, Jakarta Bioskop di berbagai belahan dunia saat ini sedang didominasi film superhero keluaran Marvel Studio, Avengers: Age of Ultron. Di minggu kedua, total pendapatannya membengkak jadi USD 626 juta atau setara Rp 8,1 triliun. Angka itu diperoleh dari USD 187 juta dari Amerika dan USD 439 juta dari luar Amerika.
Dengan pendapatan seperti itu, bujet USD 250 juta atau setara Rp 3,2 triliun langsung balik dan untung hanya dalam waktu 12 hari sejak rilis 22 April.
Advertisement
Siapa yang tak tergiur mendapat uang Rp 8,1 triliun hanya dalam waktu dua minggu. Tapi, pertanyaannya kemudian, mungkinkah sineas kita membuat film superhero sedahsyat Avengers: Age of Ultron?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada fakta sejarah yang membanggakan terkait film superhero kita.
Rupanya, sineas kita sudah membuat film superhero berpuluh tahun lalu. Film superhero pertama kita dibuat tahun 1954. Tahun itu hanya lima tahun setelah kita merdeka penuh tahun 1949.
Film superhero Indonesia pertama berjudul Sri Asih. Sutradaranya Turino Djunaedy dan Tan Sing Hwat. Bintang utamanya Mimi Mariani dan Turino sendiri. Produksi Gabungan Artis Film dan Garuda. Film ini adaptasi dari komik berjudul sama dengan filmnya, karya mendiang RA Kosasih. Pria yang disebut Bapak Komik Indonesia ini lebih dikenal dengan masterpiece-nya komik wayang Mahabharata dan Ramayana. Sebelum membuat dua judul itu, Kosasih membuat komik Sri Asih.
Komiknya berkisah tetang Sri Asih, wanita berkekuatan super pembasmi kejahatan. Sri Asih mampu terbang bak roket. Aslinya, Sri Asih seorang wanita kikuk tapi cantik bernama Nani. Siapa Sri Asih asli tak pernah diketahui. Rekan kerja Nina, Sambas, tak pernah lelah mencari tahu identitas asli Sri Asih. Ia curiga Nina adalah Sri Asih, tapi tak pernah bisa membuktikannya.
Sri Asih adalah komik superhero lokal yang langsung mengingatkan kita dengan “saudara”-nya di Amerika Serikat sana. Sri Asih tak lain gabungan Wonder Woman dan Superman, plus ramuan lokal (kostumnya mirip dewi khayangan).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Film Superhero Hollywood Vs Indonesia Era Lampau
![Rama Superman Indonesia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/_8l18nLhDIgLQNdG35kyY_TNw74=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/868066/original/094045300_1430729460-rama-superindo-8.jpg)
Film Superhero Hollywood Vs Indonesia Era Lampau
Di tahun 1950-an saat Sri Asih lahir, Hollywood tidak sedang gandrung dengan film superhero di layar lebar. Cerita para pahlawan super sedang tersisih ke layar gelas. Di Sabtu pagi anak-anak Amerika disuguhi serial superhero. Yang paling ngetop serial Adventure of Superman dengan bintangnya George Reeves, mulai tayang pada 1952. Waktu itu, tradisi menonton film superhero bioskop di Sabtu pagi sudah ditinggalkan. Penyebabnya, mutu film superhero di bioskop tak bekembang. Padahal, kemunculan film superhero pertama di AS pada 1941 (Adventure of Captain Marvel) begitu disambut meriah. Film itu juga sempat memicu tren film-film superhero lain—termasuk versi layar lebar pertama Superman pada 1948 (diperankan Kirk Alyn).
Serial TV superhero lalu dipuncaki dengan hadirnya serial Batman & Robin dengan Batman diperankan Adam West dan Burt Ward sebagai Robin. Serial ini tayang pada 1966-1968 (kita di Indonesia menontonnya di awal 1990-an).
Syahdan, di tahun 1973, produser film Alexander Salkind dan anaknya Ilya, punya ide mengangkat Superman menjadi film layar lebar besar. Setelah digodok selama 4 tahun lahirlah Superman: The Movie pada 1978. Richard Donner dibangku sutradara. Mario Puzo, pengarang The Godfather, jadi penulis cerita. Aktor besar Marlon Brando jadi ayah Superman, Jor-El. Sang manusia super sendiri diperankan aktor tak ternama saat itu, Christopher Reeve.
Kehadiran Superman: The Movie menandai lahirnya film superhero modern. Dari sini film superhero digarap serius. Bujet besar digelontorkan (55 juta dolar AS, angka besar di masanya). Efek spesialnya kelas tinggi di zamannya. Adegan Superman terbang sudah memakai blue screen. Jangan lupa pula ilustrasi musik bikinan John Williams yang jadi musik tema klasik Superman. Hasilnya pun memuaskan. Orang banyak menyukainya. Film superhero bukan lagi tontonan anak-anak semata seperti serial TV tahun 1950 dan 1960-an atau film-film tahun 1940-an.
Empat tahun sebelum Superman: The Movie rilis—atau saat keluarga Salkind masih berjuang mewujudkan mimpi membuat film layar lebar superhero—kita sudah mendahului Hollywood. Pada 1974, sineas kita melahirkan Rama Superman Indonesia (sutr. Frans Totok). Kisahnya tentang Andi (Boy Shahlani), remaja penjaja koran yang mendapat jimat kupu-kupu emas. Bila jimat itu dicium, ia bisa berubah jadi superhero yang bisa terbang, berkostum bak Superman, bernama Rama (diperankan August Melasz).
Selang 7 tahun kemudian, sineas kita membuat Gundala Putera Petir (1981, sutr. Lilik Sudijo). Kisahnya seputar Sancoko (Tedy Purba), seorang ilmuwan, berubah jadi superhero bernama Gundala. Awalnya, Sancoko diam-diam menyuntikkan cairan anti petir. Hasilnya luar biasa. Tubuhnya jadi tahan arus listrik dan punya kekuatan super, berkat bimbingan gurunya Dewa Petir (Pitrajaya Burnama).
Film superhero lokal lahir berkat kepopuleran komik superhero di era ’70-an. Saat itu jagad komik kita disuguhi berbagai jenis komik berkisah superhero macam Gundala, Godam, dll. Selain Gundala, ada Darna Ajaib (1980, Lilik Sudijo) yang berkisah tentang anak ajaib berkekuatan super. Lalu hadir pula Manusia 6 Juta Dollar (1981, Ali Shahab), versi Warkop DKI dari serial The Six Million Dollar Man dan Gadis Bionik (1982, Ali Shahab) dengan Eva Arnaz sebagai versi lokal Bionic Woman.
Advertisement
Era Mademe X dan Garuda Superhero
![Film Garuda Superhero Bawa Hawa Positif Bagi Anak Indonesia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/yyjf6IpZvvTCA8L7fc-QLLuHEIc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/784835/original/026172700_1419339960-Garuda_Superhero_poster.jpg)
Era Mademe X dan Garuda Superhero
Setelah 1980-an sineas kita berhenti membuat film superhero. Film jenis ini baru dibuat lagi selewat dekade 2000-an. Tahun 2010 Nia DiNata memproduksi Madame X dengan Lucky Kuswandi sebagai sutradara.
Amink berperan sebagai Adam, penata rambut yang kemayu. Ia menjadi superhero berjuluk Madame X yang membela kaum minoritas.
Madame X sebetulnya hanya meminjam plot cerita superhero untuk menjelaskan pesannya yang pro kaum minoritas macam LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) bisa tersamarkan. Bumbu komedi yang mengisi film ini juga kian mengaburkan genre superhero yang diusungnya.
Film superhero sesungguhnya baru rilis lagi awal tahun ini. Garuda Superhero rilis 8 Januari kemarin dengan x.Jo sebagai sutradara. Film ini diklaim sebagai "film Indonesia pertama yang menggunakan teknologi CGI.” Namun, hasil olahan CGI-nya tentu masih kalah jauh dari Hollywood.
