, Rangkasbitung - Baduy atau banyak yang menyebutnya Orang Kanekes. Hidup di kaki pegunungan Kendeng. Mati-matian meneguhkan adat istiadat warisan leluhur. Menentang modernitas lewat 1001 pantangan.
Baca Juga
- Potret Keseharian Perempuan Suku Baduy Luar
- Bomber Persib Harapkan Reformasi Konkret PSSI
- Fakta Menarik Persib Bandung Vs Bali United: Maung Dominan
Yang bertahan tidak banyak. Mereka kini dikenal sebagai Baduy Dalam dan bermukim tiga kampung di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Rangkasbitung, Banten; Cibeo, Cikesik, dan Cikertawana. Tanpa listrik, tanpa deru mesin, dan tetap setia membentengi diri dari pengaruh dunia luar hingga saat ini.
Bagi yang tidak kuat harus menyingkir. Mereka dikenal sebagai Baduy Luar. Hidup berdampingan dengan Baduy Dalam dan masih menjalankan sebagian adat istiadat yang telah diwariskan oleh para leluhurnya.
Olahraga bukan lah kegiatan yang populer bagi warga Baduy. Bahkan bagi Baduy Dalam, kegiatan ini terlarang menurut adat. Namun bukan berarti fisik dan kesehatan orang Baduy meragukan. Apalagi untuk urusan jalan kaki, orang Baduy, utamanya Baduy Dalam mampu melakukannya berhari-hari.
Upacara Seba menjadi salah satu pembuktian ketangguhan fisik suku Baduy, terutama suku Baduy Dalam. Sebab dalam acara yang telah menjadi tradisi sejak Kesultanan Banten ini, mereka harus berjalan berkilo-kilometer untuk bersilaturahmi dengan para pimpinan pemerintahan di provinsi Banten.
Seba merupakan tradisi kuno. Sama tuanya dengan suku Baduy sendiri. Menurut Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, dalam acara ini warga Baduy akan keluar kampung untuk bertemu dengan ‘Bapa Gede’. Dalam acara ini, mereka juga membawa hasil bumi berupa pisang, gula aren, beras, hingga laksa.
"Seba itu adalah acara silaturahmi. Adapun dalam acara Seba ini, yang disilaturohmi adalah Bapa Gede. Kalau di Lebak, bupati, kalau di Serang, itu kepada gubernur," ujar Jaro Saija.
Advertisement
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dibagi Dua
Menurut Saija, untuk tahun ini Seba digelar pada 13-14 Mei 2016. Keberangkatan peserta akan dibagi dua. "Yang berasal dari Baduy Dalam akan berjalan kaki, sedangkan Baduy Luar naik angkutan," kata Saija.
Mendekati Seba, suku Baduy mulai bersiap. Hasil kebun dan sawah dipetik. Mulai dari pisang, gula aren, hingga tales. Pada hari H, mereka lalu mengumpulkannya di kediaman Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, yang berada dekat pintu masuk objek wisata Baduy, Kadu Ketug, Ciboleger, Kanekes, Lewidamar.
Rumah ini juga yang menjadi titik start perjalan Seba. Baduy Luar yang mengenakan baju adat hitam-hitam dan ikat kepala biru selanjutnya bertolak naik angkutan umum dari terminal Ciboleger. Sementara orang-orang Baduy Dalam dengan baju dan ikat kepala putih tetap berangkat jalan kaki.
Sehari sebelum memulai long march ke Lebak, peserta Seba dari Baduy Dalam sudah berkumpul di kediaman Saija. Jumlahnya ada 16 orang. Tiga orang berasal dari Kampung Cibeo, dua lagi dari Cikesik, dan dua lainnya dari kampung terjauh, Cikertawana. Mereka sudah tiba di rumah Saija sejak Kamis sore.
Menurut salah seorang warga Baduy Dalam, yang biasa dipanggil Ayah Mursyid, jumlah ini lebih sedikit dibanding Seba tahun lalu. ”Tahun ini tak banyak yang ikut karena ini Seba Kecil," ujar Mursyid.
Dia lalu menjelaskan, bahwa acara seba terbagi dua, yakni Seba Besar dan Seba Kecil. Bagi orang awam, perbedaan kedua acara ini tidak terlalu kelihatan. Hanya, biasanya Seba Besar diikuti lebih banyak peserta.
"Bedanya tidak terlalu kelihatan. Hanya saat penyampaian hasil bumi kepada pemerintah saja. Kalau Seba besar, yang dibawa juga bukan hanya hasil bumi tetapi juga peralatan dapur," beber Mursyid.
Lama semakin larut. Ke-16 warga Baduy Dalam ini lalu berdiskusi untuk memutuskan waktu keberangkatan esok hari. “Tadi sudah dibicarakan, besok akan berangkat pagi-pagi sekali. Dan bagi warga Baduy Luar, mereka akan berangkat setelah dzuhur (sektiar pukul 13.00 WIB),” kata Mursyid.
Advertisement
Sudah Tradisi
Berjalan kaki telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Baduy. Baik yang berada di Baduy Dalam maupun Baduy Luar. Tidak ada kendaraan bermotor yang boleh memasuki pemukiman mereka.
Perjalanan antarkampung di atas jalan batu dan tanah yang naik turun, praktis harus ditempuh dengan berjalan kaki. Begitu juga saat bekerja di sawah dan ladang. Mereka tetap berjalan kaki meski tak jarang harus memikul barang bawaan yang berat. Aktivitas yang melelahkan bagi yang tidak terbiasa.
Aturan yang dijalankan Baduy Luar sedikit lebih longgar. Mereka boleh menggunakan kendaraan bermotor saat berada di luar kampung. Sementara Baduy Dalam sama sekali tidak diizinkan. Mereka harus tetap berjalan kaki saat harus bepergian ke lokasi yang jauh dari kampung halamannya.
Jumat pagi, saat matahari belum sepenuhnya bangun dari tidurnya, ke-16 warga Baduy Dalam sudah beranjak dari rumah Saija. Dengan bekal yang disimpan di dalam kain berwarna putih, mereka bergegas mengawali langkah menuju pemberhentian pertama, yakni Pendopo Kabupaten, Lebak, Rangkasbitung.
Jaraknya kurang lebih 39 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama satu setengah jam. Perjalanan membutuhkan fisik yang prima. Apalagi jalan yang ditempuh tidak seluruhnya rata. Mereka sesekali keluar dari jalan utama. Masuk hutan, naik turun bukit dan lembah, demi memangkas jarak.
Setelah Baduy Dalam berangkat, giliran peserta dari Baduy Luar yang berkumpul di kediaman Jaro Saija. Satu per satu mereka turun gunung sembari membawa hasil bumi. Mengenakan baju adat hitam-hitam dan ikat kepala berwarna biru, suku Baduy Luar semakin menyemut seiring meningginya matahari.
Lomba Dimulai
Di terminal Ciboleger, 20-an bus dari berbagai ukuran sudah menunggu mereka. Dari data yang tertera pada catatan Kantor Kepala Desa tertera angka 1.263 Baduy Luar yang akan meninggalkan Desa Kenekes. Tepat pukul 13.00 WIB, rombongan Baduy Luar turun ke terminal dan bersiap berangkat menuju Lebak.
Sejam setelah suku Baduy Luar berangkat, rombongan Baduy Dalam sudah tiba di ujung Leuwidamar. Lebih dari setengah jarak tempuh sudah mereka lalui. Sebelum ke Pendopo Kabupaten Lebak, di Rangkasbitung, rombongan Baduy Dalam akan bergabung dengan warga Baduy Luar di Terminal Aweh.
Dari terminal ini, seluruh peserta Seba bersama pemerintah daerah berjalan kaki bersama ke Pendopo Kabupaten Lebak. Rombongan tiba di Pendopo Lebak pukul 16.00 WIB dan menginap semalam di sana.
Acara Seba di Kabupaten berlangsung pukul 20.00 dan akan dihadiri Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya bersama Muspida setempat. Setelah dari Lebak, peserta akan kembali melanjutkan perjalanan ke Serang.
Sama halnya dengan hari pertama, Baduy Dalam akan bertolak lebih dulu dengan berjalan kaki. Sedangkan Baduy Luar menyusul diangkut kendaraan bermotor yang sudah disiapkan.
Mursyid yang menjadi pimpinan rombongan Baduy Dalam mengatakan, tidak ada persiapan khusus yang mereka lakukan demi memelihara kondisi fisiknya jelang Seba.
Kekuatan kaki berjalan puluhan kilometer juga tidak lewat mantra."Kami sudah terbiasa berjalan kaki. Sehari-hari bisa mencapai 60 km,” katanya. "Olahraga kami tidak seperti masyarakat di kota. Olahraga kami sehari-hari adalah ke ladang dan ke sawah," ujar Mursyid.
Menilik keseharian orang-orang Baduy, berjalan kaki sudah jadi rutinitas mereka. Baik yang berada di Baduy Dalam maupun Baduy Luar. Sebab tak ada kendaraan bermotor yang boleh memasuki pemukiman mereka.
Perjalanan antarkampung di atas jalan batu dan tanah yang naik turun, praktis harus ditempuh dengan berjalan kaki. Begitu juga saat bekerja di sawah dan ladang.
Mereka tetap berjalan kaki meski tak jarang harus memikul barang bawaan yang berat. Aktivitas yang melelahkan bagi yang tidak terbiasa.
Aturan yang dijalankan Baduy Luar sedikit lebih longgar. Mereka boleh menggunakan kendaraan bermotor saat berada di luar kampung. Sementara Baduy Dalam sama sekali tidak diizinkan. Mereka harus tetap berjalan kaki saat harus bepergian ke lokasi yang jauh dari kampung halamannya.
Jalan kaki sendiri dikenal sebagai olahraga yang menyehatkan. Menurut para pakar kesehatan, berjalan kaki 30 menit sehari baik bagi kesehatan jantung dan mampu membakar kolesterol. Berguna juga untuk menurunkan berat badan.
Berjalan cepat selama 30 menit sehari, diperkirakan mampu membakar setidaknya 150 kalori per hari. Jalan kaki juga meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah stress.
Terkini Lainnya
Wajah Mulus Bebas Jerawat Hanya dengan 1 Cara, Simak Tipsnya di Sini
Bikin Langsing dan Bebas Penyakit, Berapa Lama Jalan Kaki yang Baik?
Inilah Jumlah Langkah yang Perlu Dilakukan Setiap Hari untuk Menjaga Kesehatan
Dibagi Dua
Sudah Tradisi
Lomba Dimulai
baduy
Tradisi Seba Baduy Kecil
Jalan Kaki
Rekomendasi
Wajah Mulus Bebas Jerawat Hanya dengan 1 Cara, Simak Tipsnya di Sini
Bikin Langsing dan Bebas Penyakit, Berapa Lama Jalan Kaki yang Baik?
Inilah Jumlah Langkah yang Perlu Dilakukan Setiap Hari untuk Menjaga Kesehatan
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
5 Cara Agar Tak Mudah Lelah Saat Naik Tangga, Anti Ngos-Ngosan
Jalan Kaki 10 Menit Habis Makan Siang Bikin Kurus, Begini Tips dan Triknya
Jalan Kaki 5.000 vs 10.000 Langkah, Mana Paling Ampuh untuk Bakar Lemak?
Kiat Marshanda Turunkan Berat Badan hingga 15 Kg dalam Setahun
Perbaiki Kualitas Udara, Pemprov DKI Harap Semakin Banyak Warga Berjalan Kaki
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
Tahapan Pilkada 2024, Ini Jadwal Persiapan Sampai Pengumuman Perhitungan Suara
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
TOPIK POPULER
Populer
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
3 Alasan Timnas Indonesia Layak Juara Piala AFF U-19 2024
Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Beri Kado ke Francesco Bagnaia, Marc Marquez Runner-up
Manchester United Siap Merugi Rp 672 Miliar agar Pemain Tak Berguna Laku Dijual
Fabrizio Romano Bocorkan Manchester United Bakal Rekrut Pemain Hongaria
Bank Mandiri Sukses Gelar Mandiri Jogja Marathon 2024 dengan Segudang Inisiatif Ramah Lingkungan
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Marc Marquez dan Alex Marquez Naik Podium MotoGP Jerman 2024, Sejarah Tercipta di Sachsenring
Klasemen MotoGP 2024: Juara di Sachsenring, Francesco Bagnaia Melesat ke Puncak
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Pegi Setiawan
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Bareskrim Polri Evaluasi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Usai Pegi Setiawan Menang Praperadilan
Kejagung Soal Putusan Bebas Pegi Setiawan: Ada Prosedur Tidak Terpenuhi
Status Tersangka Pegi Setiawan dalam Kasus Vina Cirebon Batal Demi Hukum, Ini Respons Hotman Paris
Berita Terkini
BRI Raih Penghargaan Platinum BISRA Awards 2024, Buah Manis Konsisten Atasi Masalah Sampah dan Lawan Perubahan Iklim
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
VIDEO: Ribuan Muda Mudi Padati Gelaran Pertamina Weekend Fest 2024
Dirjen Dukcapil: Data Kependudukan Tak Ikut Bocor Diserang Ransomware
7 Potret Kimmy Jayanti dan Greg Nwokolo Liburan di Jepang, Anak Tampil Gaya Pakai Kimono
Sekawan Limo Ditonton 500 Ribuan dalam 4 Hari, Siap Jadi Film Indonesia ke-10 Peraih 1 Juta Penonton
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Nikita Willy Yakin Semua Anak Lahir Untuk Jadi Pemenang
Rafah Jadi Kota Hantu yang Tertutup Debu dan Dipenuhi Puing Setelah 2 Bulan Invasi Israel
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
6 Film Tema Satu Suro untuk Pecinta Horor, Bikin Merinding
Festival Ekonomi Keuangan Syariah Diselenggarakan di Kawasan Timur Indonesia, Apa Tujuannya?
Profil Thiago Alcantara, Pemain Liverpool yang Memutuskan Pensiun di Usia 33 Tahun
Bareskrim Polri Evaluasi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Usai Pegi Setiawan Menang Praperadilan