uefau17.com

Produk Finansial Berbasis Teknologi Banyak Diminati Milenial - Bisnis

, Jakarta - Produk-produk finansial yang berbasis teknologi ternyata mendorong milenial untuk mengaksesnya. Mulai produk pinjaman, menabung, investasi, sampai asuransi. Mereka memanfaatkan teknologi untuk mempermudah merencanakan keuangan.

Dari sekian banyak milenial yang melirik investasi ini, setidaknya ada dua produk yang paling diminati. Dua produk tersebut adalah Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana Saham.

Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund), setidaknya, 60 persen dari kaum milenial memilih pasar uang sebagai produk andalan. Reksa dana jenis ini paling diminati karena cenderung yang paling stabil. Risikonya pun lebih rendah.

Reksa Dana Saham, jumlah milenial yang menyasar reksa dana ini ada di kisaran 30 persen hingga 35 persen. Reksa dana ini bisa memberikan hasil yang lebih banyak karena jangka waktu yang panjang (long term).

Reksa dana saham sendiri lebih berpotensial untuk memberikan jumlah hasil (return) yang lebih besar juga. Berbanding lurus dengan manfaat, risikonya pun demikian. Memilih reksa dana saham tentu lebih berisiko bila dibandingkan pasar uang.

Contoh lain tentang teknologi finansial, berdasarkan data asuransi digital Jaga Diri, dari total 12 ribuan nasabah asuransi Jaga Diri, sekitar 59 persen usia generasi milenial antara 21 dan 35 tahun. Sisanya, 34 persen, usia 36 sampai 50 tahun, dan 8 persen usia di atas 50 tahun.

“Memang kita cukup surprised begitu melihat datanya lebih banyak konsumen yang mendaftar adalah milenial. Lalu kami berpikir, trennya sudah bergeser. Milenial juga tertarik dengan produk asuransi,” ujar Chief Marketing Officer Jaga Diri, Yuda Wirawan di Jakarta, belum lama ini kepada wormtraders.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Asuransi digital vs asuransi konvensional

Birokarasi asuransi digital tidak perlu proses panjang dan berbelit karena hanya kunjungi website dan pilih asuransi yang diinginkan. Jika dibandingkan dengan asuransi konvensional yang masih mengandalakan agen untuk mendaftarnya dan bahkan relatif mahal.

“Bayarnya pun bisa pakai kartu kredit, VA, atau ke depan bisa juga lewat Alfamart, Indomaret, dan sebagainya. Seperti supermarket yang serba ada. Jadi, penggunanya enggak perlu ke mana-mana,” kata Yuda.

CEO of PT Central Asia Financial, Reginald J Hamdani menambahkan, selama kuartal I-2018, ada peningkatan permintaan quotation atau data yang masuk ke website Jaga Diri sebesar 124 persen. Lebih dari setengahnya ialah generasi milenial.

Faktor penjualan produk asuransi via daring itulah yang menurutnya membuat generasi yang lebih familiar dengan internet tersebut tertarik. “Melalui edukasi terus-menerus, kami yakin tren asuransi digital akan makin berkembang dan tentunya dominasi nasabah oleh kaum milenial,” pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Start-up Pinjaman Berbasis Teknologi Informasi

Start-up pinjaman berbasis teknologi informasi alias peer to peer (P2P) landing, mencatat 50 ribu orang telah terdaftar sebagai pemberi pinjaman per pertengahan April silam. Survei Modalku menunjukkan, hampir 70 persen dari pemberi pinjaman yang aktif berasal dari generasi milenial.

Digital Marketing Director Modalku Alexander Christian mengatakan hal itu menunjukkan daya tarik teknologi finansial (tekfin) bagi generasi muda, utamanya mereka yang dibesarkan di era digital.

“Secara intuitif, generasi muda mencari layanan keuangan yang praktis dan user-friendly. Salah satu inovasi kami adalah fitur Pendanaan Otomatis, di situ pemberi pinjaman dapat mengatur tipe pendanaan sesuai preferensi masing-masing, juga tingkat pengembalian, jangka pinjaman, serta alokasi dana per pinjaman,” jelasnya.

Lewat layanan pasar digital Modalku, aktivitas pendanaan pun cukup via ponsel pintar. Hingga saat ini, Modalku telah berkontribusi bersih bagi pemberi pinjaman di Indonesia lebih dari Rp 50 miliar, dengan tingkat default di bawah satu persen. Sementara itu, penyaluran pinjaman via Modalku bagi UMKM di Tanah Air telah mencapai Rp 920 miliar dari total Rp 1,67 triliun di Asia Tenggara.

Jika generasi milenial menginginkan hasil yang lebih dengan usaha yang menantang, ada baiknya mulai melirik reksa dana.

Sumber: www.wormtraders.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat