, Jakarta - Bersamaan dengan berbagai tren diet rendah karbohidrat, diet paleo, hingga puasa, dalam 40 tahun terakhir, angka obesitas di seluruh dunia terus meningkat.
Banyak ilmuwan percaya bahwa hal ini disebabkan karena junk food yang harganya lebih murah dan lebih mudah dicari kini memenuhi semua rak toko di berbagai belahan Bumi. Meskipun di-desain untuk menjadi sangat lezat, makanan tersebut tinggi kalori yang dipenuhi lemak jenuh, gula sederhana, dan garam yang tidak baik untuk tubuh.
Baca Juga
Namun sebenarnya, rasa adalah penentu utama dalam memutuskan apa yang harus dimakan. Di samping itu, setiap individu memiliki pengetahuan terbatas tentang hal-hal apa saja yang membuat makanan terasa enak.
Advertisement
Penelitian terbaru di Inggris, mengutip Inverse, Senin (26/12/2022), mengeksplorasi bagaimana genetika dan proses biologis memengaruhi makanan mana yang menurut kita menarik.
Bekerja sama dengan biobank–pengoleksi biosampel– di Inggris, penelitian terbaru ini melibatkan 500.000 orang Inggris yang memberikan jawaban atas seberapa besar mereka menyukai 9 dari 139 makanan pilihan.
Penelitian yang dipimpin oleh Nicola Pirastu, Senior Manager Biostatistics Unit di Human Technopole and Honorary Fellow The University of Edinburgh ini menemukan bahwa makanan dapat dikategorikan kepada tiga kelompok.
“Makanan pertama adalah makanan yang sangat enak, meliputi daging, junk food, dan makanan penutup. Kedua, ada makanan rendah kalori seperti buah, salad sayuran, oatmeal, dan madu. Terakhir, makanan dengan rasa yang kuat seperti kopi, alkohol dan rempah-rempah,” tulis Pirastu.
Dalam suasana pandemi, para pengusaha kuliner Indonesia dari New York dan San Fransisco melakukan diplomasi kuliner dengan mengenalkan menu dan makanan Indonesia, dalam acara Ikat Rasa. Event ini diadakan melalui media virtual dan diselenggarakan ole...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penelitian
![Makanan Berserat Tinggi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/F6rcq6Uur_GXG2rYlp9qA1zyK6U=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3396159/original/008134700_1615197534-salad-2756467_1920.jpg)
Hasil penelitian menunjukkan beberapa fakta yang mengejutkan. Makanan tidak dikelompokkan berdasarkan jenis rasa (seperti manis atau gurih) tetapi berdasarkan seberapa disukai mereka.
Misalnya, rasa jus buah lebih terkait dengan preferensi untuk makanan penutup daripada buah. Jadi jus buah masuk dalam kategori sangat enak daripada rendah kalori. Jadi jus buah masuk dalam kategori sangat enak daripada rendah kalori.
Makanan yang orang anggap sebagai sayuran tidak berkumpul dalam satu kelompok. Sayuran yang rasanya ringan, seperti tomat atau cukini, berada dalam kelompok rendah kalori, sedangkan yang rasanya kuat, seperti paprika atau bawang, berada dalam kelompok rasa yang diperoleh.
Selain itu, minuman manis seperti soda dikelompokkan lebih dekat dengan daging dan makanan yang digoreng meskipun rasanya manis.
Advertisement
Korelasi DNA dan Makanan
![Makanan Berlemak Tinggi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/6KOA9bsKe-RZHfH2nk6_VJQ2wAs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3234225/original/009647200_1599729373-photo-1512152272829-e3139592d56f.jpg)
Setelah peta mengejutkan tersebut diungkap, Pirastu dan timnya kemudian melihat perbedaan DNA orang yang dapat dikaitkan dengan makanan yang mereka sukai.
"Kami mengidentifikasi 325 gen, sebagian besar di otak yang terlibat dalam menentukan apa yang kita suka dalam makanan,” tambah Pirastu.
Hasilnya, ketika kategori makanan tersebut berkorelasi secara genetik satu sama lain. Penelitian Pirastu dan rekan-rekannya menemukan bahwa makanan yang sangat enak tidak memiliki korelasi dengan dua kategori lainnya.
Hal tersebut kemudian menunjukkan ada dua proses biologis pada manusia. Satu mengatur kelemahan untuk makanan yang sangat enak, sementara yang lain mengatur sisanya.
Studi lain menunjukkan preferensi makanan seseorang dipengaruhi oleh 50 persen gen dan 50 persen pengalaman pribadi. Lingkungan keluarga berperan dalam preferensi makanan anak-anak tetapi tidak pada orang dewasa.
Pergeseran terjadi sekitar masa remaja. Masih belum jelas bagaimana kesukaan terhadap makanan yang berbeda menjadi semakin berkembang pada anak-anak karena belum ada yang melakukan studi longitudinal berskala besar.
“Untuk penelitian ini, kami juga menggunakan pemindaian otak MRI untuk melihat secara lebih rinci area otak mana yang berkorelasi dengan tiga kelompok makanan. Kami sekali lagi menemukan bahwa kenikmatan makanan yang sangat enak dikaitkan dengan volume area otak yang lebih besar yang terlibat dalam merasakan kenikmatan dalam makanan,” lanjut Pirastu dalam tulisannya.
Dua kelompok lainnya dikaitkan dengan area otak yang terlibat dengan persepsi sensorik, identifikasi, dan pengambilan keputusan.
Preferensi Makanan
![Kisah Warung Nasi Padang yang Eksis di Singapura Lebih dari 60 Tahun](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/41ZaklxOUXdwTwaZhs7x3Bxt6Eg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3424201/original/037244300_1617946779-WhatsApp_Image_2021-04-09_at_10.23.22_AM.jpeg)
Temuan-temuan ini memberikan gambaran baru tentang pemahaman kita akan pilihan makanan orang.
Jika Anda memahami mengapa Anda tidak menyukai makanan tertentu, hal ini dapat membantu Anda memperbaiki caramu memasak atau menyiapkannya.
Misalnya, banyak orang tidak menyukai ketumbar karena "rasanya seperti sabun." Hal ini ditentukan secara genetik, yang membuat beberapa orang memiliki sensitivitas terhadap senyawa dalam ketumbar.
Memasak ketumbar alih-alih memakannya mentah akan mengurangi rasa sabun. Ini adalah contoh sederhana, tetapi menunjukkan bagaimana sedikit persiapan dapat membuat makanan lebih dapat diterima.
Para profesional kesehatan dan institusi dapat menggunakan informasi tentang rasa dan DNA seseorang untuk mengidentifikasi mereka yang lebih berisiko memiliki pilihan diet yang tidak sehat dan membantu mereka melakukan program-program yang ditargetkan sejak dini.
Solusi farmakologis dapat menggeser preferensi seseorang untuk jenis yang berbeda dengan mengaktifkan bagian otak atau hormon yang berbeda. Misalnya, kadar hormon yang tinggi yang disebut FGF21 dapat memicu preferensi untuk makanan gurih, kadar yang rendah dapat memicu preferensi untuk makanan yang lebih manis.
![Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/7tDKHG6nA8f5ZNW9jCm5IPVyY64=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3280623/original/069576200_1603867822-Infografis_cara_aman_pesan_makanan_online.jpg)
Terkini Lainnya
Bantu Kendalikan Obesitas Secara Komprehensif, LIGHThouse Kini Hadir di Makassar
Studi Ungkap Olahraga Sore Hari Lebih Efektif Turunkan Gula Darah, Ini Penjelasannya
Waspada Obesitas, 10 Makanan Ini Harus Hindari
Penelitian
Korelasi DNA dan Makanan
Preferensi Makanan
Obesitas
Diet
Junk Food
makanan
Genetika
Rekomendasi
Studi Ungkap Olahraga Sore Hari Lebih Efektif Turunkan Gula Darah, Ini Penjelasannya
Waspada Obesitas, 10 Makanan Ini Harus Hindari
Terlihat Sepele, 7 Kebiasaan Gaya Hidup Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Ginjal
Bahaya Diet untuk Anak Dihubungkan Status Gizi dan Body Goals Menurut Ahli
Mengenal Operasi Bariatrik dan Efek Sampingnya
Ketahuan Obesitas, 21 Truk yang Lewat Cipali Ditahan
Peneliti Ungkap Penyebab Penis Anak Gemuk Lebih Kecil
Bahaya Gula Tambahan pada Produk Makanan Bayi, Sederet Masalah Kesehatan Mengintai
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
TOPIK POPULER
TOP 3 CITIZEN6
Top 3: Profil Jamal Musiala, Pemain Timnas Jerman di Jajaran Top Skor Euro 2024
Top 3: Bahan Alami yang Bantu Menurunkan Kolesterol
Top 3: Zodiak yang Dikenal Lebih dari Sekadar Teman
Populer
6 Zodiak yang Sulit Dipuaskan dalam Hubungan, Kamu Termasuk?
Ini 10 Film Perang Terbaik Sepanjang Masa, Wajib Ditonton
Rumor Suho EXO dan Irene Red Velvet Kencan Makin Kuat Usai Terciduk Nobar Konser Aespa
Profil Jamal Musiala, Pemain Timnas Jerman yang Diprediksi Bakal Jadi Top Skor Euro 2024
Urutan Zodiak yang Tidak Takut Sendirian, Justru Bisa Membuatnya Bahagia
Melestarikan Cagar Budaya dan Mendorong Pertumbuhan, Dari Geopark hingga Pasar Ikan Global
3 Gim Gratis dan Bonus Item Genshin Impact di PlayStation Plus Juli 2024
Kerap dapat Inpirasi di Rumah, Cinta Laura Sebut Pentingnya Pilih Cat Dinding dengan Hasil Akhir yang Halus
Rekap Episode 12 Drakor The Whirlwind dan Penjelasan Ending-nya
Daftar Sekarang, Uji Beta Marvel Rivals Akan Segera Dimulai!
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Syarat Membuat BPJS Kesehatan Mandiri, Ketahui Besaran Iurannya
Harga Minyak Dunia Berpotensi Naik Meski Pasar Lagi Koreksi
Volume Bulanan Polymarket Tembus USD 100 Juta di Tengah Pilpres AS yang Kian Memanas
Upacara HUT ke-78 Bhayangkara, Kodam XIV Hasanuddin 'Demo' di Mapolda Sulsel
Spesifikasi Samsung S24 dan Harganya, Seri Terbaru dengan Fitur AI Di Dalamnya
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
HUT ke-78 Bhayangkara, Kompolnas Minta Polri Makin Transparan dan Merespons Cepat Masyarakat
8 Uang Tebusan Terbesar yang Didapat Hacker dari Serangan Ransomware
Jarang Diketahui, Karomah Kewalian Mbah Moen Diungkap Ustadz Adi Hidayat
Momen Lucu Treasure dan Teume Ngomongin Ketoprak Saat Konser di Jakarta
Top 3: Profil Jamal Musiala, Pemain Timnas Jerman di Jajaran Top Skor Euro 2024
PLN Indonesia Power Cetak Laba Bersih Rp 8,19 Triliun pada 2024, Ini Pendorongnya
6 Momen Rachel Vennya dan Salim Nauderer Rayakan 3 Tahun Pacaran