uefau17.com

Pupuk Subsidi Marak Penyelewengan, Mampukah Diberantas? - Bisnis

, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) optimistis aksi digitalisasi kios mampu meminimalisasi tindak penyelewengan pupuk subsidi bagi petani.

Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky mengatakan, salah satu manfaat atas aksi tersebut, yakni mencegah adanya penyelundupan pupuk bersubsidi saat disalurkan dari pabrik, kios hingga ke petani.

Adapun proses digitalisasi kios saat ini sudah menjamah 5 provinsi. Setelah dilakukan di Bali dan Aceh Besar lewat aplikasi Rekan per 2022 lalu, proses uji coba lanjut dilakukan di Riau, Bangka Belitung, dan Kalimantan Selatan pada 27 Juni 2023.

Rencananya, penerapan aplikasi digital itu nantinya akan diperluas secara bertahap di lingkup nasional.

"Itu salah satu digitalisasi karena kami merekam seluruh transaksi subsidi pupuk. Termasuk pupuk bersubsidi dari mulai pabrik sampai di kios, sampai dilepas ke petani. Dengan harapan kita bisa merekam semua pergerakan pupuk bersubsidi semua itu ter-monitoring, gampang ditelusuri, dan gampang dilacak," jelas Panji di Desa Temase, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (3/7/2023).

Panji memaparkan, petani yang sudah tergabung dalam kelompok tani (poktan) dan ingin memperoleh pupuk subsidi cukup membawa KTP untuk dipindai NIK-nya di kios. Selanjutnya, kios akan menginput jumlah transaksi penebusan dan petani menandatangani bukti transaksi tersebut.

Saat Transaksi

Pada saat transaksi, KTP milik petani dan juga petani beserta produk subsidi yang ditebus akan difoto oleh kios yang sudah dilengkapi geo-tagging dan timestamp pada aplikasi. Sehingga dapat tercatat lokasi dan waktu terjadinya transaksi dan memudahkan penelusuran.

"Kita memudahkan para petani, jadi para petani cukup membawa KTP, membawa dirinya dapat menebus pupuk dan semuanya terekam secara digital. Jadi tidak perlu ada lembar-lembar formulir dan fotokopi dan lain-lain untuk menebus pupuk," imbuh Panji.

Dengan digitalisasi kios, Pupuk Indonesia juga bisa menyerahkan data kepada pemerintah untuk melakukan analisis kebijakan. "Jadi kita merekam semua data terkait penyaluran dan penebusan pupuk subsidi. Nah, data-data ini bisa dipakai oleh pemerintah untuk memperbaiki kebijakan," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pupuk Indonesia Siapkan Modal Rp 7 Triliun Bangun Pabrik Baru

Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) akan memperluas penyaluran pupuk subsidi melalui program digitalisasi kios ke seluruh Indonesia. Saat ini, program tersebut sudah dilakukan uji coba di 5 provinsi, antara lain Bali, Aceh, Riau, Bangka Belitung, dan Kalimantan Selatan.

Guna menunjang misi tersebut, SEVP Marketing Operations PT Pupuk Indonesia (Persero) Gatoet Gembiro Noegroho mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan dana sekitar Rp 7 triliun untuk membangun pabrik pupuk baru.

"Beberapa kita ingin investasi sekitar Rp 7 triliun di tempat pembuatan pabrik baru," ujar Gatoet saat dijumpai di Desa Temase, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (3/7/2023).

Menurut informasi Pupuk Indonesia, perseroan kini tengah mempersiapkan pembangunan pabrik Pusri III-B untuk anak usaha PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan pabrik baru di bawah PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di Papua Barat.

Keduanya disiapkan untuk memproduksi pupuk urea. Selain untuk komersial, pupuk urea dan pupuk NPK juga dipasarkan sebagai pupuk bersubsidi bagi petani.

Lebih lanjut, Gatoet optimisris modal awal yang dimiliki Pupuk Indonesia sudah mencukupi untuk memperluas pasar pupuk subsidi.

"Jadi sekarang perusahaan men-generate profit, sehingga bisa sebagai investasi ke depan. Intinya untuk kesiapan modal, Pupuk Indonesia secara investasi tidak ada issue. Jadi kita ada modal yang cukup lah," tegasnya.

Modal itu salah satunya diperoleh dari keuntungan yang didapat perseroan. Khususnya dalam memasarkan pupuk non subsidi yang berada di harga keekonomian, meskipun hasil produksinya masih di bawah pupuk subsidi.

"Kita memproduksi hanya 55 persen untuk subsidi. Jadi kami masih punya 45 persen (untuk komersial). Itu artinya lebih dari cukup," kata Gatoet.

3 dari 3 halaman

Pupuk Indonesia Pasok Pupuk Subsidi Khusus Petani Kakao 2.500 Ton

PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan bahwa petani kakao yang berada di Provinsi Lampung sudah bisa menebus pupuk bersubsidi jenis NPK Formula Khusus Kakao di kios resmi.

Hal ini disampaikan oleh SVP PSO Wilayah Barat Pupuk Indonesia, Fickry Martawisuda pada kegiatan Sosialisasi serta Pemupukan Perdana NPK Formula Khusus Kakao di Penjualan Wilayah Barat yang mencakup seluruh Pulau Sumatera, Jabar & Banten, hingga Jateng & DIY.

Fickry mengatakan bahwa penebusan pupuk NPK Formula Khusus Kakao di Provinsi Lampung hanya bisa dilakukan oleh para petani yang memiliki alokasi pada e-Alokasi atau telah memenuhi kriteria. Dalam hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.

“Kepada Bapak-Bapak yang sudah terdaftar mempunyai e-Alokasi untuk NPK Formula Khusus Kakao, silahkan untuk menebus di kios resmi,” demikian ungkap Fickry, Kamis (15/6/2023).

Fickry menjelaskan bahwa petani yang berhak mendapat alokasi pupuk bersubsidi sesuai dengan Permentan Nomor 10 Tahun 2022 adalah petani wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), dan menggarap lahan maksimal dua (2) hectare. Jika petani tersebut tidak memenuhi kriteria tersebut, dapat dipastikan tidak mendapat alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan Pemerintah.

Pada kegiatan Sosialisasi dan Pemupukan Perdana NPK Formula Khusus Kakao ini, Fickry mengungkapkan bahwa selaku produsen, Pupuk Indonesia menyediakan alokasi pupuk bersubsidi sesuai ketentuan pemerintah. Adapun rencana kebutuhan pupuk bersubsidi NPK Formula Khusus Kakao Provinsi Lampung selama satu tahun sebesar 10.646 ton.

Angka kebutuhan tersebut, diceritakan Fickry berdasarkan Surat dari Dirjen PSP Nomor B-01/RC.210/B/01/2023 perihal Penyampaian Data Alokasi Pupuk Bersubsidi bahwa alokasi pupuk NPK Kakao Nasional yang telah disahkan oleh Bupati/Walikota yaitu 114.033 ton. Untuk PSO Wilayah Barat mendapat alokasi yaitu 25.920 ton serta untuk provinsi Lampung yaitu 10.646 ton.

“Pada tahap pertama pertengahan Mei 2023 Pupuk Indonesia sudah menyediakan 200 ton serta sekarang ditambah 2300 ton kiriman dari Bontang ke Gudang Padimas Lampung” tambah Fickry.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat