, Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 pada 2024. Pencapaian itu diraih setelah perusahaan berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp 79,2 triliun di 2023, membuat Pupuk Indonesia duduk di peringkat 71 dalam daftar tersebut.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menilai, prestasi ini tidak lepas dari konsistensi perusahaan dalam menjalankan mandat sebagai penopang ketahanan pangan nasional.
Baca Juga
"Alhamdulillah, tahun ini Pupuk Indonesia masuk dalam daftar Fortune. Southeast Asia 500. Hal ini tentu karena hasil dari kerja keras seluruh insan Pupuk Indonesia Grup. Ke depannya, kami akan terus menggenjot produksi agar dapat tetap mendukung ketahanan pangan nasional dan merespons pasar global," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/6/2024).
Advertisement
Adapun dalam daftar Fortune Southeast Asia 500, Indonesia jadi negara penyumbang terbanyak dengan 110 perusahaan. Diikuti Thailand dengan 107 perusahaan, Malaysia 89 perusahaan, Singapura 84 perusahaan, Vietnam 70 perusahaan, Filipina 38 perusahaan, dan Kamboja 2 perusahaan.
Selain karena kinerja, Rahmad melanjutkan, kolaborasi dan dukungan dari pemerintah juga menjadi salah satu faktor penting dalam kemajuan perusahaan.
"Menjadi salah satu BUMN yang memasuki peringkat top 500 di ASEAN tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Capaian kinerja positif Pupuk Indonesia tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah, terutama Menteri BUMN selama 5 tahun terakhir," ungkapnya.
Menurut dia, Pupuk Indonesia di tahun lalu sukses menjaga kinerja positif sembari memenuhi permintaan pasar dan penugasan pemerintah.
Dari sisi operasional, perseroan telah merealisasikan produksi sebesar 18,84 juta ton (audited), dengan komposisi pupuk 11,65 ton dan non-pupuk 7,12 juta ton. Selain itu, realisasi penjualan (audited) sebesar 11,71 juta ton, dengan pupuk sebesar 10,38 juta ton dan non-pupuk sebesar 1,33 juta ton.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Inovasi dan Aksi Korporasi
![PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, melakukan kerjasama distribusi pupuk bersubsidi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/vlAvjpP7CcbbPZaoTfvgVNgJej4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4383486/original/034295100_1680642790-WhatsApp_Image_2023-04-05_at_03.50.00.jpeg)
Berbagai inovasi dan aksi korporasi juga dijalankan, antara lain melalui peresmian pabrik pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) dengan kapasitas produksi sebesar 500 ribu ton per tahun.
Lalu, groundbreaking proyek Pupuk Sriwidjaja (Pusri) 3B untuk meremajakan pabrik pupuk lama dengan teknologi terkini dengan tujuan meningkatkan efisiensi produksi, serta pembangunan Kawasan Industri Pupuk di Fakfak dengan kapasitas produksi pupuk Urea sebesar 1,15 juta ton.
Di tingkat ASEAN, Pupuk Indonesia juga aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI), BUMN dari Malaysia, Brunei Darussalam untuk pengembangan urea dan amonia.
Rahmad mengungkapkan, Pupuk Indonesia menguasai 4 persen produksi amonia global dan merupakan pemain utama amonia di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
Saat ini Pupuk Indonesia juga tengah mengembangkan blue ammonia dan green ammonia sebagai upaya dalam mendukung target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission di 2060.
"Sebagai BUMN yang mengemban mandat untuk menjadi penopang utama ketahanan pangan nasional, fokus kami adalah untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan membantu petani nasional dalam menjalani musim tanam sepanjang tahun. Terlebih setelah alokasi pupuk subsidi ditambah menjadi 9,55 juta ton tahun ini," tuturnya.
Advertisement
Inovasi Pupuk Indonesia Raup Rp 1,3 Triliun, Pupuk Subsidi Makin Mudah Diakses Petani
![Pabrik Pupuk milik Pupuk Indonesia Holding Company](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/RdfCZuwvlxL7-VURn2C2XlX5qKU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3092724/original/033023300_1585885363-WhatsApp_Image_2020-04-02_at_22.06.27.jpeg)
Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui insan-insannya yang inovatif.
Dalam ajang "Pupuk Indonesia Innovation Award (PIIA) Summit 2024", tercatat 169 inovasi menghasilkan kontribusi pendapatan dan penghematan senilai Rp 1,3 triliun.
"Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi demi kemajuan perusahaan dan ketahanan pangan nasional," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, ditulis Jumat (14/6/2024).
Rahmad menjelaskan bahwa nilai Rp 1,3 triliun tersebut berasal dari dua aspek utama, yaitu Rp 1,2 triliun dari peningkatan efisiensi atau penghematan dan Rp 0,1 triliun dari peningkatan revenue. Hal ini mengantarkan Pupuk Indonesia menduduki posisi ketujuh terbesar dunia dalam industri pupuk di tahun 2024.
Lebih dari sekadar pencapaian finansial, Rahmad menekankan bahwa budaya inovasi telah mengakar kuat di Pupuk Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan partisipasi 700 karyawan atau inovator, yang terdiri dari karyawan organik, non-organik, dan magang, dalam PIIA 2024.
"Inovasi tak selalu tentang penemuan besar, tapi juga proses trial and error yang membutuhkan persistensi tinggi. Tanpa persistensi, inovasi ini tidak akan terimplementasi dan berdampak pada laporan keuangan," jelas Rahmad.
Tujuan Kolaborasi
Pupuk Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga budaya inovasi melalui kerjasama dengan Massachusetts Institute of Technology – Industrial Liaison Program (MIT-ILP).
Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama industri pupuk global.
Ketahanan pangan global saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan seperti perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan stagnasi produktivitas pertanian. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia berharap kolaborasi dengan MIT-ILP dapat meningkatkan perannya dalam ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui inovasi dan transformasi bisnis.
PIIA merupakan ajang tahunan untuk mendorong budaya inovasi, berbagi pengetahuan, dan memberikan apresiasi kepada insan Pupuk Indonesia yang berkontribusi atas kemajuan perusahaan. Konvensi ini diikuti oleh seluruh direktorat yang ada di Pupuk Indonesia dengan penilaian fokus pada tiga aspek utama:
Growth: Inovasi harus menunjukkan adanya penciptaan nilai (value creation)
Digital: Inovasi harus mengandung unsur teknologi digital
Sustainability: Inovasi harus menghasilkan manfaat jangka panjang yang berkelanjutan
![Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/46wVw5JW8j1h6fzStswG-ag3rZY=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4059789/original/066135300_1655813997-Infografis_SQ_Bank_Dunia_Proyeksi_Pertumbuhan_Ekonomi_Global_Bakal_Terjun_Bebas.jpg)
Terkini Lainnya
BRI Raih Prestasi Elite, Jadi Institusi Keuangan No.1 di Indonesia dan Peringkat 4 di Asia Tenggara
Masuk Daftar Fortune Southeast Asia 500, Bos Adaro Sebut Bukti Transformasi Bisnis Berhasil
Inovasi dan Aksi Korporasi
Inovasi Pupuk Indonesia Raup Rp 1,3 Triliun, Pupuk Subsidi Makin Mudah Diakses Petani
Tujuan Kolaborasi
pupuk indonesia
Fortune Southeast Asia 500
grup Pupuk Indonesia
Ketahanan Pangan
permintaan pasar
kolaborasi
Rekomendasi
Masuk Daftar Fortune Southeast Asia 500, Bos Adaro Sebut Bukti Transformasi Bisnis Berhasil
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, D3 hingga S1, Cek Syaratnya
Populer
Tarif Listrik PLN Tak Naik, Simak Rinciannya di Sini!
Siap-Siap, Seleksi CPNS 40 Ribu Formasi di IKN Dibuka Juli-Agustus 2024
Temuan BPJS Ketenagakerjaan: Mayoritas Perusahaan Garmen Kurangi Waktu Kerja
Top 3: Barang Impor dari China Bakal Kena Bea Masuk 200% Bikin Heboh
Bos Hutama Karya Sebut Jalan Tol Trans Sumatera Belum Cocok Pakai Sistem Gerbang Tol Nirsentuh
Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Cikarang, Terbesar di Dunia
Apa Itu Family Office dan Alasan Pemerintah Bentuk Tim Khusus yang Dipimpin Luhut
AirAsia X Buka Rute Penerbangan Antarbenua, Hubungkan Nairobi-Kuala Lumpur
Belajar dari Kasus PDN, Asuransi Sinas Mas Siapkan Asuransi Perlindungan Serangan Siber
Proyek Bandara VVIP IKN Dikebut, Progres Capai 50%
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum