uefau17.com

Baru IPO, Venteny Fortuna Bakal Tebar Dividen? - Saham

, Jakarta - PT VENTENY Fortuna International Tbk (VTNY) menyatakan komitmen untuk memanjakan pemegang saham lewat kinerja perusahaan.

Founder dan Group CEO PT VENTENY Fortuna International Tbk Jun Waide mengatakan, perseroan mempertimbangkan untuk membagikan dividen, dengan catatan jika perusahaan telah mencatatkan kelebihan profitabilitas setelah penyisihan untuk pencadangan.

"Kami memastikan agar investor kami bahagia dengan kinerja perusahana kami. Jadi ketika kami memiliki kelebihan profitabilitas mengapa tidak dibagikan untuk dividen. Ini akan jadi aksi pembagian dividen pertama yang dilakukan oleh perusahaan teknologi," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Berdasarkan prospektus IPO perseroan, VENTENY berencana membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 30 persen dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan. Memiliki operasional di Filipina, Singapura, dan Indonesia (sejak tahun 2019), VENTENY memilih Indonesia sebagai pijakan untuk melakukan aksi korporasi IPO.

Venteny Fortuna International melihat skala pasar yang besar dan potensial di Indonesia, serta potensi pertumbuhan pasar modal nasional yang kuat dengan jumlah investor retail yang besar. Meski begitu, perusahaan tidak menutup kemungkinan untuk berekspansi ke negara lain seperti Thailand dan Vietnam di masa depan.

"Kami juga ekspansi bukan hanya di Indonesia, tapi juga negara lain seperti Thailand dan Vietnam. Untuk itu, kami selalu melihat kesempatan dan peluang untuk membuat investor kami senang,” tambah Jun.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadi Pendatang Baru di BEI

Sebelumnya, PT Venteny Fortuna Internasional Tbk mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-59 di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (15/12/2022).

Mengutip keterbukaan informasi BEI, PT Venteny Fortuna Internasional Tbk memakai kode saham VTNY di BEI. Adapun jumlah saham yang dicatatkan sebesar 6.265.193.445 saham dengan rincian saham pendiri sebesar 5.325.414.345 saham, penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 938.779.100 saham dan employee stock allocation (ESA) sebesar 1.000.000 saham. Nilai nominal saham Rp 5 per saham. Perseroan menetapkan harga IPO Rp 360 per saham. Dengan demikian, dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 338,32 miliar.

Perseroan akan memakai dana sekitar 42 persen untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak perseroan yaitu VMI untuk dijadikan modal kerja sebagai modal kerja bisnisnya dalam menjadi pemberi dana kepada Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI). Kemudian sekitar 30 persen untuk pengembangan bisnis, dan modal kerja.

Untuk jumlah saham free float per 14 Desember 2022 sebesar 1.267.755.003 saham atau 20,23 persen antara lain jumlah saham yang di lock-up selama 30 bulan (ESA) sebesar 1 juta saham atua 0,016 persen, jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 1.217.117.860 saham atau 19,42 persen, dan jumlah saham yang di lock-up selama delapan bulan sebesar 49.637.143 saham atau 0,792 persen.

Junichiro Waide sebagai pihak pengendali Perseroan menyatakan bahwa tidak akan mengalihkan pengendaliannya sekurang-kurangnya 12  bulan setelah tanggal Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham menjadi efektif.

Dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Kemudian yang bertindak sebagai penjamin emisi efek yaitu PT Mega Capital Sekuritas.

3 dari 4 halaman

IPO Perseroan

Sebelumnya, PT Venteny Fortuna International Tbk, perusahaan bergerak di aktivitas perusahaan holding, portal web, dan pengembangan aplikasi perdagangan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

PT Venteny Fortuna International Tbk melepas saham sebanyak-banyaknya 939.779.100 saham dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Venteny Fortuna International menawarkan harga IPO di kisaran Rp 350-Rp 450 per saham. Dengan demikian, perolehan dana IPO maksimal Rp 422,90 miliar.

Perseroan juga mengadakan program employee stock allocation (ESA) maksimal 1 juta atau sekitar 0,11 persen dari saham yang ditawarkan pada saat IPO untuk program ESA saham kepada karyawan. Selain itu, perseroan juga menggelar program management and employee stock option (MESOP) dengan maksimal 532.541.400 saham atau setara 7,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Dana IPO yang akan diperoleh akan digunakan sekitar 42 persen untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak perseroan yaitu PT Venteny Matahari Indonesia untuk dijadikan sebagai modal kerja bisnis dalam menjadi pemberi dana kepada layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi (LPBBTI).

Pinjaman tersebut setara Rp 177,61 miliar dengan jangka waktu pinjaman satu tahun yang dapat diperpanjang. Suku bunga pinjaman itu sekitar 10 persen-18 persen per tahun.

Pinjaman tersebut juga digunakan sekitar 30 persen untuk pengembangan bisnis, dan modal kerja.  Untuk melaksanakan IPO, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Perseroan

Perseroan mencatat pendapatan Rp 29,20 miliar hingga semester I 2022. Pendapatan naik 70,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,12 miliar. Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,08 miliar hingga Juni 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 211,30 juta.

Total ekuitas tercatat Rp 80,63 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 33,16 miliar. Total liabilitas naik menjadi Rp 273,89 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 208,80 miliar.

Aset perseroan tercatat Rp 354,52 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 241,96 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 38,78 miliar hingga Juni 2022 dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 30,06 miliar.

Untuk pembagian dividen, manajemen perseroan berencana bagikan dividen maksimal 30 persen dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan. Hal ini dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar perseroan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat