uefau17.com

Massa Anti-Israel Kepung Bandara Dagestan, Teriak Allahu Akbar Sambil Serbu Pesawat dari Tel Aviv - Citizen6

, Jakarta Pemerintah Israel mendesak Rusia untuk melindungi “semua warga negaranya dan semua orang Yahudi” setelah massa dalam jumlah besar, beberapa di antaranya meneriakkan slogan-slogan antisemit, menyerbu bandara Dagestan di Rusia.

Rekaman video yang viral di media sosial menunjukkan kerumunan orang yang marah berlarian melalui bandara di Makhachkala. Massa tersebut dilaporkan mencari orang-orang yang datang dengan pesawat dari Tel Aviv.

Beberapa massa berlari ke landasan dan mengepung pesawat di sana. Badan penerbangan Rusia Rosaviatsia mengatakan pasukan keamanan telah berhasil mengendalikan situasi.

Menurut laporan BBC, pihak berwenang juga telah menutup Bandara Dagestan dan akan tetap tutup hingga Selasa. Sebelumnya mereka telah merencanakan penutupan sementara selama seminggu.

Enam puluh orang yang diduga anggota gerombolan telah ditahan, kata kantor berita Rusia, mengutip kementerian dalam negeri setempat.

Dalam klip video yang viral, tampak ratusan orang menyerbu terminal bandara, beberapa di antaranya mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan "Allahu Akbar".

Media lokal melaporkan bahwa beberapa demonstran menghentikan mobil di luar bandara Makhachkala untuk meminta dokumen, dalam kekacauan pencarian orang-orang berpaspor Israel.

Dua puluh orang terluka, termasuk beberapa petugas polisi, kata kementerian kesehatan negara tersebut. Beberapa diantaranya mengalami luka serius dan dua lainnya dalam kondisi kritis.

Dagestan adalah republik Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam di Kaukasus Utara, rumah bagi sekitar 3,1 juta orang di tepi barat Laut Kaspia. Pemerintahnya mengatakan kasus pidana telah dibuka karena kekacauan sipil tersebut.

Kantor perdana menteri Israel mengatakan Rusia harus bertindak tegas melawan hasutan kekerasan terhadap orang Yahudi dan Israel. Juru bicara kepresidenan AS, Adrienne Watson, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa "AS mengutuk keras protes antisemit di Dagestan".

"AS dengan tegas mendukung seluruh komunitas Yahudi ketika kita menyaksikan lonjakan antisemitisme di seluruh dunia. Tidak pernah ada alasan atau pembenaran untuk antisemitisme," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warga Dagestan diminta tetap tenang

Pemerintah Dagestan menyuarakan dukungannya terhadap Gaza namun mengimbau warganya untuk tetap tenang dan tidak mengambil bagian dalam protes semacam itu. Ada protes luas secara internasional terhadap pemboman Israel di Gaza.

Gubernur Dagestan Sergei Melikov mengecam invasi massa di bandara tersebut, dalam sebuah postingan di layanan pesan Telegram.

"Tidak ada kehormatan untuk melecehkan orang asing, menggeledah saku mereka untuk mencari paspor!" dia menulis. Dia mengutuk "serangan terhadap perempuan yang memiliki anak".

Tindakan massa tersebut, katanya, merupakan “tikaman dari belakang” bagi para patriot Dagestan, termasuk mereka yang bertempur di Ukraina dalam angkatan bersenjata Rusia.

"Apa yang terjadi di bandara kami sangat keterlaluan dan harus mendapat penilaian yang sesuai dari penegak hukum. Ini akan dilakukan," tulisnya.

 

3 dari 3 halaman

Pemerintah Israel tidak tinggal diam

Kementerian luar negeri Israel mengatakan duta besar Israel di Moskow bekerja sama dengan pihak berwenang Rusia, dan menambahkan bahwa Israel "melihat dengan serius upaya untuk menyakiti warga negara Israel dan orang Yahudi di mana pun".

“Israel mengharapkan otoritas penegak hukum Rusia untuk melindungi semua warga negara Israel dan orang Yahudi, siapa pun mereka, dan mengambil tindakan tegas terhadap para perusuh dan terhadap hasutan tak terkendali yang ditujukan kepada orang Yahudi dan Israel,” kata pernyataan kementerian tersebut.

Pada hari Sabtu, kerumunan orang di kota Khasavyurt di Dagestan berkumpul di luar sebuah hotel di mana mereka yakin ada orang Israel yang menginap, situs berita lokal, ChP Dagestan, melaporkan.

Belakangan, polisi dilaporkan membiarkan beberapa orang masuk ke hotel sehingga mereka dapat melihat sendiri bahwa tidak ada orang Israel di sana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat