, Jakarta- Informasi seputar Covid-19 masih menarik untuk diikuti, namun tidak semua informasi tersebut benar. Sebab itu, kita perlu selektif untuk mempercayai kabar yang didapat agar tidak menjadi korban hoaks.
Cek Fakta pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar Covid-19, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.
Baca Juga
Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19:
Advertisement
1. Barcode pada Vaksin Covid-19 Mengontrol Manusia sampai Mati
Cek Fakta mendapati klaim barcode pada Vaksin Covid-19 mengontrol manusia sampai mati. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Imha Lessy, pada 15 Juli 2021.
Klaim barcode pada Vaksin Covid-19 mengontrol manusia sampai mati menampilkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga menjadi Ketua Tim Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir sedang malakukan dialog dalam program talkshow televisi yang dipandu Najwa Shihab.
Berikut percakapannya:
"Najwa: Sudah merancang agar bisa melacak vaksin-vaksin ini Mas Erick?
Erick: Jadi begini kan kembali kita bicara pada sebuah sistem meminimal risiko apalagi ini menyangkut seluruh Indonesia. Nah karena itu sejak awal Bofarma melakukan barcode di sini bisa terlihat, jadi misalnya tadi Rafi abis disuntik bisa terlihat, di sini (kotak) juga ada barcodenya ini nanti masuk di coldchain yang dikirim ke daerah kita bisa dilihat sampai di mana, nomor mobilnya apa, ada kejadian apa kita bisa melakukan itu"
Pada tampilan tersebut terdapat tulisan "SELAMAT BAGI ANDA YANG SUDAH DI VAKSIN COVID 19. ANDA DIKONTROL SAMPAI MATI"
Unggahan tersebut diberi keterangan "cilaka 12😅".
Benarkah klaim barcode pada Vaksin Covid-19 mengontrol manusia sampai mati? Simak penelusuran Cek Fakta .
Hasil penelusuran Cek Fakta , barcode pada Vaksin Covid-19 mengontrol manusia sampai mati tidak benar.
Barcode pada vaksin untuk melacak vaksinnya, bukan posisi manusia yang disuntikan vaksin.
2. Bawang Putih Bisa Keluarkan Cairan di Paru-paru Akibat Covid-19
Beredar di aplikasi percakapan dan media sosial pesan berantai berisi video cara membersihkan cairan lendir di paru-paru akibat covid-19. Postingan itu ramai dibagikan sejak akhir pekan lalu.
Dalam video yang beredar terdapat seseorang yang memasukkan bawang putih ke dalam hidungnya. Orang tersebut mengklaim bawang putih bisa mengeluarkan lendir dan mengembalikan indera penciuman.
Selain itu video itu juga dilengkapi narasi:
"Paru2 tak bisa memompa dan memasukkan oksigen karna dipenuhi cairan lendir yg kental.Jadi paru2 sulit untuk bekerja.Cara yg paling efektif mengeluarkan lendir dr paru2 sebenarnya mudah..Ambil 2 siung b putih masukan kehidung seperti vidio..Biarkn selama 15 - 20 mnt..mata terasa perih tak apa2 membersihkan kotoran mata..Setelah 15 - 20 mnt lepas b putih tadi..Nanti lendir banyak yg berada d paru2 keluar dr hidung..dpt dilakukan selang 2 jm sekali..biar paru2 terbebas dr lendir yg menggang pernafasan..tlng disebarkn agar yg sakit / belum tertular dr covid 19 terselamatkn...Aamiin"
Lalu benarkah video yang mengklaim bisa mengeluarkan lendir di paru-paru akibat covid-19 hanya dengan bawang putih? Simak penelusuran Cek Fakta di sini.
3. Kurir Tetap Bekerja Meski Terpapar Covid-19
Kabar tentang kurir tetap bekerja meski terpapar virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada 19 Juli 2021.
Berikut narasinya:
Saya mau sharing,
Paket saya yg mau biasa dipickup oleh AntarAja delay 2 minggu br siang tadi dipickup sama kurirnya
Trus saya tanya ke dia, kok sampai pending 2 minggu? Kata dia kantor pusat AntarAja yg di surabaya lagi kena wabah covid-19, 20 karyawannya positif. Dan yg masih kuat tetep masuk kerja walapun kondisi positif 🤦♂️🤦♂️
Trus sore brsan ini saya ada kirim paket ke Tiki yang di Royal Residence, ternyata ownernya jg bilang kondisi sama semua utk semua angkutan pada delay, kantor pusat TIKI, JNE, J&T Surabaya semua terserang wabah, hampir sebagin besar karyawan mereka positif covid-19. Dan jawaban mereka simple “harus tetap jalan, harus tetap kerja kalo ga kerja cari makan dari mana kita2? “
Jadi semua karyawan yg positif tetapi badan masih kuat utk aktivitas mereka tetap masuk kerja & ngantor 🤦♂️🤦♂️🤦♂️
Dari hal ini saya ambil kesimpulan dgn keadaan mereka yg spt ini, mohon kesadaran kita utk lebih extra hati2 lagi kalo terima barang dr kurir manapun, sterilkan terlebih dulu. *HINDARI KONTAK LANGSUNG* dengan kurirnya . Apalagi varian covid terbaru menular melalui udara, jgn pernah lepas masker selama tatap muka dengan mereka dan jaga jarak aman 🙏
Stay safe semua ya 🙏🙏
Benarkah kurir tetap bekerja meski terpapar virus corona Covid-19? Berikut penelusurannya.
Hasil penelusuran Cek Fakta , Kabar tentang kurir tetap bekerja meski terpapar virus corona Covid-19 ternyata tidak benar. Faktanya, kurir yang terpapar Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri dan tidak boleh bekerja.
Simak Video Berikut
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Berikutnya
4. Oseltamivir Obat Covid-19 yang Berbahaya dan Mematikan
Cek Fakta mendapati klaim Oseltamivir obat Covid-19 berbahaya dan mematikan. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Nawa Rawdha, pada 15 Juli 2021.
Klaim Oseltamivir obat Covid-19 berbahaya dan mematikan berupa video yang menampilkan satu strip obat berbentuk kapsul berwarna putih dan kuning.
Dalam video tersebut terdapat narasi sebagai berikut:
"Ini obat waktu saat aku diisolasi Covidlolos satu biji yang aku makan hampir mrenggut nyawaku, namannya oseltamivir, ini obat barusan diminum waktu masih isolasi di rumah sakit, dalam waktu nggak sampe satu menit aku langsung muter-muter muntah-muntah alhamdulillah Allah masih memperpanjang umur ku, inilah obat yang disebut obat oseltamivir obat khsusu buat flu babi ternyata flu babi dan juga flu burung ini yang diberikan ke aku dan aku ga mau diberika makan selanjutnya, aku ditanya bolak balik sama perawat bu sudah dimakan obatnya? sudah-sudah padahal aku sembunyiin. Nih satu yang ku makan aku bawa pulang untuk kenang-kenangan, ini obat setan, ini berbahayahati- hati kalau ada yang memberikan obat ini ini sangat berbahaya banget. Disini dikatakan obat ini unutk menghilangkan virus, menyembuhkan tapi ternyata obat ini sangat berbahaya namanya Oseltamivir"
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Testimoni mantan Korban Konspirasi Global (Covid19) OBAT SETAN (OSELTAMIVIR-generik) Jangan dikonsumsi..buang aja!Nasution Nina inikah obatnya kaa? Yg dlu sempat ak minta utk investigasi?"
Benarkah Oseltamivir obat Covid-19 berbahaya dan mematikan? Simak penelusuran Cek Fakta .
Hasil penelusuran Cek Fakta klaim Oseltamivir obat Covid-19 berbahaya dan mematikan tidak benar.
Oseltamivir termasuk obat yang aman digunakan, dengan efek samping bersifat individual, meliputi mual, muntah, insomnia, vertigo, dialami hanya sebagian orang.
5. Video Peti Mati Jenazah Covid-19 Kosong saat Hendak Dikubur
Cek Fakta mendapati klaim video peti mati jenazah Covid-19 kosong saat hendak dikubur. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Asep Maulana, pada 5 Juli 2021.
Unggahan klaim video peti mati jenazah Covid-19 kosong saat mau dikubur menampilkan pemakaman yang dilakukan sejumlah orang mengenakan baju alat pelindung diri dan disaksikan sejumlah orang. Saat peti akan dimasukan ke lubang sejumlah orang mendekati peti tersebut kemudian membukanya. Kemudia terlihat situasi tidak terkendali.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"PRANK CORONA..Peti mati tempat mayit yg katanya meninggal karena corona ternyata peti mati kosong,mayitnya ga tau entah kemana.."
Benarkah klaim video peti mati jenazah Covid-19 kosong saat hendak dikubur? Simak penelusuran Cek Fakta .
Hasil penelusuran Cek Fakta , klaim video peti mati jenazah Covid-19 kosong saat hendak dikubur tidak benar.
Putri dari pria yang meninggal, Immaculate Masika, membantah informasi peti mati itu kosong dan menyatakan tubuh berada di peti mati selama penguburan. Menurut Masika, masyarakat membenarkan keberadaan jenazah di peti mati dan hanya menyatakan tidak dibungkus dengan benar.
6. Surat Seruan MUI Tolak Rapid Tes pada Ulama dan Vaksin Covid-19 untuk Anak
Cek Fakta mendapati klaim surat seruan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak rapid tes pada ulama dan vaksin Covid-19 untuk anak, surat tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Surat seruan tersebut terdapat logo MUI dan keterangan alamat kantor pusat MUI seperti ini:
Berikut isi surat seruan MUI penolakan rapid tes pada ulama dan vaksin Covid-19 untuk anak:
"Hal: Seruan Siaga 1
PEMBERITAHUAN
Assalamua'laikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Kami selaku Sekertaris Majelts Ulama lndonesna ( MUI ) Pusat Dengan ini menyerukan kepada seluruh MUI Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Agar berhati-hati dan Waspada dengan di adakannya Rapid Test Covid-19 temadap para Ulama, Kyai, dan Ustadz di seluruh Indonesia.
Kami serukan bahwa rencana Test Corona ini adalah modus operandi dari Pki atas perintah Negara Komums China untuk menghabisi para tokoh agama Islam baik di Indonesia maupun diNegara muslim lain. Oleh karena Itu kita akan tolak niat mereka yang kelihatan baik. Tapi di dalamnya ada misi yang sangat jahat dan licik!Kita banyak belalar dari pengalaman
Kita banyak belajar dari pengalaman sejarah para Ulama dan para Kyai kita di tahun 1948 dan 1965, d1 mana para tokoh agama kita sering di tipu oleh muslihat Pki.
Kalau kit melakukan Rapid Test Covid-19, kita akan dinyatakn Positive. lalu kita akan di Karantina. kita akan di Suntik dengan dalih pengobatan, padahal kita di suntik racun. meninggal dan langsung di kuburkan
Kita sudah terbiasa hidup sehat Dan para Santri pun dan dulu sudah terbiasa hidup Lockdown.
Satu hal juga kepada semua orang tua, jika pemerintah melakukan suntik imunisasi untuk anak-anak sampai umur 18 tahun dengan dalih untuk lmunisasi Corona. agar ditolak, balk itu di lingkungan sekitar rumah, sekolah, dan tempat-tempat lain.
Cermat, Waspada dan berhati-hati karena umat muslim sedang di dzolimi oleh pihak -pihak komunis yang berlindung dalam wadah kekuasaan pemerintah.
Sekian dan terimakasih.Wassalamu a'laikum Warahmatulahi Wabarakatuh.
Jakarta 03 April 2020Sekretariat MUI Pusat."
Benarkah surat seruan MUI penolakan rapid tes pada ulama dan vaksin Covid-19 untuk anak? Simak penelusuran Cek Fakta .
Hasil penelusuran Cek Fakta klaim surat seruan MUI penolakan rapid tes pada ulama dan vaksin Covid-19 untuk anak tidak benar.
DPMUI Pusat tidak pernah mengeluarkan surat, pengumuman, pernyataandan sejenisnya yang isinya agar seluruh MUI Provinsi, Kabupaten/Kotaberhati-hati dan waspada dengan diadakannya Rapid Test Covid-19terhadap ulama, kyai, dan ustadz di seluruh Indonesia.
Advertisement
Tentang Cek Fakta
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Terkini Lainnya
Cek Vaksin Booster COVID Omicron di Sekitar Saya, Ini Langkah-langkahnya
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024
Simak Video Berikut
Berikutnya
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
COVID-19
Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com
Hoaks
hoaks covid-19
Rekomendasi
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024
25,27 Juta Orang Indonesia Masih Miskin hingga Maret 2024, Lebih Rendah Sebelum COVID-19
Judi Online Cari Mangsa, Literasi Digital Senjata Penangkalnya
Bansos Jokowi Dikorupsi Rp125 Miliar, KPK: Isi Beras, Minyak Goreng, Biskuit
Begini Modus Pelaku Korupsi Banpres Covid-19 Rugikan Negara Rp125 Miliar
Gejala Covid Varian Baru, Waspadai Penyebarannya
OPINI: Dari Mana Asal-Usul Pandemi? Belajar dari Pengalaman COVID-19
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Populer
Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Anak Yatim Korban Perang Gaza Tiba di Indonesia
Anak Gaza Korban Serangan Israel Dijadikan Bahan Hoaks, Simak Daftarnya
Hoaks Serang Para Kepala Negara, Simak Daftarnya
Kumpulan Hoaks Terkait Kim Jong Un, Simak Faktanya
Hoaks Pembagian Uang Mencatut Tokoh Terkenal, Berikut Daftarnya
Klinik Hoaks Diluncurkan, Upaya Pemkot Probolinggo Bantu Warga Hindari Informasi Palsu di Media Sosial
Cek Fakta: Hoaks Foto Kota di Balik Tembok Es Antartika
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Cuaca Hari Ini Jumat 5 Juli 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Siang Nanti
Kasus Korupsi BTS 4G, Mantan Komisaris Ini Divonis Hukuman 5 Tahun Penjara
Pertamina Klaim Bisa Produksi Biodiesel B100, Tapi Harganya Belum Murah
Respons BEI Terkait Saham Emiten Baru Banyak yang Loyo
Mengintip Pesona Sanghyang Heuleut, Wisata Alam Indah di Bandung Barat
Wali Kota Depok Sudah Serahkan Rancangan Perda Pertanggungjawaban APBD 2023
Perusahaan Kripto di AS Wajib Lapor Pajak pada 2026
Sudah Ditaksir Manchester United 2 Tahun, Bintang Euro 2024 Malah Lebih Tertarik Gabung Real Madrid
Bukan Cuma Perawatan Medis, Anak dengan Kanker Perlu Dapat Dukungan Psikososial
Jokowi Pastikan Pilkada Berjalan Lancar Usai Ketua KPU Diberhentika Dewan Kehoermatan
3 Resep Mi Tahu Fantasi, Bisa Jadi Camilan sampai Ide Jualan
Jepang Bakal Kekurangan 1 Juta Pekerja Asing pada 2040
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi