, London - Konsep busana yang mudah dipakai dan nyaman tak dikenal oleh para perempuan di tahun 1800-an. Bagi orang kala itu, gaya fashion adalah soal harkat dan martabat.
Tak heran, aturan yang diterapkan sungguh ketat, bahkan membatasi gerak pemakainya. Bagi sebagian perempuan, pakaian yang bertumpuk-tumpuk itu bisa mematikan.
Bagian pertama dari busana wanita masa itu adalah pakaian dalam yang berbentuk mirip celana panjang, yang terdiri atas dua bagian terpisah yang disatukan dengan tali dan kancing. Bagian tengahnya dibiarkan terbuka agar pemakainya bisa buang air.
Advertisement
Baca Juga
Setelah mengenakan pakaian lengkap dan mengenakan korset ketat, tak mungkin bagi seorang perempuan untuk melepas dalamannya itu.
Pakaian dalam milik kalangan atas biasanya dibuat dengan sutra atau linen halus. Sementara, untuk kelas menengah ke bawah dibuat dengan katun atau linen dengan kualitas lebih rendah.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Chemise
![10 Mode Pakaian Dalam Zaman Kuno](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/W4SXR2aVgM8rdzIwLmFUsjgwBaI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1430420/original/052113800_1481200680-4b-corset-488759426.jpg)
Yang kedua adalah stoking sutra yang diikatkan pada kaki hingga sedikit di atas atau di bawah lutut. Pada musim dingin, sutra biasanya digantikan dengan stoking wol yang lebih hangat.
Lalu, tak ketinggalan chemise atau baju dalam wanita (dress lingerie) yang dibuat dari sutra atau katun halus yang dihias renda. Di atasnya kemudian dipakaikan korset.
Korset dipasang dari pinggang hingga ke bagian bawah payudara. Fungsinya untuk mengecilkan pinggang dan menciptakan efek payudara yang menyembul.
Korset biasanya dibuat dengan indah dan memiliki kantung-kantung yang berisi tulang insang paus (whalebone) atau logam untuk menjaga bentuknya.
Setelah mengenakan korset, para perempuan saat itu lalu mengenakan rok yang bertumpuk, tiga sampai enam, yang dibuat kaku sehingga bisa menciptakan bentuk mirip lonceng. Bunyi gemerisik akan terdengar saat mereka lewat.
Rok terakhir, yang paling luar atau dikenal sebagai over-petticoat biasanya dibuat dari sutra, katun, satin, dan dihias cantik menggunakan pita atau renda.
Lapisan pakaian luar di Zaman Victoria sangat bergantung pada waktu dan musim. Pakaian dibuat untuk pagi atau sore hari, untuk berjalan atau mengendarai kuda.
Busana pagi biasanya dikenal sebagai pakaian rumahan. Biasanya lebih sederhana. Lengannya panjang, dengan garis leher tinggi dengan sedikit atau tanpa hiasan (trimming). Sementara, ujungnya biasanya menyentuh lantai.
Sedikit berbeda, busana jalan-jalan dibuat dengan menggunakan lebih banyak bahan, sedikit lebih pendek, untuk memudahkan gerak.
Sementara, gaun sore biasanya dirancang lebih mewah, dengan garis leher lebih rendah.
Pelengkap berupa selendang populer saat itu, dipakai baik di siang atau malam hari.
Kemewahan pakaian yang dikenakan disesuaikan dengan pangkat atau status sosial tuan rumah yang mengundang.
Gaun malam lebih mewah, dibuat dengan bahan terbaik seperti satin atau sutra dan cenderung memiliki siluet yang ramping.
Garis lehernya tinggi dan lengannya panjang tapi tidak dihiasi dengan berlebihan, untuk mencegah insiden yang tak diinginkan di meja makan.
Namun, soal kemewahan tak ada yang mengalahkan gaun pesta. Desainnya pun khusus: garis leher jatuh, hampir tanpa lengan, dan kain mahal yang membuat penampilan pemakainya kian wah. Gaun sering dihiasi dengan batu-batu permata.
Advertisement
Crinoline
![3000 Wanita Tewas karena Mengikuti Tren Fashion Ini](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/d_2FV1vE1_iqOKMiCcjJwzf7VIM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1070835/original/089918100_1448865001-Songs-2.jpg)
Salah satu fashion yang paling ekstrem pada masa itu adalah penggunaan crinoline -- rok besar dari anyaman yang menggantung dari pinggang, lalu ditutupi rok super besar.
Meski bisa bikin tampilan rok mengembang sempurna, crinoline adalah benda berbahaya. Pemakainya pun bakal kesulitan bergerak.
Namun, bukan itu yang paling mengerikan. Crinoline yang mirip kurungan ayam ternyata bisa mengundang maut. Setidaknya 3.000 perempuan tewas karenanya.
Pada 1858, seorang wanita di Boston berdiri terlalu dekat dengan perapian saat roknya terbakar, dan hanya perlu beberapa menit bagi tubuhnya untuk terbakar secara keseluruhan.
Sementara, pada Februari 1863, crinoline yang dipakai Margaret Davey, seorang pelayan dapur berusia 14 tahun. Ia kemudian meninggal akibat luka bakar yang dideritanya.
Di Inggris, selama periode dua bulan, 19 kematian dikaitkan dengan crinoline yang terbakar. Di sisi lain, para perempuan yang jadi saksi peristiwa tragis itu tak bisa berbuat apa-apa, mereka takut rok mereka sendiri terbakar saat menolong korban.
Sementara itu, di Philadelphia, sembilan balerina terbunuh gara-gara busana yang dikenakan salah satu dari mereka tersambar api lilin di Continental Theater.
Momentum Perubahan
![Crinoline](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/9OH6IuDOdsFofxUYsOr9yZ2hn54=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/909820/original/074862200_1435209314-Untitled.png)
Setelah pertengahan Abad ke-19 berlalu, tiga peristiwa yang terjadi bersamaan menjadi momentum perubahan busana wanita ke arah yang baru.
Pertama adalah penemuan mesin jahit yang meningkatkan kecepatan dan kualitas jahitan. Lalu, penemuan pewarna sintetis yang membuat warna kain kian beragam dan cantik.
Kala itu, rok megar dengan mengenakan crinolines tak lagi populer. Bagian depan gaun pada masa itu bahkan cenderung rata. Sementara, bagian belakang masing menggembung dengan memasangkan rangka atau bustle.
Pada tahun 1883, bustle adalah perlengkapan fashion yang harus dimiliki kaum wanita. Kerangka itu membuat tampilan para pemakainya menonjol di belakang, tepat di atas bokong mereka.
Gaya busana tersebut juga tak nyaman. Para perempuan yang memakainya tak mungkin bisa duduk di kursi.
Pada 1893, gembung di bagian belakang menyusut, dan pada tahun 1890-an bustle digantikan lipatan yang jatuh di bagian belakang rok.
Advertisement
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ada yang berbeda dari peragaan busana di Purbalingga, Jawa Tengah. Puluhan model memeragakan busana batik di dalam gua dengan penuh pencahayaan.
Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi
![Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/iTyTi8MW8G1VLGK6WZ6AKP60vAg=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3538696/original/095265100_1628774250-jenuh.jpg)
Terkini Lainnya
10 Kematian `Aneh`, Tragis, dan Ironis Era Victoria
Seperti Ini Gaun Milik Orang Kaya 5.000 Tahun Lalu
27-11-1810: 'Hoax' Ini Bikin Nyonya Kaya di London Kalang Kabut
Chemise
Crinoline
Momentum Perubahan
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi
busana
Histori
gaya busana
Cantik Mematikan
Busana Wanita
Pakaian Dalam
Rekomendasi
Bocoran Penyebab Perang Dingin Meghan Markle Versus Victoria Beckham Versi Penulis Buku Inggris
Fenomena Boneka Barbie, Jadi Salah Satu Ikon Seni Kini Usung Konsep Girls Rule the World dalam Busana
Happy Asmara Dikritik karena Gunakan Pakaian Dalam sebagai Outer, Malah Minta Netizen Buatkan Kostum yang Lebih Nyeleneh
7 Busana Karya Desainer Indonesia di Karpet Merah Festival Film Cannes, Tak Kalah dari Rumah Mode Dunia
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
PBB Dorong Literasi Inklusif dan Pembelajaran Kreatif Lewat Festival Sastra Anak
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution