, Kuala Lumpur - Senwara Begum (23) adalah salah satu dari sekian perempuan Rohingya yang menjalani pengalaman luar biasa. Gadis itu menempuh perjalanan dua minggu menuju Malaysia. Ia menumpang mobil dan perahu kayu, melewati sungai serta pegunungan untuk menemui seseorang. Ia hendak dikawinkan dengan laki-laki yang belum pernah ia temui sama sekali.
Perjalanan terasa panjang dan menyedihkan. Sejauh mata memandang ia hanya melihat panorama asing, hamparan tanah bagian perbatasan. Ia tak sendiri. Sang penyelundup menemaninya, sukses membuat jantung Begum naik turun. Ia takut dilecehkan, dengan oknum yang terkenal dengan kasus perkosaan itu.
Advertisement
Baca Juga
"Kami bepergian melalui jalur darat, kadang-kadang berganti mobil. Kami mulai di kamp dan pergi ke perbatasan India, lalu menuju ke Malaysia. Kami bertiga; aku, seorang wanita dan seorang pria - oknum perdagangan manusia," kata Begum sebagaimana dikutip dari laman Al Jazeera pada Kamis (9/5/2019).
"Beberapa gadis Rohingya yang diperistri adalah kawan saya, dan saya telah berbicara dengan mereka yang berada dalam kondisi seperti perbudakan. Seorang gadis Rohingya mengatakan dia tidak ingin menikah muda, tapi tak memiliki pilihan lain," kata John Quinly, seorang peneliti dari Fortify Rights.
Bagi Begum, perjalanan itu ibarat menyeberang di antara dua karang terjal. Meninggalkan pemukimannya yang penuh sesak di Kutupalong, Cox's Bazar; menuju suatu tempat untuk diperistri seorang laki-laki asing.
Begum tahu, setidaknya pria itu adalah bagian dari kaumnya, sama-sama Rohingya. Dari informasi yang didapat, ia bagian dari pengungsi yang telah diselundupkan lebih dulu ke Malaysia. Karena tak bisa mempersunting perempuan lokal, banyak dari laki-laki Rohingya yang meminta tolong dicarikan pasangan. Lamaran disampaikan melalui teman, minta dipilihkan perempuan terbaik yang bisa diajak membangun bahtera rumah tangga.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cara Penyelundup Beroperasi
![Pengungsi Rohingya](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/mgRCFATb73wBJUVlRI135NUr0jg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1790105/original/002896100_1512384593-18454054_303.jpg)
Banyak dari para perempuan korban penyelundupan adalah mereka yang masih berada di Myanmar dan ingin memasuki Bangladesh. Memanfaatkan kondisi itu, oknum penyelundup beroperasi. Mereka memasuki Myanmar melalui titik tertentu yang tidak begitu dijaga ketat personel militer.
Beberapa dari korban penyelundupan adalah anak-anak. Fortify Rights baru-baru ini mendesak Malaysia untuk menangani kasus pernikahan usia dini. Lembaga itu memiliki bukti wawancara dengan 11 pengantin anak atau kerabat mereka di Bangladesh dan Malaysia.
"Satu rute baru-baru ini yang didokumentasikan oleh Fortify Rights adalah rute darat yang rumit dari Myanmar ke Bangladesh, India, dan kemudian ke Negara Bagian Chin di Myanmar dan melalui kota-kota Mandalay dan Yangon, akhirnya melintasi perbatasan Myanmar-Thailand dan kemudian ke Malaysia," tutur Quinley.
Quinley melanjutkan, pengungsi Rohingya di Cox's Bazar memang menghadapi keadaan khusus. Mereka tidak memiliki akses terhadap pendidikan formal dan secara terus menerus mendapat tekanan dari lingkungan Bangladesh. Namun apapun yang terjadi, mereka takut jika dipulangkan ke Myanmar.
Semua faktor pendorong itu mengarah kepada berkembangnya perkawinan anak Rohingya. Mereka yang menerima lamaran kemudian dibawa ke Malaysia.
Advertisement
Uang Tebusan
![Ilustrasi uang dolar](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/sQdtU3gksXPPpO17DPWdpls5dpM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1596696/original/077418000_1538825006-064323900_1495011068-101814612-178709377__1_.jpg)
Jaringan penyelundup manusia mengangkut muslim Rohingya dari Bangladesh atau Myanmar ke hutan-hutan di bagian Thailand Selatan. Mereka kemudian ditahan di tempat itu, menunggu mendapatkan uang tebusan.
Tak lama setelah uang diterima, oknum-oknum keji itu melanjutkan misi untuk mengantar para korban ke Malaysia. Dari pihak korban sendiri, sebagian besar percaya bahwa mereka akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan kebebasan di Negeri Jiran daripada dua tempat sebelumnya.
Kabar baiknya, operasi yang tidak berperikemanusiaan tersebut berhenti pada 2015. Jaringan luas itu telah mati sejak Thailand menemukan 139 kuburan massal di beberapa kamp perdagangan manusia di sepanjang perbatasan dengan Malaysia.
Sejak 2017, upaya penyelundup manusia dengan perahu juga telah dihentikan oleh penjaga pantai Bangladesh. Namun, dalam setahun terakhir, telah terjadi peningkatan pergerakan Rohingya, sebagian besar melalui rute darat yang panjang dari Bangladesh.
Seorang aktivis Rohingya di Thailand, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tidak mungkin untuk mengetahui dengan pasti berapa banyak Rohingya yang memasuki Malaysia. Namun ia menggarisbawahi, sekarang terdapat aliran penyelundupan yang konstan.
Terkini Lainnya
Myanmar Bebaskan Dua Jurnalis Peliput Krisis Rohingya yang Ditahan 500 Hari
Tentara Myanmar Menembak Mati 6 Terduga Pemberontak di Rakhine
Respons Krisis Rohingya, Uni Eropa Perpanjang Embargo Senjata ke Myanmar
Cara Penyelundup Beroperasi
Uang Tebusan
Rohingya
muslim Rohingya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Delegasi Biro Komite Palestina PBB ke Indonesia, Bahas Upaya Tingkatkan Dukungan untuk Negaranya
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Sierra Leone Resmi Larang Perkawinan Anak, Penjara 15 Tahun dan Denda Rp65 Juta Menanti Pelanggar
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Mau Dosa saat Pacaran Berguguran? Ustadz Adi Hidayat Ungkap Rahasianya
Satgas Judi Online Sudah Serahkan Nama Diduga Terlibat Judol ke Masing-masing Kementerian Hingga Pemda
Kemuliaan Tahun Baru Islam, Menyingkap Rahasia Muharam
Uber di Eropa Kini Bisa Sewa Kapal hingga Perahu Limousine untuk Wisata, Berapa Tarifnya?
30 Ucapan Tahun Baru Islam 1446 H dalam Bahasa Arab, Penuh Doa dan Harapan
Sepasang Kekasih Jadi Korban Pembegalan di Depok
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam