uefau17.com

Presiden Vietnam yang Wafat Digantikan oleh Wanita Ini - Global

, Hanoi - Setelah kepergian Tran Dai Quang akibat sakit pada Jumat pekan lalu, Vietnam kini resmi mengangkat Wakil Presiden Dang Thi Ngoc Thinh untuk menggantikannya.

Penunjukannya tersebut sekaligus menjadikan Thinh sebagai presiden wanita pertama dalam sejarah Vietnam, yang akan menjabat hingga Majelis Nasional memilih seorang pemimpin baru, demikian menurut sebuah pernyataan di situs web pemerintah setempat.

Dikutip dari South China Morning Post pada Senin (24/9/2018), Thinh telah menjadi wakil presiden sejak April 2016, mendampingi Tran Dai Quang yang telah disahkan sebagai pemimpin seumur hidup.

Terakhir kali, Vietnam memiliki pemimpin seumur hidup adalah Ho Chi Minh, seorang revolusioner komunis dan pahlawan kemerdekaan negara tersebut, yang meninggal sebagai presiden pertama Republik Demokratik Vietnam pada1969.

Di bawah konstitusi Vietnam, jika presiden meninggal, maka wakilnya akan naik untuk menggantikan posisi tersebut, hingga Majelis Nasional memilih pengganti permanen. Kekuasaan dan peran presidensi telah bervariasi sejak saat itu.

Sesi pemilihan presiden baru Vietnam rencananya akan mulai dibuka pada 22 Oktober mendatang. Namun, kebijakan ekonomi pemerintah--termasuk mencari kesepakatan perdagangan secara agresif--akan terus berlanjut di bawah arahan Presiden Dang Thi Ngoc Thinh.

Kini untuk mengenang kepergian Tran Dai Quang, otoritas Vietnam mengadakan dua hari berkabung nasional pada 26 dan 27 September mendatang, sebelum kemudian jenazah negarawan tersebut dimakamkan di desa asalnya di Provinsi Ninh Binh utara pada Kamis.

Media pemerintah mengutip seorang dokter pemerintah yang mengatakan Tran Dai Quang meninggal karena virus yang langka, tetapi laporan tersebut tidak mengidentifikasinya dengan jelas.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tran Dai Quang, Sosok Teman Baik

Quang, yang berusia 61 tahun, adalah salah satu dari empat pemimpin negara, bersama dengan sekretaris jenderal Partai Komunis, perdana menteri dan kepala Majelis Nasional.

Seorang petugas keamanan karier, Quang, naik melalui pangkat untuk menjadi Menteri Keamanan Publik pada tahun 2011 dan terpilih oleh Majelis Nasional sebagai presiden bangsa pada April 2016.

Para pemimpin dunia mengirimkan belasungkawa terhadap kerpergian Quang.

Presiden China Xi Jinping mengatakan Quang adalah "teman dekat dan teman dari orang-orang China".

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyebut Quang sebagai teman baik Amerika Serikat, dan memujinya sebagai tuan rumah yang baik saat menerima kunjungan negara perdananya ke Vietnam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat