uefau17.com

Saham GOTO Sentuh Rp 50, Analis Sarankan Ini - Saham

, Jakarta Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyentuh level Rp 50 pada pembukaan perdagangan, Kamis, 20 Juni 2024. Berdasarkan data dari RTI, harga saham GOTO diperdagangkan dalam rentang Rp 50 - Rp 51. 

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan saham teknologi melemah dikarenakan adanya PHK di Tokopedia serta seluruh pendiri perusahaan GOTO meninggalkan emiten GOTO. 

Menurut Miftahul saat ini perusahaan teknologi asing jauh lebih menarik dikarenakan sektor teknologi menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik, didorong prospek pertumbuhan yang kuat dan minat investor. 

“Selain itu juga pasar modal AS lebih matang dan memiliki investor yang lebih aktif dalam berinvestasi di sektor teknologi. Berbeda dengan indonesia yang masih belum begitu dilirik emiten teknologi ditambah teknologi kita memang masih kurang bagus dari sisi kinerjanya walaupun pendapatannya bertumbuh,” kata Miftahul kepada , Kamis (20/6/2024).

Adapun menurut Miftahul menuturkan prospek kinerja emiten tekno di bursa domestik, seperti GOTO ini masih potensi adanya perbaikan kinerja dengan beberapa pendorongnya seperti memperluas jangkauan pasar dengan inovasi produk yang menjangkau konsumen.

Selain itu menurut Miftahul emiten teknologi perlu memperkuat fundamental melalui pengelolaan beban usaha dan beban-beban lainnya yang memberatkan emiten, dan adanya strategi baru yang dapat mendongkrak kinerja emiten. 

Adapun sentimen negatifnya yaitu ketidakpastian ekonomi yang masih terjadi di Indonesia dan juga global, kenaikan suku bunga serta menurunnya minat investor pada emiten-emiten teknologi yang memiliki risiko tinggi. Tidak dapat dipastikan berapa lama jangka waktu kondisi sektor teknologi seperti ini.

“Untuk saham teknologi kami merekomendasikan untuk wait and see terlebih dahulu,” pungkasnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tokopedia Dikabarkan PHK Besar-besaran, Dampak Gabung TikTok Shop?

SMESCO Indonesia turut menanggapi rencana PHK massal yang akan dilakukan Tokopedia terhadap ratusan karyawan. Direktur Utama Smesco, Wientor Rah Mada, bilang kekhawatiran dia sejak lama akhirnya terbukti.

Setelah Tokopedia dikuasai oleh raksasa teknologi asal China Bytedance-Tiktok, menurut lembaga yang fokus membantu akses pasar bagi pelaku UMKM ini, bukan tidak mungkin langkah selanjutnya ialah masuknya pekerja asing ke e-commerce tersebut.

“Pemecatan terhadap 450 karyawan lokal ini semakin mengukuhkan kalau Tokopedia tidak berpihak kepada hal-hal lokal. Sungguh perlu dipertanyakan kepada direksi Goto yang baru mengenai komitmennya kepada sumber daya lokal Indonesia, baik UMKM maupun karyawan,” kata Wientor, Selasa (18/6). 

Wientor menegaskan, sejak lama ia sudah mengkritik pencaplokan Tokopedia oleh Tiktok. Diawali pelanggaran Permendag 31/2023 yang terus dibiarkan. Salah satunya penguasaan trafik pada satu platform (media sosial dan eCommerce digabung). 

Dalam Permendag 31/2023 jelas mengatakan, demi menjaga persaingan usaha yang sehat, PPMSE (platform e-commerce) wajib memastikan tidak adanya keterhubungan atau interkoneksi dengan platform lain dalam hal ini seperti media sosial. 

“Biar bagaimanapun juga, ketika pihak asing menguasai 75.01 saham di Tokopedia, mereka bisa berbuat apa saja, termasuk semua yang ditanyakan di atas. PHK massal karyawan lokal ini bisa saja hanya awalnya.” ujar Wientor. 

“Saya termasuk yang sangat khawatir (masuknya pekerja asing). Sebagai platform digital, pekerjaan bisa dilakukan secara remote dari Tiongkok, tidak perlu secara fisik ada di Indonesia. Tetapi tetap saja ini berarti terjadi pengalihan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh SDM Indonesia menjadi SDM luar,” sambung Wientor 

 

3 dari 3 halaman

Kasus Tiktok Shop

Wientor mengatakan, dalam kasus Tiktok Shop yang kini sudah bersalin nama menjadi Shop Tokopedia, nyata-nyata soal keberpihakan pada UMKM hanya lah sebatas slogan. Lembaga yang berada di bawah Kementerian Koperasi dan UMKM ini pun menemukan, masih maraknya produk asing di platform tersebut. 

“Saya melihat, setelah akuisisi belum ada tindakan konkret dari Shop Tokopedia yang berpihak kepada UMKM. Bahkan kampanye Beli Lokal yang dilakukan, masih banyak yang produknya tidak 100% lokal,” kata dia. 

“Kita semua tahu, minggu lalu pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), semua pendiri Goto juga exit. Kekhawatiran bahwa Shop Tokopedia kehilangan ruh-nya sebagai platform-nya UMKM lokal semakin mendekati kenyataan,” ujarnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat