya Mars pernah memiliki atmosfer yang cukup tebal untuk menahan panas, yang memungkinkan air mengalir di permukaannya yang mirip dengan Bumi.
Saat atmosfer memudar, iklim Mars berubah menjadi daratan yang membeku dan mati, dan air menjadi langka atau tidak ada, atmosfirnya sekarang sangat tipis, tidak dapat menopang kehidupan.
Dengan atmosfer yang tipis dan jaraknya dari matahari, Planet Merah itu dingin, dengan suhu rata-rata berkisar -80 derajat Fahrenheit atau -60 derajat Celcius dan titik-titik dingin yang terkenal mencapai -195 F (-125 C) di dekat kutub dan panas tengah hari bisa sampai ke 70F, atau 20C, di dekat ekuatornya.
Hilangnya Atmosfer Planet Mars
![Planet Mars](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ZwB7qyVJ5RDa5Y-GVuXxySHjn5A=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3265681/original/035968100_1602559601-mars-2651003_1920.jpg)
Sulit untuk memperkirakan seberapa banyak atmosfer Mars yang hilang, karena para ilmuwan tidak dapat memecahkan misteri seberapa tebal atmosfer itu di zaman kuno.
Sementara penelitian menunjukkan itu cukup sehat untuk menjaga planet tetap hangat dan air mengalir, tidak ada bukti seberapa banyak atmosfer Mars dulu.
Para ilmuwan telah melihat isotop oksigen di planet ini untuk mendapatkan petunjuk, isotop yang lebih ringan lepas ke luar angkasa lebih cepat daripada isotop yang lebih berat, dan Planet Mars memiliki tingkat isotop oksigen yang lebih berat.
Jumlah ini dapat membantu memperkirakan berapa banyak lagi atmosfer yang pernah ada jika para ilmuwan bekerja dengan asumsi jumlah isotop oksigen ringan dan berat di Mars pernah serupa dengan Bumi.
Teori terkemuka tentang alasan hilangnya atmosfer adalah bahwa gravitasi ringan planet dan kurangnya medan magnet membuat atmosfer rentan terhadap tekanan dari angin matahari yang kuat, yang membawa aliran partikel yang konsisten dari matahari.
Tekanan dari matahari menarik isotop yang lebih ringan dari atmosfer akan menipiskannya.
Pada tahun 2013, misi MAVEN NASA mengukur tingkat pengelupasan atmosfer Mars oleh angin Matahari, yang akan memberikan data untuk menyimpulkan tingkat hilangnya sisa lapisan atmosfernya sepanjang sejarah.
Penemuan tersebut menunjukkan Mars kehilangan sekitar 100 gram, atau 0,25 pon, dari atmosfernya setiap detik.
Ketika suar Matahari terjadi, laju itu meningkat sekitar 20 kali lipat. Para ilmuwan memperkirakan ketika atmosfer berada pada titik paling tebal, tingkat angin Matahari yang sama akan mengikisnya lebih cepat.
Advertisement
Pentingnya Atmosfer Bagi Mars
![Planet Mars (NASA).](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/VfFAf_uQ7ZDd3WeEBpngS1Hnnr8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1248688/original/073710900_1464582559-marss.jpg)
Atmosfer di Mars mungkin jauh lebih tipis daripada di Bumi, tetapi tetap cukup utuh untuk menyebabkan cuaca, awan, dan angin.
Seringkali selama musim semi dan musim panas, pola cuaca menyebabkan debu raksasa, menendang debu besi teroksidasi yang menutupi permukaannya, memberi Mars rona merah khasnya.
Salah satu teori tentang penyebab badai debu adalah bahwa partikel di udara, yang dianggap sebagai bagian permanen atmosfer, menyerap sinar Matahari dan menyebabkan kantong udara yang lebih hangat mengalir melalui daerah dingin, yang menghasilkan angin kencang, kemudian angin ini mengangkat lebih banyak debu dari tanah ke udara, memanaskan atmosfer lebih banyak, menciptakan lebih banyak angin dan debu.
Tingkat karbondioksida yang tinggi di atmosfer menciptakan kepingan salju Mars, yang sebenarnya adalah partikel kecil yang terbentuk bersama dan menciptakan efek seperti kabut.
Kutub planet juga tertutup lapisan es, tetapi sebagian besar juga terdiri dari karbon dioksida daripada air.
Reporter: Veronica Gita
Infografis GeNose, Alat Deteksi Cepat Covid-19 Karya Anak Bangsa
![Infografis GeNose, Alat Deteksi Cepat Covid-19 Karya Anak Bangsa. (/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/7aKZJ8uy31ppGt1W5HR6MkkKxKc=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3358881/original/027512200_1611573558-Infografis_Genose_c19_pendeteksi_covid-19.jpg)
Terkini Lainnya
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
10 Fakta Unik Lautan, Kekayaan Hayati hingga Fenomena Alam yang Menakjubkan
4 Fakta Menarik Haumea, Satu-satunya Planet Katai Punya Cincin
Saksikan Video Berikut Ini:
Komponen Yang Membentuk Mars
Mengenal Mars Lebih Jauh
Hilangnya Atmosfer Planet Mars
Pentingnya Atmosfer Bagi Mars
Infografis GeNose, Alat Deteksi Cepat Covid-19 Karya Anak Bangsa
Planet
Mars
Iklim
Atmosfer
Rekomendasi
10 Fakta Unik Lautan, Kekayaan Hayati hingga Fenomena Alam yang Menakjubkan
4 Fakta Menarik Haumea, Satu-satunya Planet Katai Punya Cincin
6 Planet Akan Berjajar pada Juni 2024, Ini Penjelasannya
Astronom Temukan Planet Baru Penuh Gunung Berapi
Saksi Bisu Perjalanan Kosmik, Ini 6 Planet Tertua di Alam Semesta
Mengenal Planet Mirip Bumi yang Ditemukan Astronom
WASP-193b Si Planet Raksasa Seringan dan Sehalus Permen Kapas
4 Fakta Menarik Keberadaan Planet Kesembilan
9 Planet Teraneh di Alam Semesta yang Ditemukan Para Astronom
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Kolaborasi Melbourne Symphony Orchestra dengan Musisi Tanah Air Jadi Wadah Pertukaran Seni Indonesia-Australia
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
5 Kode Redeem Zenless Zone Zero Juli 2024, Jangan Sampai Ketinggalan!
Cara Cek Bantuan BPNT Online, Cukup dengan HP
Jokowi Buka-bukaan soal Swasembada Pangan, Mengapa Sulit Terwujud?
Top! Bank Mandiri Borong 8 Penghargaan di Asian Banking & Finance Awards 2024
Megawati Sebut Ada Ilalang Ambisius Kejar Kekuasaan, Singgung Siapa?
Dramatis, Ibu di India Melahirkan di Atas Perahu Akibat Banjir
Rekomendasi Airbnb Bali yang Cocok untuk Healing, Damai dan Menenangkan
Emiten Sri Tahir Sejahteraraya Anugrahjaya Private Placement 1,2 Miliar Saham
Horor Serangan Israel di Gaza Belum Ada Tanda Berakhir, Warga Tewas Tembus 38 Ribu Jiwa
Ahli Ungkap 3 Cara Sederhana Menambah Energi Tanpa Minum Kopi, Patut Dicoba
2 Ciri Kamu Tak Bisa Jadikan Mantan Sebagai Teman, Salah Satunya Masih Cinta
Jenang Krasikan, Camilan Manis Khas Purworejo
Tak Cuma China, Indonesia Juga Bakal Tarik Bea Masuk 200% ke Negara Lain
Rivalnya Ganti Haluan, Peluang Manchester United Tebus Striker Idaman Terbuka Lebar