, Jakarta - Pemerintah otoriter berulang kali ketahuan menargetkan smartphone para aktivis, jurnalis, dan saingan politik dengan spyware Pegasus yang dibeli dari perusahaan Israel, NSO Group.
Alat pengawasan tersebut sering kali menargetkan perangkat iOS dan Android, yang tampaknya tidak mampu membendung ancaman tersebut.
Baca Juga
Sebuah laporan baru menunjukkan bahwa skala masalahnya ternyata jauh lebih besar dan memberikan 'pukulan keras' terhadap pembuat perangkat teknologi seluler, terutama Apple.
Advertisement
Minggu ini sekelompok peneliti dan jurnalis internasional dari Amnesty International, Forbidden Stories, dan lebih dari belasan organisasi lain menerbitkan bukti forensik bahwa sejumlah pemerintah/negara di seluruh dunia--termasuk Hungaria, India, Meksiko, Maroko, Arab Saudi, dan Uni Arab Emirates--diduga menjadi pelanggan NSO Group.
Mengutip laporan dari Wired, Minggu (25/7/2021), para peneliti mempelajari daftar bocoran 50.000 nomor ponsel yang terkait dengan aktivis, jurnalis, eksekutif, dan politisi yang semuanya merupakan target pengawasan potensial.
Mereka juga melihat secara khusus 37 perangkat yang terinfeksi atau ditargetkan oleh spyware Pegasus NSO yang invasif. Mereka bahkan membuat alat sehingga pengguna dapat memeriksa apakah iPhone-nya telah disusupi atau tidak.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Komentar NSO Group
![Tips Mendeteksi Spyware di Komputer Kita](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/OGuq5TPgrYyDY-4e0EE8aKuctBI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1213312/original/030940400_1461495014-spyware.jpg)
NSO Group menyebut penelitian itu sebagai 'tuduhan palsu oleh konsorsium media'. Seorang juru bicara NSO Group mengatakan, "Daftar tersebut bukanlah daftar target Pegasus atau target potensial. Angka-angka dalam daftar itu tidak terkait dengan NSO Group."
NSO Group bukan satu-satunya vendor spyware, tetapi mereka memiliki profil tertinggi. WhatsApp menggugat perusahaan pada 2019 atas tuduhan serangan terhadap lebih dari seribu penggunanya.
Fitur BlastDoor Apple yang diperkenalkan di iOS 14 pada awal tahun ini adalah upaya perusahaan untuk menghentikan 'eksploitasi zero-click', serangan yang tidak memerlukan ketukan atau unduhan apa pun dari korban.
Akan tetapi, perlindungan itu tampaknya tidak bekerja dengan baik, sehingga Apple merilis patch untuk iOS guna mengatasi rentetan serangan spyware dari NSO Group.
Advertisement
Apple dan Google Harus Bertindak
![Apple dan Google. Dok: ubergizmo.com](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/yhKv44PYiCZ7jUp391QcDGg2KF4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3112822/original/045900500_1587960860-New_Project__1_.jpg)
Sejumlah peneliti keamanan mengatakan Apple dan Google harus berbuat lebih banyak untuk melindungi penggunanya dari alat pengawasan canggih itu.
"Ini jelas merupakan tantangan secara umum terkait keamanan perangkat seluler dan investigasi akhir-akhir ini," kata peneliti independen Cedric Owens.
"Infeksi zero-click Android dan iOS oleh NSO menunjukkan penyerang yang termotivasi dan memiliki sumber daya masih dapat membobol meskipun Apple telah memperkuat sistem keamanan pada produk dan ekosistemnya," sambung Owens.
Faktanya, peneliti Amnesty International mengatakan mereka lebih mudah menemukan dan menyelidiki indikator serangan pada perangkat Apple yang ditargetkan dengan spyware Pegasus daripada perangkat yang menjalankan Android.
Spyware Israel Retas Ratusan Smartphone Wartawan dan Pejabat Negara
![Spyware](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/tOjwg6JOu1gQNH9seu8dgKAjKzA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/697469/original/ilustrasi-spyware-140624.jpg)
Spyware besutan sebuah perusahaan Israel digunakan dalam percobaan dan berhasil meretas smartphone milik sejumlah wartawan, pejabat pemerintah, dan aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia. Demikian menurut penyelidikan oleh 17 organisasi media yang diterbitkan pada Minggu (18/7/2021).
The Washington Post melaporkan spyware Pegasus buatan NSO Group yang berbasis di Israel juga digunakan untuk menargetkan ponsel milik dua wanita yang dekat dengan Jamal Khashoggi, seorang kolumnis The Washington Post yang dibunuh di konsulat Saudi di Turki pada 2018, sebelum dan setelah kematiannya.
Sementara The Guardian mewartakan penyalahgunaan yang meluas dan berkelanjutan dari perangkat lunak peretasan NSO, merupakan malware yang menginfeksi smartphone untuk megekstraksi pesan, foto, dan email. Juga merekam panggilan dan diam-diam mengaktifkan mikrofon.
Sayangnya, investigasi yang tidak dikonfirmasi secara independen oleh Reuters, tidak mengungkapkan siapa yang mencoba meretas dan alasan peretasan.
Di sisi lain, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (19/7/2021), NSO mengatakan produknya (spyware) hanya dimaksudkan untuk digunakan oleh intelijen pemerintah dan badan penegak hukum untuk memerangi terorisme dan kejahatan.
Advertisement
Bantahan NSO Group
![Penyedia spyware Pegasus, NSO Group. JACK GUEZ / AFP](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/oj8mf7wldt6n5WJbU53z7CRzZwU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3520297/original/047003300_1627182389-000_9FH2YT.jpg)
Perusahaan mengeluarkan pernyataan di situs web-nya yang menyangkal pelaporan 17 mitra media yang dipimpin oleh jurnalisme nonprofit Forbidden Stories yang berbasis di Paris.
"Laporan oleh Forbidden Stories penuh dengan asumsi yang salah dan teori yang tidak didukung, juga menimbulkan keraguan serius tentang keandalan dan kepentingan sumber. Sepertinya 'sumber tak dikenal' telah memberikan informasi yang tidak memiliki dasar faktual dan jauh dari kenyataan," kata NSO dalam pernyataannya.
"Setelah memeriksa klaim mereka, kami dengan tegas menyangkal tuduhan palsu yang dibuat dalam laporan itu," sambung perusahaaan dalam pernyataan itu.
NSO juga menegaskan teknologinya tidak terkait dengan pembunuhan Khashoggi. Namun, perwakilan NSO belum memberikan informasi tambahan tentang hal itu.
Komentar Amnesty Internastional
![Hacker](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/t19hZL-4HIsjlPpegolWTBbrv0g=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1764979/original/069457400_1510208095-hacker-1944688_960_720__Pixabay.jpg)
Sementara, kelompok hak asasi Amnesty International mengecam apa yang disebut "kurangnya regulasi" dari perangkat lunak pengawasan.
"Sampai perusahaan (NSO) dan industri secara keseluruhan dapat menunjukkan bahwa mereka mampu menghormati hak asasi manusia, harus ada moratorium segera atas ekspor, penjualan, transfer, dan penggunaan teknologi pengawasan," kata kelompok hak asasi itu dalam sebuah pernyataan.
Nomor telepon yang ditargetkan ada dalam daftar yang diungkapkan oleh Forbidden Stories dan Amnesty International kepada 17 organisasi media. Tetapi, belum jelas bagaimana kelompok-kelompok tersebut memperoleh data itu.
"Angka-angka dalam daftar itu tidak disertakan, tetapi wartawan mengidentifikasi lebih dari 1.000 orang yang tersebar di lebih dari 50 negara," tulis The Washington Post.
Mereka termasuk beberapa anggota keluarga kerajaan Arab, setidaknya 65 eksekutif bisnis, 85 aktivis hak asasi manusia, 189 jurnalis dan lebih dari 600 politisi dan pejabat pemerintah--termasuk beberapa kepala negara dan perdana menteri.
Advertisement
Daftar Wartawan yang Jadi Korban
![Melongok Main Press Center Olimpiade Tokyo 2020](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/pk3BfCDJRkVkMEMyTULkPF55Zk8=/0x47:4901x2809/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3517396/original/098732400_1626929901-000_9FL8Q6.jpg)
The Guardian mengatakan jumlah lebih dari 180 wartawan masuk dalam daftar, termasuk wartawan, editor dan eksekutif di Financial Times, CNN, New York Times, Economist, Associated Press, dan Reuters.
"Kami sangat sedih mengetahui bahwa dua jurnalis AP, bersama dengan jurnalis dari banyak organisasi berita, termasuk di antara mereka yang mungkin menjadi sasaran spyware Pegasus," kata Direktur Hubungan Media AP Lauren Easton.
"Kami telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan perangkat jurnalis dan sedang menyelidikinya," tambahnya.
Juru bicara Reuters Dave Moran mengatakan, "Wartawan harus diizinkan untuk melaporkan berita demi kepentingan publik tanpa takut akan pelecehan atau bahaya, di mana pun mereka berada. Kami mengetahui laporan tersebut dan sedang menyelidiki masalah ini."
Ponsel bos Amazon Jeff Bezos diretas diduga melalui video berisi spyware yang dikirim ke WhatsApp.
Terkini Lainnya
7 Hotel Paling Mewah di Dubai, Ada yang Harganya Rp1,6 M Per Malam
Selfie Ternyata Bisa Bikin Ketularan Kutu Rambut, Kok Bisa?
Bagaimana Sebagian Orang Koma Bangun dan yang Lain Tidak? Ini Kata Ahli
Komentar NSO Group
Apple dan Google Harus Bertindak
Spyware Israel Retas Ratusan Smartphone Wartawan dan Pejabat Negara
Bantahan NSO Group
Komentar Amnesty Internastional
Daftar Wartawan yang Jadi Korban
Spyware Pegasus Israel
Spyware Israel
spyware
Israel
Pegasus
Spyware Pegasus
NSO Group
Aktivis
jurnalis
Berita Terkini
Rekomendasi
Selfie Ternyata Bisa Bikin Ketularan Kutu Rambut, Kok Bisa?
Bagaimana Sebagian Orang Koma Bangun dan yang Lain Tidak? Ini Kata Ahli
Tempat Pemakaman Ini Sengaja Diputarkan Film, Bioskop Orang Mati di Thailand
7 Potret Cathy Sharon Awet Muda di Usia 41 Tahun, Pakai Mini Dress Bak ABG
Ilmuwan Inggris Sebut Kuda Nil 1.8 Ton Bisa Terbang, Bikin Penasaran
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
7 Potret Didit Hediprasetyo Launching Jersey Timnas Olimpiade Paris, Jadi Desainer
7 Potret Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad Disebut Bakal Menikah, Sebar Undangan
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
Suka Traveling atau Kerja di Kafe, Yuk Mulai Waspada Internetan Pakai WiFi Publik
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Populer
Apple bakal Luncurkan 3 iPad Baru, Salah Satunya Pakai Chipset Gahar M5
Begini Nih Cara Raline Shah Jalani Work-Life Balance Pakai Vivo X Fold3 Pro
Top 3 Tekno: 25 Aplikasi VPN di App Store Rusia Dihapus, Kenapa?
Bocoran Harga Samsung Galaxy Ring: Lebih Mahal dari Perkiraan Awal, Meluncur 10 Juli 2024?
Samsung Raih Laba Rp 121,3 Triliun, Naik 15 Kali Lipat berkat Tren AI
Suka Traveling atau Kerja di Kafe, Yuk Mulai Waspada Internetan Pakai WiFi Publik
Jadwal MSC 2024 7 Juli: Empat Tim Esports MLBB Berebut Slot Playoff Tersisa, Siapa yang Lolos?
Hasil MSC 2024: Harapan Terakhir Indonesia Pupus, Fnatic Onic Tersingkir di Group Stage!
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Menguak Mitos dan Fakta Migrain yang Banyak Diderita Pekerja Produktif
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Dahsyatnya Menulis Basmalah di Bulan Muharram, Berkah Keberuntungan hingga Perlindungan Allah
Polisi Tahan Anggota DPRD Lampung Tengah yang Diduga Tembak Warga hingga Tewas
3 Alasan Timnas Indonesia Layak Juara Piala AFF U-19 2024
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Kebaikan Itu Tidak Usah Muluk-Muluk Kata Gus Baha, Emang Kenapa?
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Gempa Batang, BNPB Siapkan Lokasi Pengungsian dan Pendataan Warga Terdampak
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024