Bagaimana kualitas CGI ala Garuda Superhero? Saya belum nonton filmnya. Tapi seorang kawan yang menulis ulasannya di situs tetangga mengetik begini:
“Hampir 95% pengambilan gambar film ini dilakukan di dalam studio dengan latar bluescreen, untuk kemudian latar tersebut disulap oleh para ahli animasi hingga menghasilkan gambar latar yang lain yang semestinya dapat membuat kita terkagum-kagum. Namun, pemilihan bluescreen di zaman sekarang saja sudah tak lazim, sebab di negara yang peradabannya lebih maju dari kita, penggunaan bluescreen sudah lama tergantikan oleh greenscreen yang dianggap lebih menunjang seiring perkembangan teknologi kamera digital yang lebih bisa menangkap obyek berlatar hijau jauh lebih terang, dan meminimalkan color spill yang dapat tampak di hasil akhir. Semakin canggih teknik CGI yang digunakan, semakin tak terlihat color spill-nya bahkan bisa tak nampak sama sekali. Color Spill adalah refleksi warna dari latar belakang yang terletak pada sisi dari latar depan –inilah yang membuat karakter-karakter di film ini tampak tidak menyatu dengan latar di belakangnya.
Di film ini semua adegan dipenuhi color spill, dan itu sebenarnya masih bisa termaafkan bila saja para kru `ahli photoshop` film ini masih mau berusaha sedikit saja lebih niat menggarap kerjaan mereka. Banyak sekali latar tempelan berupa foto yang dijejalkan begitu saja, gambar bangunan, landscape, dan parahnya gambar-gambar itu tak beresolusi cukup tinggi hingga kita bisa melihat pixel-nya pecah dengan jelas.”
Cerita dan skenario filmnya pun mengecewakannya. Hingga ia kemudian menyimpulkan, "Di era gempuran film superhero Hollywood penuh efek khusus yang luar biasa semacam Avengers, Guardians of the Galaxy, Captain America dan lain-lain, rasanya anak kecil di bawah umur tujuh tahun pun akan sulit menyukai film ini."
Siap Investasi Triliunan Rupiah?
![10 Fakta Terbaru di Avengers: Age of Ultron](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/RQF9jhU3jR4_2WnRTtboSXszGxc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/864898/original/066695600_1430309013-AP-02814_R-edit1.jpg)
Siap Investasi Triliunan Rupiah?
Garuda Superhero telah gagal memikat kita. Alhasil, filmnya pun gagal meraih pendapatan tinggi apalagi mampu bersaing dengan film superhero bikinan Hollywood.
Di sini pula sineas kita bertemu tantangan sesungguhnya. Bila sineas kita nekat ingin bikin film superhero, yang menjadi saingan bukan lagi film bikinan sineas negeri sendiri, melainkan Hollywood. Masyarakat kita sudah begitu akrab dengan film-film superhero Hollywood. Harga tiket antara film Hollywood dengan film kita pun sama.
Hollywood telah paham betul film superhero bakal meraup untung banyak. Makanya mereka berani berinvestasi sampai ratusan juta dollar AS. Masalahnya, apa produser dan investor kita berani berinvestasi bikin film hingga triliunan rupiah?
Yang patut dipahami, film blockbuster Hollywood kini tak lagi menyasar pasar Amerika sebagai target utama. Pasar-pasar luar AS seperti Tiongkok, Rusia, Eropa dan Negara Asia lain menghasilkan jumlah penonton lebih banyak bagi Hollywood. Saat ini 70 persen pemasukan Hollywood bergantung dari luar AS.
Ini artinya, sejak awal film-film Hollywood tak menyasar pasar negeri sendiri, tapi juga seluruh dunia.
Maka, bila film nasional kita ingin untung besar, yang disasar tak cuma pasar dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Nah, untuk bisa diterima berbagai pasar luar negeri, kualitasnya harus bisa bersaing dengan Hollywood.
Pada titik ini sineas kita bertemu buah simalakama. Bikin film dengan bujet seadanya, bakal menghasilkan film yang seadanya pula. Bikin film berbujet besar, risiko tidak laku juga sangat besar.
Seorang kawan lain yang menjadi produser film pernah mengatakan pada saya, rata-rata jumlah penonton sebuah film Indonesia saat ini adalah 140-an ribu. Dengan angka penonton seperti itu, bujet rata-rata film Indonesia agar balik modal sekitar Rp 3 miliar. Bayangkan dengan film superhero Hollywood, Avengers: Age of Ultron, misalnya, yang dibuat dengan bujet Rp 3,2 triliun.
Salah satu film Indonesia termahal hingga saat ini dipegang The Raid 2: Berandal (2014) dengan bujet Rp 54 miliar. Angka itu masih jauh di bawah film superhero Hollywood.
Lalu, jika sudah begitu, mungkinkah kita membuat film superhero sedahsyat bikinan Hollywood? Asal ada yang bersedia berinvestasi hingga triliunan rupiah hal itu bukan tak mungkin. Tapi, masalahnya, adakah orang itu? ** (Ade)
Baca juga:
Bagaimana Marvel Merancang Avengers: Age of Ultron Jadi Sukses?
INFOGRAFIS: Film Superhero versi Indonesia
Ini 5 Superhero dari Bollywood
10 Fakta yang Bikin Avengers: Age of Ultron Semakin Keren
Film Indonesia Mampu Bersaing dengan Film Blockbuster Hollywood?
Terkini Lainnya
Film Superhero Hollywood Vs Indonesia Era Lampau
Era Mademe X dan Garuda Superhero
Siap Investasi Triliunan Rupiah?
Avengers Age of Ultron
avengers
Superhero
superhero marvel
Marvel Studios
film superhero Indonesia
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
TOPIK POPULER
CERITA BARU SCTV
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Jumat 28 Juni 2024 Pukul 21.45 WIB, Simak Sinopsisnya
Populer
The Settlers Akhirnya Resmi Tayang di Indonesia Setelah Premiere di Festival Film Cannes 2023
6 Potret Krisdayanti dan Raul Lemos Sowan ke Cak Imin, Ngaku Ingin Ketularan Berkah Naik Haji 99 Kali
Putri Anne Akhirnya Pulang dari RS, 5 Hari Dirawat karena Gegar Otak dan Kehilangan Memori
Sifat Asli Byeon Woo Seok Bikin Indra Herlambang Meleyot: Setulus dan Se-humble Itu
Nagita Slavina Hingga Inul Daratista Digandeng Project Pop untuk Berkolaborasi di Album Baru Bertajuk 2856
Tamara Tyasmara Nangis Saat Hadiri Wisuda Almarhum Dante: Hancur Sekali Rasanya...
Keluarga Virgoun Petik Hikmah dari Kasus Tertangkap Narkoba, Ingin Hubungan dengan Ibunda Kembali Harmonis
Platform Streaming Kawan atau Lawan Bagi Perusahaan Rekaman, Begini Kata Pihak Warner Music Indonesia
Awkarin Tarik Hikmah Usai Rp400 Juta Hilang: Rezeki Dibersihkan Jelang Umrah dan Hirup Aroma Karma
6 Potret Baim Wong dan Paula Verhoeven Berdampingan di Sekolah Anak, Seolah Tepis Kabar Miring soal Rumah Tangga
Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
Euro 2024: Komentar Jude Bellingham Usai Cetak Gol Salto Lawan Slovakia, Inggris Makin Pede di Perempat Final?
Berita Terkini
7 Gaya Pemotretan Aura Kasih Bareng Arabella, Tampil Curi Perhatian
NIK Resmi Jadi NPWP Mulai 1 Juli 2024
PKS dan PDIP Kota Bogor Sepakat Bangun Koalisi di Pilkada 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Transaksi Saham GOTO Sentuh Rp 6 Triliun di Pasar Negosiasi, Begini Penjelasan Manajemen
Wanita Terpaksa Servis Motor sampai Jutaan Rupiah karena Utamakan Beli Skincare Dibanding Ganti Oli
Gerindra Umumkan Para Jagoannya untuk Maju di Pilkada Banten 2024, Ini Sosoknya
Eksklusif, Debu Meteroit Langka Dipakai untuk Membuat Balok Lego
Sejarah Menakjubkan Sholawat Jibril, Amalan Pembuka Pintu Rezeki dan Pelunas Utang
Harga BBM BP AKR Turun Mulai 1 Juli 2024, Simak Rincian Terbarunya
Hasil Survei LSI Kaesang Unggul di Pilkada Jawa Tengah, PDIP Tetap Usung Kadernya
Cek Daftar Harga BBM Shell Mulai 1 Juli 2024, Naik atau Turun?
Urutan Zodiak yang Tidak Takut Sendirian, Justru Bisa Membuatnya Bahagia
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Sejumlah Aktivis Bersihkan Sampah di Puncak Bogor