, Jakarta - Sepasang Giant Panda bernama Cai Tao dan Hu Chun direncanakan akan tiba di Jakarta pada 28 September 2017, pukul 08.50 WIB. Kedatangan satwa endemik, sekaligus ikon dari Negeri Tirai Bambu tersebut menjadi salah satu upaya untuk mempererat hubungan antara pemerintah Indonesia dan China.
Kedatangan hewan dengan corak hitam putih ini sudah lama ditungu-tunggu oleh peminat panda di Tanah Air. Penundaan kedatangannya pun sempat terjadi beberapa tahun terakhir dan terus mengusik rasa penasaran warga Indonesia.
Meski demikian, peminjaman sepasang panda ke Indonesia dinilai lebih dari masalah kerja sama konservasi belaka. Banyak pihak menilai, kedatangan panda ini sebagai diplomasi China ke Tanah Air untuk berinvestasi lebih besar-- meski hal itu tak diiyakan oleh PLT Duta Besar China untuk Indonesia, Sun Weide.
Advertisement
Keinginan China untuk menghidupkan kembali Jalur Sutra kuno melalui dua sumbu utama, yaitu Jalur Sutra Darat dan Jalur Sutra Laut, dipandang luas sebagai kebijakan luar negeri dan strategi ekonomi Tiongkok.
Dan Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang memainkan peran dalam upaya China menghidupkan kembali Jalur Sutra Maritim. Pasalnya, jalur yang dibangun untuk menghubungkan Timur dan Barat ini melintasi Indonesia.
Baca Juga
Boleh jadi, ini pula yang melatarbelakangi keputusan Presiden Xi Jinping untuk mencetuskan gagasan 21st Century Maritime Silk Road dalam kunjungannya ke Tanah Air pada 2-3 Oktober 2013, dan membahas rencana negaranya untuk mengirim panda ke Tanah Air.
Sebetulnya, Indonesia bukan satu-satunya negara pertama yang menjadi tujuan diplomasi panda. Kedatangan Cai Tao dan Hu Chun pada 28 September mendatang, menjadikan Indonesia sebagai negara ke-16 di seluruh dunia yang dipinjamkan hewan menggemaskan tersebut.
Meski begitu, sejarah mencatat bahwa diplomasi panda China sudah terjadi sejak Dinasti Tang Abad ke-7. Hal itu bermula ketika Permaisuri Wu Zeitan mengirim sepasang beruang -- yang diyakini sebagai panda -- ke Jepang. Demikian dilansir dari laman History.com, Jumat (22/9/2017).
Kemudian, kebijakan China untuk mengirim panda sebagai hadiah diplomasi dihidupkan kembali pada tahun 1941 -- pada saat Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia ke II.
Panda tersebut diberikan oleh Mantan Presiden China Chiang Kai-shek, kepada kebun binatang Bronx di AS. Panda tersebut diberikan tepat setelah serangan Jepang ke Pearl Harbor. Demikian dilansir dari laman Cia.gov.
Selain Presiden Chiang Kai-shek, diplomasi ini dilanjutkan oleh mantan ketua Partai Komunis China Mao Zedong. Pada tahun 1950, ia mengirim panda sebagai hadiah kepada sekutu komunis China seperti Korea Utara dan Uni Soviet.
Sejarah lain mencatat, pada tahun 1972, Presiden Amerika Serikat ke-37 Richard Nixon pernah melakukan kunjungan ke Asia selama dua bulan. Pada kunjungannya ke China, maksud kedatangan Nixon adalah untuk mengakhiri ketegangan antara AS dan China yang terjadi selama 25 tahun terakhir.
Saat pulang kembali ke Negeri Paman Sam, Richard dan istrinya Pat Nixon memboyong sepasang panda berusia 18 bulan bernama Hsing-Hsing dan Ling-Ling.
Hadiah perdana ke Presiden Richard Nixon tersebut dirawat di Kebun Binatang Nasional Washington D.C. Tak lama setelah kehadirannya, pesona Hsing-Hsing dan Ling-Ling menarik keuntungan besar bagi pihak kebun binatang.
Pasalnya, ada 20 ribu pengunjung yang penasaran di hari pertama kedatangan panda tersebut. Di hari berikutnya lebih mengejutkan. Ada 75 ribu orang membanjiri kebun binatang tersebut.
Pada tahun 1992, kebun binatang tersebut dirundung duka setelah kematian Ling-Ling pada usianya yang ke 23 tahun. Tujuh tahun berselang, tibalah giliran Hsing-Hsing yang meninggal karena mengalami gagal ginjal.
Diplomasi ini berlanjut ke Benua Biru. Pada tahun 1974, Perdana Menteri Inggris Edward Heath mengajukan permohonan peminjaman panda pada kunjungannya ke China. PM Edward bermaksud meminjam Chia-Chia dan Ching-Ching untuk dikembangbiakkan di Kebun Binatang London.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Diplomasi Panda Era Xi Jinping
Sebelum diplomasi panda dilancarkan ke Tanah Air, hal serupa dilakukan kepada Jerman, bertepatan dengan penyelenggaraan G20 Summit di Hamburg.
Kala itu, Presdien Xi Jinping bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel terkait peminjaman pengembangbiakkan panda (breeding loan) selama 15 tahun. Selain itu, momen ini dianggap sebagai upaya membangun hubungan yang baik antar Jerman dan China.
Dikutip dari laman Times of India, kedatangan dua ekor panda bernama Jiao Quing and Meng-Meng menarik perhatian banyak orang dan menjadikan mereka sebagai bintang.
Kedatangan sepasang panda itu pun pertama kali disambut oleh walikota Berlin dan duta besar China untuk Jerman yang pada akhirnya di kunjungi oleh Angela Merkel.
Diplomasi panda bukan hal baru di Jerman. Berlin pertama kali mendapat panda bernama Happy sebelum Perang Dunia II.
Selain Jerman, pada masa pemerintahan Xi Jinping, China juga pernah melakukan diplomasi panda ke Kanada dan Malaysia.
Di Malaysia sendiri, diplomasi panda terjadi pada tahun 2014. Namun, ada pergesakan yang terjadi antar kedua negara sebelum panda dikirim ke Negeri Jiran.
Awal 2014, maskapai penerbangan Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 lenyap dan menewaskan 150 penumpang yang kebanyakan warga negara China.
Dilaporkan, China menunda kedatangan dua panda yang rencananya akan menghabiskan waktu sekitar 10 tahun di Kebun Binatang Kuala Lumpur atas ketidakpuasan tindakan pemerintah China terhadap upaya pencarian yang dilakukan oleh Malaysia. Meski begitu, penundaan hanya terjadi selama satu bulan.
Terkini Lainnya
Dua Panda China Dikirim Langsung dari Chengdu Menuju Jakarta
Pria Ini Dikecam Netizen Usai Putar Tubuh Bayi 360 Derajat
Rusia Tawarkan 160 Beasiswa untuk Pelajar Indonesia, Tertarik?
Diplomasi Panda Era Xi Jinping
China
Panda
Diplomasi Panda
Rekomendasi
China Bakal Kirim Panda Baru untuk Australia, Pulangkan Wang Wang dan Fu Ni
China Bakal Kirim 2 Ekor Panda ke Amerika Serikat
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
Live Streaming
Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT KE-78 Bhayangkara
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
4 Museum di Ibu Kota Rusia Ini Wajib Dikunjungi
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
Rencana Israel Legalkan 5 Permukiman Yahudi di Tepi Barat Picu Kecaman Internasional
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
Kata 'Tolong' Sudah Jarang Terdengar dalam Permintaan Orang Amerika Serikat, Kesopanan Menurun?
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Harga Inhaler Asma, Rekomendasi Inhaler Asma yang Ampuh dan Bagus
4 Hal Menakjubkan Konsisten Bangun Malam, Karier Moncer hingga Perlindungan Allah Kata UAH
Terapkan Family Office, Indonesia Bisa Tarif Investasi USD 500 Miliar
Sexy Goath Kecewa Digugat Cerai Juliette Angela, Sang Istri Absen di Sidang Perdana
Saksikan Sinetron My Heart di SCTV Episode Senin 1 Juli 2024 Pukul 17.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Pedagang Resah Soal Pelarangan Zonasi Penjualan Rokok dalam RPP Kesehatan
Prabowo Hadiri HUT Bhayangkara di Monas Usai Operasi Cedera Kaki
PMN Non Tunai 4 BUMN Mandek dari 2022, Sri Mulyani Lapor Lagi Komisi XI DPR RI
Pedagang Resah Soal Pelarangan Zonasi Penjualan Rokok dalam RPP Kesehatan
6 Destinasi Unik di India Ini Bisa Dikunjungi saat Liburan Musim Hujan, Jelajahi Alam
Kubu Firli Bahuri Minta Kasus Dihentikan, Ini Jawaban Polda Metro Jaya
BCA Finance dan BCA Multi Finance Bakal Merger, Ini Alasannya
Pendapatan dan Laba Vale Indonesia Kompak Anjlok pada Kuartal I 2024
Rencana Israel Legalkan 5 Permukiman Yahudi di Tepi Barat Picu Kecaman Internasional
Hampir Sepekan Pencarian, Tiga Nelayan Hilang di Perairan Sumenep Belum Ditemukan