uefau17.com

Alasan Mulia Boga Raya Absen Tebar Dividen 2021 - Saham

, Jakarta - PT Mulia Boga Raya (KEJU) kembali absen dalam pembagian dividen. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Mulia Boga Raya, pemegang saham menyetujui alokasi laba bersih tahun buku 2021 sebagai modal kerja.

"Sesuai dengan Keputusan Pemegang Saham di RUPS tanggal 29 Maret 2022, penggunaan laba bersih akan digunakan sepenuhnya untuk modal kerja dan tidak ada dividen," ungkap Direktur Utama PT Mulia Boga Raya Tbk Bobby K Gandasaputra dalam jawaban tertulis yang diterima , dikutip Kamis (31/3/2022).

Sepanjang 2021, perseroan mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 1,04 triliun, naik 8,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Mayoritas penjualan Mulia Boga Rayamasih dalam produk keju blok yaitu sekitar 85,1 persen. Sisanya, dari keju lembaran 13,6 persen dan kategori lainnya 1,3 persen.

“Peningkatan penjualan itu berhasil mendorong peningkatan laba bersih pada tahun lalu sebesar 19,5 persen menjadi Rp 144 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 121 miliar,” ungkap Bobby sebelumnya.

Perseroan akan terus meninjau kebutuhan modal kerja pada tahun-tahun mendatang yang akan menentukan kebijakan dividen ke depan. Adapun untuk belanja modal (capex) tahun ini, perseroan menyiapkan dana Rp 60 miliar, naik 20 persen dibandingkan anggaran belanja modal tahun lalu sebesar Rp 50 miliar.

"Anggaran capex perseroan tahun ini naik 20 persen dari 2021. Yakni sebesar Rp 60 miliar akan digunakan terutama untuk gudang baru di Cikarang dan berbagai mesin pabrik untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di 2022,” kata Bobby.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham KEJU

Pada penutupan perdagangan Rabu, 30 Maret 2022, saham KEJU stagnan di posisi Rp 1.210 per saham. Saham KEJU berada di level tertinggi Rp 1.225 dan terendah Rp 1.200 per saham. Total volume perdagangan 317.200 dan nilai transaksi Rp 385,3 juta. Total frekuensi perdagangan 137 kali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat