, Jakarta - Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahan Pangan (BKP) meminta kepada masyarakat untuk melaporkan apabila masih menemukan Jamur Enoki Produksi Green Co Ltd asal Korea Selatan.
Ini karena Jamur Enoki tersebut diketahui mengandung bakteri yang berbahaya Listeria monocytogenes, yang bisa menyebabkan penyakit listeriosis yang mempunyai konsekuensi sakit hingga meninggal dunia, utamanya pada golongan rentan, balita, ibu hamil dan manula.
"Kalau ada yang menemukan laporkan ke kami, kita tracking siapa produsennya, importirnya kemudian dipotong diprodusennya, selanjutnya tentunya kalau masuk lagi ke Indonesia harus menyatakan bahwa produknya aman," kata Kepala BKP Agung Hendriadi, dalam konferensi pers, Kamis (2/7/2020).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu Agung juga mengatakan, bahwa produk jamur enoki asal Korea Selatan itu juga sudah ditarik di ritel modern, maupun di pasaran. Hal itu tentunya sebagai langkah pencegahan agar tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia seperti di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Namun, Agung mengatakan meskipun hanya memfokuskan pada produk jamur enoki asal Korea Selatan, tidak menutup kemungkinan tidak melakukan pengawasan pada produk jamur jenis lainnya, maupun jamur enoki impor dari negara lain.
"Ya kecurigaan pasti harus hati-hati tapi akan melakukan pengawasan bagi semuanya, saya minta Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) melakukan pengawasan untuk semua. Tapi ini sudah diberhentikan dari Green Co dan sudah dimusnahkan," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ternyata ditemukannya listeria monocytogenes pada jamur enoki.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Harus Lebih Jeli
![Jamur Enoki](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/A5pvHnif7SjkJOtXMLwyDeFQOfU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3162656/original/020556200_1593093614-1.jpg)
Tentunya yang pasti, Agung mengingatkan kepada masyarakat harus jeli dalam membeli dan melihat kemasan jamur enoki.
Meskipun produk jamur enoki dari Green Co di memusnahkan oleh BKP pada 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.16 ton kg atau setengah kontainer jamur Enoki, tetap saja harus berhati-hati.
"Jadi kita memang hanya meneliti yang dari Green Co, karena memang hanya itu yang mendapatkan notifikasi dari INFOSAN yang tentunya tidak main-main dalam memberikan notifikasi. Jadi notifikasi yang disampaikan adalah produk dari Korea Selatan. Tetapi BKP selalu memberikan pelabelan terhadap produk-produk lainnya bahwa dia harus dikonsumsi dengan diolah dulu. Jadi jangan dimakan mentahlah," pungkasnya.
Advertisement
Kementan: Jamur Enoki Aman Dikonsumsi, Asalkan Bukan dari Korsel
![Manfaat Jamur Enoki Bagi Kesehatan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/_wH-9MAsehL314oaNjD5whyEQ9U=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3004429/original/042354500_1577169102-mushroom-3691220_960_720.jpg)
Beberapa waktu lalu sempat beredar informasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan produk jamur enoki dari Green Co Ltd asal Korea Selatan yang mengandung bakteri berbahaya Listeria monocytogenes.
Badan Ketahanan Pangan Kementan pun telah memerintahkan pada importir untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki pada 22 Mei dan 19 Juni 2020 di PT Siklus Mutiara Nusantara.
Kendati begitu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi, mengatakan masyarakat diperbolehkan mengkonsumsi jamur enoki namun bukan berasal dari Korea Selatan dan bukan produksi dari Green Co Ltd. Masyarakat bisa mengkonsumsi merek lain misal dari China dan lainnya.
"Boleh dikonsumsi tapi bukan produksi Green Co dari Korea selatan, banyak produk di daerah lain yang masih ada jamur enoki tapi produk China, boleh dikonsumsi," kata Agung dalam konferensi pers Jamur Enoki, di Kementerian Pertanian, Kamis (2/7/2020).
"Menghimbau masyarakat untuk lebih cermat dan berhati-hati, dalam mengkonsumsi jamur enoki melakukan pengolahan minimal pada suhu 75 derajat celcius agar aman dikonsumsi," lanjut dia.
Pihak Kementan sendiri sudah menganalisis lebih lanjut bagaimana amannya mengkonsumsi jamur enoki, ternyata jamur enoki itu mati pada 75 derajat celcius, dan dalam waktu masak selama 5 menit.
Lebih lanjut Agung mengatakan, bahwa Badan Ketahanan Pangan sebagai otoritas kompetensi keamanan pusat, sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, yakni lakukan meminta kepada importir untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki dari Green Co Ltd. korea Selatan yang tercemar.
Lalu, PT Green Box meminta PT Siklus Mutiara Nusantara, memusnahkan pangan tercemar pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020, yang disaksikan oleh perwakilan oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.16t kg.
"Sebagai langkah preventif, BKP memerintahkan semua OKKP Daerah melakukan pengawasan jamur Enoki asal Korea Selatan yang beredar," ujarnya.
Lakukan Pengawasan
![Lip 6 default image](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ETaDplo5VELLWyQLBXMZTQSpuz0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3174920/original/026441500_1594278936-backfill-HL1.jpg)
Selain itu, Kementan melalui Badan Karantina Pertanian, akan melakukan peningkatan pengawasan keamanan pangan jamir enoki asal korea selatan, dan menyampaikan informasi kepada negara produsen agar dilakukan corrective action.
"Corrective action untuk memberi tahu bahwa ada produsen Korea Selatan yang memproduksi jamur enoki tercemar oleh Listeria monocytogenes," katanya.
Demikian, dengan langkah pencegahan tersebut, kata Agung saat ini sudah tidak ditemukan jamur Enoki produk Korea Selatan di pasaran seperti Jambi, Ternate, Kalimantan Barat, Jakarta dan daerah lainnya.
"Saya dapat berita dari otoritas pangan daerah mereka sudah melakukan pengecekan di toko-toko yang jual jamur enoki, sampai hari ini dilaporkan dari Kalbar, Ternate, Jakarta dan daerah yang lain mereka mengatakan bahwa jamur enoki asal korea selatan sudah tidak ada dipasaran, sudah ditarik," katanya.
Karena jamur enoki yang mengandung Listeria monocytogenes dapat menyebabkan penyakit listeriosis yang mempunyai konsekuensi sakit hingga meninggal dunia, utamanya pada golongan rentan, balita, ibu hamil dan manula.
"Kami menghimbau kemasyarakatan untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam mengkonsumsi jamur enoki. Oleh karena itu kemasannya 200 gram kalau dibuka harus segera di masak dan tidak bisa digunakan lagi," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Top 3: Jamur Enoki Berbakteri Listeria hingga Mal Pakai Sensor
Jamur Enoki Dimusnahkan Kementan, Importir Tak Dapat Uang Pengganti
Terlanjur Beli Jamur Enoki Berbakteri Listeria, Apa yang Harus Dilakukan?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harus Lebih Jeli
Kementan: Jamur Enoki Aman Dikonsumsi, Asalkan Bukan dari Korsel
Lakukan Pengawasan
Jamur Enoki
jamur enoki berbahaya
Enoki
bakteri listeria
bakteri listeria berbahaya
Bakteri Listeria Monocytogenes
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, D3 hingga S1, Cek Syaratnya
Populer
Cek Daftar Harga BBM Shell Mulai 1 Juli 2024, Naik atau Turun?
Besaran Tarif Listrik PLN 2024 yang Tak Naik Periode Juli sampai September
Kenaikan Cukai Rokok Jegal Pertumbuhan Industri Hasil Tembakau
Tips Beli Emas Batangan: Panduan Investasi Aman dan Menguntungkan
PLN Indonesia Power Cetak Laba Bersih Rp 8,19 Triliun pada 2024, Ini Pendorongnya
NIK Resmi Jadi NPWP Mulai 1 Juli 2024
MenpanRB Azwar Anas Beberkan Skenario Pemindahan ASN ke IKN
CIMB Niaga Optimistis Minat Masyarakat pada KPR Hijau Meningkat
Terapkan Family Office, Indonesia Bisa Tarik Investasi USD 500 Miliar
Terganjal Pipa Gas Alam, Proyek Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Kapan Rampung?
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
15 Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam di Indonesia, Dirayakan Suka Cita
Pria di Florida AS dalam Kondisi Kritis Usai Diserang Hiu
Jauh-Jauh dari Pakistan, Ini 8 Mahasiswa yang Lulus Program Magister Peternakan Undip
Saksikan Sinetron Naik Ranjang di SCTV Episode Senin 1 Juli 2024 Pukul 20.00 WIB, Simak Sinopsisnya
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Timwas Bentuk Pansus Angket, Dalami Indikasi Jual Beli Visa dan Kuota Haji Khusus
Ini Dampak Perpres Game bagi Pelaku Industri Gim Lokal di Indonesia
Here Comes The Sun Eater Kembali dalam Event Musik HCTS 2024, Digelar di Bali 6 Juli 2024
4 Cara Buat Sate Daging Padang yang Enak, Ini Panduan Lengkapnya
Total Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp 479,42 Triliun
Selebgram Uci Flowdea Kini Jajal Bisnis Skincare buat Dijual ke Luar Negeri, Hobi Traveling Jalan Terus
Mengenal Cedera Otot dan Cara Mengatasinya, Ketahui Juga Penyebabnya
ASN Pemda sekitar IKN Bisa Ajukan Pindah ke Nusantara