, Jakarta - Hanya dalam waktu 24 jam dalam seminggu belakangan ini, ada serangkaian gempa bumi yang mengguncang beberapa lokasi di Pasifik. Semuanya terjadi di kawasan seismik yang dikenal sebagai "Cincin Api" (Ring of Fire).
Sekitar 90 persen gempa bumi terjadi pada sabuk yang membentang dari Selandia Baru hingga ke Cile melewati pantai-pantai di benua Asia dan benua Amerika.
Seperti dikutip dari Daily Mail pada Jumat (22/9/2017), setelah gempa berkekuatan 6,1 SR di Selandia Baru pada Rabu lalu yang diikuti dengan getaran di lepas pantai Jepang (6,1 SR), Vanuatu (6,4 SR), dan Indonesia (5,7 SR) pada Kamis pagi, maka sejumlah kawasan dalan lintasan sabuk itu diduga akan menyusul.
Advertisement
Para pakar mengatakan bahwa rangkaian gempa bumi dapat disebabkan oleh gelombang-gelombang seismik yang merambat sepanjang garis-garis pertemuan lempeng bumi sehingga memicu keretakan sepanjang Cincin Api yang dikenal juga sebagai sabuk Lingkar Pasifik tersebut.
Baca Juga
Tapi, hal itu tidak serta-merta berarti California atau kawasan lain di Pantai Barat Amerika Serikat (AS) terdampak oleh kejadian-kejadian tersebut.
Menurut Dr. Christopher Pluhar, seorang profesor geologi di Fresno State University, lempeng-lempeng di kawasan tersebut bergeser dengan gerakan konstan dengan kecepatan 1 – 10 centimeter per tahun.
Memang bisa saja terjadi gempa karenanya, tapi kadang-kadang tidak terasa. Menurut Pluhar kepada KMPH, "Hal itu terjadi setiap saat dan tidak ada kerusakan sehingga kita tidak menyadarinya."
Menurut Pluhar, ada kemungkinan sekitar 60 persen hadirnya gempa dahsyat di California dalam 30 tahun ke depan, terutama di East Bay di sepanjang garis pertemuan Hayward.
Menurut para ilmuwan, gempa besar yang mengguncang Meksiko dan menewaskan lebih dari 230 orang pada minggu ini tidak terkait dengan kejadian-kejadian lain walaupun negara itu terletak dekat Cincin Api.
Kegiatan tektonik di California berbeda dengan apa yang kita saksikan di lepas pantai Meksiko dan kawasan lain di sepanjang Cincin Api, demikian dijelaskan ahli seismologi California Institute of Technology bernama Jean-Paul Ampuero kepada CNN.
Lempeng-lempeng yang menjadi bagian Cincin Api saling bergesekan secara vertikal. Sementara itu, California bertengger di atas dua lempeng yang saling bergesekan secara horisontal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Gempa Meksiko Tidak Biasa?
Para ahli seismologi mengakui bahwa rantai gempa yang terjadi minggu ini, bersama dengan gempa di Tonga (5,0 SR), Taiwan (5,3 SR), dan Papua Nugini (5,2 SR) pada hari yang sama adalah kejadian yang tidak biasa.
Gary Gibson dari University of Melbourne mengatakan kepada Daily Mail Australia, "Tak diragukan bahwa itu tidak biasa, sibuk sekali."
"Boleh dibilang bahwa kerumunan tak biasa demikian terjadi cukup sering dan sepertinya tidak benar-benar terjadi secara acak, tapi kita belum mengerti."
Phil Cummins dari Geoscience Australia dan Australian National University menduga gelombang-gelombang seismik yang bertumpuk sepanjang garis-garis pertemuan menjadi biang keladinya.
Ia mengatakan bahwa gelombang-gelombang tadi bisa juga melompat ke garis-garis pertemuan lain yang berdekatan dan terus merambat sambil memicu gempa-gempa di titik-titik retakan.
"Gelombang-gelombang yang terpicu oleh gempa bumi dapat menggetarkan atau mengganggu garis-garis pertemuan di kejauhan namun cukup dekat dengan rekahan yang terjadi," ujarnya.
Profesor Cummins mengatakan bahwa gelombang-gelombang seismik tidak bisa dengan sendirinya menciptakan gempa bumi, tapi bisa memicu gempa yang memang sedang akan terjadi.
Warga di sekitar Gunung Agung, Bali, diungsikan dari rumah mereka setelah suatu gempa berkekuatan 5,7 SR di dekatnya.
Vanuatu yang berpenduduk 270 ribu jiwa terdiri dari 80 suku yang tersebar di kawasan lautan seluas 1.300 kilometer persegi. Mereka pun terkena gempa 6,4 SR pada Rabu subuh.
Seperti pendapat Gibson, Cummins berpendapat bahwa gempa-gempa itu sepertinya mengumpul pada suatu saat tertentu.
Profesor Cummins tidak menampik kemungkinan mekanisme yang sama dapat mengundang gempa besar lain dalam beberapa jam atau beberapa hari mendatang.
Tapi, dua ilmuwan itu menampik dugaan adanya kaitan dua gempa Meksiko yang terjadi dalam beberapa minggu belakangan ini.
Gibson mengatakan bahwa gempa pertama di Meksiko secara teori terjadi oleh gempa lain yang menyebabkan bidang tekanan, tapi harus lebih jauh dari 200 kilometer jaraknya.
Terkini Lainnya
21-9-1999: Gempa 7,6 SR Guncang Taiwan, 2.415 Orang Tewas
Gunung Api Raksasa Italia Diprediksi Akan Meletus
Usai Meksiko, Selandia Baru Diguncang Gempa 2 Kali
Gempa Meksiko Tidak Biasa?
Amerika Serikat
Gempa Bumi
Australia
Ring of Fire
Rekomendasi
Negara Ring of Fire, Cadangan Panas Bumi Indonesia Melimpah
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
Utang Negara-negara di Afrika Makin Parah Akibat Bunga Pinjaman dari China
LSPR Institute Gelar Festival SaBOR Latin Food & Film, Jelajah Budaya Amerika Latin Termasuk Minuman Favorit Lionel Messi
Israel Perintahkan Warga Khan Younis Mengungsi
Kemlu RI: Tak Ada WNI Korban Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Korea Selatan yang Tewaskan 9 Orang
Warga Korea Utara Mulai Wajib Kenakan Pin Kim Jong Un
Jutaan Nyamuk Wolbachia Dilepas di Hawaii, Demi Selamatkan Spesies Burung dari Kepunahan
Polisi Australia Tangkap Remaja 14 Tahun Pelaku Penusukan di Universitas Sydney
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Mengenal Latar Belakang Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika Bandung