uefau17.com

Sediakan Lahan 190 Hektare, Taman Safari Ingin Panda Bahagia - Global

, Jakarta - Kedatangan dua ekor Giant Panda asal China bernama Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) memang manjadi magnet tersendiri bagi masyarakat di Tanah Air.

Belum tiba saja, pesona hewan berbulu hitam dan putih ini sudah mengusik rasa penasaran banyak orang.

Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, sepasang panda itu dibawa ke Taman Safari, Bogor untuk menjalani proses karantina sekitar satu bulan. Selama masa tersebut, keduanya akan beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan tentunya akan mencoba kandang baru.

Bicara soal kandang, pihak Taman Safari Indonesia sudah menyiapkan rumah baru yang akan dihuni oleh Cai Tao dan Hu Chun. Sebuah lahan seluas 190 hektare, yang terletak pada ketinggian 1.446 meter di atas permukaan laut, sudah disulap menjadi habitat asli panda, yang selama ini hidup di daratan China.

Menurut Direktur Taman Safari Jansen Manansang, ada banyak alasan yang membuat pihaknya menyediakan lahan seluas 190 hektare untuk Cai Tao dan Hu Chun.

Rumah baru Giant Panda ini dibangun diatas lahan yang terletak pada ketinggian 1.446 meter di atas permukaan laut (Dokumentasi/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI)

"Ini merupakan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah China dalam memelihara satwa unik ini," ujar Jansen.

"Selain itu, pihak TSI ingin membuat kedua panda merasa nyaman dan dapat hidup secara bahagia di sana," tambahnya.

Hamparan pohon bambu sengaja dibuat sebagai makanan bagi Cai Tao dan Hu Chun (Dokumentasi/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI)

Ketika menginjakkan kaki di lokasi penangkaran panda, pengunjung akan disajikan dengan bangunan bergaya oriental khas Negeri Tirai Bambu. Selain itu, akan ada dua patung panda berukuran besar yang akan menyambut kehadiran pengunjung.

Dari gambar, terlihat jelas suasana nyaman dan tentram, layaknya dataran tinggi yang ada di China. Hamparan gunung dan barisan pohon bambu juga menjadi pemandangan indah di tempat tinggal Cai Tao dan Hu Chun.

Taman Safari, Bogor juga menyediakan area bermain baru bagi Cai Tao dan Hu Chun (Dokumentasi/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI)

"Pihak Taman Safari merasa bahagia karena diberi kepercayaan sebagai lembaga yang akan bertanggung jawab dalam proses pengembangbiakkan panda," ujar Jansen.

"Saya berharap, Taman Safari dapat memberikan performa terbaik dalam proses tersebut. Pasalnya, sudah ada beberapa satwa lain yang berhasil dikembangbiakkan oleh TSI, salah satunya komodo," pungkas Jansen.

Meski kedua panda sudah dibawa ke Taman Safari, pihak pengelola belum dapat membuka layanan berkunjung ke kandang panda kepada warga Indonesia. Cai Tao dan Ha Chun akan menjalani proses adaptasi selama satu bulan. Setelah itu barulah warga dapat melihat hewan lucu ini secara langsung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indonesia Jadi Negara Ke-16

Kedatangan Cai Tao dan Hu Chun menjadikan Indonesia sebagai negara ke-16 di seluruh dunia, yang dipercaya oleh pemerintah China untuk melakukan pengembangbiakan (breeding loan).

Jenis Giant Panda tiba di Jakarta hari ini, masuk dalam kategori panda Appendix I CITES (Ailuropoda melanoleuca), yang sangat langka keberadaannya.

Cai Tao yang saat ini masih berusia tujuh tahun, memiliki berat sekitar 128 kilogram. Sementara itu, berat Hu Chun jauh lebih ringan sekitar 113 kilogram.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan, kegiatan breeding loan harus berada di bawah pengelola Lembaga Konservasi (LK). Sepasang panda ini merupakan hasil pengembangbiakkan dari China Wildlife Conservation Association (CWCA).

Sebagai satwa yang paling dihormati oleh warga China, banyak yang menilai bentuk fisik panda memiliki filosofi tersendiri. Yin dan Yang yang terdapat pada bulu panda (hitam putih) dianggap sebagai bentuk keseimbangan bagi masyarakat China selama ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat