uefau17.com

Grup Lippo Incar Pasar Properti di Amerika Serikat - Bisnis

, Singapura - Grup Lippo mengincar pasar properti di Amerika Serikat (AS) untuk investasi. Saat ini, harga pasar properti di AS dinilai masih tahap wajar.

Grup Lippo membeli US Bank Tower yang memiliki 72 lantai di Los Angeles senilai US$ 368 juta. Grup yang menguasai aset lebih dari US$15 miliar ini meluncurkan real estate investment trust (REIT) di Singapura. Grup ini pun akan fokus investasi di AS untuk tahap selanjutnya dengan fokus ke New York dan Los Angeles.

"Saya percaya AS dalam tahap meningkat. Saat ini harga properti di AS masih cukup masuk akal, sehingga ini kesempatan untuk bergerak," ujar Pendiri Grup Lippo Mochtar Riady, kepada CNBC dalam the Credit Suisse Global Megatrends Conference, yang dikutip Jumat (2/5/2014).

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS)  naik 0,1% pada kuartal I 2014. Cuaca buruk terjadi pada awal tahun berdampak buruk untuk investasi dan ekspor. Akan tetapi, sejumlah analis percaya kalau ekonomi AS akan kembali pulih.

Terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia, Mochtar Riady masih optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi ekonomi Indonesia terutama ada momen pemilihan Presiden pada Juli 2014.

Namun pengurangan stimulus moneter AS atau tapering, ketidakpastian politik dan larangan ekspor mineral menjadi tantangan bagi ekonomi Indonesia.

"Setelah pemilu, Anda akan melihat orang lebih percaya diri tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Dan sejauh ini saya pikir tiga partai politik besar memiliki konsep sama, ide yang sama, jadi saya percaya mereka akan bekerja sama dan bergerak maju untuk pergi ke arah benar," ujar Riady.

Kepada CNBC, Riady menambahkan, pihaknya optimistis pemimpin baru akan dapat memerangi korupsi yang telah menjadi tantangan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Mereka semua (kandidat utama) sangat tertarik untuk memamerkan kepada generasi baru mengenai ide-ide baru mereka untuk mendorong bangsa Indonesia ke arah yang benar," tutur Riady.

Saat ditanya mengenai grup Lippo membangun sebuah resor kasino dengan melakukan pembicaraan dengan Caesar Entertainment, Riady membantah hal itu kepada CNBC.

"Kami tidak tertarik dalam bisnis kasino. Ayah saya selalu mengajarkan untuk bekerja keras, dan tidak mendapatkannya dari kasino," kata Riady.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat