uefau17.com

Luar Biasa, Laba Produsen Cleo Melonjak  92,5% pada Kuartal I 2024 - Saham

, Jakarta - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berhasil mencatatkan kinerja moncer pada kuartal pertama tahun ini. Hingga 31 Maret 2024, perseroan membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 115,3 miliar, meningkat 92,5% dibandingkan laba konsolidasian periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 59,9 miliar.

Peningkatan laba tersebut sejalan dengan perolehan penjualan konsolidasian CLEO pada kuartal I 2024 yang mencapai Rp 626,5 miliar. Penjualan ini meningkat 38% dari kuartal yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 455,4 miliar.

Pertumbuhan penjualan yang signifikan tersebut didukung oleh lebih dari 31 pabrik air minum milik Perseroan, yang menjadikan CLEO sebagai produsen AMDK dengan pabrik terbanyak di Indonesia.

"Pencapaian ini sudah sesuai dengan arah kinerja yang kami harapkan, dimana Perusahaan selalu menargetkan pertumbuhan double digit setiap tahunnya baik untuk penjualan maupun laba bersih. Untuk mendukung hal itu, tahun 2024 ini CLEO kembali membuat rencana ekspansi agresif dalam mengembangkan pabrik dan titik distribusi," kata CEO PT Sariguna Primatirta Tbk, Melisa Patricia dalam keterangan resmi, Jumat (3/5/2024).

Melansir laporan keuangan perseroan, beban pokok penjualan pada kuartal I 2024 naik menjadi Rp 254,83 miliar dari RP 211,55 miliar pada kuartal I 2023. Sehingga laba bruto pada kuartal I 2024 tercatat sebesar Rp 371,7 miliar, naik dari RP 243,82 miliar pada kuartal I 2023.

Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban penjualan Rp 171,16 miliar, beban umum dan administrasi Rp 39,3 miliar, beban keuangan RP 7,17 miliar, dan beban lain-lain Rp 7,44 miliar.

Aset sampai dengan 31 Maret 2024 naik menjadi Rp 1,45 triliun dari Rp 2,3 triliun pada kahir tahun lalu. Liabilitas pada kuartal I 2024 naik menjadi Rp 819,61 miliar dari Rp 781,64 miliar pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Maret 2024 naik menjadi RP 1,63 triliun dibanding Rp 1,51 triliun pada akhir tahun lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bangun Pabrik Baru

Dengan menjadikan perluasan pabrik baru dan jaringan distribusi sebagai strategi utama, CLEO bermaksud untuk semakin mendekatkan diri kepada pelanggan sekaligus mengurangi biaya transportasi. Dalam hal ini, ekspansi diutamakan pada wilayah di luar Jawa dan Bali yang belum terjamah oleh layanan pemasaran CLEO.

"Terkait strategi ekspansi tersebut, Perseroan telah menyiapkan dana investasi sebesar Rp 450 miliar, yang akan digunakan untuk penambahan pabrik baru di Palu, Pontianak dan Pekanbaru, pengembangan pabrik eksisting, penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan otomasi, hingga perluasan jaringan distribusi," kata Melisa.

Adapun untuk mendukung strategi perluasan jaringan distribusi, CLEO telah melakukan integrasi vertikal atas supply chain bisnis distribusi yang selama ini dijalankan PT Sentralsari Primasentosa (PT SPS). Melalui integrasi vertikal tersebut, diharapkan tim distribusi akan bisa semakin solid, efektif dan efisien dalam bekerja.

 

3 dari 3 halaman

Manfaatkan Infrastruktur

Keunggulan CLEO terletak pada kemampuannya untuk mencapai pertumbuhan penjualan dan laba bersih konsolidasian double digit yang konsisten terhitung sejak mulai IPO. CAGR penjualan CLEO dari tahun 2017 hingga 2023 tercatat sebesar 20,3%, dan CAGR laba bersih pada periode yang sama tercatat sebesar 36,7%.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa kenaikan penjualan saat ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari strategi yang terencana dengan baik dan eksekusi yang kuat serta tim manajemen dan sumber daya manusia yang profesional dan berpengalaman. CLEO telah berhasil memanfaatkan infrastruktur produksi dan distribusi yang terintegrasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat