Sederet Istri Miliarder India Kompak Berdonasi Atasi Covid-19, Siapa Saja?

Sederet Istri Miliarder India Kompak Berdonasi Atasi Covid-19, Siapa Saja? - Bisnis

, Jakarta Belum lama ini, istri orang terkaya India, Nita Ambani ikut bergabung dalam jajaran miliarder dunia dalam kegiatan filantropis.

Bukan menyumbangkan hartanya secara langsung, Nita memilih merilis layanan digital pemberdayaan perempuan dengan nama Her Circle.

Platform digital ini layaknya media sosial namun dikhususkan pada pengguna perempuan. Melalui Her Circle, penggunanya dapat membaca artikel, berbagi pengalaman hingga berjejaring langsung dengan sejumlah pakar menyangkut masalah keuangan, kesehatan, gaya hidup, pekerjaan juga pendidikan dengan maksud meningkatkan keterampilan para perempuan.

"Seluruh hidup saya telah dikelilingi oleh perempuan-perempuan kuat yang darinya saya belajar tentang kasih sayang, daya tahan dan sifat positif," sebut Nita saat meluncurkan platformnya itu pada peringatan hari perempuan internasional 8 Maret lalu, seperti dikutip dari South China Morning Post, Selasa (23/3/2021).

Nita bukan satu-satunya istri miliarder India yang ikut memberi donasi kala negeri Bollywood ini dilanda kasus Covid-19.

Belum lama ini, Sudha Murthy, istri dari pendiri Infosys, salah satu perusahaan teknologi paling sukses di India juga menyumbangkan hartanya.

Sudha menyalurkan USD 14 juta atau lebih dari Rp 200 miliar lewat lembaga sosial perusahaan keluarganya, Infosys Foundation untuk pemulihan ekonomi.

Ini belum termasuk bantuan dari dana pribadi Sudha dan sang suami USD 7,5 juta atau lebih dari Rp 100 miliar untuk menyediakan bahan makanan kepada pekerja migran dan penduduk India yang kehilangan kerja karena pandemi.

Selain itu, sang suami yang merupakan bos Infosys sebelumnya mendonasikan sebagian dana perusahaan untuk membangun sebuah rumah sakit khusus Covid-19 di daerah Bengalore, India.

Ada juga Natasha Poonawalla yang masuk dalam daftar istri miliarder India yang aktif melakukan kampanye sosial.

Beda dari dua nama sebelumnya, Natasha mendirikan yayasan Villoo Poonawalla Foundation yang fokus pada restorasi lingkungan dan membantu akses sanitasi bagi masyarakat di Mumbai dan Pune, India.

Natasha merupakan istri dari Adar Poonawalla, CEO dari Serum Institue of India. Lewat perusahaan farmasinya ini, sang suami menjalankan pabrik produsen vaksin Covid-19 terbesar di dunia yang telah mendistribusikan 1,6 miliar dosis vaksin AstraZeneca di dalam India juga ke luar negeri.

Saksikan Video Ini

Meski status miliarder telah dicabut, namun Forbes mengatakan Kylie Jenner masih sangat kaya. Kylie mampu menghasilkan 590 juta Dollar Amerika dari pendapatan sebelum dipotong pajak yang berasal dari perusahaan kosmetiknya.

2 dari 2 halaman

Miliarder India Panen Kekayaan

Inisiatif donasi dari sederet istri orang kaya India tersebut tidak begitu saja lepas dari kesuksesan bisnis keluarganya.

Berdasarkan catatan Forbes, kekayaan suami Nita, Mukesh Ambani telah naik lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir, dari USD 36,8 miliar atau lebih dari Rp 520 triliun pada April 2020 menjadi USD 81,3 miliar yang setara RP 1.170 triliun pada Maret 2021.

Sekalipun virus telah menginfeksi jutaan penduduk dan memporak-porandakan perekonomian India, sejumlah miliarder justru panen kekayaan.

Lembaga konsultan dan riset Internasional, Knight Frank mencatat jumlah miliarder di India justru naik 9 persen dari 104 orang menjadi 113 selama periode pandemi tahun 2020.

Dikutip dari Times of India, dalam laporan Knight Frank yang bertajuk 'The Wealth Report 2021' tersebut juga memproyeksikan jumlah miliarder di India akan bertambah 43 persen dalam empat tahun mendatang.

Lebih tinggi dari rata-rata global yaitu 24 persen, juga rata-rata Asia 38 persen. Akan ada sekitar 162 orang miliarder di India pada tahun 2025.

Menurut riset tersebut juga menyebut India bersama sejumlah negara di Asia seperti China dan Indonesia telah menjadi hotspot baru pertumbuhan jumlah orang kaya paling cepat di dunia.

Sebagian besar prediksi ini muncul bersamaan dengan adanya proyeksi pertumbuhan yang signifikan pada ekonomi Asia selama proses pemulihan pasca pandemi.

Reporter: Abdul Azis Said