uefau17.com

IPO, Carsurin Incar Dana Segar hingga Rp 75 Miliar - Saham

, Jakarta - PT Carsurin Tbk bergerak dalam bidang jasa testing, inspection, certification bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perseroan mengincar dana segar hingga Rp  75 miliar. 

Mengutip laman e-ipo, Selasa (20/6/2023), calon emiten dengan kode saham CRSN melepas 600 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 50. Jumlah saham yang dilepas sebanyak 20,75 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam IPO.

Carsurin menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 120-Rp 125 per saham. Dengan demikian, perseroan bakal meraup dana segar dari IPO maksimal Rp 75 miliar.

Perseroan akan memakai dana hasil IPO sekitar 98,03 persen untuk belanja barang modal (capital expenditure) dengan rincian sekitar 23,04 persen untuk renovasi bangunan laboratorium yang berada di lima lokasi yaitu di Sumatera 2 laboratorium (Jambi & Medan), Sulawesi 2 laboratorium (Morowali & Kendari), dan Maluku 1 laboratorium (Halmahera). Transaksi ini akan dilakukan dalam waktu 12 bulan sejak dana IPO diterima. 

Lalu, sekitar 66,44 persen belanja modal untuk belanja alat-alat laboratorium beserta perlengkapannya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai. Sekitar 8,55 persen untuk belanja peralatan dan perlengkapan kantor seperti: komputer, printer, mesin fotocopy, meja dan kursi kerja, lemari arsip dan perabotan kantor lainya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai.

Selain itu, sekitar 1,97 persen untuk modal kerja (working capital) antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian bahan habis dipakai (consumable) dalam kegiatan operasional, sewa kendaraan.

Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Jadwal Sementara

  • Masa Penawaran Awal : 16 Juni 2023 – 21 Juni 2023
  • Tanggal Efektif : 28 Juni 2023
  • Masa Penawaran Umum Perdana Saham:  3 Juli 2023 – 5 Juli 2023
  • Tanggal Penjatahan: 5 Juli 2023
  • Tanggal Distribusi : 6 Juli 2023 
  • Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia : 7 Juli 2023
  •  

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

43 Perusahaan Antre di Pipeline IPO BEI, Dominan dari Sektor Consumer Cyclicals

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO).

Adapun sampai dengan 9 Juni 2023, terdapat 40 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 40 emiten itu sebesar Rp 32,7 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 43 perusahaan yang siap debut di Bursa.

Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor consumer cyclicals.

“Hingga saat ini, terdapat 43 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Sabtu (10/6/2023).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 12 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.

Kemudian 27 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sisanya 4 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 4 Perusahaan dari sektor basic materials

• 9 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 5 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 3 Perusahaan dari sektor energy

• 1 Perusahaan dari sektor financials

• 2 Perusahaan dari sektor healthcare

• 4 Perusahaan dari sektor industrials

• 3 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 5 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 4 Perusahaan dari sektor technology

• 3 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

3 dari 4 halaman

Meriahkan Papan Akselerasi, BEI Gandeng Menteri Teten Dukung UMKM Melantai di Pasar Modal

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dalam rangka mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM) melantai di pasar modal.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, pihaknya melakukan kerja sama dengan Kemenkop UKM dengan tujuan memperkenalkan pasar modal dengan pelaku UMKM untuk masuk ke pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Hal itu dilakukan sebagai salah satu cara agar UMKM mendapatkan pembiayaan usaha dengan skema IPO.

"Kebanyakan UMKM pendanaan mereka dari pinjaman perbankan. Padahal skema pendanaan yang lain yang bisa dimanfaatkan seperti ekuitas," kata Iman dalam konferensi pers di BEI, Rabu (7/6/2023).

Dalam rangka membantu UMKM naik kelas, BEI pun telah menyediakan platform yang bisa dimanfaatkan, yakni papan akselerasi. Hingga saat ini, sudah ada 33 perusahaan yang berasal dari UMKM tercatat di BEI.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, ekosistem bisnis UMKM ini perlu ditingkatkan. Dengan begitu, usaha kecil tersebut bisa naik kelas.

"Jadi ini papan akselerasi ini suatu kebijakan yang bagus untuk memberi kemudahan bagi UMKM untuk listing di Bursa," kata Teten.

Di samping itu, ia juga membidik 100 UMKM bisa listing di BEI. Teten berharap kerja sama Kemenkop UKM dengan BEI bisa mempercepat UMKM melantai di pasar modal.

"Targetnya ada 100 lah kira-kira UMKM yang bisa listing di Bursa ini. Kalau dengan MoU ini harusnya bisa lebih cepat," imbuhnya. 

 

4 dari 4 halaman

Bawa UMKM IPO

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki berencana akan melakukan Nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU), dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait mempersiapkan inkubator bagi UMKM agar bisa Initial Public Offering (IPO).

Sebagai informasi IPO sebutan bagi perusahaan privat yang akan menjual sebagian kepemilikan sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya. IPO memberikan keuntungan baik bagi perusahaan itu sendiri maupun kepada publik.

"Kemarin saya bicara dengan direktur BEI untuk menyiapkan inkubator juga di BEI. Jadi, nanti akan saya follow up MOU nya dan teknisnya. Saya kira itu bagus, nanti kita siapkan UMKM yang IPO bisa lebih terencana, saya kira banyak potensinya UMKM kita yang bisa cari pembiayaan modal murah dari pasar modal," kata MenkopUKM saat ditemui di Bali, Selasa (9/8/2022).

Teten optimis, jika MoU dilakukan maka akan lebih banyak lagi UMKM yang menyusul PT Sari Kreasi Boga Tbk UMKM produsen kebab yang berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Bakal banyak nanti setelah MOU insyallah, jadi saya baru pembicaraan dengan direktur BEI agar mereka menyiapkan inkubatornya supaya BEI jemput bola juga," ujarnya.

Sebelumnya, Teten mengatakan ini menjadi bukti UMKM yang dikelola dengan baik akan mampu naik kelas dan menjadi unit usaha yang bisa bersaing dengan perusahaan besar lainnya.

MenKopUKM Teten Masduki menambahkan, perusahaan yang memiliki kode saham RAFI ini awalnya adalah UMKM yang terkenal dengan brand Kebab Turki Baba Rafi. Sebelum menjadi perusahaan besar seperti saat ini, PT Sari Kreasi Boga Tbk hanya berjualan dengan gerobak di pinggir jalan.

Saat ini peluang UMKM untuk naik kelas bahkan bisa IPO semakin besar. Lantaran pemerintah terus memberikan kemudahan dan dukungan terhadap UMKM agar terus tumbuh.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat