uefau17.com

Kepemimpinan Erick Thohir Buat BUMN Selamat dan Tumbuh Pesat dalam 4 Tahun Terakhir - Bisnis

, Jakarta - Peran kepemimpinan dalam mengarahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi institusi ekonomi yang kuat sangat terlihat dalam empat tahun terakhir ini.

Komisaris Utama PT Taspen (Persero) Suhardi menilai, perusahaan-perusahaan milik negara ini benar - benar terorkestrasi dengan baik sehingga mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional dalam arti yang sebenarnya. Di bawah kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, arah pengembangan BUMN menjadi semakin jelas. BUMN menjadi pelaku utama proses Domestic Resource Mobilization (DRM) atau mobilisasi sumber daya domestik.

"Beliau merupakan leader yang bertangan dingin. Ini penting dalam mengakselerasi kemajuan Indonesia menjadi pemain global," tutur Suhardi saat dihubungi di Jakarta, Senin, 10 Juni 2024, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (20/6/2024).

Menurut Suhardi, tanpa kepemimpinan yang kuat dan mengerti masalah, BUMN tidak akan bertransformasi dengan cepat seperti sekarang. Erick, kata dia membenahi BUMN dari segala arah.

Dimulai dari perampingan jumlah BUMN dan dilanjutkan dengan holdingisasi. Itu, kata Suhardi, telah membuat BUMN menjadi semakin tangkas, efektif, dan efisien.

Kemudian, ia menambahkan, Erick mendorong BUMN sebagai Back Bone pembangunan untuk membenahi Good Corporate Governance (GCG), salah satunya adalah memperbaharui Standar Operasional Prosedur (SOP). Ini penting karena SOP disetiap BUMN berbeda - beda sesuai dengan jenis bisnis dan ekosistem usahanya.

Menurut Suhardi, Erick juga membenahi Sumber Daya Manusia (SDM) di BUMN. Salah satu yang menonjol adalah adanya  Cluster Talent Committee. Ini, menurut Suhardi, menjadi salah satu kunci sukses pembenahan di BUMN dalam empat tahun terakhir ini.

"Cluster Talent Committee membuat penempatan personal pada BUMN tidak asal comot. Ini adalah salah satu transformasi yang dilakukan untuk meningkatkan daya saing BUMN sebagai pemain global dan menjadikan BUMN sebagai sumber talenta berkualitas. Semua kebutuhan talenta terpetakan dengan baik," jelas Suhardi.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja BUMN

Muara dari seluruh langkah tersebut, kata Suhardi, adalah kinerja bisnis BUMN yang tumbuh luar biasa. Ini dapat terlihat dengan jelas pada laba BUMN yang naik signifikan. Laba yang bertumbuh menjadikan BUMN mampu berkontribusi lebih besar lagi, yaitu dengan adanya setoran dividen ke negara.

Pada 2023, BUMN menyetorkan dividen ke kas negara sebesar Rp 81 triliun. Pada 2024, BUMN telah menargetkan setoran Dividen sebesar Rp 85 triliun.

Peningkatan kinerja BUMN tersebut, kata Suhardi, telah membuat BUMN lebih dipandang di dunia internasional. Menurutnya, hal tersebut terasa dalam berbagai kesempatan kerja sama antara BUMN dengan partner asing yang telah terjadi.

"Kita tidak boleh alergi terhadap asing karena kita perlu untuk alih teknologi. Namun, bedanya sekarang, kita menjadi lebih percaya diri karena kita memegang sumber daya. Kita mengarah pada kemandirian ekonomi dengan daya tawar yang lebih kuat di luar negeri karena kita menguasai sumber daya sendiri. Ini persis seperti yang dilakukan Rusia dan China. Lihat saja mereka sekarang begitu kuat dengan sumber daya yang mereka miliki," ujar Suhardi

3 dari 4 halaman

Capai Target pada 2023, Erick Thohir Bidik Dividen BUMN 2024 Tembus Segini

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berhasil melakukan transformasi BUMN. Salah satu indikatornya, dividen BUMN kepada negara terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

"Kita merencanakan pada 2024 itu dividen ditargetkan sebesar Rp 85 triliun atau naik dari Rp 81 triliun (dividen 2023)," ujar Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Dikutip Sabtu (8/6/2024).

Erick mengatakan, capaian apik BUMN merupakan buah dari kolaborasi yang baik antarpihak. Erick menyebut peran penting Komisi VI DPR yang selalu mengawal dan mendukung program BUMN, kerja sama kementerian dan lembaga lain, serta direksi dan komisaris BUMN yang bekerja keras melakukan transformasi. Juga komitmen semua tim di Kementerian BUMN untuk mewujudkan target.

Erick memastikan program bersih-bersih BUMN terus berjalan

"Tadi seperti disampaikan teman-teman di Komisi VI, meski 90 persen ini kasus lama, tapi kami berkomitmen untuk melakukan bersih bersih BUMN terhadap oknum oknum tanpa pandang bulu bersama pihak kejaksaan, KPK dan Kepolisian. “ kata Erick.

 

 

 

 

 

 

4 dari 4 halaman

Banyak Kasus Jerat BUMN, Erick Thohir Pastikan Tak Tutup Mata

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menjelaskan pihaknya tidak pernah tutup mata terkait kasus-kasus yang terjadi pada perusahaan pelat merah. Menurut Erick Thohir, dalam menangani kasus-kasus secara aturan sama.

“Saya tidak pernah bilang kita sempurna, memang kalau ada oknum-oknum kita tindak tegas," ujar Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN, di Jakarta, Jumat (7/6/2024).

Erick menambahkan, jika masih ada oknum-oknum di BUMN akan ditindak secara tegas, Misalnya, ketika Kementerian BUMN berbicara pada pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan berkolaborasi langsung dengan kejaksaan pada kasus Indofarma.

Erick juga menjelaskan ada hal-hal lain yang terus pihaknya check and balance, seperti peringatan dini laporan keuangan yang akan langsung dilaporkan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) agar segera ditindaklanjuti.

“Kita berupaya bersih-bersih ini dijalankan dan terima kasih atas dukungan selama ini, tapi saya tidak bisa menutup mata memang masih ada 90 persen kasus lama, ternyata ada juga 10 persen ada kasus baru. Kita coba berikan solusi,” pungkasnya.

Pada Rapat Kerja bersama tersebut, sebelumnya Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS Amin AK mengatakan 90 persen masalah yang ada di BUMN adalah sebuah warisan masalah dari kepemimpinan sebelumnya.

"Masyarakat kalau tidak baca detailnya mungkin kok BUMN banyak masalah, padahal memang saya kira 90 persen masalah itu terjadi sudah sejak dulu sebelum Pak Erick dan Mas Tiko ini menjabat," kata Amin.

Amin menuturkan beberapa masalah di BUMN seperti Jiwasraya, Asabri, Garuda, Dapen BUMN. Kemudian kasus PT Timah yang berlanjut dan kasus Antam yang tengah ramai saat ini.

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat