uefau17.com

6 Makanan Penyebab Kesemutan yang Perlu Dihindari - Citizen6

, Jakarta - Kalian pasti sering merasakan kesemutan karena terlalu lama diam dalam suatu posisi tertentu. Kesemutan akan terasa sangat mengganggu dan umumnya, kesemutan terjadi di tangan dan kaki. Jika terjadi dalam waktu cukup lama, tangan atau kaki bisa terasa kebas.

Dalam istilah medis, kesemutan disebut dengan istilah parestesia. Kondisi dimana Anda merasakan sensasi tertusuk banyak jarum pada bagian tubuh tertentu. 

Tapi pernahkah kalian kesemutan secara tiba-tiba? Perlu diketahui, kesemutan secara tiba-tiba bisa saja disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi. Mengutip dari Ethos Health Group, Kamis (27/10/2022), berikut enam makanan yang bisa memicu gejala kesemutan. 

1. Makanan yang mengandung gluten

Makanan pertama yang harus dihindari adalah gluten. Sumber gluten yang paling umum adalah makanan seperti gandum atau tepung kue sebagai bahan utamanya.

Gluten juga ditemukan dalam kecap, jadi pastikan Anda untuk mengawasi label bahan, terutama pengidap neuropati atau alergi gluten.

Jika Anda pengidap penyakit tersebut dapat menyebabkan peradangan serta memperburuk peradangan saraf.

2. Gula dan Pemanis Buatan

Diabetes salah satu penyebab gejala neuropati seperti kesemutan dengan mudah. Pengidap diabetes dapat dengan cepat mengembangkan neuropati karena konsumsi gula dan pemanis buatan lainnya.

Neuropati diabetik terjadi ketika kerusakan saraf disebabkan oleh diabetes. Ini paling sering merusak saraf di tangan dan kaki.

Untuk menghindarinya, Anda perlu mengurangi konsumsi gula dan pemanis buatan. Sebaiknya diganti dengan gula alami yang ditemukan dalam buah. Namun perlu diingat, gula tetaplah gula, tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Alkohol

Ketika tubuh terpapar terlalu banyak alkohol, itu akan menjadi pemicu umum untuk neuropati perifer. Terlalu banyak mengonsumsi alkohol juga menyebabkan toksisitas tubuh, peningkatan peradangan, dan kekurangan vitamin yang berhubungan langsung dengan kesehatan saraf.

Tidak apa-apa bagi individu yang sehat untuk menikmati alkohol dalam jumlah sedang, tetapi jika kerusakan saraf sudah menyebabkan gejala, alkohol mungkin akan memperburuknya.

4. Biji-Bijian Olahan

Biji-bijian olahan seperti beras merah instan memiliki indeks glikemik tinggi. Itu berarti, mereka akan meningkatkan gula darah dengan cepat.

Mengontrol gula darah adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah neuropati perifer dan neuropati diabetes. Gula dalam darah juga dapat berkontribusi pada gejala neuropati perifer dengan merusak saraf Anda.

Gantilah semua biji-bijian olahan dengan biji-bijian utuh, seperti gandum, beras, bahkan popcorn.

3 dari 4 halaman

5. Makanan Asin

Pasti dari kalian banyak yang suka mengonsumsi keripik kentang kemasan. Namun, jika mengidap neuropati, Anda harus menghindari keripik kentang untuk makanan yang lebih bergizi.

Makanan asin, secara umum, perlu dihindari untuk meredakan rasa sakit neuropati yang terbakar atau mati rasa.

Penumpukan garam yang tinggi dalam aliran darah dapat membatasi aliran darah, mengakibatkan kesemutan, rasa terbakar, atau mati rasa pada saraf.

Anda juga harus menghindari daging olahan, potongan daging dingin, makanan cepat saji, dan makanan lain yang tinggi natrium, dan sebagai gantinya, pilihlah daging dan sayuran tanpa lemak.

6. Lemak Jenuh

Lemak jenuh terdapat pada daging berlemak dan produk susu. Lemak jenuh dapat menyebabkan peradangan dan peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.

Untuk menurunkan risiko neuropati, Anda harus makan makanan seimbang yang rendah lemak jenuh.

Sumber utama lemak jenuh adalah daging organ, daging sapi, domba, babi, unggas berdaging gelap, makanan yang digoreng, mentega, susu murni, krim kental, dan es krim dan keju.

Ganti makanan berlemak ini dengan alternatif tanpa lemak seperti kedelai dan ikan. Anda juga bisa makan lemak sehat dalam jumlah sedang, seperti alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

4 dari 4 halaman

Tak Selalu Sepele, Kesemutan Bisa Jadi Gejala dari Banyak Jenis Penyakit

Kesemutan bisa muncul ketika sedang duduk bersila atau bagian tubuh seperti tangan dan kaki terlipat dalam jangka waktu yang panjang.

Anda pun mungkin tak pernah benar-benar menghiraukannya. Mengingat kesemutan pun bisa hilang dengan sendirinya selang beberapa menit.

Namun, Anda ternyata perlu untuk waspada jika kesemutan terjadi secara berulang dan berkepanjangan, karena hal satu ini bisa jadi tanda atau salah satu gejala dari banyak penyakit lainnya.

Dokter Spesialis Neurologi RS Atma Jaya, Yuda Turana mengungkapkan bahwa penyebab kesemutan sebenarnya sangat banyak dan merupakan keluhan dari banyak jenis penyakit.

"Kesemutan penyebabnya sangat banyak, karena kesemutan merupakan keluhan umum dari banyak penyakit. Dari penyebab yang ringan sampai dengan penyebab stroke," ujar Yuda pada Health , Minggu (30/1/2022).

Tak hanya itu, kesemutan juga bisa menjadi salah satu gejala dari diabetes. Kesemutan pada pasien diabetes bisa terjadi dalam jangka waktu yang panjang.

"Memang benar sangat berhubungan (dengan diabetes). Misalnya pada diabetes, bila sudah terjadi kesemutan berkepanjangan yang disebut dengan neuropati, artinya sudah terjadi kerusakan saraf, yang pengobatannya sulit," kata Yuda.

"Namun yang terpenting juga adalah kesemutan pada satu sisi tubuh misalnya, bisa saja disebabkan oleh stroke," tambahnya.

Selengkapnya di sini...

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat