uefau17.com

Pupuk Kaltim Gelar Kompetisi Agribisnis untuk Mahasiswa, Hadiahnya Capai Rp 113 Juta - Bisnis

, Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menggelar kompetisi Business Case Competition (BBC). Kompetisi ini bisa diikuti oleh mahasiswa aktif S1 dan S2 di seluruh Indonesia. total hadiah yang disebar mencapai Rp 113 juta. 

Dalam kompetisi Business Case Competition (BBC) ini, Pupuk Kaltim berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Sedangkan tema yang diusung adalah Agribusiness Sustainability through ESG Development.

Direktur Utama Pupuk Kalimantan Timur Rahmad Pribadi menjelaskan, kompetisi ini guna mempersiapkan mahasiswa menjadi talenta-talenta pemimpin masa depan Indonesia di era digital, khususnya dalam mencapai keberlanjutan di bidang agribisnis melalui penerapan praktik-praktik Environmental, Social dan Governance (ESG) yang tepat

"Kegiatan ini mengajak mahasiswa tingkat S1 dan S2 dari berbagai universitas di seluruh Indonesia tidak hanya untuk menguji kemampuan praktik berbisnisnya, tetapi juga untuk menerima pembekalan yang sistematis terkait tata cara praktik-praktik bisnis," ujar Rahmad pada saat acara Opening Ceremony Business Case Competition, Jakarta (BBC), Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Lanjutnya, terdapat dua tantangan pada sektor industri agribisnis saat ini, pertama kurangnya partisipasi generasi muda dalam bidang agribisnis dan kedua dibutuhkannya teknologi dan digitalisasi sektor agribisnis yang kecenderungannya masih tradisional.

"Agar masalah tersebut diatasi tentu generasi muda perlu dilibatkan secara aktif oleh sektor agri ini, salah satunya dengan memberikan kepercayaan kepada generasi muda untuk mengisi posisi strategis dalam sektor agribisnis, sehingga mereka bisa berinovasi dan terus berkembang," terang dia.

Dia berharap dengan adanya kompetisi ini yang diharapkan akan memicu glombng inovasi dan ide-ide yang akan membentuk masa depan industri sektor agribisnis.

"Di PKT, kami meyakini bahwa inovasi akan selalu dimiliki oleh generasi selanjutnya," kata dia.

Sambungnya, target kuota peserta mahasiswa untuk S1 sebanyak 150 tim dan S2 50 tim. Total hadiah yang akan diberikan pun berbeda-beda karena tingkat kesulitan yang berbeda pula.

"Hadiahnya nanti S1 dan S2 tuh berbeda-beda karena tingkat kesulitannya S2 kan lebih tinggi. Target peserta S1 itu 150 tim, dan S2 50 tim. Nah saat ini S2 sudah terpenuhi (target kuota)," tuturnya.

Bagi anda mahasiswa S1 dan S2 yang tertarik untuk mengikuti kompetisi tersebut dapat melakukan pendaftaran langsung melalui http://gamabcc.feb.ugm.ac.id/ dengan total hadiah Rp 113 juta.

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tekan Emisi Karbon, Operasional Pupuk Kaltim Pakai Mobil Listrik

Sebelumnya, tingkatkan komitmen dalam mendorong dekarbonisasi melalui aktivitas bisnis ramah lingkungan, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) launching penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional di kawasan perusahaan.

Hal ini merupakan tindaklanjut program net zero carbon emission yang dikembangkan Pupuk Kaltim, setelah menggagas penggunaan motor listrik sejak 2022.

VP Pelayanan Umum Pupuk Kaltim Wirza Eka Putra, hal ini merupakan kesinambungan komitmen Pupuk Kaltim dalam mengedepankan prinsip Environtment, Social dan Governance (ESG), yang tidak hanya sekadar bentuk kepatuhan tapi juga menjadi cara hidup dengan berbagai peningkatan program setiap tahun.

Pupuk Kaltim merealisasikan lima unit mobil listrik jenis Gelora Electric dari DFSK, dengan spesifikasi minivan berkapasitas 7 seater. Mobil dengan transmisi otomatis ini memiliki tenaga sebesar 80 Horsepower (Hp), dan kapasitas baterai 42 KWh dengan tipe Lithium Iron Phospate. Mobil ini memiliki jarak tempuh 300 KM untuk satu baterai, dan akan digunakan sebagai kendaraan operasional antar jemput karyawan hingga tamu yang berkunjung ke Pupuk Kaltim.

"Ini merupakan wujud komitmen bersama dalam mendukung pencapaian target dekarbonisasi Pupuk Kaltim, sekaligus langkah nyata penerapan ESG di lingkungan Perusahaan," ujar Wirza, dikutip Selasa (4/7/2023).

Dijelaskan Wirza, Pupuk Kaltim secara bertahap akan terus memperbanyak penggunaan kendaraan listrik, mulai dari motor hingga mobil dan bis listrik.

"Semoga keberadaan mobil listrik menjadi nilai tambah bagi perusahaan, khususnya dalam transformasi industri hijau dengan kontribusi nyata terhadap kelestarian lingkungan untuk masa depan berkelanjutan," tambah Wirza.

3 dari 4 halaman

Dukungan Perusahaan

Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta, menyampaikan Pupuk Kaltim secara konsisten terus berfokus terhadap penerapan ESG guna mencapai target Net Zero Emission pada 2060, dan Nationally Determined Contribution (NDC) hingga 32 persen di tahun 2030.

Penggunaan kendaraan listrik menjadi salah satu upaya Pupuk Kaltim terhadap realisasi net zero carbon emission, guna menekan penggunaan energi fosil di lingkup bisnis Perusahaan.

"Sejak menggagas penggunaan motor listrik pada tahun lalu, Pupuk Kaltim terus meneguhkan posisi sebagai pionir transformasi industri hijau di Indonesia. Dan tahun ini Perusahaan pun mulai menggunakan mobil listrik, yang kedepannya akan terus diperbanyak secara bertahap," ungkap Hanggara.

4 dari 4 halaman

Sebagai Bukti

Menurut Hanggara, penggunaan kendaraan listrik menjadi bukti nyata komitmen Pupuk Kaltim menerapkan ESG dalam menciptakan pertumbuhan usaha, sekaligus membangun keseimbangan kinerja pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

Terlebih saat ini Pupuk Kaltim menduduki peringkat tertinggi penerapan ESG dunia untuk kategori agrochemical, berdasarkan ESG Risk Rating Morningstar Sustainalytics.

Hal itu didasari serangkaian program yang direalisasikan Pupuk Kaltim untuk menekan emisi karbon secara komprehensif, melalui berbagai pengembangan seperti green ammonia, pembangunan pabrik soda ash, community forest hingga pemanfaatan sumber energi terbarukan.

"Dan peresmian mobil listrik ini menjadi kesinambungan komitmen Pupuk Kaltim terhadap implementasi ESG secara optimal, sehingga perusahaan semakin berkontribusi bagi keberlanjutan lingkungan dan masa depan dunia," pungkas Hanggara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat