, Naypyidaw - Tujuh tentara Myanmar yang dipenjara karena membunuh 10 pria dan anak laki-laki muslim Rohingya pada 2017, telah dibebaskan. Mereka diberikan remisi atau pengurangan hukuman. Informasi ini didapatkan dari dua pejabat di penjara, dua mantan narapidana, dan salah seorang tentara.
Mengutip Channel News Asia pada Senin (27/5/2019), para prajurit itu telah dibebaskan pada November tahun lalu, menurut dua mantan narapidana.
Dengan demikian, mereka hanya dibui kurang dari satu tahun, jauh dari hukuman yang diberikan pengadilan yakni 10 tahun masa tahanan dalam kasus pembunuhan di Desa Inn Din, yang didiami oleh Rohingya saat itu.
Advertisement
Baca Juga
Masa tahanan mereka juga dikabarkan lebih sedikit dari jurnalis Reuters yang mengungkap pembunuhan muslim Rohingya oleh tentara. Sang reporter, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, menjalani 16 bulan penjara dalam dakwaan mencari dan mengungkap rahasia negara. Keduanya diberikan amnesti dan bebas pada 6 Mei lalu.
Win Naing, kepala sipir di Penjara Sittwe Rakhine dan seorang pejabat senior penjara di ibu kota, Naypyitaw, membenarkan bahwa para tentara sudah tidak berada di penjara selama beberapa bulan terakhir.
"Hukuman mereka dikurangi oleh militer," kata pejabat senior Naypyidaw, yang menolak disebutkan namanya.
Kedua pejabat penjara menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut dan mengatakan mereka tidak tahu tanggal pasti pembebasan itu, yang tidak diumumkan secara publik.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Satu-Satunya Kasus yang Ditindak
![Akhiri Masa Diam, Aung San Suu Kyi Angkat Bicara Soal Krisis Rohingya](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/0oRgPXImXQil-pogAmG8nWhCyBE=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1714705/original/033582700_1542083848-suu_kyi.jpg)
Dibuinya ketujuh tentara tersebut adalah satu-satunya kasus pemenjaraan personel militer terkait dengan kasus di Rakhine --yang disebut PBB dilakukan dengan "niat genosida" dan termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan, dan pembakaran.
Myanmar membantah melakukan kesalahan tersebut, kemudian para pejabat memutuskan untuk memenjarakan tujuh tentara dalam kasus Inn Din sebagai "bukti bahwa pasukan keamanan Myanmar tidak menikmati impunitas."
"Saya akan mengatakan bahwa kami mengambil tindakan terhadap setiap kasus yang dapat kami selidiki," kata komandan militer, Jenderal Senior Min Aung Hlaing kepada para pejabat Dewan Keamanan PBB pada April tahun lalu.
Panglima militer kemudian sempat mengatakan, "Kejahatan terbaru yang kami hukum adalah pembunuhan, dan hukuman penjara sepuluh tahun diberikan kepada tujuh pelaku," katanya.
"Kami tidak akan memaafkan siapa pun jika mereka melakukan kejahatan," lanjutnya.
Saat dihubungi melalui telepon oleh Reuters pada hari Kamis pekan lalu, seorang pria bernama Zin Paing Soe mengkonfirmasi bahwa ia adalah salah satu dari tujuh prajurit dan bahwa dirinya sekarang bebas. Ia menolak berkomentar lebih lanjut.
"Kami disuruh diam," katanya.
Advertisement
6 Tentara Juga Disebut Tembak Mati Rohingya
![Pengungsi Rohingya](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/mgRCFATb73wBJUVlRI135NUr0jg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1790105/original/002896100_1512384593-18454054_303.jpg)
Sementara itu pada awal Mei lalu, pasukan keamanan Myanmar telah menembak mati setidaknya enam orang di Negara Bagian Rakhine sebelah barat pada Kamis, 2 Mei 2019. Insiden itu terjadi setelah menahan ratusan orang di sebuah sekolah.
Menurut sumber militer, enam orang yang ditembak mati adalah bagian dari 275 orang yang ditahan. Mereka didapat dari operasi pencarian anggota kelompok pemberontak bernama Arakan Army.
Meski demikian, terdapat simpang siur informasi terkait korban penembakan, dengan anggota parlemen Myanmar Khim Maung Lat, menyebut mereka adalah warga desa.
"Para warga desa ditembak mati dengan delapan lainnya terluka parah," kata Khim tanpa merinci jumlah korban meninggal, mengutip laporan Al Jazeera.
Sementara itu, menurut juru bicara militer Myanmar Brigadir Jenderal Zaw Min Tun, enam tahanan yang ditembak itu berusaha merampas senjata pada Kamis pagi. Hal itu menyebabkan aparat melepaskan tembakan.
"Kami telah memperingatkan mereka secara verbal. Kemudian kami melepas tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan kelompok itu namun mereka tidak bergerak. Karenanya tembakan dilepaskan (ke arah mereka)," katanya.
Terdapat kemungkinan kasus penembakan itu bukan hanya terjadi di satu desa. Khim mengatakan, empat warga sipil juga dibunuh selama proses interogasi yang berlangsung di desa yang lain.
Terkini Lainnya
Kisah Pilu Muslimah Rohingya, Diselundupkan ke Malaysia untuk Kawin Paksa
Myanmar Bebaskan Dua Jurnalis Peliput Krisis Rohingya yang Ditahan 500 Hari
Tentara Myanmar Menembak Mati 6 Terduga Pemberontak di Rakhine
Satu-Satunya Kasus yang Ditindak
6 Tentara Juga Disebut Tembak Mati Rohingya
Myanmar
Rohingya
Rekomendasi
Bank Sentral Myanmar Bantah Laporan PBB soal Transaksi Senjata: Warga Sipil Sangat Dirugikan
DPR Usul Dibentuk Task Force dalam Forum AIPA untuk Myanmar
Di Oslo Forum, Menlu Retno Desak Negara di Dunia Berkontribusi Wujudkan Perdamaian Dunia
Junta Militer Myanmar Bom Pesta Pernikahan Warga, 20 Orang Tewas
Mengenal Ibu Kota Myanmar, Sepi Penduduk Meski Wilayahnya Tergolong Luas
Kekerasan Meningkat di Rakhine Myanmar, Lebih dari 45.000 Warga Rohingya Mengungsi
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Delegasi Biro Komite Palestina PBB ke Indonesia, Bahas Upaya Tingkatkan Dukungan untuk Negaranya
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Sierra Leone Resmi Larang Perkawinan Anak, Penjara 15 Tahun dan Denda Rp65 Juta Menanti Pelanggar
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Mau Dosa saat Pacaran Berguguran? Ustadz Adi Hidayat Ungkap Rahasianya
Satgas Judi Online Sudah Serahkan Nama Diduga Terlibat Judol ke Masing-masing Kementerian Hingga Pemda
Kemuliaan Tahun Baru Islam, Menyingkap Rahasia Muharam
Uber di Eropa Kini Bisa Sewa Kapal hingga Perahu Limousine untuk Wisata, Berapa Tarifnya?
30 Ucapan Tahun Baru Islam 1446 H dalam Bahasa Arab, Penuh Doa dan Harapan
Sepasang Kekasih Jadi Korban Pembegalan di Depok
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam