, Jakarta - Setelah beberapa kali membocorkan data pemerintah dan pejabat, hacker Bjorka kini terang-terangan menjual data pribadi masyarakat Indonesia di forum onlie dengan harga US$ 100 ribu (sekitar Rp 1,6 miliar) dalam bentuk BitCoin.
Pengamat teknologi sekaligus dosen Sekolah Teknik Elektronika dan Informasi (STEI) ITB, Agung Harsoyo, prihatin dengan ulah hacker Bjorka yang membocorkan, menyebarkan dan menjual data pribadi masyarakat Indonesia.
Agung menyebut informasi yang disebarkan oleh hacker di dunia maya, dinilai belum tentu benar dan berpotensi hasil modifikasi.
Advertisement
"Masyarakat diimbau tidak resah terhadap dugaan kebocoran data pribadi yang disampaikan oleh peretas. Sebab, informasi yang disampikan peretas tersebut belum tentu benar," ujar Agung melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/11/2022).
Komisioner BRTI periode 2015 hingga 2018 itu mengingatkan kepada seluruh pihak agar tidak membocorkan, menyebarkan, mengolah, dan menjual data pribadi masyarakat Indonesia tanpa hak.
Sebab, kegiatan tersebut merupakan tindakan ilegal dan melanggar hukum. Karena ilegal, Agung megimbau masyarakat tak memberi ruang kepada hacker. Caranya adalah dengan tidak membeli data pribadi yang hacker tawarkan.
"Jika benar ada pihak yang meretas, menyebarkan atau membeli data pribadi masyarakat Indonesia sejatinya bisa dipidanakan. Mereka bisa dijerat UU ITE dan UU Pelindungan Data Pribadi (UU PDP). Karena sudah menyangkut pidana, seharusnya pihak aparat penegak hukum, baik itu Kepolisian maupun Kejaksaan dapat segera mengusut serta menuntaskan kegaduhan kebocoran data yang ditimbulkan oleh hacker," papar Agung.
Jika aparat penegak hukum dapat bertindak cepat dengan mengusut dan menuntut para hacker yang membocorkan data pribadi ini ke ranah pidana, Agung berharap akan dapat memberikan efek jera kepada mereka.
Sempat menghilang bak ditelan bumi, hacker Bjorka yang beberapa waktu lalu sempat menggegerkan publik kini kembali membuat heboh dengan menjajakan 44 juta data akun MyPertamina.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dugaan Ulah Pihak Tertentu
![Ilustrasi Hacker Bjorka](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/CoZ8fYRA23JztxH49pLH7UM3RIY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4154601/original/073438500_1662958541-Bjorka__1_.jpg)
Agung menduga, masih maraknya kebocoran data yang disampaikan oleh Bjorka, ada kemungkinan dikendalikan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan.
"Di balik isu kebocoran data pribadi ini ada bisnis keamanan siber (cyber security) yang cukup besar. Saat ini bisnis cyber security besar tersebut dikuasai oleh perusahaan multi nasional yang berasal dari Amerika, China, dan Uni Eropa," tutur Agung.
Agar kebocoran data pribadi masyarakat Indonesia dapat ditekan di kemudian hari, Agung meminta agar pemerintah dapat mendefinisikan lebih rinci lagi mengenai wali data.
Tujuannya agar masyarakat merasa aman dan nyaman kepada penyelenggara sistem elektronik (PSE) Indonesia. Agung masih yakin PSE yang ada di Indonesia selalu menerapkan pengamanan data pribadi sesuai dengan standar yang berlaku.
"Sudah banyak PSE Indonesia yang menerapkan ISO 27001. Diharapkan dengan adanya security governance, nantinya akan ada SOP penanganan kegagalan atau gangguan sistem yang berdampak serius sebagai akibat perbuatan dari pihak lain terhadap sistem elektronik," katanya.
Agung berujar, dengan security governance, juga diharapkan akan ada SOP pelaporan kepada aparat penegak hukum karena telah membocorkan, menyebarkan, mengolah dan menjual data pribadi masyarakat Indonesia tanpa hak.
Advertisement
Pakar: Data PeduliLindungi yang Bocor dan Dijual Bjorka Valid, Pemerintah Harus Lakukan Digital Forensic
![Tangkapan layar Breached.to soal unggahan Bjorka soal 3,2 miliar data dari aplikasi PeduliLindungi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/TDSOE3_q8L7q7GelCKByZjhLvMs=/81x0:1166x611/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4227280/original/019485000_1668510187-bjorka.jpg)
Bjorka kembali beraksi dengan mengklaim telah memiliki 3,2 miliar data yang berasal dari aplikasi PeduliLindungi. Ia diketahui menjual data tersebut melalui situs Breached.to.
Menurut pakar keamanan siber Pratama Persadha, data yang dibocorkan itu mencakup data pengguna, data vaksinasi, riwayat pelacakan, termasuk riwayat check-in pengguna aplikasi. Hal itu diketahui dari sampel data yang diberikan.
"Saat dicek apakah data ini valid menggunakan aplikasi pengecek nomor KTP, data ini benar valid terdata di data kependudukan. Dan, jika diperiksa lebih lanjut pada sampel datanya, ada banyak koordinat lokasi yang bertepatan dnegan fitur check-in PeduliLindungi di tempat-tempat publik," tutur Pratama dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (15/11/2022).
Kendati demikian, Pratama menuturkan, sumber datanya hingga saat ini belum jelas. Hanya mengenai keaslian atau tidaknya data ini, instansi yang terlibat dalam pembuatan aplikasi PeduliLindungi, seperti Kementerian Kominfo, Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, dan Telkom yang bisa memastikan.
"Dan juga sangat disayangkan data yang sangat sensitif ini tidak maksimal pengamanannya, misalnya dengan melakukan enkripsi datanya. Jalan terbaik harus dilakukan audit dan investigasi digital forensic untuk memastikan kebocoran data ini dari mana," tutur Chairman lembaga riset siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center ini.
Menurut Pratama, salah satu yang bisa dilakukan adalah mengecek terlebih dulu sistem informasi dari PeduliLindungi yang datanya dibocorkan oleh Bjorka. Apabila ditemukan lubang keamanan, berarti kemungkinan besar memang terjadi peretasan dan pencurian data.
Sementara apabila setelah dilakukan pengecekan menyeluruh dan digital forensic tidak ditemukan celah keamanan maupun jejak digital peretasan, ada kemungkinan kebocoran data karena insider atau orang dalam.
Langgar UU PDP
![Banner Infografis Buntut Aksi Hacker Bjorka & Prioritas RUU Perlindungan Data Pribadi. (Foto: Tangkapan Layar Akun Twitter @bjorkanism, Kolase: /Trieyasni)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Ftg6Cmih-0gk96epY1yuj_aQxuA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4158092/original/034156600_1663156677-Banner_Infografis_Buntut_Aksi_Hacker_Bjorka___Prioritas_RUU_Perlindungan_Data_Pribadi.jpg)
"Hal ini memang bukan barang baru, karena dalam kebocoran data ada 3 penyebab utama, yaitu peretasan, karena human eror atau tindakan orang dalam, serta terakhir karena adanya kesalahan dalam sistem informasi tersebut," ujar Pratama menjelaskan.
Dengan kata lain, setiap kebocoran data tidak selalu disebabkan oleh serangan siber para peretas. Namun apabila memang terjadi serangan oleh peretas, hal itu tidak bisa langsung diidentifikasi para penyerangnya, karena tergantung dengan kemampuan si peretas.
Untuk itu, Pratama menuturkan, apabila ini benar data PeduliLindungi, berlaku Pasal 46 UU PDP ayat 1 dan 2 yang berisi dalam hal terjadi kegagalan perlindungan data pribadi, pengendali data pribadi wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis, paling lambat 3x24 jam.
"Pemberitahuan itu disampaikan kepada subyek data pribadi dan Lembaga Pelaksana Pelindungan Data Pribadi (LPPDP). Pemberitahuan minimal harus memuat data pribadi yang terungkap, kapan dan bagaimana data pribadi terungkap, serta upaya penanganan dan pemulihan atas terungkapnya oleh pengendali data pribadi," tuturnya.
Pratama pun menuturkan, pemerintah perlu segera membentuk lembaga pengawas PDP, semisal Komisi PDP. Sebab, ini sudah diamanatkan UU PDP agar presiden membentuk Komisi PDP setelah UU berlaku.
"Komisi PDP ini nanti tidak hanya mengawasi, tapi juga melakukan penegakan aturan serta menciptkaan standar keamanan tertentu dalam proses pengolahan pemrosesan data. Dalam kasus kebocoran data seperti aplikasi PeduliLindungi ini, bila ada masyarakat yang dirugikan nantinya bisa melakukan gugatan lewat Komisi PDP," ujar Pratama menutup pernyataannya.
Advertisement
Bjorka Klaim Punya 3,2 Miliar Data PeduliLindungi, Sebut Ada Luhut dan Deddy Corbuzier
![Aksi Peretasan Hacker Bjorka Serang Indonesia, Apa Motifnya?](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/AMYk_IotvXIvDS9Rt_KfHEsprWY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4155118/original/086222400_1662977421-pexels-sora-shimazaki-5935794.jpg)
Perlu diketahui, Bjorka kembali lagi beraksi. Kali ini, ia mengklaim memiliki 3,2 miliar data dari aplikasi PeduliLindungi. Hal itu diungkapnya melalui situs breached.to pada Selasa (15/11/2022).
Dalam keterangannya, Bjorka menyebut bahwa PeduliLindungi adalah aplikasi pelacakan kontak resmi Covid-19, yang digunakan untuk melacak kontak secara digital di Indonesia.
Ia menyebut, aplikasi PeduliLindungi dibuat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, dan Telkom Indonesia.
"Aplikasi ini awalnya dikenal sebagai TraceTogether tetapi diganti karena Singapura menggunakan aplikasi yang bernama sama," kata Bjorka.
Berdasarkan informasi file yang diunggah, data yang ada sebesar 48 GB dalam kondisi dikompres dan 157 GB saat uncompressed, dengan total 3.250.144.777 data berformat CSV.
Bjorka mengklaim, data yang tersedia antara lain nama, email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, tanggal lahir, Device ID, status Covid-19, riwayat check-in, riwayat pelacakan kontak, hingga vaksinasi.
Bjorka bahkan mengklaim, data yang ada di sampel juga termasuk data pribadi milik Menkominfo Johnny G. Plate, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dan host Deddy Corbuzier.
Data-data pribadi ini sendiri ia jual dengan harga USD 100 ribu dan hanya menerima pembayaran berupa Bitcoin (BTC). Terkait dugaan kebocoran data ini, belum ada pernyataan dari Kemkominfo maupun Kemenkes.
Infografis Buntut Aksi Hacker Bjorka & Prioritas RUU Perlindungan Data Pribadi. (/Trieyasni)
![Infografis Buntut Aksi Hacker Bjorka & Prioritas RUU Perlindungan Data Pribadi. (/Trieyasni)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xvX57FAAP9N3uRQIakjj0E3Qhf4=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4158093/original/095880900_1663156756-Infografis_SQ_Buntut_Aksi_Hacker_Bjorka___Prioritas_RUU_Perlindungan_Data_Pribadi.jpg)
Terkini Lainnya
Dugaan Ulah Pihak Tertentu
Pakar: Data PeduliLindungi yang Bocor dan Dijual Bjorka Valid, Pemerintah Harus Lakukan Digital Forensic
Langgar UU PDP
Bjorka Klaim Punya 3,2 Miliar Data PeduliLindungi, Sebut Ada Luhut dan Deddy Corbuzier
Infografis Buntut Aksi Hacker Bjorka & Prioritas RUU Perlindungan Data Pribadi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Hacker Bjorka
Hacker
Bjorka
Peretas
Data Pribadi
UU PDP
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Cara Bikin CV Anti Gagal dalam Hitungan Menit Pakai ChatGPT, Biar Gampang Cari Kerjaan
Populer
Top 3 Tekno: Spesifikasi Oppo Reno12 F hingga Klaim Hacker Bobol Data 4 Lembaga di Indonesia
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Kaspersky: Aktivitas Kejahatan Siber di Telegram Melonjak 53 Persen pada 2024
Catat, Google bakal Luncurkan Pixel 9 pada 13 Agustus 2024
Asosiasi Game Indonesia Susun Kurikulum Game untuk Perguruan Tinggi
Hacker Klaim Bobol 4 Data Lembaga Penting Indonesia, dari Badan Intelijen Strategis TNI hingga BPJS
ZTE Hadirkan Infrastruktur Komputasi untuk Dorong Pelatihan Model AI
Dugaan Kebocoran Data Polri, Siapa Hacker yang Bertanggung Jawab?
Hacker Klaim Bobol Data Polri, Nama Personel hingga Dokumen Rahasia Polisi Bocor
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
PDIP Siap Bentuk Poros Bareng PKB di Jakarta, Usung Andika Perkasa?
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Sri Mulyani Minta Restu Pakai Dana Cadangan Buat Suntik PT KAI hingga Bank Tanah
Michael Bambang Hartono, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Pemilik Grup Djarum
Nonton Music Video Difki Khalif - Lamunan di Kota Itu di Vidio, Bawa Romansa dan Nostalgia
Neta S Station Wagon Segera Meluncur, Ketahuan Sedang Uji Coba Jalan
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Kuasa Hukum Ungkap Kejanggalan Penetapan Pegi Setiawan sebagai Tersangka
Ketegangan Israel-Hizbullah Meningkat, Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Sesegera Mungkin
Dua Korban Longsor di Blitar Ditemukan Meninggal Dunia, Satu Orang Lagi Masih Pencarian
Kenali Penyebab Kulit Leher Hitam dan Cara Mengatasinya
15 Atlet Terkaya di Dunia 2024, Messi dan Ronaldo Nomor Berapa?
Tingkat Kemiskinan di Kota Lebih Tinggi Dibanding Sebelum Pandemi
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024