uefau17.com

Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 3.000 Hari Ini 13 Juni 2024, Cek Daftar Lengkapnya - Bisnis

, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam kembali naik pada perdagangan Kamis (13/6/2024). Lalu harga emas Antam 1 gram sekarang berapa?

Harga emas Antam lebih mahal Rp 3.000 per gram menjadi Rp 1.341.000 per gram pada Rabu pekan ini. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam dipatok Rp 1.338.000 per gram.

Demikian juga harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback naik Rp 3.000. Harga buyback emas Antam menjadi Rp 1.222.000.

Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.222.000 per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.17 WIB, harga emas Antam sebagian masih ada.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 720.500
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.341.000
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.622.000
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp 3.908.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.480.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 12.905.000
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp 32.137.000
  • Harga emas Antam 50 gram : Rp 64.195.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 128.312.000
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp 320.515.000
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp 640.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.281.600.000. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Waspada Harga Emas Dunia Melesat, The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga

Sebelumnya, harga emas lebih mahal pada hari Rabu setelah Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mengindikasikan hanya akan ada satu kali penurunan suku bunga tahun ini, dengan alasan inflasi yang masih tinggi.

Dikutip dari CNBC, Kamis (13/6/2024), harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 2.322,46 per ounce pada pukul 3:18 sore ET, setelah sebelumnya sempat melonjak 1% pada hari itu, didukung oleh laporan inflasi konsumen AS yang mengejutkan.

Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus ditutup 1,2% lebih tinggi pada USD 2.354,8.

Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu. Sementara para pembuat kebijakan memperkirakan hanya akan memangkas suku bunga satu kali pada 2024.

"The Fed tidak menurunkan maupun menaikkan suku bunganya, sehingga investor beralih ke aset yang kurang berisiko, termasuk emas, sehingga harga menjadi sangat tinggi dan aksi ambil untung pun terjadi," kata Jeffrey Christian, Managing Partner dari CPM Group.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan prospek inflasi yang ditawarkan oleh The Fed adalah "perkiraan yang cukup konservatif" yang mungkin tidak didukung oleh data mendatang, dan dapat direvisi.

Powell menambahkan bahwa data indeks harga konsumen inflasi yang lebih baik dari perkiraan adalah sesuatu yang disambut baik oleh para pejabat.

 

 

3 dari 5 halaman

Indeks Harga Konsumen

"Powell mengakui bahwa FOMC memiliki peluang untuk mengubah proyeksi setelah melihat data hari ini dan penekanannya bahwa ini HANYA laporan bagus, mengirimkan pesan yang jelas: 'Jangan kirim undangan Pesta Pivot dulu,'" kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

"Emas akan terus diperdagangkan dengan data ketenagakerjaan dan inflasi," tambahnya.

Indeks Harga Konsumen

Indeks harga konsumen utama flat (tidak berubah) pada basis bulanan di bulan Mei, di bawah ekspektasi kenaikan 0,1%. Harga inti naik 0,2%, juga di bawah proyeksi ekonomis untuk kenaikan 0,3%.

Indeks dolar turun 0,6%, mengurangi sebagian penurunan sebelumnya setelah keputusan penurunan suku bunga The Fed.

Taruhan untuk penurunan suku bunga pada pertemuan Fed di bulan September turun menjadi sekitar 64% dari sekitar 71% sebelum rilis keputusan The Fed.

4 dari 5 halaman

Meneropong Harga Emas Dunia Pekan Ini, Berpeluang Makin Berkilau?

Sebelumnya, harga emas berpeluang melemah pada perdagangan pekan ini. Potensi koreksi harga emas itu dari sentimen China tidak menambah kepemilikan emasnya untuk pertama kali dalam 18 bulan dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan.

Selain itu, berdasarkan survei mingguan Kitco, mayoritas analis prediksi harga emas tertekan. Pada pekan ini, dari 18 analis yang partisipasi survei Kitco, hanya dua analis yang mewakili 11 persen melihat harga emas dunia akan naik pekan ini.

Sementara itu, 11 analis prediksi, harga emas akan tertekan. Sedangkan lima analis melihat harga emas akan sideways.

Sementara itu,dari polling Kitco terhadap 184 pemilih, 107 pemilih atau mewakili 58 persen prediksi harga emas akan menguat. Sementara itu, 33 orang atau 18 persen prediksi harga emas melemah. Sedangkan 44 responden perkirakan harga emas sideways.

Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex, Marc Chandler menuturkan, dua kekuatan mendorong emas ke posisi terendah baru dalam satu bulan menjelang akhir pekan lalu. Pemicunya pertama meski cadangan devisa China naik tetapi tidak menambah kepemilikan emasnya untuk pertama kali dalam 18 bulan.

“Kedua, lonjakan imbal hasil obligasi AS dan dolar AS sebagai respons terhadap data pekerjaan AS yang lebih kuat dari yang diharapkan,” ujar dia seperti dikutip dari Kitco.

Chandler menambahkan, di pasar spot, harga emas tembus USD 2.300 mendekati posisi terendah pada Mei 2024 di dekat USD 2.277. "Tembus posisi USD 2.270 dapat mengirim harga emas turun ke USD 2.220,” ujar dia.

 

 

5 dari 5 halaman

Peluang Kenaikan Harga Emas

Sementara itu, Analis Barchart.com, Darin Newsom menuturkan, harga emas akan merosot dalam beberapa hari ke depan. Ia menuturkan,  meski ada reaksi spontan terhadap data ketenagakerjaan bulanan AS, harga emas untuk pengiriman Agustus tetap dalam jangka menengah.

Di sisi lain, Analis Forex.com, James Stanley menuturkan, harga emas berpotensi menguat pekan ini. Ia mengatakan, selama empat hari pertama pada pekan lalu, harga emas mampu bertahan di posisi yang cukup kuat di level resistance 2.378.

“Saya pikir pendorong di sekitar cadangan emas China mungkin merupakan pintu jebakan, dan saya tidak berpikir the Federal Reserve akan bersikap terlalu agresif pekan ini,” ujar dia.

Chief Market Strategist SIA Wealth Management, Colin Cieszynski mengatakan, pihaknya mempertimbangkan dampak dari laporan pekerjaan menjelang keputusan suku bunga the Fed.

"Angka ketenagakerjaan AS berarti kecil kemungkinan the Fed akan memangkas suku bunga. Kecil kemungkinan the Fed akan memangkas suku bunga pekan ini, dan mereka benar-benar berada di bawah tekanan untuk tidak memangkas suku bunga,” ujar dia.

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat