uefau17.com

Rupiah Makin Lesu, Arah IHSG Mau Kemana? - Saham

, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melanjutkan pelemahan. Berdasarkan data Google Finance, nilai tukar rupiah sempat sentuh sebesar Rp 16.408,35 per USD, setelah sempat mencapai Rp 16.486,50 per USD pada Jumat.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata mengatakan posisi nilai tukar rupiah di kisaran Rp 16.400an ini menjadi yang paling lemah dalam 4 tahun terakhir. Rupiah terlemah sebelumnya dicatatkan saat pandemi Covid-19 pada 2020, menembus Rp 16.640 per USD.

"Ini menjadi nilai tukar rupiah terlemah sejak April 2020,” ujar Liza, dikutip Rabu (19/6/2024).

Dia menuturkan, tekanan terhadap rupiah tersebut tak lepas dari pengaruh keputusan hawkish Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25%-5,5% pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Rabu, 12 Juni 2023 waktu AS.

Meningkatnya tanda-tanda hawkish telah membantu memicu aksi jual investor. Praktisi Pasar Modal William Hartanto menilai transaksi investor asing cukup menarik karena sudah beberapa net buy terjadi pada pasar negosiasi.

"Memang kondisi ini belum memberikan indikasi maupun kepastian apapun terhadap arah IHSG, namun aktivitas net buy yang terjadi pada saham-saham tertentu dapat diperhatikan, karena saham-saham yang memiliki agenda perdagangan sendiri, biasanya juga memiliki tren tersendiri," ungkap William dalam risetnya.

Pergerakan investor asing pada Jumat pekan lalu mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 729,87 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 8,56 triliun. Bersamaan dengan itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan sebesar 2,36% menjadi berada pada level 6.734,832 dari 6.897,950 pada penutupan pekan sebelumnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Perdagangan Saham Pekan Lalu

Rata-rata frekuensi harian saham selama sepekan turut mengalami perubahan sebesar 2,65% menjadi 902 ribu kali transaksi dari 927 ribu kali transaksi pada sepekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian sebesar 60,25% menjadi 25,31 miliar lembar saham dari 15,79 miliar lembar saham pada sepekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian saham pekan ini turut meningkat sebesar 1,93%, yaitu menjadi Rp 10,59 triliun dari Rp 10,39 triliun. Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan mengalami perubahan tipis sebesar 0,02%, yaitu menjadi Rp 11.486 triliun dari Rp 11.488 triliun pada sepekan sebelumnya.

"Dari posisi candlestick dan tren, IHSG mengalami downtrend dengan level psikologis 6.700 yang berfungsi sebagai support," ujar William.

Secara teknikal, posisi candlestick IHSG berada pada area demand zone dan level psikologis 6.700 memberikan potensi untuk rebound. Jenuh jual terindikasi dengan nilai transaksi harian IHSG yang semakin mengecil setiap harinya dan sudah beberapa kali di bawah Rp 10 triliun.

"Cukup memungkinkan untuk IHSG meneruskan pelemahan hingga tembus 6.700, namun juga terbuka peluang bahwa pelemahan tersebut hanya berakhir sebagai false break," kata William.

Memperhitungkan faktor-faktor tersebut, William memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan melemah pada kisaran 6.700–6.762.

3 dari 4 halaman

IHSG Tersungkur 1,4% ke Posisi 6.700, Ini Penyebabnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Jumat (14/6/2024). Bahkan IHSG meninggalkan posisi 6.800 dan seluruh sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 1,42 persen ke posisi 6.734,83. Indeks LQ45 anjlok 1,53 persen ke posisi 845,50. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.840,19 dan level terendah 6.713,27. Sebanyak 451 saham tertekan sehingga bebani IHSG. 140 saham menguat dan 180 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 888.139 kali dengan volume perdagangan 21,8 miliar saham.

Nilai transaksi harian Rp 10,1 triliun. Investor asing menjual saham Rp 729,87 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2024, investor asing lepas saham Rp 8,56 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.394.

Seluruh sektor saham tertekan. Sektor saham teknologi anjlok 2,23 persen, dan catat penurunan terbesar. Sektor saham energi melemah 1,93 persen, sektor saham basic turun 1,74 persen, dan sektor saham industri merosot 1,08 persen.

Selain itu, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,69 persen, sektor saham siklikal terpangkas 1,21 persen, sektor saham kesehatan turun 0,26 persen.

Selanjutnya sektor saham keuangan merosot 1,63 persen, sektor saham properti melemah 0,41 persen, sektor saham infrastruktur susut 2,03 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 1,31 persen.

Menjelang akhir pekan ini, saham GOTO stagnan di posisi Rp 52 per saham. Saham GOTO dibuka di posisi Rp 52 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 53 dan terendah Rp 51 per saham. Total frekuensi perdagangan 18.530 kali dengan volume perdagangan 48.020.096 saham. Nilai transaksi Rp 228,1 miliar.

 

4 dari 4 halaman

Apa Sentimen yang Tekan IHSG?

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Dolar AS sentuh 16.394. Selain itu, ada penurunan rating saham di Indonesia.

“Di sisi lain, stance the Fed yang masih higher for longer untuk suku bunga-nya menjadi concern tersendiri bagi investor. Hal-hal tersebut yang diperkirakan menjadi pemicu masih munculnya outflow pada IHSG,” kata Herditya saat dihubungi .

Herditya menuturkan, rupiah melemah diakibatkan penguatan dolar Amerika Serikat  yang disebabkan oleh stance the Federal Reserve (the Fed) yang masih tetap mempertahankan suku bunga acuannya.  “Pelemahan rupiah ini berdampak dengan timbulnya outflow di pasar modal Indonesia, karena iklim investasi yang dapat dikatakan kurang kondusif,” kata dia.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat